Chapter 2 - The friendship

The Secret Agent

Semilir angin musim gugur berhembus membawa hawa sejuk dan kedamaian bagi seorang pemuda berkulit putih pucat yang saat itu sedang berdiri di balkon apartemennya. Pandangannnya ia arahkan pada langit cerah di sore hari itu, menikmati indahnya sore musim gugur. Terkadang pemuda itu menunduk dan tersenyum membalas tatapan gadis – gadis yang berjalan melewati apartemennya.

Di sore hari seperti ini, biasanya para siswa Senior High School baru saja pulang dari sekolah mereka. Tentu saja pemandangan seorang namja dengan iris mata cokelat terang dan rambut hitam kecokelatan yang kontras dengan kulit putih pucatnya dan terbalut kaus putih lengan panjang di lantai dua salah satu apartemen itu mampu menarik perhatian gadis – gadis muda yang rata – rata masih berjiwa labil. Dan dirinya tak mungkin mengabaikan gadis – gadis yang menatapnya dengan lekat itu kan? Dengan dalih tak mau dianggap sombong, pemuda itu menampakkan senyum manisnya, yang tentu saja memikat banyak orang, bahkan beberapa namja –dengan orientasi seksual yang tentunya menyimpang- yang lewat pun terpikat oleh dirinya. 

Ponselnya yang berbunyi membuat pemuda itu terpaksa menghentikan kegiatannya.

“Yoboseyo?”

“Aish, Kyunnie, aku terjatuh di tangga, cepat keluar dan bantu aku!”

Pemuda yang dipanggil Kyuhyun itu memutar bola matanya malas, ck hyungnya yang satu ini memang selalu menyuruhnya dengan seenaknya. Tak pernah berubah. Setengah berlari, ia segera keluar dari apartemennya dan menuju tangga utama bangunan berlantai 5 tersebut.

Belum lama ia melangkah, matanya menangkap sesosok pemuda dengan rambut cokelat terang yang sedang duduk dengan keadaan mengenaskan di bagian bawah tangga. Ia menatap pemuda yang lebih tua 3  tahun darinya, sebuah seringai muncul di wajahnya. Bahkan seorang pemuda tampan yang selalu tampak ceria dan memiliki wajah tampan itu bisa terlihat mengenaskan juga..

Ah ya, Kyuhyun boleh jadi adalah pemuda dengan pesona yang mampu meluluhkan hati siapa saja yang melihatnya, tapi pesona pemuda yang satu apartemen dengannya ini juga tak bisa dianggap remeh. Dengan rambut cokelat terang, wajahnya yang memang berada diatas rata – rata, dan dengan kedua mata yang selalu bersinar bahagia itu mampu membuat banyak yeoja bertekuk lutut.

 “Kau mengenaskan Hae Hyung. . .” Kyuhyun membantu kakak tak sedarahnya itu untuk berdiri. Dengan satu tangan Donghae yang melingkar di lehernya, ia akhirnya berhasil membawa Donghae sampai ke apartment mereka dan mendudukkannya di kursi.

 

***

 

“Aa..ah appo”

“Berhenti teriak – teriak hyung! Kau ini memalukan sekali, terkilir seperti ini saja kau sudah teriak – teriak seperti anak kecil!” bukannya lebih lemah lembut, Kyuhyun justru memperkeras pijatannya pada pergelangan kaki yang membiru tersebut. Dan dengan sekali sentak, sekuat tenaga di putarnya pergelangan kaki itu.

“AAAAAAAAAAAHHHH. SIAL KAU CHO KYUHYUN!!!”

.

.

Donghae menatap tajam adik tak sedarahnya, seolah siap menerkamnya setiap saat. Sementara itu, orang yang ditatapnya hanya tersenyum lebar dan dengan gesit menghindari bantal – bantal sofa yang dilemparnya dengan sepenuh hati.

“Hyung sudah sudah. Justru dengan begitu akan lebih cepat sembuh! Pfft.. Seharusnya kau melihat wajahmu saat aku memutar pergelanganmu tadi. Ahahha wajah tampan yang kau bangga –banggakan itu hilang tak berbekas..”  namja Cho itu tertawa keras dan berlari ke dapur.. menghindari lemparan bantal Donghae yang terakhir.

 Sang namja berkulit putih pucat akhirnya keluar dari dapur membawa dua buah cangkir besar. Ia berjalan pelan menghampiri Donghae yang memilih untuk mengistirahatkan kakinya dan menonton tv. Tanpa suara, ia menaruh salah satu cangkir yang dibawanya di meja tepat di depan Donghae. Setelah itu ia memilih masuk kamar  dan segera menutupnya, diikuti pandangan heran dari orang yang lebih tua 3 tahun darinya.

Pemuda berambut cokelat terang itu yakin, cangkir besar yang dibawa Kyuhyun ke kamarnya pasti berisi susu cokelat hangat, kesukaannya. Tapi bagaimana dengan cangkir besar yang ada di hadapannya ini?  Ia mengambil cangkir tersebut dan seketika merasakan hangat mengaliri tubuhnya. Diliriknya isi cangkir itu, cairan kental berwarna cokelat memenuhinya. Diminumnya cairan itu dan seketika senyuman lebar tersungging di wajah manisnya.

Cokelat panas.

Ya, Kyuhyun membuatkannya cokelat panas. Tidak terlalu manis, tepat seperti kesukaannya. Darimana ia tahu minuman kesukaannya ini? Tapi ia tak ambil pusing, fakta bahwa Kyuhyun yang selalu terlihat tidak perduli itu ternyata perhatian padanya sudah sangat membuatnya senang. Ia tertawa kecil, memikirkan bahwa namja muda itu pasti malu sehingga ia memilih tidak mengatakan apapun dan langsung memasuki kamarnya. Dengan senyuman lebar masih tersungging di wajahnya, ia meminum cokelat panas tersebut, sama seperti segelas cokelat di tangannya. . . saat itu, hatinya juga terasa hangat.

 

***

 

Seorang namja bertubuh tinggi atletis tengah berjalan cepat memasuki gedung apartemen yang cukup mewah dan berlantai 5.  Banyak barang belanjaan yang dibawanya, namun namja itu terlihat sama sekali tak kesulitan membawanya. Ia berhenti di salah satu apartemen di lantai 2, setelah menaruh barang belanjaannya, ia segera menekan password pintu apartemennya tersebut.

Seolah belum cukup dengan dua orang namja berparas diatas rata – rata, apartemen mewah yang terletak di lantai dua itu masih memiliki satu anggota lagi. Seorang namja bertubuh tinggi dan atletis, dengan wajah yang nyaris sempurna  -ya nyaris, karena tidak ada yang sempurna bukan?- , lesung pipit yang selalu muncul jika ia tersenyum, dan tatapan matanya yang lembut yang mampu meluluhkan hati para yeoja, dan membuat mereka rela menjadi wanita ke-2 , bahkan ke-3 .. selama itu membuat mereka bisa dekat dengan namja bertubuh atletis ini. Jika Kyuhyun adalah tipikal namja berparas tampan cenderung manis dan donghae adalah tipikal namja berparas tampan –dalam artian sebenarnya- , penghuni yang satu ini adalah gabungan dari keduanya. Ckck, kumpulan orang yang luar biasa bukan?

Jam menunjukkan pukul 8 malam ketika akhirnya namja terakhir yang bernama Choi Siwon itu memasuki apartemennya. Ia menemukan Donghae yang sedang menonton tv dengan satu kaki yang diperban berada diatas meja.

“Pfft, kenapa kakimu bisa begitu? Kupikir tadi kau hanya bercanda.”

“Sial kau hyung. Jangan meledekku seperti itu.”

“Haha, ya maaf maaf. Aku taruh dulu bahan makanannya” Siwon mengangkat belanjaan di kedua tangannya, menunjukkannya pada Donghae. “Setelah aku mandi kita makan. arra?”

“Oh ayolah, aku sudah kelaparan dari tadi, makan sekarang saja ya?? ya???” namja yang setahun lebih muda darinya itu menatap kedua matanya, mencoba jurus puppy eyes nya.

“Pfft, puppy eyes mu tidak akan mempan padaku hae. Sebentar, aku tidak lama. Jangan menatapku seperti itu, tidak ada bantahan. Arra?” namja tinggi itu menepuk kepala Donghae pelan sebelum akhirnya meninggalkannya menuju dapur, menata bahan makanan yang baru dibelinya di lemari pendingin, dan menata makanan siap saji yang baru dibelinya di tiga piring berbeda.

Sementara itu Donghae hanya bisa pasrah mengikuti perintah namja tertua yang menjadi penghuni apartemen tersebut. Ya, Siwon yang notabene sudah berumur 24 tahun, otomatis menjadi yang tertua disana. Sikapnya yang perfeksionis, dewasa dan penyayang serta kedua dongsaengnya yang seringkali bertindak seperti anak kecil itu juga yang membuatnya secara tidak sadar berperan sebagai kakak pertama, yang menjaga kedua dongsaengnya, dan tak jarang juga mengatur mereka.

