Chapter 5

Bad Liar
Please log in to read the full chapter

“Aku lihat kamu cukup akrab dengan investor baru kita?”

“Oh Kim Jennie?, dia juga kebetulan teman baikku waktu kami kuliah di Columbia?”

“Mantan pacar, atau cuman temen biasa?”

“Temen sayang.” Irene memeluk Wendy di kasur yang membuat keduanya merasa nyaman.

“Irene, aku sayang sama kamu.” Ujar Wendy lirih di telinga Irene.

“Aku juga sayang sama kamu Wendy, tidur ya, besok kita ada meeting pagi.” Dari apartemen Wendy ke kantor memang agak sedikit lebih dekat, dibandingkan rumah milik Irene, jika ada meeting yang mengharuskan pagi-pagi sekali, Irene akan lebih memilih untuk menginap di apartemen milik Wendy seperti malam ini.

 

“Hari ini Miss Bae makan siang sama klien ya?” Tanya Wendy pada sekretaris Irene di kantin kantornya.

“Iya, kamu tau kan Miss Kim, investor baru kita?” Wendy mengangguk.

“Kayaknya habis rapat mereka langsung keluar makan siang bareng.” Hati Wendy sedikit gusar tentang hal itu, Irene memang sering makan siang bersama dengan beberapa kliennya, namun kali ini Wendy benar-benar merasa kurang nyaman mengetahui kalau Irene pergi bersama Jennie.

 

“Lihat ini,” seorang rekan kerja Wendy memperlihatkan foto Irene yang berdiri di samping Jennie.

“Mereka terlihat seperti pasangan ya.” Wendy mendengar hal itu makin merasa tidak nyaman. Dan akhir-akhir ini Irene lebih sering menghabiskan waktu kerjanya bersama Jennie, ia tahu hal itu hanya tentang pekerjaan, namun tetap saja ia merasa tidak nyaman jika Irene lebih sering bersama Jennie.

Malam ini makan malam di apartemen aku ya.

Ngak bisa sayang, aku sudah ada janji makan malam sama teman-teman aku.

Termasuk Jennie?

Iya sayang, kan Jennie juga temen aku

Aku boleh jujur sama kamu kan?

Iya, kamu mau ngomong apa?

Aku ngak terlalu suka kamu terlalu sering sama Jennie

Sayang, Jennie kan salah satu rekan bisnis dan kami cuma temenan

Aku tahu, tapi aku ngak terlalu suka

Wendy, Jennie benar-benar temen aku, kita ngak ada hubungan apapun kecuali bisnis dan pertemanan

Irene, aku cuman ngak mau kehilangan kamu.

I know, and I love you

I love you too.

Wendy meletakkan HP di samping tubuhnya yang sedikit lemas. Ia menitikkan air matanya, perasaannya benar-benar kalut malam ini. Perasaan takut itu akhir-akhir ini memenuhi pikirannya, ia begitu takut jika suatu hari Irene benar-benar akan meninggalkannya seperti Seulgi yang meninggalkannya. Malam ini ia benar-benar tidak bisa memejamkan matanya, ia hanya duduk di sofa sambil meminum beberapa kaleng bir yang menemaninya.

“Miss Bae ada di dalam?”

“Maaf, Wendy, beliau sedang ada meeting dengan Miss Kim,”

“Masih lama?”

“Saya kurang tahu, jika ada berkas yang ingin kamu sampaikan, lebih baik titip ke saya saja.”

“Iya, ini berkas yang tadi diminta miss Bae.” Wendy seg

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
envyou2908
#1
Chapter 7: Happy ending,, tq thor🥺🥺🥺🥺