Kesepakatan

Good Person
Please Subscribe to read the full chapter

Meja makan penuh dengan makanan yang menggiurkan tapi Yuri sama sekali tidak memiliki nafsu untuk memakannya. Berbeda dengan sang ayah dan beberapa saudaranya yang masuk ke dalam dunia politik, Yuri lebih memilih menjadi pebisnis dan pekerja kantoran biasa. Pria itu sama sekali tidak memiliki keinginan untuk bekerja di bawah tekanan siapapun. Jiwanya yang terlalu bebas dan urakan sama sekali tidak cocok dengan citra para politikus yang selalu menampilkan wajah terbaik mereka kepada publik.

"Aku sama sekali tidak ingin masuk ke dalam dunia ayah. Suruh mentri Park berhenti membujukku. Aku tidak akan melakukannya." ujar Yuri yang diganggu selama beberapa hari terakhir.

"Ayah mengerti. Ngomong-ngomong, apa kau sudah menemui Jessica lagi?"

"Ne?? Ah, kemarin aku baru saja bertemu dengannya."

"Benarkah?" seru Siwon antusias.

Yuri menyeringai, melihat ayahnya sesenang itu membuatnya sangat penasaran dengan sosok Jessica. Bagaimana bisa wanita biasa itu mampu membuat ayahnya seakan bertekuk lutut dan terlihat sangat menyukainya.

"Memangnya apa yang ayah sukai darinya sampai bersemangat untuk membuatnya menjadi mantu ayah?"

"Dia anak yang baik, bijaksana, dan pintar."

Bagi Yuri ucapan ayahnya itu seperti mengada-ada. Bagaimana bisa ayahnya bicara setegas dan seyakin itu padahal dirinya sendiri bilang kalau ia belum lama menemukan Jessica. Bagaimana bisa manusia sesibuk ayahnya bisa sangat mengenal wanita biasa yang bahkan tidak penting.

"Ayah bicara seakan-akan sudah sangat mengenalnya."

Siwon yang paham dengan ucapan Yuri pun meletakkan sumpitnya, menatap sang anak dengan wajah yang sama sekali tidak bisa diartikan.

"Ayah sangat mengenalnya. Kau anak ayah satu-satunya. Ayah tidak mungkin berniat menghancurkan hidupmu dan memintamu menikah dengan sembarangan orang."

Apapun alasan dari sang ayah. Yuri merasa jika perjodohan yang dilakukan ayahnya itu sama sekali tidak benar dan dia tidak ingin melakukannya. Yuri yang baru saja memasukkan beberapa suap nasi ke dalam mulutnya itu memilih meletakkan sendoknya dan berdiri. Pria itu meninggalkan meja makan dan sarapannya pagi itu.

Hari Jessica berubah sejak Siwon datang ke rumahnya dan mengatakan jika dia akan menikah dengan pria sempurna seperti Yuri. Jessica sadar akan posisinya, dia bukanlah wanita yang baik dan biasa saja. Jessica merasa jika di luar sana masih ada banyak wanita sempurna yang bisa dipilih Siwon untuk menjadi mantunya dan menikahi pria seperti Yuri.

"Kau melamunkan calon suamimu lagi?"

Suara Sunny berhasil menyadarkan Jessica yang sedang melamun di depan lokernya.

"Sunny-ya, ini adalah hal yang salah."

"Apanya yang salah? Presiden Siwon memilihmu, itu artinya dia sangat paham jika kau itu pantas untuk bersanding dengan anaknya." jawab Sunny sangat santai mengingat segala keluh kesah yang sudah Jessica bagikan padanya.

"Pantas?! Ya!! Apa kau tidak melihat bagaimana aku hidup? Aku hanya lulusan SMA yang tidak kuliah, aku tidak memiliki keterampilan apapun, dan aku hanya bekerja sebagai pelayan, hutangku menumpuk dimana-mana. Apanya yang pantas?"

"Memangnya apa salahnya kalau hanya lulus SMA dan bekerja sebagai pelayan? Kau tidak melakukan sesuatu yang salah, kau tidak mengemis, mencuri atau apapun itu. Kau bekerja keras, kau orang yang baik.~ Ah, dan kau juga cantik. haha~"

"Ya!! Aku sedang tidak memiliki niat untuk bercanda."

