New Place

To Choose

Note : Kutip satu mengartikan bahwa itu hanya ungkapan pikiran sang karakter.

Korea Selatan, YG Entertainment

Sepasang kaki berjalan masuk melewati pintu depan gedung yang akan menjadi pewujud mimpinya. Lisa menyeret koper ungunya lalu terpana melihat betapa besar dan luasnya isi dari gedung tersebut. Namun, seketika ia disadarkan oleh sebuah tepukan pada punggungnya. Lisa membalikkan badan dan melihat seorang pria yang mungkin berumur sekitar awal 30 tahun, membungkukkan badan kepadanya. Sedikit bingung dan kaget, dia membalasnya dengan balik membungkukkan tubuhnya.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya pria tersebut. Lisa melihat tanda pengenalnya, Kim. 

'Hanya Kim? Bukannya itu cuma marga?' pikirnya.

"Uh, saya lulusan audisi YG di Thailand." balas Lisa sedikit tergagap sembari dengan cepat mengeluarkan bukti penerimaannya sebagai full-time trainee di YG. Kim melihatnya sebentar lalu tersenyum.

"Silahkan ikut saya, para trainee lainnya sudah berkumpul." ajak Kim lalu mulai berjalan menuju sebuah lorong. Lisa mengikutinya dari belakang.

Mereka sampai di depan sebuah pintu yang ditempeli oleh sebuah kertas dengan tulisan; "Ruang Latihan". Kim lalu membuka pintu tersebut dan mempersilahkan Lisa untuk masuk deluan. Dengan sedikit ragu, Lisa menapakkan kakinya pada lantai yang telah berganti dari marmer menjadi kayu itu. Ruangan itu sepi. Pandangan Lisa terhenti pada seorang gadis yang sedang duduk membelakanginya.

'Sepertinya Kim bilang kalau para trainee yang lain sudah berkumpul, lalu kenapa hanya ada dia seorang disini?'

"Jennie," gadis itu kemudian membalikkan badannya pada panggilan Kim. Lisa memperhatikannya. Dia memiliki aura yang sedikit dingin. Wajahnya cantik, dia memiliki proporsi muka yang agak kecil, dua mata yang sedikit besar, kulit putih dan alis tipis.

"Kemana para trainee yang lain?" tanya Kim.

"Papa YG sudah selesai membagi dorm mereka. Mereka baru saja berangkat kesana, untuk mengatur barang-barang mereka." jawab gadis yang disebut Jennie ini.

"Baru saja? Pantas aku tidak melihat mereka keluar, aku saja baru keluar dari basement," ujar Kim pelan. "Lalu kenapa kau disini?" tanya Kim lagi.

"Aku bosan di dorm sendirian. Jisoo sedang berada di rumah orang tuanya. Dia mendapat tiga hari libur berturut-turut karena dua cf yang telah ditawarkan kepadanya minggu ini. Aku datang kesini untuk melanjutkan menulis lagu." balasnya sambil mengangkat sebuah buku notes kecil dan pulpen hitam yang tadinya ia letakkan di atas piano.

"Oh," Kim lalu menatap Lisa. "Ah, berarti kau harus menunggu disini sampai YG Sajangnim datang. Kau tidak apa-apa menunggu untuk sementara, kan?" Lisa menggelengkan kepalanya.

"Tentu saja tidak apa-apa."

"Apa dia juga trainee baru?" tanya Jennie tiba-tiba sambil beranjak dari kursinya lalu berjalan menuju ke arah mereka berdua.

"Ya. Jennie, perkenalkan ini-err, siapa namamu tadi?" tanya Kim sambil mengerutkan kedua alisnya.

"Lalisa Manoban. Tapi, panggil saja aku Lisa."

"Ah, Lisa. Perkenalkan ini Lisa, dia peserta audisi yang lulus dari Thailand. Lisa, perkenalkan ini Jennie. Dia sudah menjadi trainee disini sejak satu tahun yang lalu." jelas Kim.

"Lisa, senang berkenalan denganmu." ujar Jennie sambil mengulurkan tangannya. Lisa menjabat tangannya balik.

"Senang juga berkenalan denganmu." balas Lisa dengan senyuman.

"Kau dari Thailand, tapi penggunaan bahasa koreamu sudah bagus." ucap Jennie dengan alis yang sedikit terangkat.

"Aku belum mahir. Aku hanya belajar sedikit tentang dasarnya saat aku tahu kalau aku lulus." Kini, Lisa mulai berbicara dengan sedikit terbata-bata, sepertinya dia berusaha untuk mengingat kata-kata yang telah ia pelajari. Dan Jennie merasakan kejanggalan itu.

"Kalau begitu, apa kau bisa bicara menggunakan bahasa inggris?" tanyanya yang kini mengganti bahasanya menjadi bahasa inggris.

"Ya, di Thailand aku masuk di sekolah international." Lisa kembali membalas namun kini mulai kembali lancar karena ia telah berbicara dengan bahasa yang dia kuasai sepenuhnya selain bahasa Thailand sendiri.

"Lalu, apa kau mengerti apa yang Kim ssaem dan aku perbincangkan tadi?"

'Ssaem?'

Lisa menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya tahu kalau dia menyuruhku untuk menunggu disini."

"Jennie, kau bisa menemaninya dulu, kan? Kau bisa memberitahunya hal-hal yang harus dia ketahui. Aku harus kembali melanjutkan pekerjaanku." potong Kim.

"Ok, ssaem." Jennie hanya melambaikan tangannya sedangkan Lisa membungkukkan badannya setelah melihat Kim yang berjalan keluar dari pintu ruang latihan. Satu hal yang dia tahu pasti, dia harus selalu membungkuk dengan orang-orang yang baru dia lihat disini. Itu pelajaran pertama yang ia pelajari saat membaca buku panduan budaya korea.

"Ayo, kita duduk dulu." ajak Jennie sambil menarik dua kursi dan menutup pintu.

"Jadi...kau umur berapa?" mulainya.

"Aku 18 tahun."

"Kau lebih muda daripadaku. Aku 19 tahun."

"Ah...u-unnie?" tanya Lisa ragu.

"Ya."

"Lalu apa unnie juga berasal dari luar negeri? Unnie lancar berbahasa inggris..."

"Aku orang Korea asli. Tapi, aku melanjutkan studiku di New Zealand." Lisa menganggukkan kepalanya mengerti.

"Kau sendiri? Kim ssaem bilang kau lulusan dari Thailand. Sejauh yang aku tahu, mungkin baru kau warga bukan Korea asli yang pernah direkrut YG. Kau bisa kondisikan dirimu beruntung. Kategori apa yang kau audisikan?"

"Benarkah?" tanya Lisa sedikit tidak percaya. Jennie membalasnya dengan anggukkan. Lisa kemudian melanjutkan pembicaraannya, "Sejak kecil, di Thailand, aku sudah aktif dalam komunitas menari. Aku mengambil kategori menari."

"Hmm, kau membuatku ingin melihatmu menari sekarang." Lisa tertawa kecil dan Jennie tersenyum.

"Mungkin lain kali," Lisa kemudian terdiam untuk sementara. Dia lalu melanjutkan bicara, "Unnie, Ssaem itu apa? Dan Kim ssaem itu siapa?"

"Ssaem itu singkatan untuk pelatih atau guru. Kim ssaem itu pelatih vocal kita. Namun, terkadang dia senang untuk menyambut orang layaknya dia seorang resepsionis."

'Itu mengapa suaranya terdengar berat.' pikir Lisa. 'Dan aku bahkan hampir menganggapnya sebagai pegawai'

Mereka kemudian melanjutkan perbincangan. Jennie kembali menjelaskan pada Lisa tentang apa yang dia bicarakan tadi dengan Kim ssaem, apa saja hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan disini. Dia juga menceritakan tentang teman sekamarnya, Jisoo.

Sementara mereka berbicara, suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar.

"Mungkin itu trainee yang lain," ucap Jennie. "Masuk." katanya mempersilahkan.

Pintu mulai terbuka dengan pelan. Dan sebuah wajah pun muncul.

---

Sepasang kaki berjalan keluar dari ruang pintu pesawat. Chaeyoung membawa kakinya menuju ruang bagasi. Setelah mendapat tempat bagasi dimana koper dan gitarnya berada, dia mengeluarkan headset dari tas ranselnya lalu memutar lagu kesukaannya. Dia hanya membawa satu koper besar dan ransel. Tidak perlu baginya untuk mengambil troli. 

