Bitterness part 5
seulrene is love“uncle …”
“yeri ?”
“apa uncle merindukanku ?”
“uncle sangat merindukanmu” seulgi berlari memeluknya “ apa kau baik-baik saja ? kenapa wajahmu sangat pucat ?” kata seulgi membelai wajah yeri yang dibalas dengan senyum olehnya.
“ aku baik-baik saja. Tapi aku kesepian, tidak ada uncle, daddy dan mommy” seulgi bisa melihat dengan jelas bagaimana airmata jatuh dari kedua mata yeri.
“ uncle juga melupakanku …”
“uncle tidak melupakanmu yeri … uncle sangat merindukanmu juga”
“seandainya uncle tidak mengajakku keluar siang itu …mungkin aku masih bisa bersama daddy dan mommy” seulgi terkejut dengan perubahan ekspresi yeri
“seandainya uncle melarangku membeli ice cream, aku pasti tidak kesepian seperti ini. disini dingin, sepi dan begitu menyeramkan” suara tangisan itu berubah menakutkan, seulgi mulai menjauhi yeri
“lihatlah … uncle menjauh bukankah uncle mengatakan merindukanku ?” seugi bisa merasakan airmatanya sendiri melihat perubahan wajah yeri yang pucat saat ini berlumuran darah.
“ uncle membunuhku ….”
“TIDAK!!!”
“uncle pembunuh”
“TIDAK!!” seulgi merasa sesak dan terus berteriak “ TIDAK!! AKU BUKAN PEMBUNUH!!”
“seulgi!!! …” suara itu …
“seulgi … tolong bangun” seulgi bisa merasakan sentuhan itu “ jangan buat aku takut… tolong bangun seulgi !!”
“Irene ?”
“jangan buat aku takut seperti ini lagi” seulgi tahu Irene menangis dan mimpi itu juga me
Comments