" Karena aku juga memiliki nama panggilan Kris, asal kau tau."
                                                  .
                                                  .
                                                  .
                                                  .

Yixing menaikkan sebelah alisnya heran, ternyata pria dihadapannya ini memiliki nama yang sama dengan...ekhm first lovenya, jika Yixing boleh jujur. Tetapi tidak mungkin Krisnya adalah orang yang kini ada dihadapannya ini kan?, Tidak....tidak mungkin Krisnya setua itu. Jangan salah sangka dulu, bukan maksud Yixing mengatakan Yifan itu tua, tetapi masalahnya tidak mungkin saja kemungkinan tersebut terjadi. Bagaimana tidak?, saat pertama kali melihat sosok Krisnya, Yixing masih ingat sekali bahwa ia berusia 15 tahun, jadi itu berarti jika Yifan adalah Kris yang ia lihat, Yifan pasti berusia 24 tahun. Itu sangat tidak mungkin, karena sekolah musik mereka hanya membatasi usia muridnya sampai 20 tahun. Jadi sudah pasti mereka orang yang berbeda kan??
" Memangnya Kris yang kau maksud siapa?"
Yixing mengalihkan tatapannya ke arah Yifan, mendadak ia merasa gugup mendapati Yifan memandangnya intens, " Ah~, bukan siapa-siapa. Hanya seorang seniorku saat di sekolah dulu. "
Baru saja Yifan bertanya sekolah yang dimaksud Yixing, suara nada dering dari ponsel Yixing, membuat Yifan harus mengurungkan niatnya sementara untuk bertanya lebih lanjut.
" Ya, hallo eonnie~ "
"....................",
" Aku sedang di apartment Yifan."
"...................",
" Baiklah aku akan segera kesana, anyeong~ "
" Apa Jae noona menyuruhmu untuk pulang?"
Yixing menggeleng singkat, " Lebih tepatnya eonnie menyuruhku untuk ke perusahaan, akan ada rapat tim darurat mengenai jadwal perealisan album kami. Hah ~ apa yang harus aku lakukan nanti saat rapat? Bahkan single ku saja masih belum selesai "
" Kau tenang saja, pasti perusahaan punya solusi untuk masalah ini. Nah~ ayo aku antar kau ke perusahaan. "
" Tidak perlu, van sudah akan menjemputku kemari. Jadi, kau tidak usah repot-repot. Kalau begitu, aku pergi dulu. "
" Baiklah, hati-hati dijalan."
Yixing mengangguk sekilas, lalu mulai berjalan meninggalkan apartment tersebut dan tentunya Yifan yang masih penasaran dengan pertanyaanya yang urung ia tanyakan tadi.
~~~~~
Malam ini Chanyeol tidak mempunyai jadwal yang padat. Pada awalnya ia berniat mengunjungi Yixing di rumahnya, tapi sepertinya dewi fortuna tidak berpihak kepadanya. Karena terbukti, tunangan tercintanya tidak ada di rumah karena ada meeting di agensinya. Jadilah Chanyeol berdiri di hadapan rumah sahabatnya, daripada ia pulang dan hanya menghabiskan waktu seorang diri di rumah. Lebih baik ia mengunjungi Yifan, karena disini setidaknya ia tidak akan kesepian. Namun sekali lagi nasib sial masih setia dengannya. Bagaimana tidak?, sedari tadi Chanyeol menekan-nekan bel rumah Yifan, namun sang pemilik tidak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Chanyeol menyerah, sepertinya hari ini ia memang ditakdirkan untuk menghabiskan waktu luangnya di rumah saja. Namun, ketika baru akan melangkah meninggalkan kediaman Yifan, sebuah sedan hitam yang sangat ia kenal memasuki halaman rumah Yifan, dan seketika merubah raut mendung di wajah Chanyeol seketika menjadi cerah kembali.
" Yifan hyung~, kemana saja kau dari tadi?, aku sudah lama menunggu kau pulang. "

~~~~~

" Jadi kapan kau kembali dari amerika?", Yifan meletakkan dua cangkir kopi di meja, lalu duduk di sebelah Chanyeol yang tengah menonton acara TV.
" Kemaren", jawab Chanyeol sekananya tanpa mengalihkan tatapannya dari layar televisi di hadapan mereka.
Yifan hanya mengangguk sekilas, meskipun Chanyeol tidak melihatnya. " Sejak kapan kau suka dengan berita selebriti?", Yifan tidak tahan untuk bertanya karena heran, Chanyeol begitu serius dengan tayangan di hadapannya.
Namun seakan pertanyaan Yifan tadi cuma angin lalu Chanyeol tetap fokus dengan siaran di depannya, dan bahkan kini ia malah menaikkan volume suara TV tersebut, ketika berita yang tengah dibahas adalah Girl Grup EXO yang akan segera merealese album ketiga mereka.
Yifan bersiul pelan seakan mengetahui sesuatu, " Oh pantas saja kau bersemngat sekali menonton sampai mengacuhkanku, ternyata karena dia? "
Untuk kali ini dengan gerakan cepat Chanyeol melirik ke arah Yifan, dan mendapati sahabat yang sudah ia anggap hyungnya sendiri itu, tengah memasang senyum jahil ke arahnya. Chanyeol mendengus keras, mengapa hyungnya jadi menyebalkan sih?, lebih baik ia ganti saja siarannya kalau tau jadi begini akhirnya. " Baiklah kalau begitu kuganti saja siarannya".
Chanyeol sudah akan meraih remote TV, namun tanganya dicekal oleh Yifan. " Tidak usah, kau lanjutkan saja menontonnya. Sepertinya acara infotaiment tidak buruk."
Meskipun sedikit heran, Chanyeol setidaknya merasa senang karena jika ia mengganti siaran, itu sama saja ia melewatkan sesi wawancara tunangan tercintanya yang baru saja dimulai. Karena sedari tadi baru rekan segrup Yixing yang diwawancara.
Yifan yang berada disebelahnya juga ikut memperhatikan dengan seksama. Karena jujur ia masih belum banyak tau tentang Yixing. Jadi karena itulah tadi Yifan melarang Chanyeol mengganti siarannya karena ia melihat giliran Yixing yang akan diwawancara. Yifan memperhatikan dengan seksama, Yixing yang ia lihat di layar kaca bahkan terlihat jauh lebih dingin dari yang ia temui sehari-hari. " Ternyata tidak salah julukan Ice Princes diberikan kepadanya", tanpa sadar Yifan telah melontarkan komentar yang langsung mengundang respon dari Chanyeol, karena ini menyangkut tunangannya.
" Maksud hyung Yixing?"
" Tentu saja Yixing, memang siapa lagi yang dijuluki ice princes di EXO, Baekhyun?"
Chanyeol memukul lengan Yifan keras, yang menghasilkan tawa keras dari Yifan karena berhasil membuat dirinya kesal. Tanpa mengindahkan Yifan yang masih puas menertawainya Chanyeol berdiri, lalu beranjak menin