chapter 4

Bad Liar
Please log in to read the full chapter

Wendy berlari kecil karena panik, sebuah panggilan ke HP nya siang ini membuatnya serasa tersambar petir. Wendy yang saat itu sedang makan siang bersama Irene pun memohon untuk diantar ke rumah sakit.

“Tenang kan diri mu dulu Wendy.” Itu yang diujar oleh Irene sebelum masuk ke dalam rumah sakit, namun Wendy tidak bisa mendengar itu. Ia terus saja berjalan dengan cepat dan hampir sedikit berlari.

“Seulgi ya,” Wendy segera mendekat ke arah Seulgi yang setengah sadarkan diri di ruang IGD.

“Wendy… Sooyoung.”

“Sooyoung berada di ruang operasi.”

“Wendy.. pegang tanganku.” Pinta Seulgi pada Wendy yang menangis melihat kondisi Seulgi yang seperti itu.

“Apa anda wali dari pasien?” Tanya seorang dokter di ruangan itu.

“Ya dokter,”

 “Bagaimana dengan Sooyoung dokter,”

“Walinya sudah tiba sejak tadi, dan kami sudah melakukan tindakan lebih lanjut.”   Wendy telah menandatangani beberapa berkas, namun tangannya sama sekali tidak di lepas oleh Seulgi, pegangan itu menjadi lebih erat, saat ia hendak di pindahkan ke ruang perawatan selanjutnya.

“Tenanglah aku akan tetap di sini.” Bisik Wendy pada Seulgi yang dibawa oleh seorang perawat.

“Miss Bae, anda bisa meninggalkan saya di sini.”

“Biarkan saya menenamanimu sampai kau lebih tenang.” Wendy tidak menolak tawaran itu. Ia hanya mengangguk dan berjalan menuju ruang perwatan.

“Wendy…” ujar Seulgi parau.

“Aku di sini Seulgi…”

“Jangan tinggalkan aku..”

“Ya,” jawab Wendy, dan Seulgi kembali memegang tangan Wendy, namun kali ini tidak terlalu erat dan lama kelamaan genggaman itu melemah dan akhirnya lepas. Monitor jangtungpun memberikan sinyal bahwa tidak ada lagi detakan jantung dari Seulgi. Ia panik dan segera menekan tombol, dengan segera dokter pun datang. Mereka melakukan segala macam bentuk bantuan, namun Seulgi sama sekali tidak bisa ditolong.

“Waktu kematian nya pukul 14.00” ujar dokter sedikit lemah. Wendy hanya bisa berdiri dan tak bisa berkata apa-apa. Irene mendekatinya dan merangkul pundak Wendy, ia tidak bicara apa-apa, namun ia hanya memastikan bahwa ia ada di sana bersama Wendy. Tak selang beberapa menit, seorang dokter memberitahukan bahwa pasien atas nama Park Sooyoung pun menghembuskan nafas terakhirnya satu menit sebelum Seulgi. Hal itu membuat tubuh Wendy mulai gemetar dan akhirnya tangis pun pecah, ia memeluk Irene erat. Tak ada yag bisa Irene ucapkan kecuali memeluk Wendy lebih erat.

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
envyou2908
#1
Chapter 7: Happy ending,, tq thor🥺🥺🥺🥺