"Aish, sudahlah. Berhenti memikirkan hal seperti itu. Kita pulang saja, kau butuh istirahat dan tidur yang cukup." Sunny mendorong Jessica keluar. Dia tidak ingin berdebat lebih lama dengan Jessica, karena semua ucapan dan pendapatnya pasti akan ditentang oleh Jessica.

Sunny terus menggandeng Jessica yang sama sekali tidak memiliki semangat itu untuk keluar dari restoran. Namun, sosok pria yang sama sekali tidak diduga keberadaannya membuat kedua itu mematung di tempat.

"Kau mau pulang?" tanya Yuri memecah keheningan.

"O-oh, ada urusan apa?"

"Aku akan mengantarmu."

Sebuah kalimat datar yang Yuri lontarkan membuat Jessica bingung. Namun tidak dengan Sunny yang sangat antusia dan merasa senang. Saking senangnya Sunny langsung mendorong Jessica ke arah Yuri. Jessica sempat menolah ajakan Yuri, tapi dia tidak bisa berbuat banyak ketika Sunny mendesaknya untuk ikut dengan Yuri.

Selama dalam perjalanan kedua orang yang berada di dalam satu mobil itu cenderung membisu dan sibuk dengan isi kepalanya masing-masing.

"Kau sudah makan?" ucap Yuri.

"Eh?!"

"Di dekat sini ada tempat makan yang enak, kau mau mencobanya?"

"Ah, t-tidak usah. Aku harus segera pulang."

"Kalau begitu temani aku makan. Aku belum makan dari tadi siang."

Yuri segera memutar setirnya. Pria itu bahkan seakan tidak mempedulikan Jessica terlihat sungkan. Jessica sangat bingung dengan sikap Yuri. Dia tidak mengerti mengapa pria yang kemarin mengajaknya bersekutu dengan menolak perjodohan Siwon itu tiba-tiba datang ke tempat kerjanya, menawarinya tumpangan dan kini bahkan mengajaknya makan malam berdua.

Jessica tidak memiliki pilihan selain mengikuti langkah kaki Yuri. Dia berpikir mungkin Yuri memiliki sesuatu yang ingin dibicarakan hingga ia pun ikut masuk ke dalam restoran mewah itu.

Yuri sibuk membaca buku menu dengan santainya, sementara Jessica sibuk menghitung berapa kardus ramyun yang

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
fittt07 #1
Chapter 4: Awass loh tal ntar kemakan omongan sendiri wkwk, btw penasaran gimana ntar yulsic dipestanya? apakah akan terjadi sesuatu? jeng jeng jeng
kwonyy #2
Chapter 4: Halah yul masa cuma buat di lihat pak presiden sih. Moga sica g malu" in di pesta biar yul g ilfill wkwk
Feichin #3
Chapter 4: πŸ‘πŸ»πŸ™πŸ»
Rinrin88 #4
Chapter 4: Gpp awalnya pura2,, lama2 nanti jg jadi cinta hehe
fittt07 #5
Chapter 3: Hubungan benci-cinta antara yulsic (Kecanggungan) n kryber (Lucu + sadis hahaha). Hmm, menarik menarikkk ...
Ditunggu author-nim kelanjutannya
fittt07 #6
Chapter 2: Ada hubungan apakah jungsis dengan pak presiden? sepertinya sudah saling kenalπŸ€”
Trus yul bakal terima sica gk? apa dia sudah punya pacar? Ahhh semakin penasaran
jessicawearsbra
#7
I wanna read it too :"( but I can't understand huhuhu
jessicawearsbra
#8
I wanna read it too :"(
kwonyy #9
Chapter 3: Halah yul sok nolak lagi padahal mah terpesona..
Aku yakin kalian pasti cocok kok.
Pak yul telinga nya mirip telinga pak Taecyeon ya hahahahha
Rinrin88 #10
Chapter 3: Dicoba dulu yul, siapa tau cocok..
Klo gk cocok ntar biar dicocok2in sama authornya wkwkwkwk..
Masak iya tidak tersepona sama kecantikan kanjeng mami jessica sih..