Chapter 2

Incomplete

 

“A-a.. aku..” Ia membungkukkan badannya 90 derajat, sebelum akhirnya berkata dengan suara lantang.

.

.

.

“Aku .. Mencintaimu..”

“S-siwon sunbae, aku .. mencintaimu. Sudah sejak tiga tahun yang lalu, mungkin kau tidak ingat tapi kau pernah menolongku dahulu saat festival olahraga berlangsung. Aku mencintaimu sejak itu dan masih mencintaimu sampai saat ini. Aku tahu dulu aku memang bukan siapa – siapa, tapi aku sudah berusaha sunbae. Selama ini, menjadi orang yang selalu dapat diandalkan, menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, mengikuti olimpiade matematika, semua itu kulakukan untukmu. Agar. . agar kau bisa melihatku, sedikit saja. Aku ingin membuktikan padamu bahwa aku, aku bisa menjadi orang yang kau banggakan. Tapi, aku sadar sekarang bahwa yang seharusnya aku lakukan dari awal adalah mengatakan padamu bahwa .. aku menyangimu, sangat menyayangimu. Saranghae.. Siwon sunbae” Kyuhyun menunduk setelah mengatakan perasaannya yang selama ini terpendam. Ia mengucek matanya yang sedikit berkaca -  kaca, perasaannya bercampur antara lega, takut, penuh harap. Ia bahkan tak pernah menyangka seseorang dapat merasakan persaan yang begitu beragam seperti ini dalam waktu yang bersamaan.

Dengan tangannya yang gemetar, Kyuhyun memberikan Siwon setangkai mawar putih. Lambang cinta tulus, tanpa syarat.

“T-tidak perlu dijawab sekarang sunbae. A-aku tahu ini terlalu tiba – tiba. Pikirkan saja terlebih dahulu”

“A. . aku . .”

Kata – kata Siwon terputus saat dua orang siswa tingkat akhir, berteriak padanya dari jarak yang cukup jauh.

“Siwon-ah! Kekasihmu mencarimu. Katanya kalian akan terlambat kalau tidak  berangkat sekarang”

Dengan cepat Kyuhyun mendongak, menatap mata Siwon untuk pertama kalinya sejak ia mengutarakan perasaannya tadi. Ekspresi wajah Siwon tak bisa dibacanya.

“A. . aku . .”

Kyuhyun menunduk kembali dan saat itulah ia melihat tangan Siwon memegang sebuah frame dengan foto dirinya dan kibum tersenyum lebar dalam foto tersebut.

“Kibum sunbae” ucapnya lirih. Setetes air mata lolos dari obsidian caramelnya tanpa bisa ia cegah.

“Ah . . Kibum sunbae . . memang orang yang mengagumkan.” Ia tertawa kecil dan kembali menatap Siwon. “Dulu ia sekretaris Student Council kan? Ah ia sangat tampan dan luar biasa, beberapa kali mendapat nilai tertinggi tak hanya di angkatan tetapi juga di seluruh sekolah. Belum lagi olimpiade sains yang ia menangkan, dia juga pernah mengikuti Theater kan? Memenangkan berbagai macam penghargaan. Siwon sunbae, kau beruntung sekali.” Kyuhyun kembali tertawa kecil, meskipun kini air mata kembali turun membasahi pipinya, yang ia hapus dengan segera. Pada akhirnya apa yang ia lakukan tidak berguna karena air mata itu terus mengalir tanpa henti.

“K-kyuhyun-ah”

“Kalian memang cocok sekali sunbae” Kyuhyun tersenyum dipaksakan “ah . . aku ingat harus segera kembali sekarang. Kibum sunbae juga sudah menunggumu kan? Terimakasih atas bimbingannya selama ini, semoga kau sukses nanti setelah masuk di Universitas yang kau inginkan.” Kyuhyun kembali membungkuk 90 derajat. “aku . . aku akan selalu mendoakanmu” tambahnya lirih, sebelum akhirnya ia berbalik pergi, setengah berlari meninggalkan Siwon. Dengan kedua tangan yang menutupi mulut, untuk mencegah isakan tangisnya lebih keras lagi, ia setengah berlari menuju kamarnya. Pikirannya terlalu kacau sampai tak memerhatikan jalan sama sekali, beberapa kali menabrak siswa yang tengah berjalan juga. Ia hanya dapat membungkukkan badannya, meminta maaf berkali – kali. Mendapat pandangan heran dari orang yang ditabraknya, namun ia tidak perduli.

