The Day Were Passed

It's My Faults

"Cho Kyuhyun." Ujar wanita itu saat melihat sederet nama di kartu sana

"Yeonjoo!" Seseorang memanggil namanya lagi. Dengan malas wanita yang bernama Yeonjoo itu menghampiri ke sumber suara

"Naya! Kau ada disini rupanya?" Naya. Teman main sekaligus sahabat kecil Yeonjoo saat ia masih berada di Mokpo

"Aku tadi melihatmu bersama pilot tampan itu! Demi tuhan wajahnya yang tampan dan mempesona. Ya ampun kau sangat beruntung Yeonjoo! Banyak orang disini yang iri padamu. Jika kau adalah aku. Sepertinya aku akan mati di tempat ketika ia menatapku. Oh my god!" Naya menghentakan kakinya ke tanah beberapa kali. Perasaannya benar-benar melebihi Yeonjoo. Persis seperti orang gila kebanyakan.

Tapi tunggu, Kenapa Yeonjoo belum mengenal Kyuhyun?

"Oh dia seorang nahkoda." Umpat Yeonjoo polos

"Pilot, bodoh." Jawab Naya malas

..

Tinggal menghitung menit lagi pesawat yang membawa 300 orang lebih akan segera lepas landas dan meraungi langit bumi selama beberapa jam. Seragam sang pilot yang ia kenakan saat ini masih biru dongker dengan atribut-atribut yang penting namun rumit. Sebenarnya ia sangat lelah dan terpaksa melakakukan ini jika Pilot Kim tidak dilanda musibah. Apalagi rute penerbangan yang jauh, membuatnya semakin lelah untuk membawa pesawat airbus ini.

Ya. Dia Cho Kyuhyun. Seorang pilot yang masih berumur sangat muda kembali di tugaskan untuk menerbangkan ke negara Paris. Hanya tinggal menghitung beberapa detik lagi ia akan menerbangkan pesawatnya

Topi berharganya yang selalu ia pakai sebelum masuk ke dalam pesawat kini sudah ia lepaskan dan menampilkan rambut cokelat yang begitu tertata rapi tanpa ada kusut sedikit pun. Berbagai macam alat-alat sudah tertempel di seluruh pakaiannya bahkan daun telinganya.

Kyuhyun memakai headset dan ia bisa mendengar percakapan orang-orang yang berada di atas permukaan bumi untuk memantau pesawat yang akan ia terbangkan.

Rasa deg-deg an kembali muncul. Mungkin semua pilot di seluruh dunia akan merasakan hal serupa. Kyuhyun harus fokus. Di pikirannya hanya satu, membawa semua penumpang dengan selamat sampai tujuan. Hanya itu.

Setelah semuanya dirasa siap, Kyuhyun mulai menjalankan pesawatnya. Roda raksasa itu perlahan bergerak maju, dengungan yang cukup menggema sudah mulai terdengar. Beberapa detik kemudian pesawat airbus itu telah lepas landas dan bertemu dengan titik-titik putih.

...
Yeonjoo merebahkan dirinya di kasur empuk rumah kecilnya. Tadi pagi ia baru bertemu dengan seorang pilot. Bukan, bukan itu maksudnya. Ia baru bertemu dengan malaikat tampan yang mampu membuat hatinya meledak. Dengan hanya dibekalkan satu kartu kecil itu sudah membuatnya senang dan merasa dunia ini berada di genggaman tangannya.

Naya, sahabatnya itu menceritakan tentang sosok Kyuhyun dipandangan masyarakat yang sudah mengenalnya lebih dekat.

Kyuhyun merupakan seorang pilot yang dermawan dan baik hati. Ia pernah membantu pembangunan bangunan hampir di setiap jalanan kota seoul dan panti asuhan. Pantas saja banyak orang yang mengenalnya.

Belum lagi wajah yang tampan dan mempesona. Benar kata Naya. Yeonjoo adalah wanita yang paling beruntung bisa bertatapan secara dekat dengan pilot itu.

"Captain Cho Kyu Hyun, 28th
First officer: Lee Seo Yang
Senior flight attendant: Choi Na Yam

A pilot from Korean Airlines
Live in Gwanghwamun, South Korean
From Kyunghee University

Being a pilot since 2010
Airport flight services abroad

Korean Airlines."

Begitulah kalimat yang ada di kartu nama pria itu. Yeonjoo agak sulit membacanya karena menggunakan bahasa Inggris. Bahasa sekaligus pelajaran yang ia benci saat masih duduk di bangku sekolah. Tapi sekarang ia merasa menyesal tidak mempelajarinya. Pasti pilot tampan itu mahir berbahasa inggris

Ya ampun! Ia harus pergi ke restoran bibi Jung sekarang untuk bekerja!

Yeonjoo langsung bangun dan memakai pakaian waitressnya. Dia hampir saja telat.

