CHAPTER VI

Ineffable

“a-apa?! KAU GILA YA? AKU, KIM SEOLHYUN, BERLUTUT PADA ANAK BODOH SEPERTINYA?” teriak seolhyun “oh aku ingin bertanya, namanya harin? Jelek seperti wajahnya itu” tawa seolhyun dan para pengikutnya

 

Chanyeol menatap tajam seolhyun karna telah mengejek harin bodoh dan jelek. Tetapi ia mencoba menahan emosinya dan berkata dengan santai “terserah padamu. Kau tinggal lihat apa yang akan terjadi besok apabila kau tidak melakukan apa yang kusuruh” seolhyun tidak menganggap serius perkataan chanyeol dan pergi bersama pengikutnya.

 

Setelah seolhyun pergi, orang orang disekitar mulai meninggalkan kantin dan menjalankan aktivitas mereka seperti biasa seakan tidak ada apa apa. Chanyeol langsung menghampiri harin dan bertanya apakah ia baik baik saja dan harin hanya mengangguk dan berkata “aku ingin ke uks” chanyeol menggendong harin sampai ke uks dan meninggalkannya berdua dengan doyeon karna harin ingin membicarakan sesuatu dengan doyeon.

 

“ya!!! Kau membuatku khawatir. Lain kali jangan bertindak bodoh seperti itu lagi” ujar doyeon dengan nada khawatir. “iya sama sama doyeon aku tau aku sangat membantumu hari ini iya kok iya.” “……gomawo harin.. tapi aku serius. Bagaimana kalau kau tadi mati?! Aku tidak ingin menjadi saksi kematianmu” canda doyeon untuk menceriakan suasana. Harin hanya tertawa.

 

“doyeon ah” panggil harin

 

“apa”

 

“tadi saat aku diserang seolhyun, aku bertatap mata dengan daehyun dan meminta tolong. Tetapi ia malah membalikkan badannya dan pergi dari kantin. Brengsek sekali kan?! Aku menyesal menerima ajakan kencan dari cowo pengecut seperti itu ck.” Doyeon teringat perkataan hyemin tentang daehyun saat harin menyebut namanya. “…ehh harin ah. Sebenarnya soal daeh---“ “HARIN DOYEON KALIAN TIDAK APA APA KAN” saat doyeon ingin memberi tau kejahatan daehyun, tiba tiba hyemin memasuki ruang uks dan berteriak seperti itu.

 

Setelah harin merasa baikan, ia pun pergi keluar uks untuk mencari chanyeol. Saat ditengah jalan, ia bertemu daehyun. Daehyun memberinya senyum seolah tidak terjadi apa apa dan harin hanya menatapnya dengan wajah jijik. “ha---“ “aku ingin membatalkan janji kita” “a-apa?! Kenapa ?!”  daehyun sepertinya kaget mendengar perkataan harin.

 

“satu, aku tidak ingin berkencan dengan seseorang yang pengecut sepertimu. Dua, lagipula aku tidak menyukaimu. Kau kira dengan mengejarku selama seminggu, aku akan memberi hatiku padamu? mimpi saja sana.”

 

Tersinggung dengan perkataan harin dan kesal karna itu berarti ia tidak akan mendapatkan uang, daehyun dengan sengaja mempermalukan harin karna kondisi lorong lumayan ramai “YA PARK HARIN. BISA BISANYA KAU MENGAJAKKU KENCAN DAN BERPIKIR AKU MENYUKAIMU. AKU TIDAK PERNAH MENYUKAIMU. LIHATLAH DIRIMU, TIDAK PANTAS UNTUK DISUKAI”

 

Banyak yang tertawa menghina harin saat mendengar perkataan daehyun. Saat doyeon dan hyemin menghampiri mereka, daehyun berbisik “sebenarnya aku mendekatimu hanya karna taruhan. Dan untungnya kau kayaraya. Sepertinya kau tidak tau ya? Padahal teman yang dibelakangmu sudah tau loh”

 

Harin membalikkan badannya dan melihat hyemin dan doyeon. Mereka kebingungan kenapa harin menatap mereka dengan tatapan seperti itu. “kalian tau? Kalian tau ulah jung daehyun dan tidak memberitahuku?! Aku kira kalian itu sahabatku. Sepertinya aku salah.” Mata harin sudah berkaca kaca ketika ia memberi hyemin dan doyeon tatapan tajam sekaligus sedih. Ia langsung berlari entah kemana untuk menghindari semua orang.

 

Karena harin berlari sambil menangis, pandangan menjadi buram dan ia menabrak seseorang yang tidak ia kenali. “are you okay? Why are you crying?” harin menatap orang yang berbicara bahasa inggris tersebut dan melihat gadis campuran korea-amerika yang tidak ia kenali. “umm I’m new here. My name is juyoung oh, but you can call me judy. I’m from Vancouver.” “i-I’m harin. Do you speak Korean?” “of course I do!” harin menghela nafas lega dan berbicara bahasa korea dengan judy.

 

“omong omong, kau dikelas berapa?” Tanya harin

 

“hmm sepertinya aku dikelas 1-1” “wah sama denganku!”

 

“syukurlah aku sudah mengenal seseorang dikelas baru. Aku takut tidak akan mendapatkan teman” ujar judy sedikit lega.

 

Walaupun tertawa, dalam hati harin masih memikirkan masalah tadi.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet