chapter 2

Bad Liar
Please log in to read the full chapter

“Seul?” Tanya Wendy yang mendapati Seulgi hanya membolak-balik tubuhnya, dan ia tahu Seulgi belum tidur.

“Kamu kenapa?” Wendy bangkit dari posisi tidurnya, duduk menghadap ke arah Seulgi yang belum menutup matanya.

“Ngak apa-apa,”

“Apa ada beberapa pekerjaan yang ngak bisa kamu tinggalkan ya?”

“Sebenarnya, aku mendadak harus ketemu beberapa investor penting di hari kita berangkat lusa,”

“Kita tunda saja berangkatnya, kalau kamu memang ngak bisa,”

“Tapi Wendy, liburan ini udah kita tunggu-tunggu,”

“Kalau kamu sampai ngak bisa tidur kayak gini, itu berarti penting, dan kita bisa atur ulang liburannya,”.

“Makasih ya sayang, kamu udah mau pengertian sama aku,” Seulgi meraih tubuh Wendy dan mendekap tubuh mungil istirnya, mengecup dahi Wendy dan akhirnya mereka bisa tertidur dengan pulas.

 

“Terima kasih miss Bae atas traktiran makan siangnya,”’

“Saya harap kalian bisa menikmati makan siang ini.”

“Tentu saja miss Bae.” Irene hanya tersenyum, ia melihat ke arah Wendy yang sepertinya mematung dengan sumpit yang jatuh begitu saja di atas mangkuknya. Menyadari hal itu, Irene menegur Wendy dan menanyakan apakah ia sedang tidak enak badan, namun Wendy hanya menggeleng dan mengatakan kalau ia baik-baik saja. Walaupun Irene sudah berusaha mengubur rasa sukanya, namun ia tidak bisa begitu saja berhenti memperhatikan Wendy.

Di saat semuanya sudah selesai, Irene berjalan di samping Wendy.

“Kamu yakin, baik-baik saja?”

“Ya miss Bae,”

“Kalau kamu kurang sehat, kamu bisa izin untuk pulang lebih awal.”

“Terima kasih atas perhatian anda miss Bae, namun saya baik-baik saja,”

“Baiklah, mau satu mobil sama saya, sepertinya yang lain sudah jalan terlebih dahulu.” Wendy melihat rekan kerjanya yang lain sudah menghilang. Ia tidak punya pilihan lain kecuali mengikuti Irene.

 

“Bagaimana pertemuan dengan investornya Seul?”.

“Semua berjalan lancar Wendy.” Entah mengapa nada suara Sulgi begitu datar di telinga Wendy.

“Aku buatkan makan malam ya,”

“Tadi aku sudah makan di luar, aku ke kamar ya, mau bersih-bersih dulu,” Seulgi meninggalkan Wendy begitu saja, Seulgi tidak pernah seperti itu sebelumnya, ia pasti akan mengecup Wendy terlebih dahulu sebelum masuk kamar, namun kali ini ia pergi begitu saja tanpa menghiraukan Wendy yang meresa kebingungan.

“Seul, kan urusan kamu dengan invetor udah selesai bagimana kalau week end ini kita liburan ke tempat yang ngak terlalu jauh.”

“Maaf Wendy, week end ini aku sudah ada janji bakal bahas proyek baru di kantor,”

“Tapi kamu ngak pernah kerja di waktu week end Seul,”

“Proyek ini harus kita urus lebih intens lagi Wen, tolong pengertiannya ya.” Seulgi langsung memposisikan dirinya untuk tidur. Wendy berusaha untuk tidur lebih dekat dengan Seulgi, namun Wendy sadar Seulgi menggeser tubuhnya agar tidak terlalu dekat. Wendy sedikit menitikkan air mata, karena Seulgi benar-benar aneh hari ini. Ia putuskan untuk membalik tubuhnya, ia menghapus air matanya dan berusaha untuk tidak tersedu.

 

Wendy putuskan untuk menghabiskan week end nya seorang diri dengan menuju toko buku dan bersantai di sebuah café yang tak terlalu jauh dari toko buku. Sudah hampir beberapa menit ia berada di sana, menyesap kopi dinginnya da

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
envyou2908
#1
Chapter 7: Happy ending,, tq thor🥺🥺🥺🥺