...
Yeonjoo buru-buru masuk kedalam restoran bibi Jung. Fiuh, untung saja tepat waktu. Jika tidak, mungkin ia sudah angkat kaki dari sini dan menjadi seorang gembel jalanan.

Memakai dress an short putih, Yeonjoo mulai memasuki dapur dan mengantarkan makanan dan minuman seperti biasanya. Tumben sekali bibi Jung tidak ada disini. Kemana perginya? Ah tak usah di repotkan. Yang penting ia harus fokus pada pekerjaannya.

"Yeonjoo, antarkan pesanan ini ke meja nomor dua!"

"Baik Hyosun!"

..
"Paris delivery. This is Korean Airlines Boeing 993 from Seoul. Requesting ATC to Landing."

Kyuhyun mendengar ucapan co-pilotnya dari sebrang. Itu tandanya sebentar lagi pesawat ini akan landing sempurna di Charles de Gaulle Airport. Setelah menempuh 8 jam perjalanan dari Seoul ke Paris. Itu membuatnya benar-benar lelah dan hampir mengantuk. Tapi ketika melihat pemandangan Paris dari atas. Sepertinya mata hitamnya terbuka lebar lagi.

"Five thousand.. four thousand... three thousand.. two thousand.. Landing gear down!"

Cittt

Roda besar itu mulai menyentuh landasan penerbangan. Kyuhyun merasa tubuhnya berguncang sembari memegang stik di kedua tangannya. Secara perlahan pesawat besar itu telah terparkir sempurna di Charles de Gaulle Airport. Kyuhyun membuka headsetnya dan melirik ke arah co-pilotnya yang sama-sama tersenyum.

"Finally. We are here. Thank you for your hard working with me and saved the lifes of all passenger here. Hopefully next time we can flight together. Thank you!" Kyuhyun berjabat tangan dengan co-pilotnya itu yang telah membantunya bertugas

"You're very welcome, Captain Cho Kyuhyun. I am so glad that i can flight with you as co-pilot. See you next time!"

Keduanya saling memeluk dan tersenyum. Kyuhyun mengambil topi kebanggaannya dan memakainya dan jangan lupa membawa tas kerjanya dan berjalan keluar pesawat.

..
Yeonjoo membuang tasnya ke arah meja riasnya. Akhirnya setelah seharian bekerja. Tubuhnya bisa bersentuhan lagi dengan selimut kesayangannya. Menjadi waitress sangatlah rumit. Dan perlu mempunyai keberanian yang besar. Wanita itu kini menutup matanya secara tak sadar dan berlayar ke alam mimpi.
..

A week later (Satu minggu kemudian)

Pria berkulit putih susu dengan rambut kecoklatan menjambak rambutnya frustasi. Sial, lawan mainnya sudah mengalahinya hingga tiga kali berturut-turut. Tidak! Kali ini ia harus menang agar mendapat peringkat pertama, mengalahkan Shim Changmin. Sahabat dekatnya

Baru saja beberapa menit, suara gaduh kembali muncul dari ruang tengah.

"I win! I win! Shim Changmin, you lose! Because I'm a pilot, i can take everything! I can do anything! Gear up, my score is five thousands. Oh my god I am so proud of myself. I didn't believe it. Cho Kyuhyun. You're a pilot who loves games so much! Yesss!!"

Kyuhyun melemparkan pspnya dan melompat-lompat layaknya seorang anak kecil yang mendapat jatah ice cream. Ahra memandang adiknya itu malas. Kyuhyun kadang-kadang berlagak seperti itu ketika ia sudah menyentuh kekasihnya. Bukan, maksudnya PSP nya.

"Kau jadi suka berbahasa inggris sekarang semenjak penerbanganmu terakhir ke Paris. Bagaimana dengan Korea?" Nyonya Cho mencibir anaknya itu, Seketika raut wajah Kyuhyun memudar

"Ya eomma! Di kokpit aku selalu menggunakan bahasa itu. Jadi aku sudah terbiasa eomma!" Ngeyel Kyuhyun

"Tapi, bukankah kau bekerja di Korean Airlines?"

Kyuhyun mengumpat kesal "Ish! Lupakan! Awas saja, aku berani bertaruh, suatu saat aku akan menjadi seorang pilot di Maskapai BowsGneeldge. Maskapai terbaik di dunia!"

Tepat setelah Kyuhyun mengatakan itu, Ahra langsung memuncratkan semburan hot chocolate milknya dan menatap adiknya itu malang

"Maskapai BowsGneeldge? Oh cho. Kau terlalu bermimpi! Hanya orang-orang pintar dan jenius yang bisa masuk ke dalam maskapai itu. Termasuk tunanganku."

Lagi-lagi Kyuhyun dibuat naik pitam "I don't care, Cho Ahra!"

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet