Chapter 3

He Was Cool
Please Subscribe to read the full chapter

DISCLAIMER :

seluruh cerita asli milik Author Guiyeoni. Aku cuma remake aja jadi versi KrisHan. Cast dan keterangan waktu juga aku ganti hehehe demi keperluan cerita ini hehe ^^

WARNING :

Typo Everywhere. GS, Don't like don't read!

A/N :

Uwahahahaha pertama-tama Si Bodoh itu bukan Sehun ya wkwkwkwk kan si Oseh jadi temen lamanya Luhan, so bisa dipastikan kalau itu bukan Sehun XD. trus trus kenapa pada nebak Chanyeol? apa karena si Baek? kalian ngira disini ada ChanBaek? *smirk* tapi sebelumnya aku sorry sorry to say, kalo si Chanyeol marganya aku ganti hehe *nyengir*

 

 

"Hei, Baekhyun, dia tadi bilang apa?"

 

"Menikah denganmu katanya." Jawab Baekhyun.

 

"Hei, Yifan! Kau gila, ya! Coba perhatikan lagi wajahnya!" Kata si Bodoh.

 

Si Bodoh itu, benar-benar mau mati, rupanya.

 

"Kenapa, kau harus melompat dari sana?" Wu Yifan bertanya sambil menatapku.

 

"Heh, itu bukan urusanmu." Jawabku ketus padanya.

 

"Heh, kau berani membentakku?" Wu Yifan menirukan nada suara ketusku.

 

"Kalau saja kau tidak menciumku. Sial. Kenapa mesti perempuan ini, sih!" Wu Yifan menggerutu.

 

"Kau mau memukul aku?" Tanyaku pada Wu Yifan.

 

Wu Yifan menatapku dengan mata elangnya yang tajam. Sangat terlihat jelas jika dia sedang sangat kesal. Lagipula kalau dipikir-pikir ini kan bukan sepenuhnya salahku. Kenapa juga dia berdiri tepat ditempat aku akan mendarat. Ughhh! Dasar pria menyebalkan.

 

"Yifan, lebih baik kita pergi saja dari sini. Bagaimana kalau kita suruh anak-anak yang lain saja yang mengurus gadis aneh itu." Usul salah seorang teman Wu Yifan yang dari tadi menatap kami dengan ekspresi jijik. Apa benar mereka akan menghajarku?

 

"Ok. Kalau begitu telepon mereka." Perintah Wu Yifan.

 

"Aku setuju. Yifan, aku kepanasan. Ayo, kita pergi saja." kali ini si Bodoh yang menyela.

 

"Diam! Merengek lagi kubunuh kau!" Kata Wu Yifan dengan ketus. Dalam hati aku bersorak. Rasakan itu, dasar bodoh.

 

Kemudian tiba-tiba Wu Yifan berkata. "011-553-297x. Telepon, ya."

"Aku?"

 

"Iya! Kau!"

 

"Kenapa?"

 

"Kau, kan, sudah menimpaku!"

 

"Itu tidak sengaja!"

 

"Kau kan yang membuatku kesal."

 

"Uhmm, ta...tapi kau datang bukan untuk memukulku kan?"

 

"Jadi, mau kupukul?"

 

"Tidak."

 

"Telepon aku. Kalau tidak, kubunuh kau!"

 

"Kau benar-benar akan menikah denganku?"

 

"Dasar perempuan gila."

 

Si berengsek ini tidak punya pendirian.

 

"Aku tidak mau tanggung jawab." Kataku dengan tegas.

 

"Siapa bilang aku suka kau?! Kepala beruang! Awas saja kalau kau sebar gosip soal kita pacaran!" Ancam Wu Yifan.

 

"Siapa yang bilang kita pacaran?"

 

"Aku juga jijik. Tapi ada empat saksi yang melihat kita berciuman, kan!"

 

"Apa?! Aku tidak bisa. Aku sudah punya pacar." Bohongku pada Wu Yifan.

 

"Itu bukan urusanku. Lagi pula siapa yang bilang suka denganmu?"

 

"Terus kenapa mengajak pacaran?"

 

"Karena sudah ciuman! Aku sudah bilang, kan? Kalau tidak telepon, habislah kau. Sial, anak-anak yang lain kemana? Memangnya seberapa jauh dari gerbang belakang sampai kesini?"

 

"Tidak. Dekat sekali malah," jawab si Bodoh.

