Chapter 3

L_I_S_T_E_N ( There's a Something Here In My Heart )

“ Kau tidur dengannya? Bukankah katamu Khun hyung itu bukan gay, Woo? “ seru Junho tidak percaya saat Wooyoung menceritakan tentang malam panasnya dengan Nichkhun kemarin.

 

Wooyoung mengangguk lemah , menjawab pertanyaan Junho.

 

“ Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Lalu, tadi pagi saat kalian bangun, apa yang dia katakan? “ desak Junho lagi dengan penasaran.

 

Kali ini Wooyoung hanya menggeleng tanpa daya untuk menanggapi pertanyaan Junho.

 

“ Berhentilah mengangguk dan menggeleng!! Jawab aku, Woo. Ini masalah serius. Apa maksud gelengan kepalamu barusan? “ Junho mulai tidak sabar dengan tingkah Wooyoung.

 

Wooyoung menghela nafas panjang. “ Aku tidak tahu kenapa ini semua bisa terjadi. Aku juga tidak tahu apa alasan Khun hyung melakukan itu padaku. Tadi pagi pun Khun hyung bertingkah seolah tidak pernah terjadi apa-apa semalam di antara kita berdua. Khun hyung tetap menyapaku seperti biasa tanpa rasa canggung sedikitpun dan tetap mengobrol denganku tanpa beban. Ekspresi wajahnya sama sekali tidak berubah. Masih sama seperti biasanya ketika di sedang bicara denganku. “ dengan wajah masam dan cemberut, Wooyoung menumpahkan seluruh unek-unek yang ada di hatinya pada Junho.

 

Junho adalah tempat Wooyoung mencurahkan segala isi hati dan perasaannya. Wooyoung mengenal Junho sekitar 2 tahun lalu, saat sedang sama-sama melakukan kegiatan fitness di sebuah fitness center langganan Wooyoung. Saat itu, Junho secara tidak sengaja menemukan dompet Wooyoung yang tertinggal di kantin fitness center. Karena merasa bertanggung jawab, maka Junho pun mengantarkan dompet tersebut ke alamat yang tertera di kartu kependudukan milik Wooyoung, namun saat itu Wooyoung sedang tidak ada di apartement-nya. Maka Junho pun berinisiatif mengantar dompet tersebut ke kantor Nichan. Junho mengetahui alamat perusahaan entertaiment tempat Wooyoung bernaung tersebut dari sebuah kartu nama milik Wooyoung.

 

Mengetahui dompetnya telah kembali tanpa kekurangan suatu apapun, Wooyoung pun segera menghubungi Junho lewat nomer telephone yang ditinggalkannya pada Nichan. Kemudian, setelah mengetahui alamat Junho, Wooyoung pun memutuskan untuk berkunjung agar bisa berterima kasih secara langsung pada Junho.

 

Hari berikutnya, Wooyoung menyempatkan diri berkunjung ke rumah Junho. Tidak sulit untuk menemui pria bermata sipit tersebut. Junho yang seorang penyanyi café, punya sangat banyak waktu luang di rumah. Junho hanya akan pergi bekerja di hari Sabtu malam dan Minggu malam, ditambah dengan malam-malam tertentu yang bertepatan dengan suatu moment spesial, seperti malam tahun baru atau valentine misalnya.

 

Statusnya sebagai seorang huswife dari dokter muda yang kaya raya seperti Chansung, tidak membuat Junho terlalu memusingkan soal materi. Sejak 2 tahun lalu, Chansung dan dirinya menikah, hampir 100% pemasukan keluarga mereka dihasilkan oleh Chansung. Chansung awalnya memang tidak mengijinkan Junho bekerja setelah mereka menikah. Tapi setelah setengah tahun pernikahan mereka berjalan, Junho nampak mulai bosan dengan kehidupannya yang serba monoton. Maka setelah membujuk Chansung, Junho pun diijinkan kembali bekerja dengan syarat hanya boleh mengambil pekerjaan yang bukan full time. Chansung tidak ingin Junho tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai seorang huswife dengan baik karena terlalu lelah bekerja. Beruntung seorang teman lamanya di bangku sekolah dasar, sedang mencari seorang penyanyi café untuk dipekerjakan di café baru miliknya. Jo Kwon yang memang mengetahui kualitas suara Junho pun segera menawarkan pekerjaan tersebut padanya. Akhirnya, tanpa memusingkan soal upah yang di dapat, Junho pun mengiyakan tawaran Jo Kwon tersebut. Maka terhitung satu setengah tahun yang lalu, Junho pun mengisi waktu luangnya dengan bekerja sebagai seorang penyanyi café.