Rasanya sakit, kacau, setelah semua usaha yang ia lakukan. Semuanya, berakhir sia – sia.

 

***

 

Siwon menatap bunga mawar putih ditangannya, secarik kertas kecil yang terlipat menempel pada tangkai mawar itu. Dilepasnya kertas tersebut dan dibukanya. Tulisan tangan tercetak rapih disana, tulisan tangan Kyuhyun. Ia memang memiliki tulisan yang terlalu rapih untuk ukuran seorang namja. Pikiran itu membuatnya sedikit tersenyum kecil, Ia mendesah panjang sebelum pada akhirnya membaca apa yang tertulis disana.

 

I don’t know how much longer that I have to put up with you. I’ve been hiding everything in my heart.

Can’t you hear my heart calling for you? Loving you? But no matter what, I can’t release my heart out for anyone to know, because I am afraid.

Can’t you hear my heart is waiting there for you? Waiting for you to open it. Waiting for you to feel it.

 I was just hoping you will know, you will realize that no matter what you do, how long the time pass by . .

 

 I still love you and I will always be

 

“Kyuhyun-ah . .”

 

***

 

Eunhyuk membuka matanya dengan malas, seseorang menggedor pintu kamarnya tanpa henti. Hello? Bukankah ini hari tenang setelah ujian akhir kemarin? Hari tenang sebelum libur panjang akhirnya datang? Siapa yang tega merusak acara di hari tenangnya ini dengan menggedor pintu seperti itu? Tak tahukah orang itu kalau dirinya belajar keras sampai larut malam kemarin saat ujian akhir berlangsung? Ia mengacak rambutnya dengan sebal sebelum akhirnya berjalan ke arah pintu untuk membukanya. Bersiap menghardik siapapun sosok yang ia temukan.

Berbagai macam skenario berputar dalam kepalanya, tapi menemukan sosok Cho Kyuhyun yang menangis dengan penampilan kacau jelas bukan salah satunya. Kedua matanya merah dan bengkak, hidungnya merah, bibirnya juga merah karena terlalu sering digigit untuk menahan isakan tangis yang ingin keluar.

“h-h-hyung…” ucapnya dengan suara bergetar.

Melihat Eunhyuk yang membuka pintu, dengan segera Kyuhyun memeluknya erat. Segala tangis yang mati – matian ia tahan sebelumnya akhirnya keluar. Membenamkan kepalanya pada pundak namja yang lebih kecil darinya itu, ia membiarkan dirinya terisak keras, bahkan sempat beberapa kali kesulitan bernafas, tapi ia tetap membiarkannya, membiarkan kesedihannya mengalir. Perasaan kacaunya, rasa sakitnya. Dan tak ada yang bisa Eunhyuk lakukan kecuali mengusap punggung Kyuhyun dengan sayang, karena ia tahu, tak ada kata yang sanggup membuatnya merasa lebih baik. Orang bilang waktu akan menyembuhkan segalanya, Eunhyuk hanya bisa berharap kata – kata itu memang benar.

 

***

 

Eunhyuk menepuk bahu Kyuhyun pelan, bocah itu belum makan sejak siang dan ia tak mau ambil resiko Kyuhyun sakit keesokan harinya. Lagipula, seseorang menaruh sebuah tas kertas di depan pintu kamar mereka, ditujukan pada Kyuhyun. Jadi, meskipun sedikit tidak tega mengganggu tidur pulas sang maknae, ia melakukannya juga.

“Kyu, kyuhyun-ah.. bangun Kyu”

“Hnn?” Merasa tidurnya terganggu, bocah gamer itu membuka kedua matanya juga, sedikit susah karena sekarang keduanya membengkak dan terasa perih, membuat matanya kembali berair.

“Kau belum makan sejak tadi. Makan dulu ya? Aku tadi bawa makanan dari cafeteria kesini. Ayo bangun” sedikit menarik Kyuhyun, membantunya agar duduk, ia menyerahkan sebuah bento pada Kyuhyun, yang dibawanya dari cafeteria.

“Ne, hyung gomawo.” Balas Kyuhyun dengan suara seraknya. Serak karena baru bangun tidur dan serak karena terlalu lama menangis.

“Aku harus pergi sekarang, tak apa jika kutinggal?” tanya namja yang lebih tua itu dengan khawatir.

Kyuhyun melirik jam di meja belajarnya, jam 9 malam “Mau kemana kau selarut ini?”