 

"Ayo, kita pergi saja!"

 

Mereka pun meninggalkan aku dan Baekhyun yang masih terbengong. Aku pun menyadari kalau Wu Yifan adalah yang paling tinggi di bandingkan tiga temannya.

 

Saat mereka berlalu, aku mendengar.

 

"Hei, Yifan, bagaimanapun juga anak itu sudah keterlaluan." Ternyata si Bodoh yang bicara.

 

"Ah! Aku juga kesal. Anak yang seperti stalker itu menyebalkan."

 

Setelah yakin anak-anak itu sudah menjauh dari pandangan, aku langsung berteriak.

 

"HWWAAA!!"

 

"Byun Baekhyun bagaimana ini? Apa benar mereka akan menghajarku?" Aku bertanya dengan nada frustasi sambil menundukan kepalaku.

 

"Tidak mungkin. Lagipula apa benar sebelumnya kau tidak pernah dengar tentang The Big 4 ataupun Wu Yifan?"

 

"Tidak."

 

"Dasar gadis bodoh. Tapi ku akui dia itu tampan dan siswa Sekolah Kejuruan pula. Kau beruntung."

 

"Kau ambil saja keberuntungan itu."

 

"Oh, iya. Kudengar dia peka dengan masalah skinship. Kalau sudah ciuman berarti harus pacaran."

 

"Cih, kenapa dia dan aku harus pacaran?"

 

"Karena berciuman."

 

"Itu hanya alasan. Pasti dia jatuh cinta padaku. Makanya tadi memeluknya erat sekali."

 

"Aww!" Aku memekik ketika Baekhyun menampar lenganku.

 

"Huaaa. Maafkan aku Baekhyun."

 

Begitulah. Kini aku punya pacar, tapi bukan karena jatuh cinta seperti yang kuucapkan tadi. Status kami tercipta tanpa saling menghubungi satu sama lain. Ini benar-benar aneh. Bocah menyebalkan itu seenaknya saja membuat keputusan sepihak.

 

 

 

Beberapa hari berlalu, dan aku belum pernah menelepon Wu Yifan sama sekali. Biar saja dia marah atau apa, aku tidak peduli. Lagipula aku menganggap ucapannya waktu itu hanya candaan saja. Dan juga dia itu bukan tipeku walau memang dia tampan. Tapi kelakuannya itu sungguh menyebalkan. Bisa-bisanya Sekolah Kejuruan punya murid seperti dia.

 

Saat aku tengah asik menggerutu tiba-tiba telepon berdering. Dari Baekhyun.

 

"Hei, Sehun menyuruhmu meneleponnya?!"

 

Sehun adalah satu-satunya teman laki-lakiku. Tapi kami tidak pacaran.

 

"Kenapa?"

 

"Entahlah. Sepertinya penting."

 

"Suruh saja dia yang telepon!"

 

"Sudah kusuruh begitu. Sudah, ya. Pulsaku sudah mau habis."

 

Piiiiipp

 

Sambungan pun terputus. Namun, aku tidak bisa pakai handphone-ku! Telepon rumah juga tidak boleh dipakai. Ini semua gara-gara kakakku, si Chanyeol sialan itu, seharian menelepon pacarnya. Pria menyebalkan lainnya. Dengan sangat terpaksa aku berniat meminjam ponsel miliknya.

 

Dengan hati-hati aku mengetuk pintu kamar kakakku.

 

"Oppa."

 

"Apa?"

 

"Boleh kupinjam ponselmu?"

 

"Tidak."

 

"Kenapa?"

 

"Kemarin, kau tidak membuatkanku nasi goreng."

 

Laki-laki stress.

 

Kakakku bisa marah seminggu hanya gara-gara makanan. Jadi, memohon sekeras apa pun tidak akan berhasil. Sial, kalau sudah begini, alhasil yang bisa kulakukan adalah mengumpulkan koin yang ada dirumah, lalu keluar.

 

Saat itu jam setengah dua belas malam. Namun, tidak ada yang melarangku walalupun di luar mungkin berbahaya. Apa boleh buat. Karena selama ini aku jarang keluar rumah (kecuali hari sekolah). Dan ternyata aku tersadar, aku tidak memperhatikan kalau ada telepon umum tak jauh dari rumah.

 

Aku memasukkan koin sambil menggerutu, tiba-tiba dari belakang terdengar suara yang cukup menjijikan, apa dia bicara padaku?.

