Lost Contact

To Choose

'Bukannya dia...'

 

"Jennie?!" Orang yang namanya baru saja dipanggil ini juga memberikan reaksi yang sama. Mereka saling menatap dengan mata yang terbuka lebar.

"Tidak mungkin...Chaeyoung?" Suara itu keluar bagaikan bisikan dari bibir Jennie. Keduanya berdiri kaku di tempat masing-masing namun itu tidak bertahan lama ketika Chaeyoung mulai berlari menuju perempuan berambut cokelat tua itu dan mendekapnya erat.

Dilain sisi, Lisa dengan refleks menghindar saat dia melihat perempuan yang kalau dia tidak salah dengar dari apa yang Jennie katakan, bernama Chaeyoung, berlari mendekat ke arahnya. Lisa melihat keduanya yang masih tidak terpisahkan, dengan ekspresi terbingung yang pernah ia gunakan dalam waktu yang sangat lama.

"Oh my goodness, aku benar-benar merindukanmu!" Ujar Chaeyoung setelah melepas pelukan mereka dan menatap kedua mata Jennie.

"A-apa, bagaimana, kenapa kau bisa ada disini?" Pertanyaan itu menghasilkan sebuah ekspresi cemberut dari Chaeyoung.

"Kau tidak merindukanku?" Jennie tertawa kecil. Chaeyoung masih orang yang sama. Imut tanpa harus mencoba.

"Aku juga sangat merindukanmu. Tapi bukankah menurutmu aku pantas mendapatkan sebuah penjelasan? Ini sudah hampir...seperti, tujuh tahun lamanya!" Ucap Jennie sambil meremas pundak Chaeyoung.

"Aku tahu dan aku minta maaf. Ponsel lamaku hilang saat aku mendaki dan aku tidak menyimpan nomormu di tempat lain." Dia kemudian berhenti bicara untuk sesaat. "Tapi! Kau juga! Aku terus mengirimimu email tapi kau tidak pernah membalasnya! Dan aku juga mencari akun media sosialmu tapi aku tidak bisa menemukannya lagi. Aku juga butuh penjelasan!" Suara Chaeyoung mulai meninggi dan Jennie dengan instan menutup kedua telinganya.

"Ketika kau sudah menjadi trainee disini, kau harus menonaktifkan semua akun media sosialmu. Tidak boleh ada kontak luar dari manapun kecuali dari keluarga terdekat." Bela Jennie. Jawaban itu membuat Chaeyoung menghembuskan nafas berat.

"Bagaimanapun juga, yang penting sekarang adalah kita bisa bertemu lagi, meskipun kita sudah putus kontak selama tujuh tahun terakhir. Memang tidak ada yang bisa menebak takdir." Ujar Jennie. Kini dia dapat melihat sebuah senyum kecil yang timbul pada bibir Chaeyoung.

"Kau benar." Chaeyoung kembali memeluk Jennie.

"Aku sangat merindukanmu." Katanya sambil menenggelamkan wajahnya pada pundak Jennie.

"Plakk"

Kedua insan yang saling menempel itu melepaskan diri mereka dari satu sama lain setelah mendengar sebuah bunyi yang tidak salah lagi berasal dari si perempuan berambut pendek yang sebenarnya hanya mencoba untuk melepaskan casing ponselnya, hanya untuk menjatuhkannya ke lantai.

Lisa mengangkat kepalanya dan dengan langsung dia disambut oleh dua pasang mata yang memandanginya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Uhhh..."

"Ah, maaf. Aku lupa untuk sesaat kalau kau juga ada disini." Ucap Jennie sambil tertawa.

Dia lalu menarik tangan Chaeyoung dan berjalan mendekati Lisa. Melihat itu, Lisa dengan segera bangkit dan merapikan pakaiannya.

"Lisa, perkenalkan ini Chaeyoung. Dia teman masa kecilku tapi sejak tujuh tahun yang lalu kita putus kontak. Aku pikir kau sudah mendengarnya alasannya saat kita saling menjelaskan tadi." Mereka berdua melemparkan senyum pada Lisa yang dia terima dengan sedikit kaku.

"Chaeng, perkenalkan ini Lisa. Dia trainee baru disini. Lulusan audisi dari Thailand."

Chaeyoung mengulurkan tangannya yang langsung dibalas oleh Lisa. "Senang berkenalan denganmu, Lisa."

"Senang berkenalan denganmu juga, Chaeyoung."

"Kau bisa memanggilku Chaeng saja. Lebih mudah." Tawarnya dengan tawa kecil.

Namun, setelah itu dia menatap Lisa dengan seksama lalu menaikkan sebelah alisnya.

"Kau terlihat familiar..."

"Uh?" Lisa menatapnya bingung. Matanya bertemu dengan milik Chaeyoung.

"Ah, tidak. Mungkin aku hanya berhalusinasi." Lisa hanya membalasnya dengan senyum canggung.

"Hey, kau belum menjawab pertanyaanku tadi! Kenapa kau bisa disini?" Jennie bertanya sambil melihat sebuah koper yang tersembunyi dibelakang Chaeyoung.

"Tunggu...jangan bilang-" Chaeyoung tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya kencang.

"Astaga! Kau betul-betul jadi trainee juga?!"

"Iya!" Dan mereka pun kembali berpelukan.

---

Setelah reuni kecil yang berlangsung cukup lama, mereka bertiga pun kembali duduk dan berbincang. Lisa mengetahui beberapa hal tentang Chaeyoung. Atau Park Chaeyoung nama lengkapnya. Dia lahir di New Zealand dan tinggal disana selama 8 tahun. Disanalah dia bertemu dengan Jennie. Namun, setelah itu dia harus pindah ke Australia karena pekerjaan orang tuanya. Tapi, dia dan Jennie masih sering berkomunikasi dan jika mereka libur sekolah, mereka akan bergiliran untuk mengunjungi satu sama lain. Tidak sampai tujuh tahun yang lalu ketika mereka putus kontak dan Chaeyoung pernah sekali mengunjungi Jennie di New Zealand tapi dia tidak menemukannya karena saat itu Jennie sudah diterima untuk menjadi trainee di YG.

Sejujurnya, sejak Chaeyoung masuk ke dalam ruangan ini, Lisa terus menatapinya, sekali-kali. Chaeyoung terlihat sangat cantik. Dia menggunakkan crop top biru ketat, skinny jeans, dan sepatu vans. Kulitnya sangat putih, badannya sangat ideal, rambutnya berwarna hitam pekat, dia menggunakkan make up tipis. Pada dasarnya, keseluruhan paras dari Park Chaeyoung membuatnya tertarik.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
TaeNy319
Maaf karena cerita ini bakalan lambat updatenya.
Banyak hambatan yang terjadi, tapi aku tetap berusaha untuk melanjutkan cerita ini.
Terima kasih yang sudah mau sabar menunggu :')
Tinggalkan komen tentang respon kalian pada cerita ini!

Comments

You must be logged in to comment
Lalice_pokpak #1
Chapter 3: Baru liat lagi fanfic chaelisa dari indo. Plz update soon authornim!
Nishino97 #2
Chapter 2: lanjut kak...fighting
voyezcans
#3
Chapter 2: Woop!! Lisa waktu trainee tomboy emang wkwk <3 fighting!!
voyezcans
#4
Chapter 1: Yashhh!! Gak sabar nunggu next chapter :D
AshChau
#5
Using Google translate to read this XD