FATE

Please Subscribe to read further chapters

Description

 

Sandara Park, telah kehilangan Jaejoong Kim untuk selamanya.

Hancur.
Patah.
Tidak lagi utuh.

Namun, demi malaikat kecilnya, Daehan Kim.. Ia harus berjuang untuk menjadi lebih kuat.

Hingga suatu hari ia disadarkan akan kenyataan bahwa seseorang lainnya, seseorang yang ditakdirkan untuk bersamanya telah lebih dulu mencintainya dengan sepenuh hati.

Sahabat baik suaminya, Kwon Jiyong.

 

 

 

 

 

 

-

CREDIT:

Poster by RENOVATIO 

@indofanfictionsarts

-

Foreword

 

AUTHOR POV

 

 

"Dara.." seorang namja berkata dengan suara khasnya yang lembut.

 

"Hm?"

 

"Gomawo..nareul saranghaejeosseo.." 

(terima kasih, telah mencintaiku)

 

Dara tersenyum, menggenggam erat tangan namja yang tengah berbaring dipangkuannya. "Waegeurae, kkabjagi?" 

(kenapa kau ini, tiba-tiba sekali..)

 

Namja itu menggelengkan kepalanya pelan, namun tetap tersenyum. "Apa kau masih ingat, kapan kita pertama kali bertemu?" 

 

"Geureom..6 tahun lalu, 12 April 2009. Geji?Kita berada di universitas yang sama, kau junior..dan aku senior. Bahkan kita juga berada di jurusan yang sama." balas Dara dengan tatapan menerawang.

 

"Kau sangat cantik, D.. Dulu dan sekarang. Kau tau, aku jatuh cinta padamu tepat saat pertama kali mendengarmu bernyanyi."

 

"Dan aku jatuh cinta padamu tepat pertama kali saat kau memainkan pianomu. Kau terlihat sangat...mempesona. Dulu..dan sekarang." Dara tertawa kecil, menyentuh wajah namjanya.

 

Perlahan, namja itu pun bangkit dari posisinya, memutar tubuhnya dan memandang Dara dengan pandangan teduh, manik mata yang selalu membuat Dara jatuh cinta lagi dan lagi. 

 

Yeoja itu merasakan lembut tangan namjanya menyentuh puncak kepalanya, mengacaknya pelan dan tersenyum. "Gomawosseo."

 

Dara tertegun. 

 

Beberapa saat yang lalu manik mata namjanya memandangnya dengan teduh dan lembut, namun kali ini.. entah kenapa manik mata itu bermakna lain.

 

Sesuatu yang tidak bisa ia pahami.

 

"Waegeurae, ng? Kenapa k-" Sebelum Dara sempat berkata lebih, bibir hangat namjanya telah menyambutnya dengan lembut.

 

Sebuah ciuman yang semakin lama semakin dalam, penuh cinta dan menenangkan.

 

Ya..kapanpun Dara bersamanya, ia selalu merasa aman karena selalu dilindungi dan dicintai. Bagi namja itu pula, Dara bagaikan sebuah kristal yang rapuh, yang harus selalu dijaganya sepanjang hidupnya.

 

 

 

 

"Dara.. Jaga Daehan baik-baik. Katakan selalu padanya. Aku sangat mencintainya. Aku sangat mencintaimu. Aku sangat mencintai kalian berdua.."

 

--

 

 

 

 

"-niya..aniya...ani...ANIYAAAA!"

 

*klek [pintu terbuka]

 

"Eonni! Eonni!" seorang yeoja bernama Dina Park datang memasuki kamar kakak perempuannya dengan raut wajah panik, -walaupun ini adalah rutinitas yang telah menjadi kebiasaannya selama 2 tahun belakangan ini semenjak ia kembali ke Korea.

 

Dina Park memandang kakaknya yang baru saja terbangun dari tidurnya, terengah-tengah, dengan keringat dan air matanya yang masih mengalir. Lagi.

 

"Ssh..gwenchana. Na yogiisseo, eonni." ucapnya memeluk kakaknya perlahan.

 

Dara Park, begitu panggilannya.

Masih terisak pelan di bahu adiknya, mengingat kembali mimpinya..namjanya.

 

"Wae..kenapa aku begitu tersiksa Dina-ya.. Aku merindukannya. Aku sangat sangat merindukannya.."