 

"Bisa bantu aku?"

 

Sial, sedang apa dia? Kenapa dia meletakkan tangannya di pundakku? Oh Tuhan bagaimana ini? Aku sungguh takut. Perlahan aku memutar tubuhku guna melihat sosok asing dengan suara yang menjijikan itu. Dan lagi sepertinya dia berumur tiga puluhan.

 

Ya ampun. Baru pertama kalinya kulihat orang dengan bulu di hidungnya. Lipatan kelopak matanya lebih besar dari matanya, alis matanya turun, tiga helai bulu di tulang hidungnya dan tawanya, aku baru pertama kali melihatnya. Siapa sih dia? Aku sungguh takut luar biasa.

 

"A...Anda siapa?" Tanyaku dengan nada takut yang tak diragukan lagi.

 

"Maukah kau mengobrol sebentar di mobilku?" Dia menjawab dengan cengiran anehnya.

 

"Ada apa?"

 

"Oppa ingin bicara."

 

Oppa?

 

"Usia anda berapa, Ahjussi?"

 

"Haha, panggil Oppa saja. Aku belum tua."

 

"Tidak. Sekarang saya sedang menunggu pacar saya."

 

"Iya. Bagaimana kalau kita mengobrol dulu."

 

Aku sungguh semakin takut dengan si aneh ini. "Ma...maaf, saya tidak bisa."

 

Setelah mendengar jawabanku, perlahan sorot matanya berubah.

 

"Oppa sangat kesepian."

 

Apa?

 

"Kenapa Anda bersikap seperti ini, Ahjussi?" Mataku mulai berkaca-kaca.

 

Dari kejauhan terlihat samar-samar beberapa orang. Kira-kira seumuranku.

 

"AAAK! TOLOOONG!!!" Aku langsung berteriak sekencang-kencangnya.

 

"Anak ini!" Desis

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kannykim
#1
Chapter 3: baru nemu. hehehe
si ipan kenapa ooc begindang ye. segala minta tanggung jawab kek abis di perkaos aje.hahaha
Galaxy_FanHan007
#2
Chapter 3: Status ohse gue baru sadar waks
Gue ngeliatnya kok kek F4 gak sih?! Kata-kata yifan sama sikapnya macem goo junpyo (*bener gak sih nih tulisan waks XD
Keren eonn makin seru makin penasaran, pen tau seluk beluknya yifan
Ok yosh wait to the next chapter!!!!!!! Jiayou
vivie_galaxyluhan #3
Chapter 3: yeee update,,wahhh seneng bgt udah ada interaksi antara kris sama luhan,heheh
ga sabar nunggu moment krishan lanjutanya,
ohhh kiraiin sibodoh itu chanyeol ternyata malah chayeol kakaknya luhan,wooo seru mereka jd kakak adik,sama2 ko yol,hahaha
si bodoh itu apa chen ya,hehe
ditunggu updatenya,,,
fulgensius #4
Chapter 3: woah update juga, bhahaha ada chanhan moment chanhan brothership feel w kambuh :'v mkin penasaran, wait for next chap, smangat authornim ! smangat ! smangat ! :'v go go go fighting ! :'v
ricayong #5
Chapter 3: Krishna pacaran... cuma skinsip harus pacaran
.. hhahhaaa aneh..
vivie_galaxyluhan #6
Chapter 2: wahhhhhh gosshhhh,,wahh ngakak,mbayagin ekpresi luhan pas yifan bilang menikah,hehehe
gokil,nebak deh si bodoh itu chanyeol ya kayanya,,
wahhh ga sabar nunggu lanjutanta,,
Galaxy_FanHan007
#7
Chapter 2: Hanjirr emang lo epil (*ROTFL
Nih ff kocak aigoo ketawa mulu gue, si yifan mah modus kek anak perawan dia XD
Si bodoh gue bakalan nebak kalo gak salah chan ato gak ohse, yo update soon
ricayong #8
Chapter 2: Hahaha yifan benar2 unyu... masa cuma cium sung merid mna kan krislu sir skolahhh... Haha up date soon jang^^
yupsyupi
#9
Chapter 2: Kayaknya pernah baca bukunya. Tp bhubung ini krishan y tetep aj dong di ikutin .. hehehe
fulgensius #10
Krna sring nunggu ff yg onoh gk sadar klo new ff update :'v nih keren bgt w suka, keep writing author i will waiting next chap ! Fighting !