Farewell
To ChooseBangkok, Thailand
"Piyama beruang?"
"Sudah."
"Buku diary ungu?"
"Sudah."
"Boneka lumba-lumba?"
"Sudah, Mom."
Seorang wanita paruh baya yang disebut barusan pun akhirnya berhenti bertanya. Ia melihat gadisnya dengan mata yang berkaca-kaca. Dia lalu mendekap putrinya dengan sangat erat.
"Ibu akan merindukanmu." Ucapnya dengan suara yang sudah bergetar.
Lisa membalas pelukan ibunya. "Aku juga akan merindukanmu, Mom. Aku akan baik-baik saja disana." Hiburnya sambil menepuk pelan punggung ibunya.
Mereka melepas pelukan mereka dengan enggan kemudian Lisa berlalu untuk mengucapkan selamat tinggal juga kepada ayahnya. Setelah itu, dia pun mulai berjalan meninggalkan mereka dan pergi menuju ke ruang check-in. Lisa memberikan pandangan terakhir sebelum melambaikan tangannya dan masuk ke dalam.
---
Melbourne, Australia
"Chaeyoung, telepon ayah kalau kau sudah sampai disana, ya?" Ujar seorang pria dengan suara yang cukup berat.
"Ok, ayah."
"Maafkan kalau ibu tidak bisa mengantarmu. Kau tahu kalau dia masih sakit." Chaeyoung menganggukkan kepalanya pelan. Dia tahu, kalau ibunya sakit, tapi dia tidak bisa menahan untuk tidak merasa sedikit kecewa.
"Kalau begitu, masuklah. Kau harus check-in dulu, kan?" Chaeyoung kembali menganggukkan kepalanya, dia memberikan senyum kecil sebelum memeluk ayahnya dengan erat.
"Aku akan sangat merindukanmu, Dad."
"Ayah juga akan sangat merindukanmu."
~~~~~~~~
A.N : It was short, but i hope you still enjoy it, though. Stay tune for next chapters!
Comments