 

Kedekatan Wooyoung dan Junho pun terjalin setelah kunjungan Wooyoung ke rumah Junho. Bahkan mereka merubah jadwal latihan fitness mereka agar mereka bisa lebih sering bertemu. Junho dan Wooyoung pun sering bertelephone ria jika ada sesuatu yang ingin mereka bicarakan. Obrolan mereka pun mulai berkembang lebih intens dari hari ke hari. Merasa cocok dengan pribadi satu sama lain, mereka pun mulai mempercayakan rahasia-rahasia besar. Junho tidak ragu lagi menceritakan tentang apa yang terjadi antara dia dan Chansung setiap harinya pada Wooyoung. Bahkan jika ada pertengkaran besar, Wooyounglah orang pertama tempat Junho mengadu. Begitu juga dengan Wooyoung. Pada Junho, Wooyoung berani mengutarakan tentang perasaan cinta yang selama ini dipendamnya kepada Nichkhun. Bahkan Wooyoung tidak sungkan menangis pada Junho saat merasa sakit hati karena Nichkhun meninggalkannya dan pergi bersama Victoria. Tidak jarang juga, mereka saling meninap di rumah satu sama lain. Jika sedang tidak ada kegiatan, Wooyoung akan meminta ijin pada Nichkhun untuk menginap di rumah Junho. Junho pun akan melakukan hal yang sama, terutama saat Chansung harus ditugaskan untuk pergi ke luar kota atau ke daerah pedalaman selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.

 

Kedekatan antara Wooyoung dan Junho, mau tidak mau membuat mereka juga menjadi dekat dengan housemate mereka masing-masing. Meski jarang bertemu dengan Chansung, tapi lewat cerita-cerita Junho, Wooyoung dan Chansung bisa sangat dekat saat punya kesempatan bertemu. Tingkah mereka seperti sudah lama berteman baik. Begitu juga dengan Junho dan Nichkhun. Kadang saat Junho menginap di rumah, Nichkhun tidak akan sungkan-sungkan menggoda Wooyoung soal bokongnya yang sangat besar sampai membuat Junho kesal setengah mati. Bahkan akhir-akhir ini, kedekatan mereka pun sudah menular pada Chansung dan Nichkhun. Di akhir pekan beberapa minggu yang lalu, tanpa sepengetahuan mereka, Chansung dan Nichkhun pergi bermain futsal bersama. Baru-baru ini malah Nichkhun meminta Chansung untuk menemaninya memilihkan kado untuk seorang temannya yang baru menikah. Perkenalan yang tanpa sengaja tersebut, ternyata malah berujung dengan mendapat sahabat baru.

 

“ Apakah ada kemungkinan kalau Khun hyung jatuh cinta padamu? “ tanya Junho dengan wajah serius. “ Tapi bukankah dia punya seorang kekasih? Siapa namanya? Victoria? Gadis yang bekerja sebagai seorang konsutan fashion itu. Apakah hubungannya dengan Khun hyung baik-baik saja? “

 

“ Aku tidak tahu pastinya tentang hubungan mereka. Tapi kalau tidak salah informasi, Victoria memutuskan hubungannya dengan Nichkhun hyung. Alasannya karena kontrak kerjanya di Jepang akan habis sekitar satu minggu lagi dan Victoria harus segera kembali ke Korea. Sementara Victoria adalah tipe orang yang paling tidak bisa menjalin hubungan jarak jauh. Itulah sebabnya, dia memilih mengakhiri hubungannya dengan Khun hyung sekalian. “

 

“ Aish!! Alasan macam apa itu? Bilang saja gadis itu memang tidak pernah benar-benar mencintai Khun hyung. Dia hanya memanfaatkan Khun hyung sebagai kekasih sementaranya selama ada di Jepang. Bisa saja di Korea sana, gadis itu sudah memiliki kekasih atau bahkan tunangan yang benar-benar di cintainya. Gadis itu tidak mau hubungannya dengan seseorang di Korea itu rusak karena Khun hyung. Itulah sebabnya dia memutuskan hubungannya dengan Khun hyung sesegera mungkin supaya tidak ada masalah di kemudian hari. “ Junho mencibir kesal saat membahas alasan Victoria yang sangat tidak masuk diakal. “ Sejak awal melihat wajahnya, aku sudah yakin gadis itu adalah serigala berbulu domba. “

 

Wooyoung jelas ingat bagaimana Junho terus menerus mengutarakan ketidak sukaannya pada Victoria saat pertama kali Nichkhun mengenalkannya pada Junho. Junho selalu mengatakan pada Wooyoung bahwa Victoria adalah tipe gadis penipu. Saat itu Wooyoung hanya diam saja merespon ucapan Junho. Meski sejujurnya Wooyoung juga merasa tidak suka pada Victoria, tapi itu bukan karena secara personalnya. Wooyoung tidak suka pada Victoria karena kehadirannya telah membuat Nichkhun tergila-gila. Sementara secara pribadi, menurut Wooyoung, Victoria adalah orang yang baik. Tidak pernah terbayang olehnya kalau Victoria akan meninggalkan Nichkhun seperti sekarang.