“Ah, ada tugas yang harus dikerjakan dengan Shim Changmin, siswa kelas B dan harus diberikan pada Hye In Seonsaem besok. Aku pulang larut malam, Jungsoo Hyung sedang pergi selama beberapa hari. Tak apa kan?”

“Cih memangnya aku anak kecil apa? Pergi saja sana dasar ikan” Kyuhyun membalasnya disertai dengan lemparan bantal ke wajah Eunhyuk. Membuat Eunhyuk cemberut seketika saat bantal itu lagi – lagi telak mengenai wajahnya.

“Yaa! Dasar Bocah” ucapnya kesal. Tapi setidaknya ia lega, Kyuhyun tampak sedikit lebih baik dari saat pulang ke kamar sore tadi. “Aku ada di kamar nomor 20 kalau kau butuh sesuatu. Take Care, Brat!” ia segera kabur setelah mengatakan itu, sebelum mendapat lemparan kedua dari Kyuhyun.

Sementara bocah yang ditinggal di kamarnya menatap pintu dengan kesal, satu tangan siap melemparkan bantal lainnya.

“Ish, sial, siapa juga yang bocah.” Ia memajukan bibirnya, merasa sebal.

Teringat dengan kejadian sore tadi, ia merasa sebal, malu, sedih semuanya bercampur menjadi satu, tapi kali ini tak ada air mata yang keluar. Seolah cairan bening itu telah habis dikeluarkannya sore tadi.

“Aaaargh.. ani ani.. lupakan dulu lupakan” ia menggelengkan kepalanya dengan cepat. “huh. Bodoh kau Cho Kyuhyun, seharusnya kau cari tahu dulu ia sudah punya kekasih atau belum. Akhirnya begini kan? Kau mempermalukan dirimu sendiri.” Ucapnya lirih. Kemudian ia mengacak rambutnya dengan sebal. “Semua yang kulakukan sia – sia.. Issh. .”

Akhirnya ia memilih untuk memakan bento yang sudah dibawakan Eunhyuk tadi, lagipula perutnya memang sudah menjerit minta di isi. Kyuhyun memang pecinta makanan, hell, apapun yang bisa ia makan pasti terasa enak di lidahnya. Tapi kali ini ia tidak memakannya dengan lahap, ia hanya makan beberapa suap sebelum akhirnya setengah melamun setengah memainkan makanan tersebut. Ia menatap kesal pada dua medali emas yang tergantung di kamarnya, yang ia dapatkan dari menjuarai Olimpiade Matematika.

“Apa kau lihat – lihat? Bahkan setelah aku mendapatkanmu, Siwon sunbae masih tidak menyukaiku. Kau menyebalkan. Tahu begitu aku tidak akan susah susah mati – matian belajar hanya untukmu. Pabboya!” ia marah – marah sendiri pada ujungnya. Ia menarik nafas, dan kembali berbicara pada medali yang tergantung dengan polosnya disana.

“Kau tahu? Tentu saja kau tidak ada apa – apanya, orang Kibum sunbae juga mendapatkan yang sepertimu. Hasil dari Olimpiade Sains. Bukankah ia orang yang luar biasa? Tampan, pemain theater, pintar. Siwon sunbae mendapatkan yang terbaik, huh? Bodoh. Seharusnya aku senang untuknya, kan?” ia menatap garang medali tersebut sebelum akhirnya menundukkan kepala, menatap bento di pangkuannya “Tapi. . aku tidak rela. .” tambahnya lirih. Rasa sakit itu masih disana ternyata dan tanpa ia sadari kembali tetesan itu mengalir.

“Issh bodoh. Apa sih yang kau tangisi Cho Kyuhyun. Pabboya! Jangan menangis sambil makan! Nanti kau tersedak!!” Ucapnya, ia menghapus air mata yang lagi – lagi mengalir dengan deras. Setelah susah payah dihentikan, kembali ia memasuki sesendok penuh makanan, memilih untuk melampiaskan apa yang ia rasakan dengan memasukkan makanan banyak – banyak ke mulutnya. Kata orang, makanan akan membuatmu lebih baik. Siapapun yang mengajukan teori itu, Kyuhyun akan mendukung dengan sepenuh hati.

Setelah menghabiskan bento yang dibawakan Eunhyuk dalam waktu sekejap, ia menemukan tas kertas cukup besar berwarna baby blue bertengger di mejanya.

To: Cho Kyuhyun

Tertulis dengan rapih di kertas kecil yang menempel di bagian atas tas tersebut. Ia mengambil tas itu dan membukanya, menemukan sebuah buku berukuran sedang dengan sampul baby blue. Kyuhyun mengernyit heran, baby blue adalah warna kesukaannya, kebetulan sekali tas kertas yang membungkusnya serta sampul buku ini bertuliskan baby blue.

Kebetulan, atau mungkin dengan sengaja?

Di bagian kanan bawah buku itu terukir dengan tinta emas, sebuah tulisan yang ditulis dengan indah.

Property Of Choi Siwon

Merasa heran, ia membuka sampul buku itu. Membuatnya berhadapan dengan halaman pertama, di tengah halaman polos itu serangkaian kata – kata tertulis rapih di bagian tengah. Gaya tulisan yang sama dengan yang menempel pada tas kertas baby blue tadi.

Everytime we meet each other. Everytime we face each other. Though I am indifferent. Do you know how much I have to force myself?

Though I love you, though I feel your love. But deep down inside, I can’t dare to tell you. I just hope that someday, I will be brave enough to face you and tell you. . that I love you.

I love you, yes I do.

Milik Siwon sunbae kah ini? Kyuhyun tidak berani berspekulasi banyak, ia kembali membuka buku tersebut, menuju halaman selanjutnya. Dan sungguh apa yang ia temukan tak pernah terlintas di benaknya sedikit pun.

Di halaman kedua terdapat foto seorang anak lelaki dengan kacamata yang meskipun tidak terlalu tebal, membuatnya terlihat sedikit culun. Ia tengah duduk di taman belakang asrama, tampak serius sekali membaca buku di pangkuannya.

Ada anak baru yang seharusnya berada di tingkat 1 tetapi dimasukkan di tingkat 2 seperti Kibum tahun lalu. Yang aku tahu mereka membencinya, tapi kenapa? Anak itu terlihat baik.

Foto selanjutnya tampak anak yang sama, sedang tersenyum di hadapan beberapa anak lelaki yang lebih tua. Serta Foto lain di kejadian yang sama namun anak lelaki itu kini telah membungkukkan badan 90 derajat.

Ia resmi anggota Student Council sekarang. Sopan sekali anaknya, aku pernah berpapasan beberapa kali. Kyuhyun namanya. Cho Kyuhyun.

Foto Kyuhyun saat festival olahraga pertamanya berlangsung dapat di temukan di beberapa lembar berikutnya. Fotonya saat tertawa, fotonya saat membantu mengangkat barang, fotonya terlihat lelah, bahkan foto dirinya saat tertidur diantara tumpukan kardus.

Bukankah ia tampak manis saat tertawa?

Ia benar – benar bisa diandalkan dan sangat bertanggung jawab.

Jangan terlalu lelah, Kyuhyun-ah.

Tidur di tumpukan kardus seperti itu, apa kau ini seekor anak kucing?

Foto terakhir dari event itu adalah Kyuhyun terbaring di sebuah kasur dengan wajah pucat dan infus yang menempel pada tangannya.

Kau seharusnya tidak terlalu lelah. Tidak perlu berusaha sekeras itu untuk membuat  orang – orang menerimamu. Tanpa kau berusaha sekeras itu, aku tidak membencimu, dan aku yakin orang lain juga pada akhirnya akan merasakan hal yang sama. Jaga kesehatanmu Kyuhyun-ah. Jangan sampai kau sakit lagi seperti ini.

Foto yang ada selanjutnya menampilkan anak lelaki yang sama tanpa kacamatanya, lagi – lagi sedang membaca buku, sementara di belakangnya, musim gugur yang telah datang membuat dedaunan maple tampak kemerahan.

Tidak tahu apa yang membuatnya memilih untuk melepas kacamatanya. But, hey.. He looks beautiful, isn’t he?

Foto lainnya yang lagi – lagi menampilkan sosok Kyuhyun, kali ini tengah tertawa dengan Hyukjae, dan foto di waktu yang sama dengan Kyuhyun yang memasukkan sesendok penuh makanan ke mulutnya.

Ia membuat makanan terlihat begitu lezat. Does he love food that much? kalau aku yang membuatkannya makanan, apa ia akan suka?

