Chapter 2

He Was Cool
Please Subscribe to read the full chapter

DISCLAIMER :

seluruh cerita asli milik Author Guiyeoni. Aku cuma remake aja jadi versi KrisHan. Cast dan keterangan waktu juga aku ganti hehehe demi keperluan cerita ini hehe ^^

WARNING :

Typo Everywhere. GS, Don't like don't read!

A/N :

buat Galaxy_Fanhan007 bingung ya hahahah *ketawa epil* seneng gue liat lu bingung wkwkwkwk jadi si Luhan sama Yifan itu beda sekolah cuma sekolah mereka itu sebelahan (sejauh yang gue baca sich begitu) hehe ^^

 

 

Laki-laki itu menatapku dengan ekspresi datar.

 

Wajah putih, rambut pendek pirang, mata elangnya yang menatapku datar namun aku masih bisa merasakan tatapan menusuk dari sana, hidung mancungnya, wajahnya seperti campuran orang western. Sialnya lagi, keseluruhan bentuk wajahnya seperti tokoh anak nakal dikomik.

 

Wajahnya berada tepat di depan wajahku, aku bahkan bisa maasakan hembusan lembut nafasnya yang menerpa wajahku. Ya Tuhan, jantungku berdebar tidak karuan. Aku benci kalau harus mengakui dia tampan.

 

"Benar, kan? Iya, kan? Xi Luhan? Siswa SMA Wanita!" tanyanya padaku.

 

Laki-laki pirang cantik yang rambutnya sedang di potong disebelahku menjawab dengan antusias.

 

"Iya, benar."

 

Laki-laki bernama Wu Yifan itu tersenyum paksa sambil menahan amarah. Saat kulihat tangannya yang menggenggam erat steamer, jelas dia sedang emosi.

 

"Ingat aku, kan? Aku Wu Yifan!" Entah karena punya etiket standar atau bukan, tapi dia melepau dengan sangat canggung.

 

"Mau diapakan?" Seseorang yang dari tadi duduk di sofa  dan sambil membaca majalah bertanya tanpa mengalihkan matanya dari halaman majalahnya. Dia adalah teman Wu Yifan yang satu lagi.

 

Laki-laki sialan yang duduk disebelahku, si Bodoh (karena tidak tahu namanya, sebut saja dulu dia si Bodoh), melihatku sambil cekikikan.

 

Eonnie, tolong aku.

 

"Bukankah masalah kita sudah selesai? Haha." Jawabku dengan tawa hambar. Kalau aku berusaha tampil berani berarti sebenarnya aku sedang gugup.

 

Kemudian Wu Yifan berkata dengan nada menyeramkan. "Aku sangat menantikan hari ini."

 

"Kau adalah wanita pertama yang berkata kasar pada Yifan." Si Bodoh menyambung sambil terkikik. Rasanya ingin kutampar wajahnya. Namun, kondisinya tidak menguntungkanku. Satu wanita melawan teman Wu Yifan yang duduk disofa, si Bodoh, lalu Wu Yifan sendiri. Satu banding tiga. Karena tidak seimbang. Jadi, tidak mungkin.

 

"Karena rambutku sedang diluruskan. Jadi, nanti saja kita bicarakan setelah aku selesai." Aku mencoba berpura-pura tenang.

 

"Aku juga malas menghajar anak dengan panci di kepalanya. Cepat selesaikan," balasnya, lalu kembali duduk disofa.

 

Setelah duduk, Eonnie menghampiriku sambil tertawa palsu dan membereskan rambutku. Sial, sekuat tenaga aku memberi sinyal pada Eonnie lewat cermin, tetapi percuma. Si Bodoh masih ada di sebelahku.

 

"Yifan benar-benar akan memukul wanita!" Kata si Bodoh mencoba menakutiku.

 

"Cepat kabur!" Si Bodoh itu terkikik puas. Dalam hati aku ingin sekali minta Eonnie untuk menyembunyikanku lewat pintu belakang, tapi karena ada si Bodoh semua itu jadi tidak mungkin.

 

Namun, apakah teror ini akan berlalu dalam tiga puluh menit? Orang-orang yang pernah meluruskan rambut pasti tahu bahwa smoothing adalah semacam tes kesabaran. Karena banyak sekali menghabiskan waktu.

 

Si Bodoh itu sudah selesai dipotong rambutnya dan segera duduk bersama Wu Yifan. Ketiga laki-laki yang duduk disofa itu semuanya menatapku. Semuanya terlihat dari cermin.

 

 

 

Lima menit berlalu, sepuluh menit berlalu, tiga puluh menit pun berlalu. Bocah-bocah itu masih disitu. Rasakan itu, tunggulah sampai kalian bosan. Aku tertawa puas dalam hati sambil melihat tampang mereka yang sudah mulai putus asa.

 

 

 

 

"Eonnie, tolong kerjakannya yang lama saja." Bisikku pelan pada Eonnie.

 

"Iya."

 

"Arghh~ rambutmu tertempel permen karet, ya? Ini sudah dua jam!" Wu Yifan yang sudah tidak sabar tiba-tiba berteriak.

