Epilogue

Incomplete

 

Setelah menggeluti dunia tarik suara selama 5 tahun. Penyanyi solo Cho Kyuhyun yang tengah naik daun memilih untuk mengakhiri karirnya. Hal ini diungkapkannya pada konferensi pers yang ia lakukan Selasa malam kemarin. Banyak pihak yang bertanya – tanya dan menyayangkan pengunduran dirinya yang terkesan secara tiba – tiba ini. Pasalnya, setelah memulai debut di awal tahun 2008 silam, penyanyi muda berumur 24 tahun ini sedang berada dalam puncak karirnya, terbukti dengan berbagai macam penghargaan yang ia dapatkan 2 tahun terakhir ini. Dalam konferensi pers yang dilakukan selasa malam kemarin, ia menyatakan bahwa memang ada alasan pribadi yang tidak bisa disebutkannya pada publik. Tetapi Kyuhyun menyangkal ketika ditanya apakah pengunduran diriny ini ada hubungannya dengan skandalnya bersama seorang model wanita yang dikabarkan sudah mulai meluas.

Layar TV berganti menampilkan sosok Kyuhyun dengan senyuman manisnya saat konferensi pers.

“Saya pribadi mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah mendukung karir saya selama ini. Baik manajement, manager, teman – teman wartawan, dan tak lupa pada fans yang sudah membuat saya menjadi seperti sekarang.

Tak banyak yang bisa saya sampaikan mengenai alasan saya memilih keputusan ini. Yang pasti sebenarnya keputusan ini sudah saya pikirkan jauh – jauh hari, sudah mulai dari setahun yang lalu saya mendiskusikan ini dengan manager, dan dengan pihak management juga. Jadi memang sebenarnya sudah dipikirkan matang – matang.

Kalau mengenai alasan, memang tidak bisa bilang karena sifatnya pribadi. Tapi tidak ada hubungannya dengan model wanita yang teman – teman wartawan maksud. Sebenarnya skandal itu sendiri pun sudah saya bantah sebelumnya, masalah lebih memilih percaya pada saya, atau pun pihak lain yang mengatakan hal yang sebaliknya itu hak teman – teman wartawan dan masyarakat luas untuk memilih. Yang bisa saya katakan disini adalah tidak ada hubungannya sedikit pun dengan model itu, dan skandal itu pun tidak benar. Kalau pihak lain mengatakan sebaliknya, ya saya, orang – orang terdekat dan pihak management setidaknya tahu yang sebenarnya terjadi itu apa.

Saya mengambil keputusan ini bukan berarti saya berhenti dari music, tidak. Mungkin akan tetap mengarang lagu seperti sebelumnya, masih akan menyanyi juga sebenarnya, tapi mungkin tidak sesering sekarang. Tidak sesibuk sekarang.

Rencananya sih mau lebih focus bekerja di café yang kebetulan saya bangun dengan teman sejak awal debut dulu, café nya sudah cukup berkembang juga. Mungkin kalau ada yang kangen mau bertemu saya, atau masih mau dengar saya nyanyi bisa datang ke café itu.” Kyuhyun tertawa kecil sebelum melanjutkan

“Ya kalau saya mengambil keputusan ini kan berarti sudah mempertimbangkan segala kemungkinkan, resiko yang ada. Jadi mudah – mudahan tidak menyesal di kemudian hari. Yang saya sedihkan hanyalah mungkin tindakan saya ini mengecewakan fans yang selama ini sudah mensupport karir saya. Jadi yang bisa saya lakukan hanya minta maaf sebesar – besarnya dan terimakasih banyak sekali karena sudah mendukung saya selama ini.” Setelah menjawab semua pertanyaan ia berdiri dan membungkuk 90 derajat selama beberapa saat.

Layar TV kembali menampilkan sosok wanita cantik yang menjadi Host acara gossip tersebut.

Setelah melakukan konferensi pers Selasa kemarin, Kyuhyun mengadakan konser terakhirnya pada hari Rabu dan hari Kamis kemarin, disertai dengan jumpa fans terakhirnya sebelum resmi mengundurkan diri dari Dunia Entertainment.

