Hwang Eunbi: Emotional Days

Perfect 21
Please Subscribe to read the full chapter

Lari menjadi fokus utamaku saat ini. Setidaknya dengan berlari, aku berharap semua rasa sakitku menghilang terbawa angin. Namun aku tahu dengan baik, bahwa itu semua tidak mungkin terjadi. Rasa sakit itu tetap ada. Bahkan makin menguat, menjalar melalui celah di tubuhku, hingga aku tidak bisa merasakan apapun lagi selain sakit yang teramat perih.

Setelah mengumumkan kata-kata keramat itu kepada Yerin, aku pergi menjauh tanpa sempat mendengar jawabannya. Aku hanya tidak ingin berlama-lama disekitar gadis itu. Jika dulu aku sangat mendambakan berada di sisi Yerin, sekarang tidak lagi. Semua telah berubah. Aku tidak lagi menemukan kehangatan di matanya. Aku tidak lagi menemukan ketulusan di suaranya. Aku tidak lagi menemukan kebahagiaan diantara kami. Yerin mungkin masih memiliki perasaan kepadaku, namun aku tahu dengan jelas, hatinya tidak lagi utuh untukku. Dia telah membaginya dengan seseorang. Seseorang yang jauh lebih baik dariku. Seseorang yang mampu memenuhi apapun ekspektasinya. Seseorang yang bisa menjaganya dengan baik. Seseorang yang bisa memberikan segalanya untuknya.

Dan itu bukanlah aku.

Miris memang.

Namun aku tidak bisa melakukan apapun. Dari segala sisi, aku sudah kalah. Aku tidak akan mungkin menang melawan pria itu. Dia terlalu sempurna, sedangkan aku masih memiliki banyak cela. Yerin pantas bersama seseorang yang sempurna.

Dan lagi-lagi itu bukanlah aku.

Jauh sebelum kami menjadi sesuatu, Yerin selalu bercerita kepadaku jika ia ingin memiliki keluarga bahagia suatu saat nanti. Bersama suami, juga anak-anaknya kelak. Saat itu aku hanya bisa tersenyum lemah sebagai tanggapan. Aku tidak bodoh, dan aku tahu aku tidak akan pernah bisa mewujudkan impian kecilnya. Aku tahu posisiku. Aku tahu diri. Tapi sepertinya Yerin harus bersuka-cita sekarang, karena impiannya akan segera terlaksana.

Pria idamannya kini melamarnya. Tepat di depan mataku.

Tawa miris keluar dari mulutku. Aku tahu aku bertingkah sok tegar sekarang, namun aku mencintainya, dan aku ingin Yerin berbahagia. Meski bukan denganku lagi. Itu sebabnya aku memutuskan untuk merelakannya bersama pria itu.

Kebahagiaan Yerin lebih penting dari apap

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Incarnadinejourney
#1
Chapter 13: Asik, akhirnya mendebutkan semua karya ciamiknya disini. Aku udah jarang buka tetangga sebelah soalnya.
avicennialba
#2
Chapter 7: Wohooo, senpai launching cerita baruuu. Otw baca