Luhan membawa kalungku

Author POV

Luhan berjalan mendekati Hyoyeon dan Sehun. Hyoyeon hanya diam melihat kalungnya ada ditangan Luhan sedangkan Sehun melihat Luhan dengan tatapan dinginnya

"Kau mencari ini?" tanya Luhan sambil menunjukkan kalungnya Hyoyeon ke arah pemiliknya. Hyoyeon yang sudah benar-benar tak ingin menghadapi dua iblis disekitarnya berusaha untuk merebut kalungnya kembali dari tangan Luhan. Tapi tak semudah itu. Luhan tak akan pernah membiarkan mangsanya mendapatkan apapun dengan mudah, apalagi itu Hyoyeon.

"Luhan, kembalikan kalungku!" Hyoyeon berusaha untuk meredam amarahnya saat meminta Luhan untuk mengembalikan kalungnya.

"Nggk!" jawab Luhan lalu menyimpan kalung milik Hyoyeon kedalam saku celana.

"Kalung itu tak ada gunanya untukmu kan? Jadi kumohon kembalikan kalungku Luhan!" Sehun melirik kearah Hyoyeon dan Luhan bergiliran. Sedikit ada rasa tidak senang dari tatapannya saat melihat mereka berdua.

"Memang tak ada gunanya untukku, tapi~ kupikir ini akan membuatmu tak akan lepas dariku!" senyum sinis Luhan terpampang dari bibir mungilnya. Mendengar perkataan Luhan, Sehun menjadi sedikit kaget.

"Mwo?" Hyoyeon tak percaya dengan yang Luhan katakan.

"Kalung ini berharga kan bagimu? Jadi.. kupikir dengan aku memiliki barang berharga milikmu akan membuatmu tak bisa lepas dariku." dahi Sehun sedikit mengkerut mendengar perkataan Luhan tentang Hyoyeon yang tak akan bisa lepas darinya. Seperti cemburu.

"Kenapa kau lakukan ini padaku? Apa salahku padamu? Apa yang kulakukan terhadapmu?" bentak Hyoyeon tak mengerti dengan perlakuan Luhan terhadapnya selama ini dan dia sudah lelah menerimanya. Hyoyeon menyerah.

"Kau menjadi seperti ini karena salahmu sendiri Hyoyeon. Siapa suruh kau untuk mencampuri kehidupanku dengan mengikuti perintah si tua bangka itu hah!?.." ucap Luhan penuh penekanan disetiap katanya sambil mendekati Hyoyeon dan menatap matanya dengan sangat intens.

"..Dan bagaimana bisa dia meminta hal itu padamu padahal kau hanya anak dari salah satu pembantunya."

"Hentikan Luhan!" teriak Hyoyeon dan menatap Luhan dengan penuh kebencian.

"Waahh.. Sekarang kau sudah bisa berkata dan teriak seperti itu padaku, kau lupa siapa aku? Aku bisa melenyapkanmu kapan saja!" dengan percaya diri Luhan menyombongkan dirinya.

"Tak peduli kau siapa atau kau bisa melenyapkanku kapan saja, tapi hal itu tak akan pernah terjadi mulai detik ini, karena aku tak akan diam lagi Xi Luhan!" Sehun melihat raut wajah Hyoyeon mencoba mengerti atas sikap Hyoyeon sekarang.

'Dia sudah muak dengan semuanya? Waw.. Ada apa dengan 'wanitaku' ini?' batin Sehun.

"Kau menantangku? Baiklah, dengan perkataanmu tadi, itu sudah membuatmu menciptakan neraka untukmu sendiri karena aku akan lebih menyiksamu dan juga.. kalungmu tak akan mudah untuk kau dapatkan. Selamat datang di 'Surgaku' Kim Hyoyeon!" kata Luhan lalu langsung meninggalkan Hyoyeon dan Sehun. Sebelumnya Luhan melirik sekilas pada Sehun dengan pandangan benci. Sehun hanya membalas dengan senyuman seringai nya.

Setelah Luhan pergi dari hadapannya, Hyoyeon langsung pergi ketujuan awalnya mengabaikan Sehun yang dari tadi sudah bersamanya selama berdebat dengan Luhan. Tapi Sehun menarik paksa tangan Hyoyeon hingga Hyoyeon berbalik menghadapnya tiba-tiba membuat jarak mereka menjadi begitu dekat.

"Kau lupa kalau aku masih ada disini? Waahh.. Kau sangat tidak sopan Hyo-ah.."

"Lepaskan aku Sehun." dengan malas Hyoyeon meminta Sehun untuk melepas cengkeraman tangannya padanya. Dia juga sedikit menjauh dari tubuh Sehun karena jarak mereka yang b