KRIS's POV

GoshKris : Crys… si Lay punya nickname dichatroom Line sekarang, namanya KrispyLayz, dan dia sering chatting denganmu.

Aku mungkin lelaki terbodoh sedunia. Aku membantu sahabatku sendiri untuk berdekatan dengan Sahabatku yang lain yang mungkin adalah cinta pertamaku. Wu Li Chen. Sebuah nama yang muncul diotakku saat ini. Diluar kamarku aku mendengar suara Lay berteriak karena baru saja aku mengirimkan pesan pada Li Chen atau Crystal, pesan yang mengumumkan bahwa Lay adalah teman chattingnya. Wu Li Chen, adalah gadis pertama yang aku temui selain kakak perempuanku. Gadis itu dulunya (dan hingga kini) memiliki senyum yang indah. Aku menyukainya sejak pertama kali kami berpegangan tangan melihat pelangi, sore itu. Tapi aku terlalu bodoh untuk mengakuinya. Aku membiarkannya bahagia dengan hatinya sendiri.

***

Crystal's POV

Jantungku berdegub membaca pesan Line dari Kris. Dia mengatakan bahwa KrispyLayz itu Lay?? Astaga, benarkah atau sebuah kebohongan lagi? Kuketik cepat pesan balasan untuk Kris.

CryCrystalCrys : Oh yeah... I love you Kris. Terima kasih sudah membuatku percaya kalau selama ini aku chat dengan Lay.

Aku tersenyum kemenangan setelah mengirimnya. Sebuah pesan Line masuk keponselku. 

KrispyLayz : Aku harus bersiap menghadapi kelas bahasa berikutnya. Sampai nanti.

Tuh kannnn... mana mungkin dia Lay, kalau dia Lay, pasti dia sudah mengirim permintaan maaf karena lancang mengerjaiku. Kulempar ponselku kurekam diary harianku.

Diary, entah kebodohan apa yang diperbuat cinta pertamaku hari ini. Bisa-bisanya dia mengirimku pesan seolah-olah Lay sering mengirim chatting untukku. Aku tau dia begitu bodoh sehingga tidak melihat betapa aku menyukainya. Dia hanya dibutakan seseorang. Sebuah nama, Jung Soojung.

***

Lay's POV

Aku menatap layar ponselku. Dia tidak membalas. Itu tandanya dia tidak mencurigaiku kan ya? 

"Lay, Kris dimana?" aku menoleh kearah pintuku yang terbuka. Dimana disana sekarang sedang muncul kepala seorang perempuan yang aku kenal. "Ah Noon, entahlah Kris-hyung kemana. Noona mau pergi dengannya." tanyaku. Dia tersnyum, "Tidak sih, hanya saja aku baru pulang dari Canada dan disana aku bertemu dengan mamanya." ujarnya lagi. Aku bangkit dan menghampirinya.

"Yuk, aku bantu mencarinya." kataku. Dia tersenyum, "Gomawo Lay."

Kami berjalan beriringan. Saat aku akan menaiki tangga menuju beranda dimana biasanya Suho dan Kris berbicara, Kris sudah turun kearah kami.

"Soojung-ah?" panggilnya kaget. Jessica atau jung Soojung tersenyum lalu menyerahkan paperbag coklat yang dibawanya. Kutinggalkan mereka, biar mereka nyaman dengan privasi masing-masing.

***

Kris's POV

Handphone disaku celanaku bergetar tanda ada panggilan masuk. Tapi dihadapanku ada pacarku, Jessica. Dia tersenyum dan menyerahkan paperbag yang dibawanya padaku. Aku meraihnya dengan segera. "Ahhh... I see. Kamu bertemu dengan mama?" tanyaku. Dia mengangguk, "Ne... bibi sangat merindukanmu. Lain kali kita harus mengunjunginya berdua lagi. Beliau mengatakan bosan dengan kehidupan dengan sosialita disana." ujarnya riang. Kini tangannya bergelayut dilenganku.

Tanpa sadar kukebas tanganku pelan. "Soojung, kita makan diluar yuk. Bisa tunggu diruang tamu atau disofa sebentar aku mau kekamar mandi dulu." ujarku. Jessica menganggul, "Ne... aku tunggu." ujarnya sambil berjalan kearah sofa didepan televisi. Aku bergegas masuk ke kamar mandi. Setelah memastikan pintu terkunci aku meraih teleponku. Sebuah nomer yang aku hapal diluar kepala yang tertera disana. Kutekan tombol dial. Tersambung!

***

Crystal's POV

Dia mengabaikan teleponku setelah mengerjaiku? dan kini dia meneleponku? Ish.. Aku hafal dua kondisi Kris. Saat teelpon dimatikan, itu adalah saat dia bekerja. Saat telepon menyala tapi tidak menjawab panggilan, adalah saat dimana dia bersama Jessica. 

Kalau kalian bilang aku cemburu? Silahkan ambil souvenir. Jawaban kalian tepat sekali. Aku cemburu. Cemburu sampai keubun-ubun! Kubiarkan handphoneku berkedip-kedip. Kuabaikan panggilannya. Rasakanlah Wu Yi Fan!