chapter 10
loveAmber pov
Sudah satu minggu sejak aku memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Chanyeol, hubungan kami berjalan dengan baik. Aku rasa dia sedikit berubah semenjak kami berpacaran, dia benar benar melarangku beruhungan dengan GD. Yah walaupun aku sudah menerima penjelasan darinya mengapa dia sangat menentangku berteman dengan GD. Aku sih tidak mempermasalahkan apa kemauan Chanyeol selama itu demi kebaikan hubungan kita.
"hah akhirnya selesai juga semua tugasku" kataku sembari menutup buku prku.
"wah sekarang sudah jam 11 malam" kataku sambil melihat jam yang ada di dinding.
"sebaiknya aku segera tidur" sambungku sambil melangkahkan kakiku menuju tempat tidur.
Author pov
Matahari telah bersinar dan sinar itu menerobos masuk ke celah celah jendela. Membuat Amber mengerakakan tanganya ke arah muka untuk menghalangi sinar matahari yang terang itu. Tak berapa lama akhirnya Amber membuka kedua matanya. Amber segera berdiri dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk memversihkan diri. Tak lama Amber keluar dari kamarandi dan sudah mengenakan seragamnya, ia berjalan menuju meja di samping tempat tidurnya untuk mengambil ponselnya.
"satu pesan masuk dari chanyeol" tulisan yang tertera pada ponsel Amber. Amber segera membuka pesan tersebut.
"maafkan aku Amb hari ini aku tidak bisa menjemputmu karena aku akan terlambat masuk hari ini" isi pesan dari Chanyeol untuk Amber.
Amber segera membalas pesan dari Chanyeol .
"tidak perlu minta maaf segala yeol, nah sampai bertemu di sekolah" balas Amber. Amber segera melangkahkan kakinya menuju depan apartemennya, yah karena dia berencana akan berjalan kaki menuju sekolah.
Amber pov
"ahh berjalan menuju ke sekolah ternyata tidak terlalu buruk" kataku sambil menikmati udara pagi yang masih segar.
"yah walaupun sedikit jauh sih" lanjutku sambil terus berjalan.
Aku terus berjalan sambil menikmati pemandangan pagi kota seoul yang bisa di bilang sudah sangat ramai. Namun saat aku melintasi sebuah gang yang ada di delanku, aku dapat melihat tiga orang anak sedang memukuli satu murid dan dia berasal dari sekolahku jika di lihat dari seragam yang ia kenakan. Aku berjalan menghampiri merka dengan hati hati, dan saat aku semakin dekat dengan mereka aku dapat melihat siapa orang tersebut. Kedua mataku terbelak kaget ketika melihat ternyata orang tersebut adalah GD.
"yakk kalian brengsek beraninya keroyokan" reflek aku teriak kepada mereka.
"hah siapa kau" jawab orang yang berada di tengah sambil menghampiriku.
"seharusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kalian memukulinya sampai seperti itu"jawabku sambil bersikap waspada.
"itu salahnya sendiri macam macam dengan sekolah kami" jawabnya, kali ini dia berhasil menyengkram tangan kiriku.
"karena kau sudah mengganggu kesenanganku maka kau akan menanggung akibatnya"lanjutnya sambil menyeretku mendekat ke arah GD.
Bisa aku lihat GD benar benar babak belur dan sekarang dia menatapku. Ahhhh bagaimana ini aku kan sudah berjanji tidak akan berbuat onar lagi, tapi aku tidak bisa tinggal diam.
"ah sudahlah aku anggap ini pemb
Comments