Namja Choi itu akhirnya keluar dari kamar mandi. Penampilannya saat ini jauh lebih segar dari sebelumnya, dengn kaus lengan pendek berwarna biru muda, celana selutut, dan air yang sesekali menetes dari rambutnya yang setengah basah membuatnya terlihat . . . menawan. .  Untung saja kedua namja yang satu apartemen dengannya itu bukanlah namja dengan orientasi seksual yang menyimpang, kalau tidak … Habislah riwayatnya..

“Hae, Kyu dimana?”

“Di kamar, dari tadi sore. Main starcraft mungkin. Hyung, makan sekarang ya?? Yaa??”

“Aku bangunkan Kyunnie dulu ya, iya nanti aku bawakan makananmu kesini.”

“Yay! Thanks hyung!!” ucap pemuda berambut cokelat terang dengan ceria, layaknya anak kecil. Setelah itu kembali memusatkan perhatiannya pada televisi .. menonton . . . . Finding Nemo . . .

 

***

 

Siwon mengetuk pelan kamar sang maknae yang berumur 4 tahun lebih muda darinya itu. Namun tidak ada jawaban.

“Kyunnie??”

. . . . .

Hening.

Namja bertubuh atletis itu memutuskan untuk masuk ke kamar perlahan. Suasana kamar dongsaeng termudanya itu gelap. Setelah meraba – raba dinding dan menemukan sakelar lampunya, ia segera menyalakannya dan seketika matanya menangkap gundukan di kasur.

Siwon tersenyum kecil melihat Kyuhyun yang tertidur dibalik selimut tebal dengan sangat tenang. Seperti bayi. Diguncangkan tubuh Kyuhyun dengan perlahan, tak ada reaksi. Sedikit kencang, masih belum bereaksi. Sangat kencang, namja muda itu hanya menggeliat tidak nyaman sejenak dan kembali tertidur dengan pulasnya. CK!!! Bocah satu ini!!!! Ujarnya geram. Fuh.. Siwon mengusap wajahnya, frustasi. Saat itulah matanya menangkap sosok Kyuhyun yang terlihat lebih chubby dari biasanya. Umm,, sepertinya dongsaeng yang satu ini bertambah berat badannya.

Matanya menangkap pipi putih pucat Kyuhyun yang terlihat kenyal. Disentuhnya pelan pipi putih itu. Sesuai perkiraannya, pipi putih itu memang enak untuk di pegang. Sentuhan pelan itu perlahan berubah menjadi lebih bertenaga, dan akhirnya berubah menjadi cubitan.

Hilanglah sudah sosok dewasa seorang Choi Siwon. Usaha membangunkan dengan lemah lembut berganti menjadi tarikan kuat –nyaris kasar- di kedua pipi Kyuhyun. Salahkan kedua pipinya yang terlihat menggemaskan saat itu. Usaha yang terakhir ini sepertinya berhasil, karena akhirnya namja muda itu benar – benar merasa tidurnya terusik. Ia menggeliat tak nyaman. Namun matanya masih belum terbuka.

Siwon menggigit bibir bawahnya, ia benar – benar gemas dengan pipi dongsaeng mudanya itu. Perlahan ia mendekatkan wajahnya pada wajah namja muda di hadapannya dan . . . . .

.

.

Chu~

.

.

Sebuah kecupan lembut mendarat di pipi sang namja berkulit putih pucat.

.

.

Namun malang bagi Siwon, saat kecupan itu mendarat di pipi putih pucat itu, sang namja Cho memilih untuk membuka matanya.

.

satu

.

Dua

.

Tiga

.

“GYAAAAAAAAAAAAAH MESUM!!!!!!!!!!!!!”

Jeritan histeris Kyuhyun  dapat terdengar dengan jelas.

.

Buagh!!

.

Duakk!!

.

“AAAAh”

Disusul suara sesuatu –tepatnya seseorang- yang terjatuh dan erangan keras sang namja yang lebih tua.

 

***

 

Lee Donghae melirik dua orang yang baru saja keluar dari salah satu pintu kamar. Namja pertama yang dikenal dengan nama Cho Kyuhyun itu keluar dengan raut wajah kesal dan muka memerah saking kesalnya.  Sedangkan namja kedua yang keluar dari kamar adalah hyung tak sedarahnya, Choi Siwon, dengan raut wajah setengah kesal dan pipi kiri yang memar kemerahan dan sedikit membengkak.

