Akhirnya, masalah mengenai kebiasaan Ijun yang aneh tapi nyata (?) itu berakhir. Lomba selanjutnya yang akan dilaksanakan adalaaaaaaaaaahhhh~~~ *drumroll*

BALAP KELERENG!!!!!

Ssong yang dari tadi manyun gegara Ijun yang rada troublemaker itu, kini murem dipojokan markas marching band setelah baca urutan lomba yang tertera di selebaran. Bibir tebalnya tambah maju karena manyun yang udah lebih dari dua jam. ckckck...

"Eh, lomba selanjutnya itu balap kelereng, lho. Ada yang mau ikutan?" tanya Jio sambil megang selebaran itu di tangan kanannya. Yongyong yang emang gila lomba itu langsung ngacungin tangan. Minta ikutan lomba lagi (masih dendam soal lomba makan kerupuk barusan rupanya ya, Yongyong?).

“Aku mau ikutan juga. Seru lho main balap kelereng itu,” ujar Guntur semangat.

“Ikut, ikut!” seru Ijun sambil ngelap ilernya dengan punggung tangannya. Tumben anak ini langsung mau ikutan, biasanya ngiler aja kerjaan nih anak (author toel kepalanya ijun).

“Ssong mau ikutan?” tanya Jio. Ssong menggelengkan kepalanya cepat. Hoho, cowok berbibir seksi ini masih manyun ternyata. Entah apa yang membuatnya manyun lagi.

“Kok orang ini manyun terus sih? Apa jangan-jangan…” kata Guntur curiga.

“Pasti karena kejadian hari itu deh. Yang dia kalah sama cewek rambut panjang waktu balap kelereng semasa SD,” kata Yongyong blak-blakan. Ih, nih anak gak bisa jaga mulut yaa… gemas author sama dia. Dasar maknae ember -______-

Karena kesal dengan Yongyong yang main buka-bukaan gitu aja, Ssong pun menyepak pantat Yongyong. salah sendiri punya mulut kayak ember bocor sih… ---_____---

Dan karena Yongyong sudah membuka masa lalunya yang menurut Ssong itu suram (padahal nggak sama sekali), Ssong pun masuk ke dalam mode masa lalu… flashback mode gitu maksudnya… kkk

-----------

Saat itu, kelima personel MBLAQ ini masih SD kelas 5. Masih polos dan unyu, nggak kayak sekarang yang amit-amit. Di kompleks perumahan mereka sedang diadakan lomba 17an. Dan kebetulan, lomba yang diadakan sebelum lomba puncak pada hari itu (read: panjat pinang) adalah lomba balap kelereng. Ssong yang diberi julukan si ‘Raja Balap Kelereng’ dari teman-teman sebayanya itu pun ikutan lomba yang sangat disenanginya ini bersama dengan keempat temannya, Jio, Ijun, Guntur dan Yongyong.

Begitu lomba dimulai, seluruh peserta mulai melesat dari garis start hingga ke garis finish dan menjaga agar si kelereng kecil yang mereka bawa di atas sendok mereka tidak jatuh ke tanah. Kalau kelereng itu sampai jatuh, maka peserta akan didiskualifikasi. Ssong yang memang jago main balap kelereng itu berjalan cepat menuju garis finish sambil menggigit sendok di mulutnya. Anak itu berjalan santai sampai jaraknya yang tinggal 10 senti ke garis finish.

Ssong berpikir bahwa kemenangannya yang ke-100 kalinya ini dapat diraih, ternyata takdir berkata lain. Ssong dikalahkan oleh cewek berambut panjang melebihi bahu yang seusia dengannya. Gelar juara balap kelereng yang ke-100 kalinya pun hilang begitu saja. Ssong pun kesel dan ngamuk-ngamuk sambil banting boneka yang dijadikan hadiah kedua (?).

Karena itulah, Ssong pun trauma dengan balap kelereng.

---------

Dan sepertinya, hal ini akan menjadi semacam déjà vu bagi seorang Yang Seungho. Karena kurang peserta, Ssong pun ditarik dengan paksa ke arena balap kelereng oleh Dujun, ketua panitia lomba 17an di SMA J10 itu. mau nggak mau Ssong pun ikutan lomba 17an. Dan tanpa dia sadari, semangat lombanya pun muncul kembali. Dia mulai melesat ke garis finish tanpa mengerem sekalipun sambil menjaga keseimbangan kelereng di atas sendok. Seluruh siswa yang menonton, tak terkecuali para guru dan kepsek Jihoon yang baru balik dari Istana Negara, takjub dengan aksi yang diperlihatkan Ssong.

Namun…

“Wah, sayang sekali! Ternyata cewek berambut panjang itu memenangkan lomba balap kelereng kita kali ini!” seru Woohyun, tukang jaga garis finish lomba ini. Ssong pun mangap. Menjatuhkan sendok yang digigitnya. Ini adalah kali kedua kekalahannya karena seorang cewek berambut panjang melebihi bahu. Wajar Ssong kesal, karena harga dirinya sebagai pria terlampau tinggi, setinggi gunung Everest.

Tak lama kemudian, suara tawa terdengar di penjuru lapangan. Ssong pun keheranan. Teman-teman Ssong lainnya yang nonton lomba balapan ini ikutan ketawa ngakak. Tak terkecuali Ijun, Yongyong dan Guntur. Ssong masih termangu. Terdiam membisu. Masih lemot sama situasi barusan.

Ssong pun bertanya sama Guntur yang terpingkal sambil memegang perutnya.

“Guntur, ada apa sih? Kok pada ngakak semua?” tanya Ssong.

“Gini loh, Ssong. Kamu tadi dikalahin sama cewek berambut panjang, ‘kan? Nah, ternyata… cewek itu bukan cewek! Huahahahahahaha…” Guntur melanjutkan acara tawanya.

“Yaaaaaa~ Yang serius coba! Maksudnya cewek bukan cewek itu apaan?!” tanya Ssong penasaran sambil menggoyang-goyangkan tubuh Guntur ke kiri dan ke kanan.

“Itu cewek bukan cewek tulen! Tapi Jio yang pake wig! Huahahahahahahahahaa…” ketawa Guntur pun makin nyaring.

Bisa dibayangin deh… cewek yang ternyata ngalahin Ssong dalam lomba balap kelereng hari ini adalah Jio yang dikasih wig sama klub drama gegara mendadak diseret sama si Yuna untuk jadi cewek di drama singkat mereka! Yah, bayangin aja… Jio yang kumisnya tebel… dikasih wig cewek itu..

.

.

.

.

.

*author ngakak guling-guling di kamar*