In Your Arms
Description
Perpisahan, sebaik apapun, tak perduli dari sudut apa kau melihatnya, akan selalu menyakitkan. Tapi ketika waktu kembali mempertemukan mereka, kali ini bukan sebagai sepasang kekasih, melainkan partner kerja, Inspektur Choi dan Detektif Cho dihadapkan pada pilihan yang sulit.
Foreword
Choi Siwon mengaduk pelan secangkir Americano di hadapannya, menatap cairan berwarna hitam pekat yang masih mengeluarkan uap panas. Tidak benar-benar memusatkan perhatiannya pada kopi itu, hanya agar ia memiliki kegiatan selain memandangi pemuda di hadapannya. 4 tahun adalah waktu yang cukup untuk seseorang beranjak dari perasaannya, moving on. Melangkah maju, meninggalkan satu peristiwa di belakang. Waktu yang cukup, untuk mengikhlaskan dan menerima. Tapi 4 tahun hubungan mereka, juga bukan waktu yang singkat. Meskipun sedikit, masih ada perasaannya untuk pemuda itu, mungkin bukan cinta, tapi rindu, nostalgia.
"Bagaimana kabarmu?" Siwon membuka pembicaraan, menatap pemuda di hadapannya yang kini sedang mengernyitkan dahi, menatap secangkir Chamomile Tea di hadapannya.
"Baik"
Dan keduanya terdiam. Hening.
Sampai sebuah panggilan dari kekasihnya menyadarkan Siwon.
"Maaf, sebentar" Siwon menjawab ponselnya "Jess, iya aku tidak akan lama. Ya, nanti aku akan menjemputmu. Tentu, Love you too." Siwon menutup panggilannya, dan sejenak tersadar atas apa yang baru saja ia lakukan. Dengan ragu, ia menoleh pada pemuda di hadapannya.
"Kekasihmu?"
Siwon mengangguk pelan, matanya lekat memerhatikan perubahan raut wajah pemuda di hadapannya. Ekspresinya tidak berubah, tetap datar. Tapi kedua tangannya sedikit gemetar, sedikit terkepal. 4 tahun bersamanya membuat Siwon seolah mampu membacanya seperti sebuah buku yang terbuka. Jelas, sangat jelas.
"Maaf" Satu kata itu terucap begitu saja. Ia merasa begitu menyesal, meskipun mereka telah berpisah, menyakiti pemuda itu adalah hal terakhir yang ia inginkan.
Entah apa yang pemuda itu lihat, tapi ia justru tersenyum kecil. Postur tubuhnya sedikit lebih santai, ekspresinya tak terbaca.
"Untuk apa?" ia tertawa kecil, "Aku sudah tahu kau punya kekasih. Dengar, aku tahu ini akan sedikit canggung untuk kita. Aku hanya berharap kita bisa bekerja secara profesional, kau membutuhkan kerja baik untuk promosi mu, dan aku juga membutuhkan itu untuk reputasiku."
Siwon terhenyak, menyadari satu hal dari ekspresi dan sikap yang ditunjukkan pemuda itu. Ia menarik nafas dalam.
"Baiklah."
"Aku senang kita sependapat, Inspektur Choi. Kalau begitu aku harus pergi."
Siwon menangguk dan berdiri, menjabat tangan pemuda itu. "Tentu saja, Detektif Cho. Aku harap kita dapat bekerja sama dengan baik."
Jika jabatan tangan itu terjadi lebih lama dari yang seharusnya, kedua tangan yang menahan diri untuk tidak memeluknya, dan sepasang mata yang tak lepas menatap kepergian pemuda itu, Siwon menyalahkan itu semua pada waktu yang terlalu lama tidak mempertemukan mereka. Sedikit rindu, sedikit nostalgia, dan mungkin, sedikit cinta.
Meskipun ia juga yakin, bahwa mantan kekasihnya, Cho Kyuhyun, meskipun sudah merelakan, meskipun tak lagi terluka mengetahui ia sudah memiliki kekasih, masih mencintainya. Sangat mencintainya. Dan Siwon hanya bisa berharap, agar ia tidak menyakiti pemuda itu lebih jauh lagi.
Andai aku bisa, Memutar kembali,
Waktu yang tlah berjalan,
Tuk kembali bersama
Di dirimu, selamanya
Bukan maksud aku, membawa dirimu
Masuk terlalu jauh, ke dalam kisah cinta
Yang tak mungkin, terjadi.
Dan aku tak punya hati
Untuk menyakiti dirimu
Dan aku tak punya hati tuk mencintai
Dirimu yang selalu, mencintai diriku
Walau kau tahu diriku
Masih, Bersamanya....
a/n: Inspired by this song. It's been written for months.. I really hope I could finish this soon, it's already 75% finished.. :'D
Comments