Seseorang mengganti saluran tv, dan layar menampilkan acara lain lagi – lagi dengan kabar mengenai Kyuhyun.

Penyanyi berumur 24 tahun ini memang sudah menarik hati banyak orang sejak memulai debutnya di tahun 2008 silam. Sifatnya yang santun, sopan dan selalu tenang dalam menghadapi skandal apapun itu kini kembali ia tunjukkan saat menggelar konferensi pers Selasa malam kemarin. Lagi – lagi kabar tak sedap, mengenai skandal tindak asusila yang dilakukannya terhadap seorang model wanita belum lama ini, dikaitkan dengan keputusannya untuk mengundurkan diri. Meski begitu. .

Kata – kata wanita pembawa acara itu terhenti ketika layar tv menghitam seketika. Siwon menatap layar dengan bingung, berkedip dua kali sebelum akhirnya menolehkan kepala ke belakang dan menemukan biang keroknya tengah melambai – lambaikan remote TV dengan senyuman menyebalkan.

“Yaampun Presdir Choi. Apa tidak ada hal lain yang lebih produktif yang bisa kau lakukan daripada menonton gosip,eoh?” ucapnya dengan nada mengejek. Ia menjulurkan lidahnya sebelum kembali ke dapur. Meninggalkan Siwon yang tengah menatapnya sebal.

“Ayo cepat sarapan dulu, nanti terlambat! Palli hyung, Palli!” teriak namja tadi dengan tidak sabaran.

Siwon berjalan ke ruang makan dan duduk di salah satu kursinya, menatap punggung ‘teman serumahnya’ itu, ada yang berbeda dengannya pagi ini. Tampak lebih ceria, lebih bersemangat. Tapi yang paling jelas, lebih berisik. Sadar dengan tatapan intens Siwon pada dirinya, namja dengan obsidian caramel itu berbalik dan menghampiri siwon dengan sepiring sandwich dan segelas susu, sarapan rutin Siwon di pagi hari sejak kira - kira 2 tahun yang lalu. Dulu biasanya siwon akan meminum kopi, tapi sejak namja manis itu memilih untuk bersamanya, dengan tegas ia melarang siwon minum kopi di pagi hari. Tidak baik untuk kesehatan katanya.

Namja dengan rambut cokelat kehitaman itu duduk di samping Siwon, menikmati sarapan miliknya  sendiri.

“Kyuhyun-ah” panggil Siwon pelan setelah menghabiskan sarapannya.

“Hmm?” namja yang dipanggil Kyuhyun itu menyahut sekenanya, masih asik menikmati cerealnya.

“Ada yang aneh denganmu pagi ini. Kenapa ceria sekali? Ada starcraft versi baru?” tanya sang presdir penasaran.

“Ani” Kyuhyun menggelengkan kepalanya, membuat rambutnya bergerak lucu dan nyengir lebar pada Siwon.

“lalu kenapa? Bilang ayo.. Kau membuatku penasaran.” Siwon menyentil dahi Kyuhyun pelan. Membuatnya mendapat death glare dari namja yang lebih muda 2 tahun darinya itu. Tapi sedetik kemudian Kyuhyun menatapnya dengan serius, mendekatkan wajahnya pada Siwon dan berbisik pelan.

“Kau tahu, ada sesuatu yang terjadi” ucapnya lirih, sangat lirih, dengan nada yang begitu serius. Membuat pikiran Siwon berkecamuk, berbagai skenario aneh melintas di benaknya.

“Apa?” tanya Siwon tak kalah berbisik.

“itu, aku bisikkan sini. . . “ Kyuhyun mendekatkan dirinya ke telinga Siwon, kemudian berteriak keras di samping telinganya “Rahasiaaaaa!! Bweee”

Tertawa puas, namja Cho itu segera berdiri, mengambil piring kotor dihadapan Siwon dan menaruhnya di tempat mencuci piring, masih dengan tawanya yang begitu keras. Sementara Siwon kini menatap Kyuhyun dengan tampang watados-nya.