Foto yang selanjutnya tidak berisikan Kyuhyun sebagai objek utamanya, melainkan sebuah coretan di selembar kertas. Kata-kata dalam kertas itu sudah di coret tapi masih bisa terbaca dengan jelas “Aku sudah tidak memakai kacamataku, teman – teman bilang aku terlihat tampan, tapi, apa Siwon sunbae memperhatikan hal itu? Issh, bad mood!! L”

Bahkan sejak sebelum kau melepas kacamatamu, aku sudah memperhatikanmu, Kyuhyun-ah.

Lagi – lagi foto berikutnya tidak berisikan Kyuhyun, melainkan foto dapur cafetaria.

Aku akan memasak. Beruntung Ahjumma di cafetaria dekat denganku, mengizinkanku memasak. Semoga enak, Choi Siwon, Fighting!

Dan foto beberapa bento muncul setelahnya. Tampak di foto itu, bahwa satu bento tampak berbeda dari yang lainnya. Lebih sedikit sayur, banyak daging, nasi yang lebih sedikit, bahkan ada tambahan telur gulung. Semuanya makanan kesukaan Kyuhyun.

Terlalu malu untuk memberikan hanya pada Kyuhyun. Jadi kubuatkan untuk Minho dan Kibum juga. Semoga mereka, terutama Kyuhyun menyukainya.

Foto lainnya tampak Kyuhyun tengah memakan bento dengan lahap, senyuman lebar menghiasi wajahnya.

Senang rasanya mengetahui kau menyukai itu, Kyuhyun-ah.

Terdapat salah satu foto dimana Kyuhyun tengah tertidur diatas tumpukan buku, tangannya masih memegang pensil dan kertas – kertas coretan bersebaran disekitarnya. Selimut baby blue menyelimuti tubuhnya. Selimut yang sama dengan yang saat ini menjadi favoritnya.

Sudah larut malam dan ia masih belajar di perpustakaan. Entah apa motivasinya untuk meraih medali emas di Olimpiade Matematika itu. Setidaknya kini dengan selimut  itu ia akan merasa lebih hangat. Semoga kau suka selimutnya, itu hadiah dariku jika kau memenangkan Olimpiade nanti, tidak memenangkan juga tidak apa, itu hadiah dariku karena kau telah berusaha dengan keras.

Kyuhyun-ah, Fighting!

Foto di halaman lain berisikan Kyuhyun di gedung tempat berlangsungnya olimpiade, tengah berdiri di altar di hadapan seluruh peserta olimpiade dengan medali emas tergantung di lehernya, memberikan beberapa patah kata atas kemenangannya.

Congratulations, Kyuhyun-ah. J J J

Foto lainnya adalah sebuah boneka Pikachu besar. Boneka yang kemudian hari Kyuhyun temukan bertengger dengan manis di kasurnya.

Akan kutaruh saat berkunjung ke kamar Jungsoo nanti, akan sedikit sulit untuk menyembunyikannya dari Jungsoo. But I have my plans ^^

Lagi – lagi bukan foto Kyuhyun melainkan foto beberapa tiket, tiket menonton konser dari Music Club dan tiket menonton drama dari teater club, dengan tanggal yang berbeda – beda.

Aku mengatakan padanya bahwa aku menonton drama Minho dan Kibum. Masih belum berani untuk jujur. Tapi andai dia tahu, hanya di konser musiknya lah aku duduk di baris pertama, di bagian tengah, hanya agar bisa melihatnya lebih dekat lagi.

Tampak Kyuhyun tengah berdiri dan tersenyum manis pada kamera dengan bunga ditangannya. Satu – satunya foto yang tidak diambil diam – diam.

Memberanikan diri untuk datang di konser perdananya dan memberikan bunga. Sedih karena aku tidak datang sendirian kesana melainkan bersama Jungsoo, tapi tak apa. Senyum di wajahnya kala itu, Priceless..

Dibaliknya lagi dan tampak foto Kyuhyun di tahun keempatnya tengah menirukan ekspresi boneka putih mengenakan penutup telinga berwarna hijau menghiasi salah satu halaman.

Siapa sangka Cho Kyuhyun yang dewasa ternyata mempunyai sisi seperti ini juga? Kyeopta ^^

Di beberapa halaman ada foto dimana Kyuhyun tengah memimpin rapat di Student Council Room, dan bahkan beberapa ada pula Kyuhyun memimpin rapat di Sains Club Room, memimpin berlangsungnya suatu acara, sampai festival olahraga kemarin saat Kyuhyun menjadi salah satu coordinator.

