Chapter 5

Ending Of Our Love

Saat itu myungsoo.pertama kalinya mengantarkan jiyeon pulang dan bertemu dengan minho tak lain adalah kakaknya jiyeon.


'gomawo myungsoo sudah.mengantarkan ku sampai rumah. jangan sedih lagi ya!' ujar jiyeon sambil membungkukan tubuhnya


'ne.. Cheonma. aku tidak sedih selama bermain denganmu. Kapan lagi bisa bermai seperti ini? Terakhir kita jalan kan saat ke pantai itu.' ujar myungsoo sambil memakai helm motornya lagi. 'Besok kita ke cafe saja yuk' ujar jiyeon dengan semangat.


'okeee!!!'

Rasanya myungsoo sangat bahagia saat ini. Ya sebentar lagi. Sebentar lagi di cafe itu ia akan.menyatakn cintanya pada yeoja itu.
Sesampainya dirumah.. Ternyata ada appa myungsoo dengan temannya dan seorang yeoja cantik seumuran dengannya. Ya yeoja itu sangat cantik. Ia teman kecil myungsoo yang bernama yoonjo.


'ah ahjussi sudah lama tak kesini. Hai jo sudah.lama tak bertemu.' sapa myungsoo diruang tamu saat itu.


'myungsoo.. Appa mau berbicara denganmu'


'waeyo appa?'


'kau sudah besar ya sekarang.. Saat nya kau membacasurat dari umma mu'


Myungsoo pov
Aku membuka surat dari umma. Aku menangis. Perumpamaan Boy no cry? lah..
'ya.. Myungsoo. Umma memintamu untuk menikah dengan yoonjoo..'
'tapi appa.. Aku sudah.. Aku sudah memilih'
'keputusan ada di tanganmu nak. Lakukan lah apa yang membuat umma mu tidak kecewa disana'

ya aku sudah memutuskan.. aku akan menikah dengan yonjoo. aku ingin membanggakan umma. aku ingin membuat umma senang

saat saat disekolah dan tidak bertemu dengan jiyeon hariku sangat terasa sepi. sku selalu menghindar bila bertemu jiyeon. ya karna aku ingin melupakannya dan menjalani hidup baru ku bersama yonjoo.

...

berbulan-bulan berlalu sampai pada pesta kelulusan tepat pada hari ulangtahun jiyeon. aku selalu menghindar apabila jiyeon memanggilku. ia pernah menelfon ku dan mengirimkan e-mail namun selalu tak ku angkat atau ku balas. meski begitu aku sulit untuk meelupakan yeoja yang mengubahku dalam banyak hal. yeoja cantik yang mirip dengan ibu ku..

ternyata Luhan.. senior di sekolah kami menyatakan cinta padanya. jiyeon-ah smudah itukah kau melupakanku?

ah memangnya aku siapa. aku bukan orang yg berarti bagimu kan?

selama ini jiyeon selalu bersama taemin dan dasom. mereka sahabat dari kecil. mereka merayakan ulangtahun jiyeon di seuah restaurant dan aku hanya memandang kejauhan pesta mereka. aku memandang cincin yang aku beli saat menemani jiyeon membeli kado untuk uma nya. kapan aku akan memberikan ini padanya?

..

jiyeon pov

mengapa myungsoo berubah seperti dulu lagi? terakhir kita berman aku mengajaknya ke cafe dan aku menuggu nya di cafe selama 2 jam namun ia tak datang juga. aku mengirim email padanya dan aku juga sering menelponnya.

namun ia selalu tak membalas

sampai pada hari ulangtahunku.. ia juga tak menghubungiku untuk sekedar memberikan ucapan. padahal aku sangat ingin mendengar ucapan 'saengil chukkae hammida' dari nya. atau sekedar tulisan juga tak apa apa. namun kini itu semua hanya harapan. semua yang kita lewati hanya sebuah kenangan.

beruntungnya aku.. di sela sela kesepian hari ku tanpa myungsoo. Luhan menyatakan cinta nya padaku. aku bingung untuk menjawabnya. sampai saat ini aku belum menjawab pertanyaan luhan. akankah aku menjadi kekasihnya? entahlah.. dibenakku hanya ada myungsoo

hanya ada perasaanku yang tak terbaca.. cinta yang tak terbalas

aku memang yeoja yang tak mengerti artinya cinta. aku menyukai nya! namun mengapa ia tak bisa membaca perasaanku? apa aku terlalu buruk baginya?  banyak sekali pertanyaan ingin aku lontarkan padanya. mengapa ia menjauhiku? apa salahku padanya?

satu minggu setelah ulang tahunku.. minho mengetuk pintu kamarku siang itu

'jiyeon-ah... ada kiriman paket. terima lah' ujar minho

'ne' jawabku singkat dan membuka pintu kamar. paket itu dibungkus rapih berwarna pink susu pada kertas kadonya. aku buka perlahan. disana terdapat sekuntukum mawar putih yang sangat harum. cepat-cepat aku meletakan mawar itu di vas berisi air es. dn ku temukan kotak kecil berisi cincin yang sangat pas dijariku

tunggu sebentar.. ini cincin yang dibeli myungsoo saat kami di toko waktu itu!

disana juga terdapat sepucuk surat yang isinya membuat dada ku sesak..

jiyeon-ah.. apa kabarmu? aku sangat merindukan tawa mu sejak kita tak pernah bertemu.. sebenarnya ada beberapa alasan mengapa aku menjauhimu tiba-tiba..

aku hanyalah namja bodoh yang takbisa berkutik di hadapanmu. aku tak bisa membaca perasaanku sendiri.aku hanya namja bodoh yang takbisa merasakan hadirnya cinta dihidupku semenjak kepingan berharga ku pergi.. kau tahu siapa dia?

dia lah ibuku

kau sangat mirip dengannya.. wajah mu.. senyummu.. sikapmu yang selalu membuatku tenang, berani melawan ketakutanku sendiri, menemaniku disaat sepi

kau cahaya bulan yang selalu menyinari gelapku

ya.. seharusnya aku tahu dari awal..

kaulah pengganti kepingan itu.. kau lah yang seharusnya ku jaga.. kau yang seharusnya aku banggakan

namun apapun.. untuk ibuku bahagia akan ku lakukan segalanya..

maafkan aku jiyeon-ah... aku sangat menyukaimu.. kau telah mengubah banyak hal di hidupku.

kau harus menemukan namja terbaik..

ini lah akhir cerita kita jiyeon-ah.. mianhae.. aku talah memilih

untuk membanggakan ibuku

jiyeon-ah... maafkan aku.. izinkan aku untuk selalu mengenangmu.. mengenang kenangan kita

Kim Myungsoo

aku takkuasa menahan tangisku.. tangisku pecah.. aku menjerit ketika aku menemukan undangan pertunangan myungsoo dengan yoonjo...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
namyeon
#1
Chapter 7: epilognya sedih :'(