CHAPTER V

Ineffable

Keesokan harinya, doyeon datang lebih cepat ke sekolah. Sepertinya ia bersemangat ingin bertemu dengan kyungsoo. Saat ingin berjalan menuju kantin, tiba tiba tao muncul didepannya dan berkata “DOYEONNIEE!!! Kenapa kau tidak membalas line dariku? Bagaimana? Hari ini kita jadi menonton kan!!!” Doyeon yang selama ini selalu menahan kekesalannya akhirnya tidak tahan lagi. “YA HUANG ZITAO BERHENTI MEMANGGILKU DOYEONNIE” Tao kaget karena ini pertama kalinya ia mendengar doyeon berteriak “DAN BERHENTI MENGAJAKKU KENCAN. AKU SAMA SEKALI TIDAK TERTARIK PADA BOCAH SEPERTIMU YANG BERTINGKAH SEPERTI BANCI.”

 

Mendengar perkataan jahat doyeon, tao langsung berlari. Sepertinya tao tidak menyangka ternyata sifat asli doyeon seperti itu, dan langsung tidak menyukainya. Doyeon tersenyum puas dan langsung mengirim pesan menuju groupchat yang berisi dia, hyemin, dan harin.

 

To; pabo, pabo2

Tebak apa yang baru saja terjadi J

 

From; pabo2

Apa

 

To; pabo, pabo2

Aku mengamuk ke huang zitao dan ia langsung lari ketakutan HAHAHA

 

From; pabo

Astaga doyeon.

 

From; pabo2

HAHAHHAHAHA

 

To; pabo, pabo2

Kenapa harin?

 

From; pabo

AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMA KAU BISA MEMAKINYA. Aku sudah tidak tahan lagi dengan tingkahnya. Sok baik sekali sih kau kalau didepan cowo iH. Pantas saja kau popular. Kenapa aku berteman denganmu coba.

 

 

From; pabo2

Dmn kau? Aku sedang menuju kelas untuk menaruh tas.

 

From; pabo

Hah untuk apa membawa tas? Pelajaran kan baru dimulai lusa

 

To; pabo, pabo2

Ck banyak omong sekali kau harin. Sudah diam saja. Daripada kamu? Polos sekali tetapi galak dan jahat juga.

 

To; pabo, pabo2

Aku dikantin sedang membeli makanan. Cepat kesini hyemin. Bodoh sekali kau membawa tas

 

Karena kantin sangat sepi, doyeon membeli secangkir kopi dan langsung membayarnya. Ia berjalan sambil membaca pesan dari groupchat. Tetapi secara tidak sengaja ia menabrak seseorang dan menumpahkan kopinya kebaju orang tersebut. Panik, doyeon langsung meminta maaf ke orang yang ternyata adalah seolhyun. ‘ah sialan’ pikir doyeon dalam hati. Seolhyun adalah kakak kelas yang seangkatan dengan kyungsoo, baekhyun, dan chanyeol. Ia lumayan popular tetapi juga dikenal sebagai pembully.

 

Seolhyun yang tidak senang seragam sekolahnya terkotori oleh adik kelas, langsung berkata “ya. Adik kelas. Makanya lain kali kalau sedang berjalan itu melihat kedepan. BUKAN MELIHAT KE HANDPHONE MU YANG MURAHAN ITU. MENGERTI TIDAK?” doyeon sangat kesal mendengar perkataan seolhyun. ‘aku kan sudah minta maaf. Lalu kenapa dia tetap memakiku seperti itu?’ pikir doyeon. Doyeon tipe anak yang tidak pernah ingin mencari masalah dan sebisa mungkin mengalah, tidak seperti harin yang sangat berterus terang dan selalu melawan apabila ia benar tetapi disalahkan. ‘kalau harin ada diposisiku, seolhyun dan dia pasti sudah tampar tamparan’ pikir doyeon lagi.

 

Tidak senang karena doyeon tidak menjawabnya, seolhyun memaki doyeon lagi dengan tangan yang sudah siap menampar doyeon “YA BISA JAWAB TIDAK?”. Doyeon sudah berpasrah untuk ditampar, tetapi ia tidak merasakan sakit di pipinya. Ternyata tangan seolhyun sudah ditahan harin yang muncul entah darimana.

