Let Me Find You

Time Machine
Please Subscribe to read the full chapter

Seoul, 20 Desember, 2020

Kim Taeyeon pov

Hentikan siksaan ini, kumohon.

Jika kau tak akan datang kembali, kenapa kau janjikan untuk kembali?
Kwon jiyong, yang kau lakukan padaku adalah kejahatan paling menyakitkan.

Ku mohon, jika kau bisa kembali. Datanglah padaku. Aku sudah tak sanggup menahan rasa sakit yang berkepanjangan karena merindukanmu.  Rindu ini membelitku, menyumbat pernafasanku.

Aku merindukanmu, kwon jiyong. 
Datang dan peluklah aku. 
Datang dan duduklah bersamaku, habiskanlah waktumu bersamaku.

Aku memang tak pernah melarangmu pergi, tapi kali ini, hanya untuk kali ini. Ulang lah waktu mu dan datanglah padaku.

Nafas yang tak lagi milikku, hati yang sudah membiru dan beku karena tinggal kau yang ada bersamaku, sudah tak bisa kembali lagi. Andai waktu itu, kau tetap disini bersamaku. Mungkin Ini bukan takdir kita, aku yang merubah kebetulan menjadi takdir. Aku yang pantas pergi, dan kau menetap disini.

Jika seandainya aku bisa menemukanmu kembali, antarkan aku padamu. Berikan aku jalan supaya tetap bersamamu. 
Di dunia ini, kau lah yang pertama kali mengatakan bahwa perkataanku adalah perintah bagimu. Jadi kali ini ku perintahkan kau untuk kembali. Jika tak mau kembali.biarkan aku yang datang dan mencarimu.

"Masih banyak yang ingin ku katakan padamu! Kenapa kau pergi! Kenapa kau sendirian meninggalkanku! Dasar bodoh! Kau harusnya membawaku juga!"

Hanya itu yang dapat membuatku mengurangi sedikit rasa tertekan akibat bocah bodoh itu, berteriak sekeras kerasnya. Mengumpat padanya. Menyalahkannya karena tak kembali.

Mungkin sekarang dia sedang mentertawakanku disana. Melihatku menangis,  tertawa, berteriak sendirian. Mungkin aku gila, orang bilang aku tak waras. Tapi setidaknya aku masih punya hati yang bisa ku selamatkan.

YA! KWON JIYONG!  KAU DENGAR INI?!

Kim taeyeon pov end

Malam hari dia pergi ke cafe dan pagi harinya dia menjalani kehidupnya seperti biasa. Tak ada yang berbeda dari orang lain, hanya terkadang mimpi buruk tak bisa dihindarinya.

Kesulitan untuk tidur tak pernah bisa ia hentikan. Tapi ia masih bisa menjalankan kehidupnya.

"Sampai kapan kau akan terus seperti ini?" Kangin merangkulnya

"Kangin oppa? Kenapa kau ada disini?" Tanya taeyeon

"Menjemputmu tentu saja. Ini kebiasaan paling aneh yang pernah ku lihat, kau tahu? Mana ada wanita yang pagi buta begini pergi ke bukit hanya untuk berteriak?" Kata kangin

"Kita sudah saling mengenal lebih dari 7 tahun, dan kau tak pernah kehilangan kesempatan untuk pergi kesini dan ke cafe itu. Apa yang akan kau lakukan kalau cafe itu bangkrut? Kau akan membelinya, huh?" Lanjut Kangin

"Kau kan tahu sendiri kenapa aku seperti ini. Kenapa kau protes terus sih?" Jawab taeyeon

"Dengar, orang orang hampir menganggapmu gila hanya karena ini. Tapi kau hanya diam saja mendengarnya? Aku tak bisa! Kau adikku, dan aku akan tetap memprotes kelakuanmu ini" ucap kangin

"Ayo kita beli sarapan, aku lapar" kata taeyeon sambil menuntun kangin menuruni bukit itu.

Mereka pergi kesebuah restaurant,  lalu duduk sambil meminum teh hangatnya.

"Kau tahu masalah trauma ku kan oppa? Sejak hari itu, aku takut naik pesawat dan akan gemetar saat mendengar suara decitan rem mobil. Akhir akhir ini, aku mulai sering bermimpi aneh, aku ingin tahu apa artinya" kata taeyeon

"Mimpi apa?" Kangin meminum habis tehnya

"Dia datang padaku, memanggil namaku, memintaku untuk menemuinya. Mencarinya. Tiap malam aku bermimpi yang sama. Jiyong seperti menjawab semua teriakanku" jelas taeyeon

"Itu hanya mimpi, kau tak perlu terlalu memikirkannya" jawab kangin

"Bagaimana aku tak memikirkannya, setelah 5 tahun yang mengerikan ini, akhirnya dia datang ke mimpi ku. Oppa bantu aku?" Kata taeyeon

"Tak mau. Kau ingat terakhir kali kau seperti ini? Kau bahkan hampir melempar dirimu sendiri dari atap apartment,  aku tak mau membantumu" jawab Kangin

"Oppa, ini serius. Aku tak pernah merasa seyakin ini" kata taeyeon

"Kau bilang kau lapar. Makan makanan mu. Nanti dingin" ucap kangin

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
BarcAsih #1
Chapter 8: Why you gonna be so dude, yakkkk taeyeon-a it's rude not dude...
Kekkekekk
BarcAsih #2
Chapter 6: Suka ceritanya...
Smoga jiyong akhirnya bs nurutin permintaan taetae, ahhh tp apa daya klo qta bicara mslah takdir yg tak bs dirubah, huahhhh