Setelah puas tertawa, Kyuhyun akhirnya segera menyusul Siwon –yang kini berangkat dengan wajah cemberut- untuk pergi bekerja. Siwon akan mengantarnya sampai café kemudian melanjutkan perjalanan menuju perusahaannya sendiri.

Wajah Kyuhyun masih tampak puas sekali dapat mengerjai kekasihnya itu pagi tadi, bahkan ketika ia hendak turun, senyuman lebar masih menghiasi wajahnya.

“Jangan cemberut gitu. Aku kan hanya bercanda. Ah siang ini kau ada acara? Mau makan siang bersama?” tanyanya sebelum turun, membuat Siwon menatapnya dengan heran.

“Tumben sekali kau menanyakan itu, biasanya harus aku yang mati – matian merayumu untuk makan siang bersama.” Jawabannya itu membuatnya mendapat pukulan telak di kepala. Siapa lagi yang pelakunya kalau bukan Cho Kyuhyun.

“Ya! Yasudah kalau tidak mau. Kau ini merusak mood saja.” Namja Cho itu kini sibuk mengomel sendiri dengan kedua pipi yang sudah mulai memerah. Malu.

“Ani. Ani, aku hanya bercanda. Hitung – hitung balasan yang tadi pagi. Nanti siang kujemput, jam 1 bagaimana?” Kini ganti Siwon yang menatap Kyuhyun dengan cengiran lebar di wajah.

“Arra” jawab Kyuhyun singkat, masih dengan wajah cemberut. Kejadian selanjutnya terjadi begitu cepat. Ia baru saja akan turun dari mobil saat pergelangan tangannya ditarik pelan oleh Siwon, membuat Kyuhyun seketika tertarik kembali dan dengan cepat Siwon mencuri ciuman singkat di bibirnya. Setelah itu ia mendorong Kyuhyun pelan untuk keluar dari mobil. Masih dengan cengiran lebar karena merasa menang dari Kyuhyun pagi hari itu, ia mengendarai mobilnya menjauh. Meninggalkan Kyuhyun yang kini sudah memerah seperti kepiting rebus, satu tangan menutupi bibirnya.

“Issh.. Pabbo” ucapnya sebal, namun terlihat jelas senyuman yang tak bisa ditahannya terukir di wajah manis itu.

“Kyuhyun-ah!! Yaampun senang sekali melihatmu lagi.” Teriakan kencang seorang namja berpostur tubuh kecil menyambutnya saat ia melangkah memasuki GreenLeaf Café. Café yang ia bangun bersama Yunho dan teman sekamarnya dahulu, Eunhyuk.

Setelah pemberitahuan resmi pada publik mengenai pengunduran dirinya dari dunia hiburan 5 hari yang lalu, ia akan bekerja disini, di café ini. Meskipun tak punya latar belakang bisnis, toh ia punya Siwon yang pastinya ahli di bidang ini. Sementara Yunho managernya, akan mengurus GreenLeaf Café tapi di cabangnya yang lain. Keduanya bersama Eunhyuk sudah membicarakan hal ini sejak lama, mengenai pembagian tugas, serta pembagian hasil keuntungan. Beruntung café yang mereka jalani sudah cukup berkembang, dan membuka cabang di berbagai tempat sehingga keduanya tidak perlu khawatir mengenai penghasilan nantinya setelah Kyuhyun berhenti dari dunia hiburan.

“Annyeong Wookie-ah. Apa kabarnya Chef hebat kita yang satu ini, eoh?” Kyuhyun memberikan senyuman lebar pada chef andalannya, yang juga turut berpartisipasi dalam keberhasilan café-nya ini. Namja itulah yang selama ini mencetuskan menu – menu unik untuk disajikan di café mereka.

“Ah, kau mulai full mengurus café disini Kyuhyun-ah?”

“Ne” Kyuhyun menganggukkan kepalanya dengan antusias.

“Waah.. Ini akan sangat menyenangkan, apa kau akan bernyanyi nanti? Kalau iya, nanti . . .” Kata – kata chef kecil itu terputus saat seseorang dengan hebohnya memasuki café dan segera menubruk Kyuhyun dari belakang. Memukul keras kepala mantan penyanyi terkenal itu.

“Yo Maknae!!!!” sang pelaku kekerasan berteriak di kuping namja berambut cokelat eboni itu.

“Aissh! Yaa! Kau ingin membuatku tuli huh?” Teriak Kyuhyun marah, segera mengejar namja yang juga pemilik café tersebut.

“Ah.. sepertinya mulai hari ini café akan menjadi lebih ramai” ucap Ryeowook dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya. Ia menonton dengan geli tingkah kedua bocah yang sudah meramaikan café di pagi hari. Yah, itulah yang akan terjadi kalau kucing dan anjing bertemu. Ah, atau kucing dan monyet? Pikirnya dalam hati.

 

***

 

“Aaaah!”

Teriakan seorang namja terdengar di dapur GreenLeaf Café, beruntung café sudah cukup ramai di waktu makan siang seperti ini, sehingga teriakan yang cukup keras itu tidak begitu terdengar karena tertutup celotehan ramai para pengunjung yang sebagian besar wanita.

Sang manajer yang tengah sibuk di ruangannya –yang lokasinya tak jauh dari dapur- terkejut mendengar teriakan yang jelas milik namja mantan penyanyi itu. Dengan segera ia berlari menuju dapur, khawatir dengan apa yang terjadi disana. Ketika sampai di dapur, ia hanya bisa menggeleng heran dengan tingkah ajaib namja mantan teman sekamarnya itu.

Disana, di bagian dapur agak jauh dari tempat Ryeowook sibuk memasak, Kyuhyun tengah meringis, mengamati jari telunjuk kanannya yang mengucur mengalirkan darah segar yang kini mengotori celemeknya. Sementara di hadapannya, terlihat sayuran yang telah dipotong kini ternodai cairan kental berwarna merah.

“Astaga Kyu! Kau ini bocah umur berapa tahun sih?” Eunhyuk setengah marah, setengah ingin tertawa melihat kejadian itu. Benar – benar bocah satu ini, kalau tangannya berdarah seperti itu ya seharusnya dicuci, bukan diamati. Dengan segera Eunhyuk menarik tangan Kyuhyun menuju wastafel terdekat dan mencucinya. Membawanya ke ruangan Eunhyuk untuk diobati dengan segera. Tangan Kyuhyun yang tak sengaja teriris pisau itu meneteskan darah cukup banyak yang masih tak berhenti, mengotori lantai saat Eunhyuk membawanya ke ruangan sang manajer. Pada jari telunjuk namja manis itu tampak luka sebesar kuku ibu jari, kulitnya menghilang karena teriris dan darahnya tak berhenti menetes. Setelah mencuci dengan air mengalir, memberikannya rivanol untuk mensterilkan luka tersebut, dengan telaten Eunhyuk membalutnya dengan kain kasa yang telah ditetesi obat merah. Setelah selesai, ia menatap garang Kyuhyun yang hanya bisa memberikan cengiran lebar pada sahabatnya itu.

“Hey hey, kau tahu kalau tidak etis jika memarahi orang yang tengah terluka seperti ini? Aduuh, sakit..” Kyuhyun meringis melebih-lebihkan. Sementara Eunhyuk hanya bisa menatap pasrah makhluk di hadapannya ini,menelan kembali omelan panjang yang hendak ia berikan.

“Apa sih yang sebenarnya ingin kau lakukan?” tanyanya dengan heran.

“Issh. Aku ingin memasak untuk Siwon Hyung. Ia tampak down selama beberapa hari ini, merasa bersalah sepertinya karena aku benar – benar mengundurkan diri. Ia pikir ini karena dirinya.” Kyuhyun mendesah pelan “ia pernah memintaku untuk berhenti di awal kami bersama. Tapi aku bilang belum bisa berhenti saat itu, karena memang tidak bisa tiba – tiba berhenti.” Kyuhyun mengacak rambutnya frustasi. Heran, kenapa memotong sayuran saja harus sampai seperti ini sih? Kenapa sayuran itu tidak mau diajak bekerja sama? Andaikan saja mereka jadi sayuran baik dan penurut, pasti ia sudah bisa menyelesaikan masakannya dengan tenang.

“Jam berapa Siwon hyung sampai disini Kyu?” tanya Eunhyuk

“satu jam lagi, mungkin” jawab Kyuhyun singkat, ia masih terlihat putus asa. Ryeowook sedang sibuk mengurus pesanan para pelanggan, tak mungkin membantunya.

“Kajja! Aku yang akan membantumu.” Namja yang lebih tua satu tahun darinya itu segera menarik lengannya, menyeretnya menuju dapur.

“eh? EEH?”

Meskipun masih tidak percaya dengan pendengarannya, tapi ia pasrah saja ketika diseret Eunhyuk menuju dapur. Dan sungguh, ia tak percaya bahwa namja itu bisa memasak dengan baik, tak kalah dengan masakan Ryeowook. Kini dihadapan mereka sudah ada keranjang piknik dan berbagai makanan di dalamnya. Hasil masakan keduanya, meskipun kala itu hampir semua yang mengerjakan adalah sang manajer, Kyuhyun hanya mengaduk – aduk dan membungkus saja.

“Waaah.. Jeongmal gomawoyo hyuuung” Kyuhyun memeluk erat namja bertubuh lebih kecil darinya itu. Meloncat-loncat senang, sementara Eunhyuk hanya memutar matanya malas. Bocah satu ini memang berlaku sopan jika ada maunya saja.

Tak lama setelah menyelesaikan bekal piknik itu, Siwon tiba di café bersama seorang namja tampan dengan rambut kecokelatan.

“Annyeong Siwon hyung, Hae hyung” sapa Kyuhyun dengan ceria, sementara disampingnya Eunhyuk sudah tampak grogi bertemu dengan orang yang disukainya sejak ia masih sekolah dulu.

Merasa ingin berterima kasih pada Eunhyuk karena telah membantunya, ia tersenyum lebar pada Donghae seraya berkata “Hae hyung, Hyukkie mengajakku makan siang hari ini. Tapi karena aku akan pergi dengan Siwon hyung dia tidak ada teman. Kau mau menggantikanku? Kasihan dia kalau makan sendirian. .”

“Ah begitu? Tentu saja, tapi berangkat dengan mobilmu tidak apa kan Hyukjae? Aku tidak bawa mobil soalnya” ucap Donghae dengan senyuman di wajahnya, tak sadar kalau orang yang diajak bicara kini sudah memerah seperti kepiting rebus.

Siwon yang melihat senyuman usil Kyuhyun itu hanya bisa tertawa dalam hati. Sepertinya cinta sepihak Eunhyuk akan menemukan titik terang pada akhirnya.

 

***

 

Siwon menatap jari Kyuhyun yang terluka, mengusap jemari itu dengan lembut. Keduanya sudah selesai makan siang dan kini tengah bersandar pada pohon Mapple. Taman yang dipilih Kyuhyun ini memang tidak begitu ramai karena lokasinya yang sedikit jauh dari kota, sehingga Kyuhyun tak perlu menggunakan penyamarannya.

“Masih sakit lukanya?” tanya Siwon pelan.

“Sedikit.” Kyuhyun yang tengah menyandarkan kepalanya pada pundak Siwon itu menjawab dengan malas. Kenyang setelah makan dan kini semilir angin sejuk membuatnya mengantuk. Kalau hari lain mungkin ia akan memilih membaringkan dirinya di pangkuan Siwon, bersiap untuk tidur, tapi tidak hari ini. Mereka harus bicara, keterbatasan waktu yang mereka miliki sebelumnya membuat mereka tidak punya waktu untuk sekedar bicara dari hati ke hati seperti ini. Apalagi, ada hal yang sudah sejak sangat lama ingin ia tanyakan.

Kyuhyun bangkit dari posisinya, menekuk kedua lutut, dengan tangan yang terlipat diatasnya, dagunya ia sandarkan pada tangannya itu. Pandangannya lurus kedepan, melihat taman yang nyaris kosong siang itu, hanya ada orang – orang yang berlalu lalang di jalan nun jauh disana.

Siwon menatapnya dengan intens.

“Jangan merasa bersalah, bukan salahmu, sungguh.” Ucap Kyuhyun tiba – tiba.

Mengerti kemana arah pembicaraan ini, Siwon mengikuti pandangan Kyuhyun ke depan, kepalanya ia sandarkan pada pohon Mapple.

“Kau sangat mencintai musik Kyu, kalau bukan karena permintaanku waktu itu, lalu apa?” tanyanya lirih.

Mendengar itu, Kyuhyun tersenyum manis sambil menjawab “Karena aku sudah mendapatkan apa yang kuinginkan. Karena tujuanku menjadi seorang penyanyi telah tercapai”

Siwon menoleh menatap kekasihnya itu, “Memangnya apa tujuanmu?”

Kyuhyun menarik nafas dalam – dalam. “aku menjadi penyanyi terkenal, agar kita bisa bertemu lagi saat kau kembali kesini nantinya, agar kau bisa dengan mudahnya menemukanku jika perasaanmu belum berubah.” Ucapnya lirih. Membuat Siwon terkejut mendengar pengakuannya.

“Bahkan setelah kau pergi ke US, aku selalu mengawasi jejakmu. Mengetahui kau sudah putus dengan Kibum sunbae tak lama kau tinggal disana, membuatku merasa memiliki harapan. Aku berpikir bagaimana caranya agar kita bisa bertemu lagi. Kau masih berhutang penjelasan padaku Hyung.” Kyuhyun berhenti sebentar dan tertawa kecil, “meskipun kau masih berhutang penjelasan itu sampai detik ini, Tapi setidaknya kita berhasil bertemu lagi dan tujuanku menjadi penyanyi terkenal itu sudah tercapai. Aku mencintai musik, benar, dan aku akan tetap bermain musik dan mengarang lagu. Aku masih bisa bernyanyi di café, benarkan? Lagipula, tak ada yang lebih kuinginkan daripada menghabiskan waktu denganmu. 9 tahun aku menunggu, dan ketika akhirnya kita bersama, apa kau pikir aku rela sibuk show kesana kemari dan hanya punya sedikit waktu untuk kita? Tidak, bahkan sejak pertama kali kau menyatakan cinta dengan benar padaku dua tahun yang lalu” Kyuhyun mengatakan kalimat terakhir dengan nada sarkastis, membuat Siwon tertawa kecil mengetahui dengan jelas apa yang Kyuhyun maksud ‘dengan menyatakan cinta dengan benar’. “Aku sudah memikirkan untuk berhenti dari kesibukanku” Kyuhyun mengakhiri ceritanya dengan kecupan manis di pipi kekasihnya.

Siwon tersenyum lebar “ah, betapa beruntungnya aku.” ucapnya, membuat Kyuhyun ikut tersenyum lebar.

“Hey, kau masih hutang penjelasan padaku, kenapa kau berpacaran dengan Kibum jika kau mencitaiku saat itu.” Kyuhyun menyenggol pundak Siwon pelan, Siwon hanya tertawa kecil mendengarnya.

“Kau tahu, aku sudah menunggu kau menanyakan itu sejak lama.” Siwon melirik Kyuhyun sekilas sebelum melanjutkan “Aku tahu sejak lama kalau aku akan melanjutkan kuliah di US. Appa sudah mengatakannya padaku dan aku pikir akan lebih mudah bagi kita kalau kita tidak punya hubungan serius. Kau tahu sendiri  Long Distance Relationship itu sulit untuk dijaga, lagipula tanpa hubungan serius itu pun kita sudah sangat dekat, mengenai Kibum, itu sebenarnya hanya trik untuk membuat orang yang Kibum cintai cemburu. Kami tidak serius, dia bahkan tahu perasaanku padamu.”

Kyuhyun membuka matanya lebar – lebar dan memukul kepala Siwon dengan keras.

“Yaa! Apa yang kau lakukan?” tanya Siwon, kalau nanti ia jadi bodoh bagaimana?

“Itu balasan karena kau sudah berfikiran bodoh. Seharusnya kau katakan saja padaku saat itu, jadi aku tidak perlu menunggumu selama 9 tahun. Cih, yang benar saja, kau tahu betapa menyedihkannya aku saat itu? Mungkin mudah untukmu karena kau sudah tahu kalau aku mencintaimu. Tapi aku? Tahu perasaanmu sedikit saja tidak.” Ucap namja manis itu seraya memanyunkan bibirnya sebal. Siwon hanya tertawa melihatnya, ia menarik kedua pipi menggemaskan itu ke arah yang berlawanan, membuat Kyuhyun menjerit – jerit kesakitan.

Siwon melepas cubitannya pada pipi Kyuhyun dan menatap kedua obsidian caramel itu dengan sayang, mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Kyuhyun lembut.

“Untuk waktu yang sudah aku sia-siakan, untuk segala hal yang sudah kulakukan dan melukaimu, aku minta maaf. Aku tahu, minta maaf memang tidak cukup untuk membayar apa yang kulakukan padamu dulu tapi ketahuilah, bahwa kau adalah orang pertama dan semoga akan menjadi orang terakhir  yang aku cintai, Kyuhyun-ah.” Siwon mengakhiri kata – katanya dengan memberikan ciuman hangat di kening Kyuhyun. Membuat namja manis itu tersenyum lebar. Ketika Siwon melepaskan ciumannya, ia menatap Kyuhyun dengan sayang.

Kyuhyun yang kini sudah salah tingkah dan kedua pipinya memerah karena ditatap seperti itu, memilih bahwa sudah saatnya bagi mereka untuk pulang. Ia mengecup bibir Siwon sekilas dan dengan cepat mengambil kunci mobil dan berlari meninggalkan Siwon dan segala perlengkapan piknik yang masih berantakan.

“Yaa! Kyuhyun-ah ini masih belum dibereskan!” teriak Siwon kencang pada Kyuhyun yang kini sudah berlari menjauh.

Mendengar teriakan Siwon, Kyuhyun membalikkan badannya, berlari mundur dan balas berteriak  “Kau bereskan saja sendiri. Aku tunggu di mobil!” ia menjulurkan lidahnya meledek Siwon, kemudian melambaikan tangannya dan tertawa keras sebelum akhirnya kembali berlari ke arah mobil. Meninggalkan Siwon sendirian.

Menunggu 9 tahun itu memang sakit, Kyuhyun mengerti itu dengan baik. Tapi ia tidak pernah menyesal hal itu terjadi padanya. Karena semua itulah Kyuhyun bisa menjadi sukses seperti sekarang, karena semua itulah ia begitu menghargai hubungannya dengan Siwon saat ini dan karena semua itu jugalah Kyuhyun begitu mempercayai takdir.

Jika memang sudah ditakdirkan bersama, apapun yang terjadi, sejauh apapun mereka berpisah, pada akhirnya mereka akan bersatu kembali. Seperti dirinya dan Siwon.

 

***

 

Seorang anak berumur 3 tahun tengah menangis karena ia kehilangan orang tuanya. Ia duduk di sebuah kursi di taman dan terus menangis, tak tahu apa yang harus dilakukan. Sampai seorang bocah yang berusia kira – kira lebih tua 2 tahun darinya datang dan menepuknya pelan.

“Apa yang terjadi?” tanya bocah itu simpati.

“Eomma..Appa..hilang” jawab bocah yang lebih muda masih terus menangis.

“Eoh? Menghilang? Kau tersesat?” tanya bocah yang lebih tua itu heran.

“Wonniee…” suara panggilan orang yang lebih dewasa membuat anak yang lebih besar itu menoleh. “Iya eomma, appa, sebentar” balasnya setengah berteriak. Ia kembali menatap anak yang masih sibuk menangis itu. Ia mengambil sesuatu dari sakunya dan menyerahkan sebuah mainan kecil berwarna kuning.

“Aku tidak bisa menemanimu, tapi Pikachu ini akan menemanimu. Jangan menangis lagi ya, Pikachu ini jimat keberuntunganku. Aku yakin tak lama lagi orang tuamu akan menemukanmu disini. Aku harus pergi, semoga kau cepat bertemu dengan kedua orang tuamu” Setelah memberikan mainan itu ia berlari meninggalkan bocah yang lebih muda, kembali pada orang tuanya.