Ia mengikuti kedua orang yang berjalan ke dapur itu dengan pandangan tanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Tapi sepertinya ia tak harus menunggu lama, karena Siwon segera keluar dari dapur membawa dua piring berisi makanan. Ia memberikan satu piring pada Donghae dan segera menjatuhkan dirinya duduk di sofa dan makan disamping namja berambut cokelat terang.

“Kyu mana?”

“Dia makan di ruang makan.”

“Ajak saja kesini. Kau tega membiarkan dia makan sendirian?”

Namja Choi itu menarik nafas dalam. “Dia masih marah.”

“huh?” Donghae menatap orang disebelahnya dengan pandangan heran. Setelah menarik nafas panjang, Siwon pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, termasuk asal mula pipinya yang membengkak tersebut.

Mendengar cerita dari hyungnya, Donghae tertawa keras. Ya, menertawakan kebodohan seorang Choi Siwon. Semua orang tahu bahwa Siwon memang orang yang senang melakukan skinship, beberapa kali Donghae juga mendapat sebuah ciuman singkat di pipinya, dan memang ia tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Tapi semua orang juga tahu, Kyuhyun tidak pernah mau dan tidak pernah suka dengan skinship macam itu. Tidak perduli jika Siwon atau Donghae –orang terdekatnya- yang melakukan hal tersebut.

“Seharusnya kau beruntung hyung hanya mendapat satu pukulan di pipi” ujarnya seraya menahan diri untuk tidak tertawa keras.

“Tapi tetap saja hae, pukulannya tidak main – main. Kau tahu kalau dia pemegang sabuk hitam Taekwondo kan? Uuh.”

“Salahmu sendirilah mencuri ciuman seperti itu. Mencuri keperawanan pipinya.”

“Heh, jangan asal bicara kau. Kau membuatku tedengar seperti orang mesum.”

“Memang benar kan?”

Dan sebuah pukulan sukses mendarat di punggung Donghae, membuat pemuda itu tersedak.

 

***

 

Semua penghuni salah satu apartemen di lantai dua itu sudah terlelap. Lampu dapur dan ruang tamu pun sudah dimatikan. Tapi ternyata masih ada satu orang yang belum tertidur. Dengan gerakan perlahan dan hati - hati, ia diam – diam keluar dari apartemen tersebut.

“Temui aku di dekat sungai han, 5 menit lagi aku sampai disana.”

 


a/n: Huaaa.. kepanjangan ya? Mianhae -___-"

 

Umm, kayaknya berhenti dikasih review deh.. Biarkan readers bermain dengan pikiran kalian sendiri hehee. Takut justru ngasih clue.. -___-"

 

Oke.. berhubung sebentar lagi saya menempuh ujian nasional.. mohon doanya.. *bows* dan bakal update kalau sempet.. Soalnya nulis ceritanya juga sedikit - sedikit pas ada ide dan ada waktu.. Jadi ga janji update cepet...

 

Thank you for reading and subscribing.. Love you :*

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 2: authror,,,,suka cerita na.... Apa gak d lanjut lg ini??? Apa kyu mau d bwt mati? :(
dewileitte123 #2
Chapter 2: lanjut chspter berikutnys donk.
dah lzma kok update2..
rahmaGyu #3
Chapter 2: Kyu knpa berkhianat?
Kasihan siwon. Kkkk :p
lanjut donk thor, ch. Ini masih pendek.hehehe

fighting
chocochiki #4
Chapter 2: thor ff nya gak dilanjutin nih?..
lagi seru2nya tiba2 gantung kyi gini...
lanjutim donk...
chocochiki #5
Chapter 1: waaa....
kyuhyun the first agent yg nongol....
kepribadiannya waaaaww.....
dan kenapa tiba2 dia berkhianat? ato hnya pura2...
chocochiki #6
ff genre action kah...?
psti keren deh....
siapa tuh yg berkhianat...
next ch dlu ah...
bella0203
#7
Chapter 1: authornim, do you have thought to continue this fic? I really love this :-)
ddaraz #8
Chapter 2: mereka bertiga satu apartemen..
apa disini bakalan ada romance nya??
lanjut dunk..
ddaraz #9
Chapter 1: jadi kyu yang akan berkhianat??
tapi kenapa??
vava_wk #10
Wah, siapa yg jd penghiatanny tuh? Keren, lanjut terus ya ;)