Kegilaan

Good Person
Please Subscribe to read the full chapter

Beberapa orang terlihat mengantri dengan sabar. Orang-orang yang sedang duduk dengan rapi itu membawa hewan peliharaannya dengan harapan agar keadaan mereka lebih baik sepulang dari klinik hewan. Amber terlihat risau ketika melihat ekspresi serius dokter hewan yang sedang memeriksa gongju.

Amber merasa lega setelah mendapat penjelasan mengenai keadaan gongju yang sempat beberapa kali memutahkan makanannya dan terlihat lemas. Dokter biang gongju hanya butuh beberapa vitamin untuk memulihkan keadaannya.

"Aku akan meresepkan obat untuknya, kau tidak perlu khawatir." jelas wanita berjas putih di depan Amber.

Amber yang masih penasaran itupun kembali bertanya dan mengobrol beberapa saat dengan asiknya, hingga ia pun tidak tahu jika gongju yang tadinya ia pikir ada disampingnya ternyata berlari keluar karena tali di kalungnya tidak sengaja terlepas.

Tanpa pikir panjang Amber pun keluar, mencari gongju dengan rasa khawatir. Pria itu memperhatikan sekitarnya dengan seksama hingga ia melihat ada seorang wanita yang sedang sibuk bermain dengan gongju.

Jessica yang saat itu sedang membersihkan restoran tempatnya bekerja nampak terkejut ketika ada seekor anjing kecil menghampirinya. Anjing itu hanya diam disamping Jessica yang sedang membersihkan jendela. Jessica yang memang menyukai hewan itu pun mulai penasaran dengan asal usul anak anjing tersebut. Keadaannya yang bersih dan nampak terawat sangatlah tidak mungkin jika ia adalah anjing jalanan.

Jessica berlutut, menggendong anjing itu dan mengajakknya bicara. Bagaimana dia bisa ada disana dan apakah ia tersesat. Tidak berselang lama sejak Jessica menemukan anjing itu tiba-tiba ada seseorang yang berlari ke arahnya, lebih tepatnya menuju anjing yang sedang ia gendong.

"Hei bocah nakal." pekik Amber setelah berhasil menyebrang, menghampiri gongju dan wanita yang sudah menyelamatkannya dari ramainya orang yang sedang berlalu lalang siang itu.

Amber segera menggendong gongju dan memeriksa keadaannya

"Aku melihatnya berdiri sendirian seakan menunggu seseorang, jadi aku hanya ingin menemaninya."

"Terima kasih telah menemaninya."

"Ne~"

Kedua orang itu asik mengobrol mengenai gongju, Jessica yang sebelumnya pernah mempunyai anjing peliharaan itu nampak tertarik dengan gongju, ia bahkan memberikan beberapa saran untuk merawat anak anjing itu.

"Adikku tidak terlalu menyukai anjing, jadi aku memutuskan untuk memberikannya pada orang lain." balas Jessica pada pertanyaan Amber.

Sadar sudah terlalu lama bersantai Jessica pun berpamitan pada Amber, sebelum pergi Jessica mencoba mengajak Amber untuk mampir di restoran dengan memberikan pamflet. Hal itu ia lakukan sebagai salah satu bentuk promosi mengingat rendahnya pelanggan di tempat itu akhir-akhir ini.

Amber kembali mengangguk, mengucapkan terimakasih pada Jessica sebelum wanita itu kembali masuk ke dalam restoran.

Sunny yang sejak tadi memperhatikan kegiatan Jessica di luar segera mengintogerasi temannya yang baru saja masuk dan berdiri di belakang meja kasir.

"Siapa dia?"

"Aku tidak tau." singkat Jessica yang sibuk dengan kegiatannya.

Kedua orang yang sedang sibuk bekerja di restoran yang saat itu sepi seketika menoleh ketika mendengar suara lonceng yang berasal dari pintu restoran, sebuah suara yang menandakan jika ada pelanggan yang harus mereka layani.

Jessica segera mengucap selama datang, wanita itu tersenyum karena pria yang baru saja ia berikan pamflet dan mengobrol dengannya masuk ke dalam restoran. Amber memesan satu set daging dan seporsi sup sebagai menu makan siangnya hari itu. Tidak memerlukan waktu lama bagi Amber untuk menghabiskan makanannya, ia harus segera pulang karena Yuri yang baru saja menelfonnya itu merengek memintanya agar cepat pulang.

"Apa kau menikmati makananmu?" tanya Jessica sambil memilih uang kembalian untuk Amber.

"Ne,"

"Kalau begitu lain kali datang lagi. Aku akan memberikan bonus. Haha~ Terima kasih untuk kunjungannya." Jessica memberikan uang kembalian Amber dengan kedua tangan dan senyum di wajahnya.

Amber yang selalu memasang ekspresi serius itupun ikut tersenyum dan membalas keramahan Jessica.

"Sampai ketemu lagi anak manis, cepat sehat dan jangan kabur lagi." ucap Jessica pada gongju yang sedang digendong Amber.

"Namanya gongju."

"Gongju? Cantik sekali."

Jessica meraih gongju dan menggendongnya.

"Anyeong gongju, namaku Jessica. Ah, siapa namamu?"

"Eh?" gumam Amber kebingungan karena Jessica tiba--tiba menanyakan namanya.

"Ah, namaku Amber."

"Amber?!" ulang Jessica sambil mengingan dimana ia pernah mendengar nama itu.

"Ne, waeyo?"

"Tidak ada, rasanya aku pernah mendengar nama itu tapi aku tidak terlalu yakin."

Disaat kedua orang itu asik mengobrol serombongan pengunjung baru saja memasuki restoran. Seperti biasa, Jessica pun menyapa mereka dengan senyuman, penuh semangat, dan keramahannya. 

Tidak ingin mengganggu pekerjaan Jessica, Amber pun memutuskan untuk segera pergi meninggalkan tempat itu.

Hidup segan mati pun tak mau. Itulah yang Yuri rasakan saat ini. Pria itu tak bisa tidur dengan nyenyak setelah mendengar ucapan ayahnya yang sangat tidak jelas. Calon istri? Mengapa ayahnya tiba-tiba mengatakan sebuah hal yang sangat ambigu.

Kekesalan Yuri semakin menjadi-jadi. Disaat ia ingin mendapatkan penjelasan yang lebih detil ternyata siang itu ayahnya sudah berada di Jepang untuk urusan negara.

Yuri yang merasa tertekan di rumah pun memutuskan mencari Amber di rumahnya, tapi nihil. Pria itu tidak ada di sana. Yuri segera meraih ponselnya dan menelfon Amber. Pria itu meminta agar Amber segera pulang karena ia merasa kesepian dan sedang kesal.

"Cepat pulang." perintah Yuri pada Amber sebelum menutup telfonnya.

Niatan Yuri untuk kembali ke kamarnya hilang ketika ia melihat kunci motor Amber yang tergeletak di atas meja. Sudah sangat lama pria itu tidak naik motor. Berpikir jika udara segar akan membantu memperbaiki perasaannya Yuri pun memutuskan mengambil kunci motor itu. Merasa bebas dan bersemangat Yuri pun semakin menarik gas di tangan meskipun tid

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
fittt07 #1
Chapter 4: Awass loh tal ntar kemakan omongan sendiri wkwk, btw penasaran gimana ntar yulsic dipestanya? apakah akan terjadi sesuatu? jeng jeng jeng
kwonyy #2
Chapter 4: Halah yul masa cuma buat di lihat pak presiden sih. Moga sica g malu" in di pesta biar yul g ilfill wkwk
Feichin #3
Chapter 4: 👍🏻🙏🏻
Rinrin88 #4
Chapter 4: Gpp awalnya pura2,, lama2 nanti jg jadi cinta hehe
fittt07 #5
Chapter 3: Hubungan benci-cinta antara yulsic (Kecanggungan) n kryber (Lucu + sadis hahaha). Hmm, menarik menarikkk ...
Ditunggu author-nim kelanjutannya
fittt07 #6
Chapter 2: Ada hubungan apakah jungsis dengan pak presiden? sepertinya sudah saling kenal🤔
Trus yul bakal terima sica gk? apa dia sudah punya pacar? Ahhh semakin penasaran
jessicawearsbra
#7
I wanna read it too :"( but I can't understand huhuhu
jessicawearsbra
#8
I wanna read it too :"(
kwonyy #9
Chapter 3: Halah yul sok nolak lagi padahal mah terpesona..
Aku yakin kalian pasti cocok kok.
Pak yul telinga nya mirip telinga pak Taecyeon ya hahahahha
Rinrin88 #10
Chapter 3: Dicoba dulu yul, siapa tau cocok..
Klo gk cocok ntar biar dicocok2in sama authornya wkwkwkwk..
Masak iya tidak tersepona sama kecantikan kanjeng mami jessica sih..