Chapter 2 : The Plan

Fantasy The Series Eps. 1 : The Knight

Pertama kali Jisoo melihat Min Yoongi adalah ketika laki-laki itu tersungkur di tanah sehabis meloncat keluar dari mobilnya yang hilang kendali setengah tahun yang lalu. Saat itu ia tengah berkunjung ke Astoc untuk menyelesaikan misinya.

Awalnya ia terkejut ketika melihat seorang laki-laki pingsan di pinggir jurang yang sepi. Banyak darah keluar dari belakang kepalanya. Jisoo berpikiran bahwa laki-laki itu tidak akan selamat. Tetapi, entah mengapa ia tetap melangkah mendekat.

Mobil yang tadi dikendarai laki-laki itu jatuh ke jurang. Kemudian, ia mendengar suara ledakan terdegar dari bawah sana.

Ia berjongkok di sebelah laki-laki itu, lalu membalikkan tubuhnya. Kedua matanya melebar ketika menyadari bahwa laki-laki tersebut adalah Min Yoongi, pangeran Kerajaan Astoc yang tengah menjadi target Jackson dan kawan-kawannya. Kemudian ia menempelkan jari telunjuknya di leher laki-laki itu. Dia… masih hidup.

Jisoo menoleh ke segala arah.

Ketika tak melihat tanda-tanda bahwa ada orang lain yang melihatnya, ia membopong tubuh Min Yoongi masuk ke dalam mobilnya. Ia melajukan mobilnya kembali menuju tengah kota.

Berulang kali ia menepuk keningnya.

Apa yang sedang kamu lakukan? Mengapa kamu menolong seorang target, Jisoo?

Sebagai seorang anggota Assassins, ia tahu betul kalau hal seperti ini sangatlah dilarang. Jisoo dan anggotanya yang lain berasal dari Razior. Ketika mereka akan menjalankan sebuah misi, mereka harus memberitahu anggota Assassins dari kota lain agar tidak terjadi pertentangan. Begitu juga dengan Jackson.

Dia sudah memberitahu bahwa Min Yoongi akan mati sore ini. Dan tidak ada satu orangpun yang boleh menyentuh laki-laki itu selain dirinya.

Tetapi Jisoo justru menyelamatkan nyawa laki-laki itu.

Jika Seokjin atau Namjoon mengetahui apa yang sedang ia lakukan, mereka tak akan segan-segan memenggal kepalanya. Saudara atau bukan, kode etik Assassins harus tetap di tegakkan.

Mobilnya berhenti di halaman parkir rumah sakit. Ia mengambil ponselnya dari saku jaket. Setelah mengetik beberapa nomor, Jisoo menempelkan ponsel itu ke telinganya.

“Selamat sore, saya bersama seorang pasien korban kecelakaan. Bisakah Anda mengirim orang untuk menjemputnya?”

Suara di seberang menyahut. “Ya. Dimanakah Anda sekarang, Nona?”

Jisoo keluar dari mobil dan membuka pintu penumpang. Kemudian ia membopong Min Yoongi keluar dari mobilnya dan menggeletakkannya di tanah. Ia sudah membawanya ke rumah sakit, tetapi ia tak mungkin masuk ke dalam bersamanya. Terlalu banyak masalah yang akan terjadi.

“Area parkir B3. Tolong datang secepatnya. Dia sudah kehabisan banyak darah.”

“Mengapa Anda tidak membawanya langsung ke—-”

Ia menaruh ponselnya kembali ke dalam saku. Setelah itu ia langsung kembali masuk ke dalam mobil. Setelah memandangi wajah Min Yoongi yang semakin bertambah pucat untuk terakhir kali, ia mulai melajukan mobilnya.

Semoga saja laki-laki itu selamat.
————————————————————-
“Mengapa kalian lama sekali? Apa kalian berkendara menunggangi kura-kura?”

Seokjin langsung memukul belakang kepala Jungkook. Ia menyilangkan tangannya di depan dada. “Jangan menghina Pinky seperti itu. Dia akan tersinggung.”

Kemudian mereka mulai berjalan memasuki gedung perkantoran yang tinggi menjulang itu. Mereka duduk bangku tunggu selama Seokjin berbicara dengan resepsionis.

Namjoon yang duduk di sebelah Jisoo berbisik, “Seokjin benar-benar sudah tak waras. Kemarin aku mendengarnya berbicara dan tertawa dengan salah satu boneka besar di kamarnya itu. Apa namanya? Mary… Mary siapa?”

Sambil berusaha menahan gelak tawanya, Jisoo ikut menanggapi. “Mario. Aku juga melihatnya tersenyum dan mengobrol dengan panci dan penggorengan di dapur. Kamu yakin dia seorang Assassins?”

“Aku tidak tahu pasti. Dia tampak jinak,” ujar Namjoon sambil menaikkan kedua bahunya.

Mereka berdua tertawa. Jungkook dan Taehyung yang duduk bersebelahan langsung berpandangan satu sama lain.

‘Mereka sudah gila.’ Taehyung mengisyaratkan pada Jungkook sambil menyilangkan dua telunjuknya di depan kening.

“Baiklah, Jaeri sedang menunggu kita di kantornya,” ujar Seokjin saat menghampiri mereka. Ketika sedang menunggu lift, ia menoleh ke arah Jisoo dan Namjoon yang masih terkikik geli. “Kalian akan berhenti tertawa kalau tahu tak ada makanan penutup untuk kalian selama seminggu penuh. Aku mendengarnya, tahu.”

Giliran Taehyung dan Jungkook yang tertawa melihat ekspresi horor yang tampak di wajah Jisoo dan Namjoon.

Kemudian terdengar bunyi denting yang halus diikuti pintu lift yang terbuka. Mereka segera memasuki lift itu.

Mereka keluar di lantai 18 beberapa menit kemudian. Seperti biasa, Seokjin memasuki ruang kantor Jaeri terlebih dulu kemudian diikuti oleh yang lain.

“Ah, Kim Seokjin. Selamat datang. Dan yang lainnya juga. Silahkan duduk,” ujar seorang laki-laki jangkung di tengah ruangan. Dia memakai setelan jas berwarna cokelat. Bibirnya tersenyum lebar.

Seokjin menjabat tangan laki-laki itu. Kemudian ia dan yang lainnya duduk di kursi yang sudah di sediakan. Dengan tangan terlipat di depan dada, ia bertanya, “Apa yang kamu ingin kami lakukan kepada pangeran itu, Mr. Jaeri?”

Jaeri memandang satu persatu anggota Assassins di depannya. Seperti biasa, mereka selalu memasang tampang datar. Ia menyeringai kemudian kembali memfokuskan pandangannya pada Seokjin.

“Aku ingin kalian membunuh Min Yoongi. Laki-laki itu sudah terlalu sering ikut campur dalam bisnisku. Dia tak bisa—”

“Tentu saja kami akan membunuhnya, Mr. Jaeri. Itu pekerjaan kami. Tetapi Anda tak perlu berpidato karena kami tak punya banyak waktu. Pertanyaannya adalah dengan cara apa kami melakukannya?” potong Taehyung.

Jisoo tertunduk. Ia menutupi mulutnya dengan sebelah tangan. Hampir saja ia tertawa mendengar celotehan Taehyung barusan.

“Baiklah,” ujar Jaeri dengan kedua mata menyipit. Ia memandangi Taehyung dengan wajah kesal. “Satu minggu lagi akan ada perayaan ulang tahun sang Ratu. Akan ada karnaval di tengah kota dan pesta dansa malam harinya di istana. Aku ingin kalian membunuhnya disana. Dengan menggunakan senjata atau meracuninya itu pilihan kalian. Yang terpenting adalah aku tak ingin ada jejak yang bisa membuatku terancam.”

Kali ini Jungkook yang bersuara, “Bagamana dengan bayarannya?”

Jaeri mengambil sesuatu dan meletakkannya di atas meja. Sebuah karung penuh berisi koin emas. Seokjin langsung mengambil karung itu dan menyerahkannya pada Namjoon.

“Itu hanyalah setengah dari yang kujanjikan. Aku akan membayarnya setelah kalian bisa membunuh Min Yoongi.”
————————————————————-
Happy 3rd Anniversary BTS!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
abigailileo
#1
Chapter 5: aaaah....ngegantung...
abigailileo
#2
Chapter 3: menarik
abigailileo
#3
Chapter 1: jadi Suga ga satu team sama BTS...?
Faerycalista #4
Chapter 5: hmmm, mau kasi masukan ^^
alur ceritanya unpredictable aku suka.
walaupun masih ada kalimat yang aneh ketika dibaca, dan masih ada typo tapi overall bagus.
ehmm saranku si, sebelum kamu upload ceritanya lebih baik kamu baca lagi cerita ketikanmu, ampe beberapa kali sampai kamu merasa yakin untuk di upload.
ahh iya masalah tokoh cerita, aku bingung tokoh cerita disini fokus ke siapa, aku ngerasa kok ke Jisoo, tapi diawal description/foreword ada Min Yoongi juga.
Kalo misal tokohnya Jisoo, kamu belum menjabarkan sosok Jisoo. dia cewek kayak apa, seperti apa sosok parasnya biar para pembaca bisa membayangkan.
kalo Minyoongi yg dijadikan seorang tokoh, dia sudah terdeskripsikan paras dan sosoknya karena dia jadi target pembunuhan.
(kalo misal Jisoo artis, kan ada juga pembaca yg gag kenal nama Jisoo. Jadi ada juga pembaca yg gag bisa bayangin bentuk Jisoo kayak apa kalo misal kamu gag jabarin sosoknya).
hmmm maaf itu lebih ke curhatan ku si karena aku agak gag bisa bayangin sosok Jisoo hehehehe ^^ harap maklum yaa...
ditunggu nextchap nya ... semangattt >< ❤❤
maaf yaa banyak komen ... keepgoing... ganbatte ne ( / *0*)/ ❤
cursemelody
#5
Chapter 5: Oooh chapter baru *-*
Aih ini chapter bikin geregetan aja hahaha
As expected from Jung Hoseok, easily touched.
Oooh Jiminnie~~ nice nice!
Makasih buat updatenya❤ ditunggu chapter berikutnyaa
cursemelody
#6
Nanya dong..
Ini settingnya semi-modern gitu kah?

Aaaah thanks sudah update❤
Ditunggu chappie berikutnyaaa
cursemelody
#7
Chapter 4: Ga nyangka updatenya cepet, tapi makasih wkwkw
Karna hasrat baca jadi terpenuhi wkwkwk
Anw, chapter ini bagus, banget!!!
And indeed makes me fangirling over yoongi //again
kyarania #8
Chapter 3: yoongi... pangeran dan berantem pake pedang... aku.. pusing......

Kayaknya ga ada typo kok :) penulisanmu masih enak di baca ♡ semangat update selanjutnya!
cursemelody
#9
Chapter 3: Hai hai~~
New subbie disini~~
To the point aja ya..
Pertama kali gue baca ff indo trus main charanya yoongi, bikin gue kepo //karna jarang//
And indeed alurnya bagus, trus penulisannya juga lumayan enak dibaca. You did a good job there '-')b //dan bikin gue ngebayangin si yoongi beneran a prince, thanks gurl
kyarania #10
Chapter 2: menarik menarik~! udah lama ga baca ff indo jadi rada kaku tapi penulisanmu enak sekali di baca ;_; ditunggu update selanjutnya♡

((yoongi... jadi pangeran... mohon belas kasihanmu tuhan.... ;;;; ))