Setelah mendapat kopernya, Chaeyoung keluar dari bandara. Dia melihat sekelilingnya, semua taksi sudah penuh. Tidak sebelum pandangannya terikat pada satu taksi yang terletak setidaknya lima meter dari tempatnya berdiri, sedang menganggur. Dengan senang dia mulai menarik kopernya dan berjalan menuju ke taksi tersebut. Tapi, belum juga melangkah sampai 10 langkah, Chaeyoung melihat seorang laki-laki...tidak-seorang perempuan. Rambutnya yang pendek berwarna coklat muda ditambah tubuhnya yang tinggi membuatnya terlihat seperti seorang laki-laki dari belakang. Perempuan itu dengan cepat merebut dan masuk ke dalam taksinya. Chaeyoung yang terkejut mulai berjalan cepat dan mencoba untuk menghentikan taksi itu sebelum pergi. Namun, ia terlambat. 

Dahinya mengerut. 'Hari ini tidak berada di pihakku.'

Dia menghembuskan nafas berat lalu kembali mengedarkan pandangannya hanya untuk melihat taksi lain yang juga mulai pergi membawa penumpang mereka. Namun, seketika, sebuah aroma yang harum tercium oleh hidung Chaeyoung. Makanan cepat saji. Dan itu membuat perutnya berbunyi.

"Apa aku makan saja dulu? Lagipula aku yakin taksi selanjutnya tidak akan datang dalam waktu  yang cepat..." ujarnya pelan. Cukup untuk hanya dia sendiri yang mendengarnya.

Setelah berdebat selama satu menit, Chaeyoung akhirnya memutuskan untuk menuruti kemauan perutnya.

Seusai makan, dia kembali menunggu. Untung saja, sebuah taksi cepat datang dan kali ini tak ada orang yang merebutnya. Chaeyoung pun naik dan memberitahu tujuannya pada si supir.

Lima belas menit berlalu dan Chaeyoung akhirnya sampai di YG Entertainment. Dia membayar biaya perjalanannya dan bergegas masuk ke dalam gedung tersebut.

Hal pertama yang dia lihat sesampainya di dalam adalah meja resepsionis. Dia menghampiri meja tersebut.

"Selamat datang. Apa anda punya janji untuk bertemu sebelumnya?" tanya seorang wanita yang merupakan resepsionis disitu.

"Saya bukan datang untuk bertemu dengan CEO. Saya lulusan audisi dari Australia." Jelas Chaeyoung sambil mengeluarkan bukti penerimaannya.

"Oh, para trainee sedang diluar. Jadi, anda harus menunggu mereka pulang kembali ke sini dulu. Anda dapat menunggu di ruang latihan. Ruangnya berada di ujung lorong itu." kata si resepsionis sambil menunjukkan sebuah lorong yang berada di sebelah kanan. Chaeyoung berterima kasih lalu berjalan mengikuti instruksi.

Dia tiba di depan pintu yang berada di ujung lorong. Benar saja, pada pintunya tertempel kertas bertuliskan "Ruang Latihan."

Chaeyoung baru saja akan membuka pintunya ketika dia mendengar suara dari dalam. Seperti suara orang berbincang. Dia kemudian melegakan tenggorokkannya lalu mengetuk pintu pelan. Tak ada jawaban. Dia kembali mengetuk sedikit lebih keras.

"Masuk." jawab suara dari dalam.

Dengan pelan dia memutar kenop pintu dan mendorongnya. Dia mengintip ke dalam.

Matanya membesar.

'Bukannya dia...'

~~~~~~~~

A.N : Ok, one thing for sure, this was way longer that the last chapter. Thank you for you who already read this, i hope you will enjoy this one too! See you in another chapter!

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
TaeNy319
Maaf karena cerita ini bakalan lambat updatenya.
Banyak hambatan yang terjadi, tapi aku tetap berusaha untuk melanjutkan cerita ini.
Terima kasih yang sudah mau sabar menunggu :')
Tinggalkan komen tentang respon kalian pada cerita ini!

Comments

You must be logged in to comment
Lalice_pokpak #1
Chapter 3: Baru liat lagi fanfic chaelisa dari indo. Plz update soon authornim!
Nishino97 #2
Chapter 2: lanjut kak...fighting
voyezcans
#3
Chapter 2: Woop!! Lisa waktu trainee tomboy emang wkwk <3 fighting!!
voyezcans
#4
Chapter 1: Yashhh!! Gak sabar nunggu next chapter :D
AshChau
#5
Using Google translate to read this XD