Ia tampak berwibawa. Selamat karena telah menjadi presiden Sains Club. Semoga di tanganmu, Sains Club akan lebih maju lagi, lebih banyak melakukan penelitian, dan lebih sering mengharumkan nama Almamater kita. Kalau itu kau, aku yakin, pasti bisa.

Segala hal yang diserahkan padanya selalu dilakukan dengan tanggung jawab. Tahukah ia betapa mengagumkannya dirinya?

Dia menjadi Koordinator di Festival Olahraga terakhir yang kusaksiskan. Lagi – lagi ia bekerja dengan keras, kesana kemari membantu semuanya. Begitu perhatian dengan hoobae dan teman – teman satu tingkatnya. Tapi ia tidak menjaga dirinya sendiri, belum makan siang pula. Jangan sampai kau sakit lagi, Kyuhyun-ah.

Beberapa foto lainnya masih berisikan tentang Kyuhyun, meskipun kali ini tidak ada coretan berarti disana, hanya foto Kyuhyun yang sedang tertawa, bersama Hyukjae, Kyuhyun di acara Field Trip mereka.

Ada pula foto anggota student council di acara liburan mereka, foto yang sama dengan yang Kyuhyun simpan. Satu – satunya foto dimana Ia merangkul Kyuhyun, meskipun tangan kirinya merangkul Kibum

Unforgettable memory. . Andai aku bisa memeluknya lebih erat. Hanya dia.

Ketika sampai di halaman terakhir, tampak foto Kyuhyun tengah bersandar pada pohon Mapple, memejamkan kedua matanya, tertidur namun tampak begitu damai. Sinar mentari sore sedikit – sedikit menerobos melewati dedaunan, membuat foto itu terlihat begitu indah. Kata – kata yang menghiasi dibawahnya ditulis dengan huruf yang lebih besar, diukir lebih spesial dan lagi – lagi dengan  tinta emas.

My love

 

***

 

Kyuhyun berlari dengan sekuat tenaga menuju asrama dimana kamar Siwon berada, asrama sayap kiri. Ia tak pernah menyangka bahwa Siwon, seorang Choi Siwon yang melakukan itu semua. Bahwa Siwon memiliki perasaan yang sama dengannya. Tapi kenapa? Lalu Kibum? Berbagai pertanyaan tak terjawab itu berputar di benaknya, tak mau meninggalkannya barang sedetik pun. Namun ketika ia mencari Siwon untuk meminta penjelasan lebih lanjut. Yang  ia dapat justru kabar bahwa Siwon berangkat ke bandara malam ini, karena ia akan melanjutkan kuliahnya disana. Kaki Kyuhyun seketika kehilangan tenaganya, membuatnya jatuh terduduk dan mendapat pandangan khawatir dari hoobae yang sekamar dengan Siwon. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan lemas, berkata bahwa ia baik – baik saja. Ketika kakinya sudah sanggup menopang berat tubuhnya, ia mengucapkan terimakasih dan berlalu dari hadapan hoobae yang masih memandangnya dengan khawatir.

Dengan langkah tertatih ia menuju atap asrama. Satu – satunya tempat dimana ia bisa sendirian. Kalau ia berada di cerita – cerita, film, novel, bukankah seharusnya mereka berakhir bahagia? Seharusnya Siwon menerimanya, seharusnya Siwon menyatakan perasaannya selama ini. Tapi kenapa akhirnya begini?

“Aaaaaaiiiiiisssssssssshh!!!!” Kyuhyun berteriak keras, sebelum akhirnya jatuh terduduk dan membenamkan wajah di tangannya, kembali menangis. Kesal kenapa semuanya harus berakhir seperti ini.

 

***

 

6 Tahun Kemudian

 

 The mysterious end of that season

I think, did I really love you?

Somewhere, all those times that we were together

I look back to those times, as if I could touch it, as if it was yesterday

 

Each moment, I think of you

Even your resemblance to the spring sunlight

Even the small memories are so clear

You always brightly shined on my day

 

Siang itu, seorang namja dengan kacamata hitam turun dari pesawat. Dengan langkah ringan ia segera menuju mobil yang tengah menjemputnya. Earphone yang terpasang di telinganya tak berhenti memutar satu lagu, yang begitu menggambarkan keadaannya saat ini. Tapi dibalik itu semua, karena ia merindukan suaranya. Merindukan orang yang menyanyikan lagu itu.

 

Where are we?

I look back at all those memories

Were we happy?

