Bitterness part 3
seulrene is love24 Juni 2015
Joy terlihat merenungkan sesuatu di ruangannya, dia tidak mendengar ketukan pintu dari sang istri yang datang member kejutan padanya. Wendy yang tersenyum sumringah seketika mengerutkan kening saat melihat suaminya yang tidak memberikan reaksi apa-apa.
“honey …” sentuhan wendy pada bahunya menyadarkan sooyoung dari lamunannya.
“wendy-ah … kapan kau tiba disini ?”
“saat kau sibuk melamunkan sesuatu” wendy menjauh untuk meletakkan tasnya di sofa yang tersedia diruangan sooyoung.
“seharusnya kau dirumah saja, sayang. Kau bisa menelponku”
“I miss you, sooyoung-ah” sooyoung tersenyum mendengar ucapan wendy yang jarang menunjukkan perasaannya.
“I miss you too baby”
“liar … kau malah sibuk melamun. Kau tidak selingkuh kan ?”
“tentu tidak …” sooyoung menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya.
“aku hanya bingung melihat Seulgi yang terlalu serius sekarang”
“bukankah itu bagus ?”
“yeah, tapi dia tidak seperti seulgi. Dia seperti orang asing. Dia menolak ajakanku untuk bertemu dengan sahabat-sahabat kami di perkuliahan dulu. Dia seperti menarik diri dari lingkungan sosial. Dia juga sering lebur kerja. Apa dia ada masalah dengan Irene ?”
“Irene tidak bercerita apapun. Dimana dia sekarang ?”
“di ruangannya. Apa kau mau kesana ?”
“ehm .. siapa tahu dia ingin bicara denganku”
“baiklah … jangan lupa kabari aku”
“seorang psikolog punya kode etik”
“tapi aku suamimu”
“tidak ada pengecualian” wendy meninggalkan suaminya yang masih penasaran dengan perubahan seulgi.
***
Tok … tok … tok …
“masuk”
“hi seulgi” suara wendy berhasil memalingkan wajah seulgi dari berkas yang ada di hadapannya.
“hey .. silakan duduk”
“apa kau sedang sibuk ?” wendy bertanya pelan.
“seperti yang kau lihat ...” wendy sedikit terkejut dengan jawaban seulgi. Jawaban itu mungkin terdengar biasa tapi wendy yang mengena bagaimana seulgi merasa ada yang berbeda dengan sahabatnya ini.
“ sekarang sudah waktu makan siang seulgi. Istrahatlah sebentar. Aku ingin bicara denganmu, maksudku babyku merindukan pamann
Comments