 

“ Entahlah. Berita yang aku dengar ini masih simpang siur. Belum pantas dipercaya. Aku belum bertanya langsung pada orang yang bersangkutan. Jadi lebih baik jangan terlalu cepat menjelekkan orang lain. Kalau faktanya ternyata tidak seperti itu, nanti malah kita sendiri yang malu. “ Wooyoung tidak ingin menilai negatif seseorang hanya karena suatu kabar yang belum pasti jelas keakuratannya.

 

“ Lalu tunggu apa lagi? Segeralah tanyakan pada Khun hyung saat dia pulang nanti. Sekalian tanyakan padanya kenapa dia tiba-tiba menidurimu. “ tukas Junho tegas.

 

Sikap Wooyoung yang kadang terkesan terlalu baik dan pasrah pada keadaan, membuat Junho selalu kehilangan kesabarannya. Wooyoung banyak menderita karena sikapnya itu. Orang-orang kadang bersikap seenaknya pada Wooyoung karena merasa Wooyoung tidak akan pernah bisa marah.

 

“ Aku masih butuh waktu… “

 

“ Argh!!! Wooyoung!!! Seseorang yang mengaku bukan gay, tiba-tiba datang padamu dan melakukan hubungan denganmu, tidakkah kau penasaran karena apa? Jangan membuang waktumu untuk banyak berpikir. Kau akan rugi besar. “ ujar Junho gemas. Volume suaranya meningkat beberapa level mendengar jawaban Wooyoung yang masih saja mengecewakan.

 

Junho bisa bebas berteriak dan berekspresi saat itu. Hal ini karena Nichkhun, sosok yang sedang jadi bahan obrolan mereka, sedang tidak ada ditempat. Sejak siang tadi Nichkhun pergi setelah menerima telephone dari Nichan. Sementara Wooyoung seharian akan tinggal di apartement karena jadwalnya sedang kosong.

 

Awalnya Wooyoung berniat mengatur ulang tata letak ruang tamunya setelah Nichkhun pergi. Tapi nampaknya rencana Wooyoung harus ditunda sampai liburnya yang berikutnya tiba. Junho hari itu mampir ke apartement-nya setelah mengunjungi Chansung di rumah sakit tempatnya bertugas, yang memang terletak tidak jauh dari apartement Wooyoung. Junho membuat Wooyoung lupa pada misi-nya karena sejak tadi datang Junho mengajak Wooyoung bercerita tentang banyak hal. Termasuk soal malam panasnya dengan Nichkhun kemarin.

 

“ Woo, ada kiriman hadiah untukmu. “ suara Nichkhun yang menyusul suara pintu yang dibuka, membuat obrolan Wooyoung dan Junho sontak terhenti. Dari sofa ruang tamu mereka mengawasi pergerakan Nichkhun yang meninggalkan pintu masuk apartement dan menuju ke arah mereka. “ Sepertinya dari penggemarmu yang tinggal di lantai 10. Tuan muda dari grup Ok itu. Siapa namanya? Taecyeon? “

 

“ Oh… Iya. Taecyeon hyung. Hadiah apa lagi kali ini? “ rasa penasaran membuat Wooyoung dengan semangat meraih kotak kecil berpita yang di sodorkan Nichkhun padanya.

 

Junho hanya dia mengamati Wooyoung. Beberapa hari lalu Wooyoung pernah bercerita padanya tentang seorang bernama Ok Taecyeon yang tiba-tiba menyatakan cinta padanya di saat pertama kali perkenalan mereka dan juga tentang hadiah-hadah kecil yang sering dikirimkan pria itu pada Wooyoung. Cara Taecyeon yang terbilang unik untuk mendekati Wooyoung, membuat Junho tertarik pada sosok Taecyeon meskipun Junho sama sekali belum pernah bertatap muka dengannya. Tapi alangkah kagetnya Junho saat Chansung memberitahunya bahwa Taecyeon bukanlah pemuda sembarangan. Menurut Chansung grup Ok adalah orang yang punya pengaruh sangat besar di dunia bisnis Korea. Bahkan grup Ok juga termasuk pemilik saham dari beberapa perusahaan-perusahaan maju di Jepang. Orang-orang dari grup Ok dikenal sangat pandai menilik peluang bisnis. Mereka tidak hanya terpancang pada satu jenis usaha saja. Keberanian mereka menginvestasikan kekayaan mereka untuk mendanai pengusaha-pengusaha micro dengan ide bisnis yang unik, merupakan ciri khas mereka. Bahkan sekarang 50% penghasilan mereka, didapat dari hasil investasi mereka pada pengusaha-pengusaha micro. Banyak perusahan kecil yang menerima suntikan dana dari grup Ok, sekarang berubah maju.

 

Mendengar betapa luar biasa hebatnya keluarga Taecyeon, Junho rasa kebingungan Wooyoung atas bagaimana Taecyeon bisa tahu banyak tentang dirinya, padahal untuk bertemu pun mereka jarang, sepertinya sudah terjawab. Mencari informasi tentang seorang Jang Wooyoung, bukanlah hal yang sulit untuk Taecyeon. Junho juga merasa itulah salah satu alasan kenapa Taecyeon bisa berani mengatakan bahwa dirinya jatuh cinta pada Wooyoung di awal perkenalan mereka. Junho yakin masa lalu Woyoung yang sangat suram dan perjuangan Wooyoung untuk terus bertahan hiduplah yang membuat Taecyeon jatuh hati padanya. Selain memang fisik Wooyoung yang menarik, jalan hidup Wooyoung yang tidak semua orang tahu ini pun adalah magnet untuk membuat seseorang bertekuk lutut padanya. Keceriaan dan kelucuan yang selalu ditampilkannya tidak akan membuat orang mengira kalau Wooyoung punya cerita hidup yang begitu kelam. Bahkan Junho dan Chansung pun sangat takjub dan terkagum-kagum menilai sosok Wooyoung. Jadi tidak heran kalau orang dengan hdup yang sangat sempurna seperi Taecyeon, akan langsung jatuh cinta pada seseorang seperti Wooyoung.

 

“ Wah!! Jam tangan ini!! Aku sudah sangat lama menginginkan ini!! Dari mana Taecyeon hyung tahu aku menginginkan ini? “ seru Wooyoung sambil mengangkat sebuah jam tangan digital dengan merk terkenal berwarna putih polos.

 

“ Dia anak orang kaya, Woo!! Ingat itu. Informannya pasti tersebar dimana-mana. Kau tidak perlu heran. Kau hanya harus terbiasa dengan terwujudnya satu per satu semua keinginanmu mulai dari sekarang. Kau sangat beruntung. Kalau aku jadi kau, aku tidak akan berpikir panjang lagi untuk menerima pria itu jadi kekasihku. Jelas kebahagiaanmu akan terjamin bersamanya. Kau tidak perlu membiarkan semua orang menikmati tubuhmu dengan bebas seperti sekarang lagi untuk mendapatkan sesuap nasi. “ ucapan Junho sontak membuat Nichkhun dan Wooyoung saling bertukar pandang dengan canggung. Junho yang menyadari itu langsung berteriak girang di dalam hati. Jelas ucapannya telah mengenai hati Nichkhun. Bagaimana pun juga, Junho tidak akan diam saja dengan perlakuan Nichkhun terhadap Wooyoung. Junho harus menguak alasan kenapa Nichkhun sampai meniduri Wooyoung.

 

“ Junho, kau ini bicara apa? Jangan ngawur! “ dengan tawa yang kaku, Wooyoung berusaha mencairkan ketegangan di antara mereka. Wooyoung tidak ingin jika tiba-tiba nanti Nichkhun membahas lagi soal semalam. Wooyoung terus terang belum siap kalau harus menerima jawaban yang menyakitkan. Bagian Nichkhun menyebut nama Victoria saat mencapai klimaks sudah sedikit banyak menjelaskan akar permasalahan yang terjadi.

 

“ Ngawur bagaimana? Jelas-jelas yang aku ucapkan ini adalah kebenaran. Bagaimana menurutmu, hyung? “ tapi nampaknya Junho tidak peduli dengan ketakutan Wooyoung. Bagian akhir yang memang tidak Wooyoung ceritakan pada Junho sepertinya membuat Wooyoung mendapat kesulitan menghentikan Junho.

 

“ Jelas benar. Kau akan bahagia bersama orang seperti Taecyeon, Woo. Hidupmu pasti akan sangat sempurna. Tidak akan ada yang berani lagi menyentuh tubuhmu dengan semena-mena. “ meski tersenyum, ada kegetiran di balik ucapan Nichkhun yang tidak dapat Wooyoung tangkap maksudnya.

