“Yaaa!!! Berhentilah mengatakan hal yang tidak kau ketahui. Kalian kira kalian siapa, huuhh? Pergilah sebelum kusobek mulut kalian.” Soojung menoleh kearah suara yang sangat ia kenali. Dan Park Ji Hyun beserta teman-temannya membeku saat Taeyeon menatap tajam pada mereka.

“Tapi Eonni dia merebut Jongin Oppa darimu.”

“Apa itu masalah untuk kalian? Pergilah.” Tanpa berkata apapun para gadis itu segera meninggalkan Soojung dan Taeyeon. Taeyeon mendekati Soojung yang menatapnya seolah ingin menjelaskan sesuatu. Taeyeon tersenyum lalu menarik tangan Soojung menuju atap sekolah.

“Eonni, aku... ini tidak seperti yang Eonni pikirkan. Aku.. aku hanya...”

“Soojung, aku sudah berakhir dengan Jongin. Kita hanya cocok sebagai sahabat. Dan juga, kami menyadari bahwa yang kami sukai adalah orang lain.” Taeyeon menatap Soojung begitu ia menyelesaikan kalimatnya. Soojung tampak terkejut mendengar itu semua.

“Apa ini karena aku?”

“Tidak Soojung. Bukan karena kau. Karena memang kita tidak saling mencintai. Kau tahu? Mungkin saat kita berkencan waktu itu hanya karena rasa kagum saja.”

“Aku benar-benar minta maaf Eonni.” Soojung menangis. Ia masih saja menyalahkan dirinya. Ia memang tidak pantas berada disini. Dan ia sedikit menyesali keputusannya untuk kembali ke Seoul.

“Berhenti menangis Soojung. Apa mereka menyakitimu? Kau terluka? Mereka memukulmu?” Taeyeon membolak-balik tubuh Soojung. Mengecek tangan dan wajah Soojung, takut jika ia terluka fisik. Namun Soojung menangis semakin terisak. Taeyeon bingung dan segera memeluk tetangga kesayangannya itu.

“Jangan mengkhawatirkan sesuatu yang tidak kau lakukan Soojung. Ketika kau dihina, kau harus bisa membuktikan bahwa yang mereka katakan salah. berjuanglah Soojung.” Taeyeon mengelus rambut Soojung dan tangis Soojung sedikit mereda.

.

.

Baekhyun menghentikan langkahnya ketika mendengar seseorang menyebut nama Taeyeon, Jongin dan Soojung.

“Soojung si siswa pindahan itu merebut Jongin Oppa dari Taeyeon Eonni.”

“Benarkah?”

“Iya. Seseorang melihat Jongin Oppa memeluk Soojung dari belakang. Dan kau tahu, baru 2 minggu ia sudah mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertunjukan. Kurasa dia menggunakan uang untuk mendapatkan itu semua.”

Baekhyun merasa hatinya begitu panas mendengar ucapan dari gadis yang sedang bergosip dibelakangnya itu. Bagaimana bisa Jongin melakukan itu pada Taeyeon?

Baekhyun segera melangkahkan kakinya menuju ruang dance. Mencari sosok orang yang membuatnya mendidih. Kim Jongin.

Bukkkk

Jongin tersungkur dilantai. Sudut bibirnya terasa sangat perih dan ia mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya.

“Apa yang kau lakukan?” Jongin mencoba untuk berdiri.

“Seharusnya aku yang bertanya. Apa yang sudah kau lakukan?”

Jongin tampak bingung dengan apa yang baru saja Baekhyun katakan.

“Kau.. kau telah menyakiti Taeyeon dan Soojung. Kau bermain api dibelakang Taeyeon? Apa kau gila? Kau memeluk Soojung. Dan kau tahu? Seisi sekolah kini menyalahkannya.” Baekhyun membentak Jongin yang masih terlihat bingung.

“Sebenarnya siapa yang kau sukai?” tanya Baekhyun sambil menarik kerah seragam Jongin. Jongin yang mulai memahami situasi ini tersenyum mengejek.

“Lalu kau sendiri, siapa yang kau sukai? Soojung atau Taeyeon?” jongin mencoba melepaskan tangan Baekhyun darinya. Baekhyun terdiam dan Jongin segera meninggalkan Baekhyun yang masih membatu.

.

.

.

Kim Jongin berlari mencari Soojung. Hatinya sangat sakit begitu mengetahui kini Soojung dijadikan bahan gunjingan oleh seisi sekolah. Ia berlari tanpa mempedulikan tatapan aneh dari orang-orang yang tidak sengaja ia tabrak.

Dan disinilah sekarang ia berada. Didepan pintu kelas Soojung...

Hatinya begitu sakit saat melihat para gadis sedang bergerumbul dibangku paling dekat dengan pintu. Mereka membicarakan Soojung dan dirinya. Dan Soojungnya? Gadis itu terlihat sangat gelisah meskipun tangannya kini digenggam seorang gadis yang tampak sedang menenangkannya.

“Apa tidak ada yang lebih penting untuk kalian bicarakan?.” Semua orang terkejut melihat Kim Jongin yang berdiri didepan pintu. Begitu pula dengan Soojung. Jongin segera melangkahkan kakinya menuju bangku Soojung, menarik tangan Soojung yang membuat gadis itu refleks berdiri. Soojung berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Jongin namun pemuda itu malah mempererat genggamannya.

“Ya!! Lepaskan aku.” Soojung berteriak. Namun bukannya menghiraukan ucapan Soojung, Jongin malah mendekatkan wajahnya pada wajah Soojung. Mencium bibirnya secara paksa. Terdengar pekikan beberapa gadis yang mungkin terkejut dengan perbuatan Jongin.

Soojung mendorong bahu Jongin tapi ciumannya malah semakin dalam. Soojung sempat sedikit terlena namun dengan hentakan keras, Soojung mampu menjauhkan tubuh Jongin dari tubuhnya. Soojung menangis dan hendak berlari meninggalkan kelas namun pergelangan tangannya ditangkap secara sempurna oleh tangan Jongin.

“Kalian. Dengarkan. Aku sudah berakhir dengan Taeyeon. Dan ini bukan karna Soojung. Dan Soojung, ia adalah gadis yang ternyata selama sembilan tahun ini aku cintai. Jadi berhentilah menyalahkan Soojung. Atau kalian akan tahu akibatnya.” Ucap Jongin sebelum menarik Soojung untuk ikut keluar bersamanya tanpa mempedulikan orang-orang disekitarnya.

.

.

.

.

Baekhyun berdiri disamping Taeyeon. Gadis itu tampak baik-baik saja. Baekhyun menyerngitkan dahinya, bagaimana bisa Taeyeon terlihat baik-baik saja melihat Jongin mencium Soojung dihadapannya? Bukan hanya itu, Jongin juga mengungkapkan bahwa ia mencintai Soojung selama sembilan tahun. Lalu apa Jongin sudah mengetahui kebenaran bahwa Soojung teman masa kecilnya?

“Eonni, kau melihat semuanya?” suara seorang