 

Lalu si Bodoh menjawab, "Wanita kalau melakukan perawatan seperti itu memang lama. Beberapa hari yang lalu waktu aku ke salon bersama Yeri, aku hampir mati menunggu!"

 

"Sial, apa masih lama?" Tanya Wu Yifan.

 

"Sepertinya satu jam lagi." Untuk pertama kalinya si Bodoh membantuku.

 

"Satu jam? Sedang diapakan, sih!"

 

"Meluruskan rambut."

 

"Sial, memangnya Upik Abu bisa berubah menjadi Cinderella?"

 

Ughhh. Ingin sekali aku mencakar wajahnya, tapi tidak mungkin. Tiga banding satu. Sabar, sabar, Luhan. Aku menyemangati diri sendiri. Namun, sepertinya Tuhan telah membantuku. Wu Yifan bangkit dari duduknya, diikuti kedua temannya.

 

"Kau, diam disini. Kalau saat aku datang kau tidak ada, sepuluh pukulan akan menjadi seratus pukulan." Kata Wu Yifan sambil menatapku dengan tatapan kejamnya.

 

Karena sudah tidak tahan menunggu,bocah itu pergi ke tempat lain. Bagus,bagus cepat pergi. Usirku pada mereka dalam hati.

 

"Awas kalau kau kabur! Mencarimu di sekolahmu seperti mencari jarum di tumpukan salju."

 

Iya, iya, cepat pergi makanya. Omong-omong memang ada peribahasa seperti mencari jarum di tumpukan salju?.

 

Setelah bocah itu mengancamku, dia keluar lewat pintu bersama dua temannya. Dasar laki-laki bodoh. Kau pikir aku akan menunggumu? Begitu mereka bertiga pergi aku lalu berteriak.

 

"Eonnie, apa ini masih lama?"

 

"Karena sudah dipakaikan obat. Jadi, tinggal dicuci saja." Jawab Eonnie.

 

"Ah, tidak usah, tidak usah. Aku pergi saja. Empat puluh ribu won, kan?"

 

"Iya. Betul. Tapi apa kau mau pergi dengan keadaan begitu?"

 

"Biarkan saja. Ini uangnya! Sampai jumpa!"

 

Dengan masih menggunakan apron salon dan obat rambut yang mentes, aku serahkan uang lalu keluar dari salon. Mungkin hari ini adalah hari ketika aku lari tercepat dalam hidupku.


Aku, Xi Luhan, berlari sekuat tenaga dengan obat yang masih mene

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kannykim
#1
Chapter 3: baru nemu. hehehe
si ipan kenapa ooc begindang ye. segala minta tanggung jawab kek abis di perkaos aje.hahaha
Galaxy_FanHan007
#2
Chapter 3: Status ohse gue baru sadar waks
Gue ngeliatnya kok kek F4 gak sih?! Kata-kata yifan sama sikapnya macem goo junpyo (*bener gak sih nih tulisan waks XD
Keren eonn makin seru makin penasaran, pen tau seluk beluknya yifan
Ok yosh wait to the next chapter!!!!!!! Jiayou
vivie_galaxyluhan #3
Chapter 3: yeee update,,wahhh seneng bgt udah ada interaksi antara kris sama luhan,heheh
ga sabar nunggu moment krishan lanjutanya,
ohhh kiraiin sibodoh itu chanyeol ternyata malah chayeol kakaknya luhan,wooo seru mereka jd kakak adik,sama2 ko yol,hahaha
si bodoh itu apa chen ya,hehe
ditunggu updatenya,,,
fulgensius #4
Chapter 3: woah update juga, bhahaha ada chanhan moment chanhan brothership feel w kambuh :'v mkin penasaran, wait for next chap, smangat authornim ! smangat ! smangat ! :'v go go go fighting ! :'v
ricayong #5
Chapter 3: Krishna pacaran... cuma skinsip harus pacaran
.. hhahhaaa aneh..
vivie_galaxyluhan #6
Chapter 2: wahhhhhh gosshhhh,,wahh ngakak,mbayagin ekpresi luhan pas yifan bilang menikah,hehehe
gokil,nebak deh si bodoh itu chanyeol ya kayanya,,
wahhh ga sabar nunggu lanjutanta,,
Galaxy_FanHan007
#7
Chapter 2: Hanjirr emang lo epil (*ROTFL
Nih ff kocak aigoo ketawa mulu gue, si yifan mah modus kek anak perawan dia XD
Si bodoh gue bakalan nebak kalo gak salah chan ato gak ohse, yo update soon
ricayong #8
Chapter 2: Hahaha yifan benar2 unyu... masa cuma cium sung merid mna kan krislu sir skolahhh... Haha up date soon jang^^
yupsyupi
#9
Chapter 2: Kayaknya pernah baca bukunya. Tp bhubung ini krishan y tetep aj dong di ikutin .. hehehe
fulgensius #10
Krna sring nunggu ff yg onoh gk sadar klo new ff update :'v nih keren bgt w suka, keep writing author i will waiting next chap ! Fighting !