Only unknown feelings remain in the same place

 

Each moment, I think of you

That voice that quietly rang with a low town

Even your resemblance to the spring sunlight

I still haven’t forgotten you

 

Where are we?

Were we happy?

 

Kyuhyun menutup matanya ketika ia sampai pada bagian terakhir lagu itu. Menahan berjuta perasaan yang dirasakannya saat ini, tak hanya karena ini come back pertamanya, tapi karena lagu itu begitu menggambarkan perasaannya.

Tepuk tangan meriah dari fans menyadarkannya kembali, ia membuka matanya dan tersenyum manis, menunduk sedikit sebelum akhirnya kembali ke backstage, ke ruang tunggu khusus untuk dirinya.

Kyuhyun sudah menjadi penyanyi besar saat ini, padahal ia baru saja lulus kuliah satu tahun yang lalu, dari universitas ternama di Korea. Kyung Hee University, jurusan Post Modern Music. Namun karena suaranya, ia sudah mulai debut sejak 3 tahun yang lalu, bahkan sebelum ia lulus dari kuliahnya.

Ia tersenyum kecil saat memikirkan bahwa dulu ia sempat ingin menjadi peneliti, ilmuwan, tetapi ayahnya menyuruhnya menjadi pengacara. Sampai akhirnya satu peristiwa membuatnya memilih untuk menjadi penyanyi. Siapa sangka ia ternyata sukses di dunia entertainment ini? Awalnya memang berat, tapi sejak tahun kemarin, usaha kerasnya berlatih, membuahkan hasil.

Tapi terkadang ketika selesai perform seperti hari ini, ia kembali berfikir mengenai tujuan awalnya memilih menjadi seorang penyanyi. Apakah ia telah berhasil?

Sesekali pikirannya akan melayang menuju orang itu. Ia masih mengikuti jejaknya, senang rasanya mengetahui bahwa ia melaksanakan bisnis di US dengan baik. Bahwa ia berhasil mengembangkan perusahaan ayahnya menjadi lebih baik lagi. Bahwa ia kini telah berhasil, di usia yang terbilang sangat muda.

Ketukan di pintu menyadarkannya dari lamunannya, tak lama kemudian manajernya yang hanya berusia lebih tua beberapa tahun darinya itu masuk.

“Hey Yunho hyung, ada apa?” ia mendongak menatap Yunho yang kini berdiri di hadapannya.

“Memikirkan orang itu lagi, eoh, Kyuhyun-ah?” namja yang dipanggil Yunho itu tersenyum. Sementara Kyuhyun memutar matanya malas.

“Sudah tau begitu, untuk apa tanya lagi.”

“Hanya memastikan, jangan ngambek begitu babyKyu” Yunho menepuk kepala Kyuhyun pelan. Yang akhirnya mendapat death glare dari sang artis.

“Ini, ada fansmu yang memberikan ini. Ia langsung memberikannya padaku. Heran juga, kenapa tak menunggu saja dan kemudian bertemu denganmu, berhubung ia punya tiket untuk bertemu denganmu di backstage ini.” Yunho sibuk mengomel sendiri, ia menyerahkan setangkai mawar putih, dan sebuah amplop kecil berwarna baby blue. Serta sebuah kado berukuran sedang berwarna baby blue.

“Aku ada urusan di luar dulu sebentar.” Ucap Yunho yang dianggap angin lalu oleh Kyuhyun.

Kyuhyun memilih membuka amplop dan membaca suratnya terlebih dahulu,

 

Bright lights, fancy restaurants. I had everything in this world that a man could want, but still I’m lonely now

I remember it just like it was on yesterday, a thursday you told me you had fallen in love. It’s been 6 years since that day, if I could travel back in time. I’d relieve the days you were near me, and make you mine.

Eventhough it seems I have everything, but I don’t wanna be a lonely fool. All of the woman, man, all the expensive cars, all of the money don’t amount to you. I can make believe I have everything, but I can’t pretend that I don’t see. .

That without you boy, my life is incomplete.

 

“Tidak mungkin” ucapnya lirih, ia mengenal jelas goresan di surat itu. Gaya tulisan yang begitu sering ia perhatikan hingga ia hafal setiap lekukannya, dengan tangan gemetar ia membuka bungkusan kado itu hanya untuk menemukan, boneka Pikachu berukuran sedang menatapnya dengan mata polos. Hampir sama, hanya berbeda ukuran dengan boneka Pikachu favoritnya saat ia masih sekolah dahulu. Boneka Pikachu yang di berikan oleh. .