 

"Ssh..eonni.." Adiknya melepas pelukan mereka

Ia memandang lurus ke manik mata Dara, menghapus jejak air matanya.

 

"Cheon..cheoni.. cheon cheoni haja eonni-ya. Neo halsuisseulgoya." 

(perlahan, eonni.. Perlahan kau akan bisa)

 

Dara tersenyum samar, merasakan kembali rasa sakit di hatinya. 

 

Rasa sakit karena kehilangan yang sangat menyiksa hari demi hari dalam hidupnya.

 

 

*Zzzt 

"Aaaaang...Aaaaang"

 

 

Tiba-tiba suara interkom bayinya berbunyi, putranya menangis kencang. Dengan tergesa Dara menghapus jejak air matanya, lalu bangun, melangkah keluar meninggalkan adiknya yang masih duduk di tepi tempat tidur, tersenyum menenangkan.

 

Dara melangkah menuju sebuah kamar lain di sudut ruangan. Kamar dengan pintu berwarna biru langit dengan ukiran kayu bertuliskan: Kim Daehan.

 

 

 

"Aaaang....Aaaaang..." 

Balita berusia genap 2 tahun tengah menangis, mencoba berdiri dengan sedikit gontai -kedua tangannya berpegangan pada sisi tempat tidurnya.

 

"Ssh.. Daehan-a.. Eomma wasseo. Uljimaa..."

 

Dara menggendong buah hatinya perlahan, menimangnya dengan sayang namun putranya belum juga berhenti menangis. Dara tersenyum, mengusap wajah putranya itu dengan lembut sebelum membawanya turun ke ruang tengah lantai 1.

 

 

 

 

Terlihat sebuah piano putih yang kokoh  dan bersih disana.

 

 

 

 

"Daehan-a.. paba. Ini piano appa. Kau masih ingat?" Ucap Dara sembari membawa putranya duduk di depan nuts-nuts piano.

 

"Eonni, biar aku yang menggendongnya." 

Dina Park muncul menuruni tangga, menghampiri saudaranya. Ia pun segera membawa Daehan dalam pelukan.

 

"Kau masih belum berhenti menangis rupanya, aigoo. Eonni, bukankah kau hafal permainan piano Oppa? Mainkanlah. Hari ini adalah hari ulang tahun Daehan, lantunan melody yang Oppa selalu mainkan tidak pernah gagal menenangkannya. Kurasa Daehan sangat merindukan appanya." ucap Dina lagi.

 

Dara tersenyum, memandang sebuah foto di atas piano. 

 

"Arasseo."

 

-

 

 

Di tengah permainan pianonya, di sela-sela gerak jemari lentiknya, Dara kembali menangis, terisak pelan memandang salah satu foto. 

 

Sebuah foto keluarga kecilnya yang bahagia.

 

 

 

Dengan beberapa baris kalimat di bawah piguranya yang bertuliskan:

 

 

-Nov 23, 2013- 

Our first child! Nae adeul, Daehan-i. 

Ya~ dia sangat tampan sepertiku! XD Ooh tidak, aku terlihat sangat gugup saat menggendongnya untuk pertama kali! Kuharap dia merasa nyaman.

Daehan-a, appa ga maaanhi saranghae!

Geurigo, Daehan eomma, Dara Kim-ssi? Gomawoyong~

Saranghae.

-Jaejoongi.

 

***

 

 

 

 

Sementara itu di tempat yang berbeda... 

 

 

 

Seorang namja bernama Kwon Jiyong, leader arogan dari salah satu boygroup ternama tengah duduk melamun di depan perapian rumahnya. 

 

Memandang sebuah foto, foto dirinya dengan sahabat baiknya dengan pandangan kosong.

 

 

 

 

"Jae, kenapa kau harus pergi meninggalkannya begitu saja? Aish.."

 

 

 

 

 

to be continued....

 
dinasptvd
hi, there Indonesian-daragon-fans! please kindly check my stories and subscribe thankyou!

Comments

You must be logged in to comment
mistyblack
#1
hi is there an English version?
kang2noh
#2
is this jaedara?
it looks like jaedara.
is there anyway to have an english
translation?
mars2611
#3
Can you make it in English version, please??
Maria0801 #4
English translation pls