Chapter 1

Ending Of Our Love

'Maksud kamu apa?' tanya jiyeon pada sahabat nya.
'iya Luhan memyukai mu!' jawab dasom saat kelas matematika berakhir
'kau tau dari mana?'
'entahlah.. Dia chatting dengan ku dan mengatakan hal itu'
Jiyeon tersenyum. Ia merapikan rok nya. Ia takpernah menyangka vokalis dari band ternama di sekolahnya ternyata menyukai nya.
'ah sudah lah jangan brerkhayal. Aku ke kelas kimia ya. Nanti telat nih. Jadwal mu setelah ini apa?' tanya jiyeon
'hmm.. Inggris. Oke aku ke kelas english dulu ya. Bye jiyeon sampai ketemu lunch nanti..'
...
...
Jiyeon memutar mutar pena nya. Lalu menulis zat zat kimia yang di praktrkan murid laki laki yang srdang praktek di depan.
Namja itu lebih banyk diam. Ia hanya menyebutkan beberapa zat yang ia panaskan.
'ya! Presentasi kali ini tuntas ya. Sukses untuk myungsoo'
Semua murid tepuk tangan tak kecuali jiyeon.
'saya akan membagikan kelompok pada kalian untuk mengerjakan beberapa soal yang membutuhkan praktek diluar sekolah' kata guru itu sambil membuka kertas nya
'oke.. Myungsoo dengan jiyeon ya.'
Jiyeon menoleh kepala nya ke arah.myungsoo dan tersenyum. Tp myungsoo hanya melirikan mata nya sambil diam.
...
'apa apaan dia? Aku kan tersenyum baik padanya. Dia hanya melirikku. Bahkan tak menanggapi ku!' ketus jiyeon sambil mengaduk makanan nya.
'sudah lah.. Kalian sama2 pintar pasti cocok kok kalo tugas kimia gitu.' kata dasom sambil memakan mi nya.
'gimana mau cocok? Yang ada aku ngerjain perkerjaan ku sendiri! Ah malas sekali'

‘hey jiyeon-ah kau sekelompok dengan anak pendiam itu dipelajaran kimia? Aah dia sama sekali tidak mau berbicara tatapan nya sinis dan akhirnya aku pun mengerjakan sendiri tugas itu dan dia juga mengerjakan sendiri’ ujar taemin sambil meminum jus yang dibeli dasom. Mereka sudah berpacaran cukup lama. Mereka berdua adalah sahabat jiyeon.

‘nah.. see? Bakal seperti apa nilaiku nanti?’ tanya jiyeon sambil menolehkan kepalanya kea rah dasom.

 

Jiyeon pov
Aku sangat ingin mendapat nilai tertinggi di bidang studi kimia. Kau kira gampang? Ah tapi aaku harus memberanikan diri.
'myungsoo!!' kupanggil dia di perpustakaan. Dia hanya menoleh dengan wajah datar sambil menaikan satu alisnya
'kapan mau bikin tugas kimia? Kejar deadline' kataku dengan ketus. Ia sama sekali tidak tersenyum.
'molla'
What did he said? Molla? Dasar!
'entahlah! Kerjakan saja perkerjaan itu sendiri!! Aku bisa tanpamu!!' aku berbalik sambil menahan tangisku. Kimia itu tak mudah dan aku harus mendaptkan partner seperti ini?


Myungsoo pov
Yeoja itu berbalik ddengan ketus. Eyeliner nya membuat ia semakin terlihat jutek. Aku rasa ia akan mendapatkan peran antagonis apabila ia casting di KBS.
Ah mungkin aku memang membutuhkannya. Kimia itu tak mudah. Dan aku membutuhkan yeoja pintar itu.
'park jiyeon ah.. Tunggu' aku beranjak dari tempatku duduk. Berjalan menujunya. Ia berhenti. Sambi menoleh segan
'baiklah.. Hari ini kita kerjakan di cafe dekat lampu merah'
..
Kami berjalan menuju cafe dekat lampu merah yang tak jauh dari sekolah kami. Kami tak banyak bicara. Saat kami duduk, banyak orang disekitar menoleh. Mungkin aneh melihat murid dari sekolah elit yang terkenal prestasinya hangout di cafe. Bukan di perpustakaan
Jiyeon mengeluarkan beberapa buku tebal kimia dan laptop nya dan akupun melakukan hal yang sama.
'mau kita bagi tugas atau gimana?' kata jiyeon sambil menyibak rambut coklatnya yg diterpa sinar mentari
Satu detik
Dua detik
Aku diam..
Yeoja itu terlihat sangat...
'hey myungsoo ssi!! Can you give me your answer of my question?'
Aku tersadar akan lamunku. Aku tak bisa berfikir jernih.
'ne.. Hm. Kau kerjakan chapter yang berangka genap dan aku yang berangka ganjil'
...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
namyeon
#1
Chapter 7: epilognya sedih :'(