Dengan sigap ia berdiri dan berlari keluar, mencari Yunho.

“Hyung. Hyung katakan padaku siapa orang yang mengirim kado tadi, Siapa hyung? Katakan padaku bagaimana ciri-cirinya? Ia pergi kemana sekarang hyung? Pergi kemana?” Tanyanya dengan panic pada Yunho, kedua obsidian caramelnya memerah dan sudah berkaca – kaca.

“Hey Kyu, tenang sedikit. Kau baik – baik saja? Aku tidak mengenalnya, ia mengenakan kacamata hitam, tapi ia cukup tinggi, setinggi aku mungkin, tubuhnya juga tegap. Kurasa ia berjalan ke arah belakang sana” Yunho menunjuk ke bagian belakang gedung.

Tanpa mengucapkan apa – apa lagi, Kyuhyun segera berlari sekuat tenaga menuju arah yang ditunjukkan Yunho. Seperti déjà vu, saat ia mengejar seseorang yang dicintainya dahulu. Kyuhyun terus berlari, sempat terjatuh beberapa kali karena lantai yang licin, bahkan kini salah satu celananya sobek, dan lututnya berdarah karena jatuh di aspal saat ia keluar dari gedung.

Tapi Kyuhyun terus berlari, dan akhirnya ia menemukan orang yang dicarinya, tengah menatap langit dan duduk di salah satu kursi, di taman belakang gedung tempat Kyuhyun mengadakan comeback nya.

Dengan langkah tertatih, sedikit tak percaya dengan penglihatannya, ia menghampiri orang itu. Ia tak peduli kedua air matanya kini sudah mengalir tetes demi tetes tanpa bisa ia hentikan.

“S-sunbae. . Siwon Sunbae. .” panggilnya lirih.

Orang yang dipanggil itu menengok heran, dan kedua matanya melebar saat melihat siapa yang datang padanya. Meskipun takkan bisa Kyuhyun lihat karena tertutup kacamata hitam.

Sungguh, kalau bukan karena emosi yang begitu kuat menguasainya ia akan menertawakan orang itu. Hello? Orang gila macam mana yang menggunakan kacamata hitam di malam hari?

Siwon membuka kacamatanya dan perlahan tersenyum lebar, berjalan kearah Kyuhyun dan memeluknya erat.

“Kyuhyun-ah”

 


a/n: Diambil dari film beberapa bagian. Maaf kalau ada yang kurang  berkenan. Berhubung balapan sama koneksi internet untuk ngepost, autho-note nya sedikit aja. Masih ada epilog, jadi ga berhenti disini. 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
FiWonKyu #1
Chapter 3: kukira wonkyu nikah trus punya anak dan berakhirlah ceritanya jadi pasaran tapi enggaaakk...malah bagguuss
FiWonKyu #2
Chapter 2: woooo....akhirnya ktemu mrekaaa
FiWonKyu #3
Chapter 1: lucunya uri kyukyuuuuuu
ddaraz #4
Chapter 3: jadi mereka udah mngenal dari kecil..
bhkan setelah dewasa dan smpt harus berpisah cinta mereka masih terus berkembang,, wah jodoh bgd lah..
ddaraz #5
Chapter 2: setelah sekian lama berpisah akhirnya siwon dan kyu kembali bertemu..
ayolah kalian bersatu
ddaraz #6
Chapter 1: wah kyu mengungkapkan cinta nya tuh..
tapi bakalan ditrima ga ya??
NandangWKyuRy99 #7
Chapter 3: Akh,, suka bgt >< dan ini lebih nyesek dr film itu xD *Plak nangis masa pas Kyu njelasin kelebihan2 Kibum :3 errr,, Siwon pabbo masa Kyu aja berani loh :3 *plak
Nah siwon masih inget soal mainan pemberiannya itu? :3 hum HaeHyuk gimana ya? :3 hahaha
MySuperWon #8
Oh My.... ini FF kereenn !!
Aku kira ini bakal Sad End, waktu part Kyu menyatakan cinta dan Siwon dikira beneran pacaran ama Kibum !! ehh, ternyata itu cuma bohongan...LoL
Dan juga ternyata WonKyu pernah bertemu waktu kecil !! bener2 kalo jodoh emang gak bakal di ambil orang....XD
babyloveshere
#9
Chapter 3: Waaaaaaaaaaaah <3 <3 <3