Chapter 1
He Was CoolDISCLAIMER :
seluruh cerita asli milik Author Guiyeoni. Aku cuma remake aja jadi versi KrisHan. Cast dan keterangan waktu juga aku ganti hehehe demi keperluan cerita ini hehe ^^
WARNING :
Typo Everywhere. GS, Don't like don't read!
A/N :
Bagi yang nunggu FF satunya lagi, maaf belum bisa update, soalnya dunia nyata sibuknya sadis banget T.T jadi gk ada waktu buat ngetik. Jujur sich aku juga lagi gk ada inspirasi mungkin karena waktu terkuras jadinya terbengkalai dan inspirasi don't want to come T.T
Liburan musim panas pun berakhir dan semester baru semakin mendekat. Sebagian temanku, asik berlibur ke pantai bahkan menikmati indahnya Maldives ataupun negara-negara tropis lainnya. Sementara aku, pada usia 18 tahun ini hanya main internet di sudut kamar. Itu pun semua situs sudah kukunjungi. Jadi, kini sudah tidak ada kerjaan. Aku bosan. Aku mem-pout kan bibirku sambil menatap layar Laptop yang ada di atas meja belajarku dengan tampang bosan.
Ah! Facebook! Tiba-tiba aku ingat SNS-ku, Facebook.
Aku membuka situs sosial media itu,lalu aku melihat seorang teman me-repost sebuah status milik orang lain dan dia menulis sebuah caption.
Murid-murid SMA Wanita Doil, lihat ini~!
Lalu aku melihat isi dari status yang di repost itu, yang ternyata dibuat dari akun yang bernama Wu Yifan. Sepertinya nama laki-laki dan apa dia keturunan China?.
Kalian jangan sok jagoan di daerah ini! Mengerti tidak?!
Kesal? Kalau begitu tulislah komentar!
Kkkkkkkk~
Dengan wajah datar aku membaca isi status tersebut, namun sedetik kemudian aku jadi kesal. Apa-apaan itu?.
Begitulah. Sekolah kami memang dikenal sebagai sekolah unggulan di Gwangcheon. Dan entah ini kebetulan atau tidak hampir 70 persen siswanya memakai kacamata. Oleh karena itu, kalau chatting dengan mengaku sebagai siswa SMA Wanita Doil, jawabannya hanya satu.
Have a nice chat~
Namun, yang ini sudah keterlaluan! "Uughhh." Aku menggeram kesal. Apa yang sebenarnya ada didalam otak orang ini. Apa dia begitu iri dengan sekolah kami. Tampangku memang terlihat ramah, tapi aku agak mudah marah. Dan dengan sok berani aku menulis komentar di tulisan memyebalkan yang dibuat oleh si Wu Yifan itu.
Dasar gila. Sebagus apa sih tampangmu? enyahlah!
Setelah menulis sebenarnya aku takut, lalu segera kuperbaiki.
Sudah lihat?! Sudah belum ?! Takut? Coba datang!
Dengan sedikit khawatir, kutulis sekali lagi.
Kau pikir kau hebat. Kami lebih baik darimu!
Oke, sepertinya bagus. Walaupun agak lancang tapi .... biar sajalah! Sial!
Walaupun sudah log out, setiap jam, rasa gelisah gara-gara Facebook terasa. Tapi bukan karena komentar yang aku tulis.
Ketika matahari mulai mengintip, rasa lapar muncul. Kakak laki-lakiku sudah pergi ke Pantai Gyeongpo. Ibu pergi ke acara perkumpulan ibu-ibu rumah tangga, sedangkan Ayah masih lama pulangnya. Aku memutuskan untuk kedapur mencari kecap. Kemudian, mencampurnya dengan nasi untuk dimakan.
Baru saja akan menyuap nasi, tiba-tiba aku mendengar suara deringan ponselku. Dengan sigap ku letakan sendok yang penuh nasi itu di piring lalu aku meraih ponselku.
"Ya, Hallo."
"Kau pikir kau hebat?"
Maksudnya apa?. Tanyaku dalam hati sambil melihat layar ponselku lalu kembali kutempelkan ponselku ditelinga.
"Apa? Ini siapa?" Tanyaku pada sesorang diseberang sana. Dia laki-laki. Awalnya kupikir ini Sehun yang sedang iseng, tapi suaranya jelas bukan Sehun.
"Aku tanya, kau pikir kau hebat?"
Sekarang situasinya sudah mulai jelas.
"Anda siapa?" Tanyaku lagi mencoba meyakinkan.
"Aku? Wu Yifan dari Sekolah Kejuruan."
Wu Yifan? itu berarti .... aku menelan ludah dengan susah payah. Facebook. Sepertinya dia kesal. Bagaimana ini?.
"Oh. Kenapa?" Tanyaku setelah mengatur detak jantungku.
"Heh, kau siswa SMA Wanita, kan?"
"Iya."
"Berengsek, kau bercanda, ya? Kau punya kenalan di Sekolah Kejuruan?"
"Kalau tidak ada memangnya kenapa?"
"Kasar sekali."
"Kenapa kau telepon? Bagaimana tahu nomorku?"
"Ada di profilmu. Tidak tahu kenapa aku telepon? Kau pikir kau hebat?"
"Heh, yang memulai dengan tulisan seperti itu bukannya kau? Siapa yang bilang aku hebat?"<
Comments