Hallo...!!

Chapter 2 is here...

Sebelumnya mo ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri dulu nih buat yang ngerayain. Mohon maaf lahir batin yha.

Klo gitu, Happy Reading aja deh...

Maaf ya klo typo-nya buanyak.

************************

“ Apa Wooyoung sudah tidur, Chan? “ tanya Junho begitu melihat Chansung keluar dari kamar Wooyoung.

Chansung hanya mengangguk seraya berjalan menuju meja makan dimana Minjun dan Junho tengah duduk sambil menikmati secangkir teh. Taecyeon juga telah bergabung bersama mereka. Nampaknya sang giant sudah menyelesaikan jadwal pekerjaannya hari ini.

“ Hai hyung... “ sapa Chansung pada Taecyeon yang tengah asyik melahap mie instan. “ Kau kelihatan sangat lapar. “

“ Seharusnya aku sudah sampai dari 1jam lalu. Tapi karena ada kebakaran, jalan yang biasa kulewati ditutup. Jadi terpaksa aku harus ambil jalan lain dan berujung dengan terjebak macet. “ cerita Taecyeon dengan wajah sedih.

“ Sabar, hyung... “ ujar Chansung sambil terkekeh seraya menepuk pundak Taecyeon.

Chansung pun berlenggang ke dapur untuk mengambil cangkir dan membuat secangkir teh hangat untuk dirinya sendiri, sebelum bergabung dengan yang lain di meja makan.

“ Belum ada kabar dari Nichkhun? “ tanya Taecyeon dengan mulut penuh.

Mendengar nama Nichkhun disebut, tangan Chansung yang sedang ayik mengaduk gula di dalam tehnya, mendadak berhenti.

“ Belum, hyung... “ jawab Junho.

“ Si brengsek itu sedang asyik menikmati hari liburnya. “ sahut Minjun. “ Minjae hyung yang memberi tauku. Dia bilang Nichkhun pergi berkencan dengan Tiffany. “

“ Ada apa dengan bocah itu? “ gumam Taecyeon setelah mendengar ucapan Minjun.

“ Entahlah, hyung. Kita juga tidak habis pikir. Kau tau sendiri kan bagaimana dia dengan Wooyoung selama ini. Tapi kenapa tiba-tiba dia jadi nampak tidak peduli dengan Wooyoung? Bahkan cenderung sengaja menyakiti Wooyoung. Mereka baru putus kemarin pagi. Siangnya langsung muncul kabar kalau Khun hyung kepergok sedang berkencan dengan Tiffany. Dan pagi ini, kabar menggemparkan kembali terdengar. Nichkhun dan Tiffany muncul di TV untuk memberikan klarifikasi tentang kebenaran hubungan mereka. Coba bayangkan bagaimana perasaan Wooyoung. “ dari raut wajahnya, Junho memang nampak sedang berpikir keras.

“ Aku juga sangat kaget mendengar kabar pagi ini. Setauku Nichkhun dan Wooyoung masih baik-baik saja saat terakhir aku bertemu mereka. Aku bahkan belum tau kalau mereka putus. Aku baru tau dari Minjun. Aku langsung menelponnya setelah stylist-ku memberitauku tentang kemunculan Nichkhun dan Tiffany di sebuah acara infotaiment pagi tadi. Aku sungguh mengira berita ini hanya sebuah rekayasa untuk menutupi hubungan Nichkhun dan Wooyoung. Aku pikir hubungan mereka nyaris terbongkar. “ ujar Taecyeon yang kemudian beranjak berdiri untuk membuang cup bekas mie instan-nya ke tempat sampah.

“ Aku juga tidak mengerti. “ sahut Minjun setelah menghela nafas panjang. “ Chansung! Bagaimana menurutmu? “ tanya Minjun pada sang maknae yang masih saja berdiri mematung di dapur, dengan secangkir teh hangat yang hampir dingin di depannya.

“ Eh?! “ terbangun dari lamunannya, Chansung pun nampak kaget mendengar namanya disebut Minjun dengan volume keras.

“ Ada apa denganmu? Membuat secangkir teh saja kenapa begitu lama? “ tanya Minjun heran melihat tingkah Chansung.

“ Aku... aku hanya sedang berpikir. “ dengan segera Chansung melanjutkan mengaduk tehnya sebelum dengan cepat berjalan menuju ke meja makan.

“ Berpikir apa? “ tanya Minjun lagi sambil menepuk-nepuk pundak Chansung yang kini sudah duduk tepat di sampingnya.

“ Yah.... Tentang Khun hyung dan Wooyoung.... “ jawab Chansung singkat.

“ Kau juga terlihat aneh, Chan.... “ ujar Junho tiba-tiba.

“ Aneh? Kenapa? “ tanya Chansung tidak mengerti dengan komentar Junho.

“ Sejak kita mendengar kabar putusnya Khun hyung dan Wooyoung, juga tentang hubungan baru Khun hyung dan Tiffany, kau yang paling sedikit berkomentar. Kau lebih banyak diam dan melamun hari ini... “ Junho menguraikan penjelasannya tentang sikap Chansung yang menurutnya aneh.

“ Ah... Itu perasaanmu saja... “ jawab Chansung singkat, berusaha terlihat senormal mungkin.

Meski berusaha mengelak, tapi di dalam hati Chansung memang membenarkan ucapan Junho. Dirinya hari ini memang sedang tidak mood untuk melakukan apapun. Bahkan untuk hanya sekedar bicara.

“ Kalau kau menuruti apa yang aku katakan, pasti Wooyoung tidak akan tersakiti sejauh ini, Chan. “ Junho kembali buka suara.

Meski tidak ada kalimat pembuka terlebih dahulu, nampaknya Taecyeon dan Minjun sudah mengerti kemana arah pembicaraan Junho.

“ Semua tidak semudah yang kau katakan... “ sahut Chansung singkat seraya kembali menyesap tehnya yang sudah mendingin.

“ Kau yang mempersulit ini... Itulah sebabnya kau bilang ini tidak mudah. “ bantah Junho.

Sementara itu, melihat kedua member termuda mereka beradu mulut, Minjun dan Taecyeon memilih untuk menjadi sosok pendengar yang baik.

“ Semua memang tidak mudah. Bukan aku yang mempersulit. Meski memang aku yang terlebih dahulu menyukai Wooyoung tapi bukan berarti semua menjadi mudah untukku. Bagaimanapun juga, Khun hyung yang pertama kali membuka perasaannya pada Wooyoung. Dia juga yang pada akhirnya mampu memenangkan hati Wooyoung. Dan seperti yang kau lihat sendiri. Meski Wooyoung sering tersakiti karena ulah Khun hyung, tapi Wooyoung begitu mencintai Khun hyung. Itulah sebabnya kenapa dia selalu mau menerima Khun hyung kembali setelah Khun hyung memutuskan hubungan mereka. “ dari nada bicaranya, emosi Chansung jelas sudah tersulut karena Junho.

“ Kau yang selalu terlalu banyak mengulur waktu. Kau tidak pernah mau mengambil kesempatan yang ada untuk mengungkapkan perasaanmu... “ bukan Junho namanya kalau tidak keras kepala.

“ Kau pikir mudah mengungkapkan cinta kepada orang yang selalu datang padamu untuk mencurahkan isi hatinya tentang orang lain yang