 

Wooyoung hanya diam memandang Nichkhun tanpa suara. Ekspresi Nichkhun begitu asing di matanya. Apakah kejadian semalam telah bisa merubah cara pandang Nichkhun padanya? Meski sangat ingin berharap, tapi Wooyoung merasa terlalu takut. Hidupnya jelas bukan kisah sinetron. Tidak semudah itu membuat seseorang jatuh cinta padanya. Tapi sampai kapan Wooyoung akan bertahan dengan perasaannya yang seperti ini?

 

“ Sepertinya kau harus mulai membuka hatimu untuk Ok Taecyeon ini, Woo. Kau harus memberi kesempatan padanya untuk bisa lebih dekat denganmu lagi, Woo. Supaya kau juga bisa mengenal dia lebih dalam. Siapa tahu kalau memang dia yang terbaik untukmu? “ suara Junho memecah lamunan Wooyoung. “ Aku akan selalu siap membantumu. “

 

Sekali lagi Wooyoung menangkap ekspresi asing terukir di wajah Nichkhun saat memandang dirinya.

 

“ Berhentilah membuatku berpikir yang tidak-tidak soal dirimu, hyung… “ batin Wooyoung.

 

*****

 

Chapter 3 akhirnya di-update juga.

Untuk chapter ini isinya soal curhatan Woo ke Ho.

Sekalian perkenalan tentang Chanho.

Maaf kalo ga sesuai harapan yha.

chapter berikutnya janji lebih banyak Taecwoo dan Khunyoung-nya deh.

Terima kasih juga buat semua yang udah kasih komentarnya.

Maaf ga bisa bales satu-satu.

Tapi seneng banget deh sama respon kalian yang semuanya bagus.

Sekali lagi Thanks yha.

*BigHug

c u in the next chapter!!

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
tcha0304 #1
Chapter 10: pls lanjutannya thoooorrrr
hwaiting93 #2
Chapter 10: Mian baru comment sekarang , baru nemu ff ini sekarang (╥﹏╥)​

Duhhh suka banget kalo uyong direbutin sama banyak orang ƗƗɑƗƗɑƗƗɑ
Apalagi kalo ada nuneo yang dukung & protective banget sama uyong wkwkwkwkwk XD

Panas dingin pas baca NC nya ><
Khun emang gitu ngeselin banget jadi orang , lola banget sama perasaan sendiri (۳˘̶̀Д˘̶́)۳
Kaya taecyeon dong , gesit kaya belut
Kalo kaya gini lebih dukung TaecWoo dah dari pada khunyoung walaupun aku khunyoung shipper ≤( ˘͡ ^˘͡)≥
Apalagi pas baca adegan taecwoo diranjang tadi , uyong minta ke taec buat ga ninggalin dia aaaaaaaa aku suka ƗƗɑƗƗɑƗƗɑ

Hwaiting buat author-nim deh , emang susah bagi waktu kalo gitu , tapi cepet dilanjut ya ? ^^v
Azalea22 #3
Chapter 8: Thor hiatus selamanya kah? ^_*♡♡♡
Azalea22 #4
Chapter 10: Thor aq reader bru nih, cuma mo bilang kalo bru kali ini baca ff chap taecwoo yg romantis abis, sampe2 aq rela kalo mereka jadian di cerita ini. Ceritanya jg bagus banget. Nex chapter soooooonnn. Tq thor.
Uyounggie
#5
Chapter 10: Lanjuttkan thor..!

Buat khun Hyung tersiksa ampe mampusss..!
Sekalian penggal kepalaX...! Wkwkkwkwwk

Buat kelanjutan jgn pisahkan taec Hyung ama woo yaa..!

Biarkan mereka beerLOVELY DoVIE... haaaha

Buat lebihhh ngenas lagi ceritaX..!

Okee Okeee..! Kereennn dach.. cuma kurang panjang aja...b

Hihihihihi :)
rikayoung
#6
Chapter 10: i always wait this story... tq
elzJang
#7
Chapter 10: waaawh cuma satu nih komen dariku....

kuurang panjaanh :)
UnunJang
#8
Chapter 10: Yeah...
akhirnya update juga...^^

Woah...
jadi kasian sma khunnie klo kya gini...
salah sendiri siy...
klo begini aq jadi pengen KhunYoung balik...hehehe
*MulaiLabil

Taec bener, jngn mau berbagi Woo lagi...
seharunya Khun juga githu... =]

dikit juga gpp thor...
yg penting mah nanti jangan mandek lg...
Hampir frustasi nunggu'a...Kkkk~
*LebayAkut
kirain g da lanjutannya lagi... =]
Fighting thor...^0^9