“Pi. . ka. .chu?” eja anak berumur 3 tahun itu lirih. Meskipun masih sesenggukan, ia sudah berhenti menangis. Kini menatap mainan yang baru dilihatnya untuk pertama kali itu. Tak lama setelah anak tadi pergi, ia mendengar namanya dipanggil.

“Kyu.. Kyuhyun-ah.. Astaga kami pikir kami kehilanganmu” Seorang wanita muda berlari menghampirinya dan memeluknya erat.

“Eommaa!!” pekik anak itu senang.

Di perjalanan pulang, di gendongan kedua orang tuanya, ia menatap mainan di tangannya dengan senyuman lebar. Sejak saat itulah ia menyukai karakter kartun itu lebih dari apapun dan bertahan sampai bertahun – tahun kemudian, meskipun memori mengenai kejadian ini perlahan terlupakan.

 

THE END

 



 

a/n: Annyeong readers! Akhirnya epilog jadi juga. Awalnya dibikin untuk writing contestnya Liviscious, tapi ternyata hasilnya sepanjang ini, mungkin gajadi. Ternyata bikin Oneshoot ga semudah bayangan saya. Masih harus latihan lagi karena ujung – ujungnya fic ini jadi panjang juga.

Tadinya dibikin diangkat dari film Crazy Little Thing Called Love, terutama bagian Kyu yang udah suka sama Siwon dari lama dan berusaha untuk jadi lebih baik lagi karena suka sama Siwon dan pas Love Confessionnya Siwon yang pake album itu.

Tapi entah kenapa epilognya malah jadi gini. Jujur kecewa banget karena endingnya jelek banget menurut saya, ga ada manis – manisnya sama sekali. Untuk endingnya yang kacau ini saya minta maaf sebesar – besarnya. Selama ini bikin fic ga pernah beres. Ini fic pertama yang beres dan bertahan sampai ending, jadi bisa dibilang ini Ending pertama yang saya bikin.

Terimakasih banyak untuk readers yang udah baca dan ngasih komentar, dan yang udah subscribe juga. Kritik dan saran sangat diterima demi kebaikan cerita dan author sendiri. 

 

See you again! :)

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
FiWonKyu #1
Chapter 3: kukira wonkyu nikah trus punya anak dan berakhirlah ceritanya jadi pasaran tapi enggaaakk...malah bagguuss
FiWonKyu #2
Chapter 2: woooo....akhirnya ktemu mrekaaa
FiWonKyu #3
Chapter 1: lucunya uri kyukyuuuuuu
ddaraz #4
Chapter 3: jadi mereka udah mngenal dari kecil..
bhkan setelah dewasa dan smpt harus berpisah cinta mereka masih terus berkembang,, wah jodoh bgd lah..
ddaraz #5
Chapter 2: setelah sekian lama berpisah akhirnya siwon dan kyu kembali bertemu..
ayolah kalian bersatu
ddaraz #6
Chapter 1: wah kyu mengungkapkan cinta nya tuh..
tapi bakalan ditrima ga ya??
NandangWKyuRy99 #7
Chapter 3: Akh,, suka bgt >< dan ini lebih nyesek dr film itu xD *Plak nangis masa pas Kyu njelasin kelebihan2 Kibum :3 errr,, Siwon pabbo masa Kyu aja berani loh :3 *plak
Nah siwon masih inget soal mainan pemberiannya itu? :3 hum HaeHyuk gimana ya? :3 hahaha
MySuperWon #8
Oh My.... ini FF kereenn !!
Aku kira ini bakal Sad End, waktu part Kyu menyatakan cinta dan Siwon dikira beneran pacaran ama Kibum !! ehh, ternyata itu cuma bohongan...LoL
Dan juga ternyata WonKyu pernah bertemu waktu kecil !! bener2 kalo jodoh emang gak bakal di ambil orang....XD
babyloveshere
#9
Chapter 3: Waaaaaaaaaaaah <3 <3 <3