 

“ya cebol. Pergi kau. Tidak usah ikut campur.” Ucap seolhyun secara tegas kepada harin. “oh tentu saja ini urusanku. Karna doyeon ini sahabatku dan SUNBAENIM baru saja memakinya secara tidak jelas padahal ia sudah meminta maaf.” Harin sengaja menekankan kata ‘sunbaenim’ nya. Sebelum seolhyun bisa membalasnya, harin berkata lagi “kenapa sunbae? Mau meminta biaya laundry? Tidak usah. Aku bisa membelikan yang baru untukmu. Lagipula seragam sekolah kita tidak terlalu mahal kan? Seharusnya sunbae tidak usah membesarkan masalah sepele seperti ini.” Seolhyun yang sangat tersinggung mendengar perkataan harin langsung menampar dan mencekik harin dengan kuat.

 

“JANGAN BERKATA SEPERTI ITU PADAKU. MEMANGNYA KAU INI SIAPA HAH?” teriak seolhyun.

 

Harin berusaha keras untuk terlepas dari seolhyun. Doyeon ingin membantunya tetapi tidak bisa karena ia ditahan oleh pengikut seolhyun. Lama kelamaan, makin banyak siswa yang menonton adegan tersebut tetapi tidak ada yang berani membantu.

 

‘ya kasian sekali anak itu’ ‘siapa itu yang diserang seolhyun? Aku harap dia selamat’ ‘ya tidak ada yang mau membantunya?’ ‘ah andai saja aku bisa. Tapi aku takut’ bisikan orang orang sekitar.

 

Harin menengok ke orang sekitar dan ia bertatapan dengan daehyun. Ia meminta pertolongan tetapi daehyun pura pura tidak melihat dan pergi meninggalkan kantin. Harin sudah berusaha menendang dan memukul seolhyun tapi semuanya gagal. Sepertinya ia sudah terlalu lemas untuk melawan seolhyun.

 

Seolhyun yang semakin kesal karna harin berusaha melawan, berteriak lagi “LIHAT SAJA KAU. AKU AKAN MEMBUAT AYAHMU KEHILANGAN PEKERJAAN. MEMANGNYA KAU TIDAK TAU AYAHKU SIAPA?”

 

Tiba tiba terdengar teriakan yang membuat orang orang disekitar sedikit menyingkir “YA KIM SEOLHYUN. LEPASKAN TANGAN KOTORMU DARI ADIKKU” ya. Ternyata park chanyeol. Chanyeol langsung berlari menuju harin dan mendorong seolhyun dengan keras. Seolhyun sangat kaget saat ia melihat chanyeol “a-adikmu? bocah ini adikmu?” “ya. Dan kau baru saja mencari masalah dengan anak kesayangan keluarga park. Apa kau bilang? Membuat ayah kami kehilangan pekerjaan? YA. AYAHMU SAJA BEKERJA DENGAN AYAHKU. BESOK, AYAHMU YANG AKAN KEHILANGAN PEKERJAAN” ujar chanyeol dengan emosi yang meluap. “dan lepaskan tangan pengikutmu dari sahabat harin” tambah chanyeol.

 

Doyeon langsung berlari menuju chanyeol dan harin saat ia bebas. “gomawo yeol” bisik doyeon. Chanyeol hanya mengangguk. “y-ya. Aku kan tidak tau dia adikmu. Lagipula siapa suruh dia ikut campur masalahku dengan sahabatnya ini.” Ujar seolhyun kepanikan. Saat ini seolhyun sangat panik dan ketakutan. Ia tau ia telah mencari masalah dengan orang yang salah.

 

Harin yang masih lemas terdiam saja. Karna ia tau betapa menyeramkannya park chanyeol ketika ia marah.

 

Suasana kantin hening. Tidak ada yang berani berbicara dengan suasana yang sangat tegang. Chanyeol kembali membuka mulutnya dan berkata “minta maaf pada adikku sekarang juga sebelum aku membunuhmu” walaupun seolhyun panik, ia tetap saja tidak mau mengalah karena ‘harga diriku sangat tinggi’ pikir seolhyun. “untuk apa aku meminta maaf padanya? Sudahlah lupakan saja semua masalah konyol ini dan pergi melanjutkan kegiatan kita masing masing. Lagipula ia masih hidup kan?” ujar seolhyun dengan nada menantang sambil menunjuk harin yang sedang bersama doyeon.

 

“oh aku punya ide yang lebih bagus”

 

“dan apa ide bagusmu itu park chanyeol?”

 

“kau harus berlutut didepan harin sekarang juga dan memohon ampun padanya. Sekarang. Juga.”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet