Chapter 3

My Trouble Maker
Please Subscribe to read the full chapter

Malam semakin larut namun di sudut kota Tokyo terlihat beberapa kendaraan mulai memasuki satu kawasan. Berbagai jenis mobil mulai berdatangan ke tempat dimana para anak muda Tokyo berkumpul setiap malam.

.

“Hai Soo, tumben sekali kau kemari?” ucap salah satu namja yang terlihat sedang bermesraan di atas kap mobil bersama dua yeoja.

.

“Aku kemari karena si monyet hitam itu. Aish, dia selalu membawa kata persahabatan jika aku tak datang melihat aksi balapan pentingnya” kesal Sooyoung. Namja itu tertawa mendengar alasan Sooyoung datang kemari.

.

“Hahahaha sepertinya Kwongul menganggap lawan-lawannya hari ini spesial, makanya kau disuruh datang”

.

“Apa kau tahu siapa mereka?”, tanyanya penasaran. Namun namja itu tidak menjawab, melainkan meminta Sooyoung untuk melihatnya nanti.

.

Suasana mulai ramai, para pembalap mulai berdatangan, baik namja maupun yeoja. Kawasan ini memang terkenal untuk balapan liar atau sekedar tempat berkumpul para anak muda Tokyo sekaligus tak jarang menjadi ajang perkelahian ataupun tempat transaksi barang-barang haram. Siapapun yang berani datang ke tempat ini, berarti orang tersebut berani menanggung resiko apapun yang akan dia dapatkan nantinya.

.

Teriakan histeris dari sekumpulan yeoja terdengar tak jauh dari tempat Sooyoung berada. Sebuah mobil Ford GT40 berwarna hitam mulai masuk ke kawasan dan segera mengambil tempat untuk dia memarkirkan mobil kebanggaannya itu.

.

Sooyoung segera menoleh ke arah suara dan menatap takjub seseorang yang sedang dikerumunin yeoja-yeoja cantik dan y. Siapa lagi jika bukan sahabatnya, Kwon Yuri. Belum usai rasa takjubnya, Sooyoung melihat sebuah mobil Lexus LFA hitam yang baru saja masuk beberapa saat setelah Yuri.

.

Saat melihat siapa pemilik mobil dan siapa yang mendampinginya, Sooyoung dibuat terkejut. Orang yang sudah lama tak pernah ia lihat kini muncul dihadapannya, dan Sooyoung dapat menebak dengan pasti bahwa namja itu akan menjadi salah satu lawan Yuri malam ini.

.

Berbeda dengan Yuri yang datang sendiri, namja itu ditemani oleh beberapa pria berbadan tegap dan memakai pakaian serba hitam. Siapa yang tidak mengenal namja tersebut, salah satu yakuza yang bukan hanya terkenal di Tokyo, namun beberapa daerah di Jepang menjadi wilayah kekuasaannya. Saat itu juga Sooyoung mengerti, kenapa Yuri memintanya untuk datang.

.

.

“Kau sangat jelek jika memasang tampang terkejutmu seperti itu, Syoo” ucap Yuri yang sudah berada di sebelah sahabatnya itu.

.

“YA!! bisakah kau datang tanpa mengejutkanku?” kesal Sooyoung karena kemunculan Yuri yang tiba-tiba di sebelahnya.

.

“Sorry buddy, aku tak dapat menahan diri melihatmu memasang tampang bodoh seperti itu”

.

Mendengar ucapan Yuri, Sooyoung tanpa pikir panjang memukul kepala Yuri. “jangan bicara sembarang, dasar monkey menyebalkan.”

.

Yuri malah tertawa puas karena reaksi temannya itu, namun tiba-tiba ia berhenti tertawa saat Sooyoung melihatnya dengan tatapan serius. “Ada apa, Syoo?” tanya Yuri sedikit takut dengan perubahan mimik dari sahabatnya itu.

.

“Aku lapar” ucap Sooyoung tanpa dosa. Yuri menduga bahwa Sooyoung akan bertanya mengenai namja pemilik Lexus FLA namun dugaannya salah. Ia pun membalas balik memukul kepala Sooyoung, kemudian pergi begitu saja tanpa mempedulikan teriakan Sooyoung dan menuju sekumpulan namja dan yeoja yang merupakan temannya di kawasan ini.

.

.

.

.

“Apa kau yakin akan bertanding melawan Yuri?” tanya seorang yeoja yang berbicara kepada namja pemilik Lexus tadi. Saat ini mereka sedang memperhatikan gerak-gerik Yuri dan Sooyoung sejak beberapa menit yang lalu.

.

“Aku rasa tidak masalah jika ikut bertanding malam ini” jawab namja itu tanpa melepaskan pandangannya ke arah Yuri yang baru saja menyapa teman-temannya.

.

.

.

.

***

.

Setelah hampir 2 minggu tak bertemu, akhirnya Taeyeon menepati janjinya kepada Tiffany. Malam ini mereka akan bertemu dan merencanakan untuk pergi ke Ginza. Wilayah dengan properti termahal di Jepang, yang merupakan pusat perbelanjaan dengan berbagai jenis merk terkemuka mulai dari Dior, Chanel, hingga Prada, semuanya ada disini.

.

Sunny menggeleng heran melihat Tiffany yang hampir 2 jam menghabiskan waktunya di depan cermin hanya untuk pergi belanja bersama kekasihnya.

.

“Taeyeon pasti terpesona dengan atau tanpa kau berdandan, Tiff” ucap Sunny. Tiffany tersenyum menoleh ke arah Sunny yang berdiri di depan pintu kamarnya.

.

“Aku hanya nervous akan bertemu dengannya. Akhirnya dia bisa menemuiku lagi” ucapnya bahagia.

.

Sunny dapat melihat jelas kebahagiaan yang terlukis di wajah Tiffany. Bagi Sunny, ini pertama kali dalam pertemanan mereka bahwa ia dapat melihat Tiffany yang selalu bahagia jika akan bertemu dengan Taeyeon.

.

Tidak ada yang menyangka bahwa wanita muda yang sangat menggilai warna pink ini mengalami hidup yang keras. Tiffany sudah menjalani hidup kerasnya di Jepang selama beberapa tahun sebelum bertemu dengan Taeyeon. Bekerja sebagai bartender di sebuah diskotik terkenal di Tokyo, ia lakukan untuk hidupnya dan untuk membiayai Yonghwa, adik semata wayangnya.

.

Tiffany adalah wanita tegas dan pekerja keras, bahkan ia tidak pernah memikirkan pendamping hidup sebelum bisa memberikan kehidupan yang layak buat adiknya dan dirinya sendiri. Namun bertemu dengan Taeyeon merubah segalanya, pria itu mampu meyakinkan Tiffany dan akhirnya menjalin hubungan.

.

Walaupun Taeyeon mampu menjamin kehidupan Tiffany dan Yonghwa, namun pemilik senyum bulan sabit itu tak berhenti dari pekerjaannya. Dia menyukai dunia kemewahan, jadi dia tidak akan rela berlama-lama hanya di apartemen saja.

.

Bel apartemen berbunyi, Tiffany dengan segera mengambil ponselnya dan berpamitan dengan Sunny untuk pergi bersama Taeyeon. Sepanjang perjalanan, ia tak pernah berniat melepaskan genggaman tangannya pada Taeyeon yang sedang fokus menyetir.

.

Taeyeon berjanji akan menemani kekasihnya itu berbelanja di Ginza. Ia membiarkan Tiffany memilih apapun yang diinginkannya. Selesai berbelanja, keduanya menyempatkan diri untuk makan di restoran yang tak jauh dari Ginza.

.

“Tae, apa kau akan menginap malam ini?”, Taeyeon menghentikan suapannya dan menatap Tiffany.

.

Pria berwajah imut itu meletakkan pisau dan garpu, lalu tangannya menggenggam tangan Tiffany. “Mian, phanya~aa. Ada beberapa hal yang harus kuurus malam ini”.

.

Kekecewaan terlihat jelas di mata Tiffany, namun ia berusaha untuk tidak terlihat egois. “Aku mengerti, Tae” ucapnya pelan.

.

“Tapi kita bisa bertemu lagi untuk besok dan beberapa hari ke depan. Pekerjaanku sudah tidak terlalu banyak, hanya saja untuk menginap, aku belum bisa”, buru-buru Taeyeon menjawab untuk membuat Tiffany tersenyum.

.

Keduanya saling menatap intens, akhir-akhir ini mereka jarang bertemu karena urusan masing-masing meskipun urusan Taeyeon lah yang paling menjadi alasan terbesar.

“Terima kasih untuk makan malamnya dan menemuiku malam ini, Tae” ucap Tiffany tulus. Taeyeon hanya membalasnya dengan mengecup punggu tangan Tiffany.

.

“I love you, mushroom”

.

“I love you too, Tae”

.

.

Musik nan merdu dan lembut mulai terdengar di penjuru restoran. Taeyeon mengajak Tiffany berdiri dan berjalan menuju ke lantai dansa. Keduanya mulai berdansa dengan mengikuti irama musik yang pelan.

.

Sesekali, baik Taeyeon maupun Tiffany saling melempar senyum. Keduanya hanyut dalam suasana saling melepas rindu. Pancaran kebahagiaan terlihat jelas di mata keduanya. Bahkan sampai musik berakhir pun, tidak ada yang berniat mengakhiri tatapan itu.

.

Taeyeon mempersempit jaraknya dengan Tiffany dan langsung mendaratkan bibirnya ke bibir milik Tiffany. Mereka saling melepas kerinduan dan juga menyalurkan rasa yang dimiliki keduanya. Lembut dan tidak argresif.

.

.

Drtttt..drttt...

.

Taeyeon mengakhiri ciuman itu ketika ponselnya bergetar tanda ada panggilan masuk. Ia pun mengangkatnya dan Tiffany menyadari perubahan ekspressi Taeyeon yang terlihat cemas. Begitu ia mengakhiri telpon itu, Taeyeon membawa Tiffany kembali ke meja mereka.

.

“Jieun mencariku saat ini, aku akan mengantarmu pulang” ucap Taeyeon sambil mengambil jasnya dan memanggil pelayan.

.

“Tidak usah Tae, aku pulang naik taksi– ” Taeyeon segera memotong ucapan Tiffany.

.

“Tidak sayang, aku akan mengantarmu terlebih dahulu. Kajja”, keduanya lalu keluar menuju parkiran dan meninggalkan kawasan Ginza.

.

Sesampainya di apartemen, Taeyeon hanya mengantar Tiffany hingga pintu depan. Ia tidak sempat masuk karena sedari tadi ponselnya terus bergetar. “Tae, hati-hati. Sampai ketemu lagi”, Tiffany memberikan kecupan di pipi kanan Taeyeon.

.

“Hemm, aku pulang dulu. Besok, kita makan siang bersama. Aku akan menjemputku, bye”

.

“Bye”

.

.

.

Taeyeon melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sebenarnya ia sangat panik saat mendapatkan kabar mengenai Jieun. Namun ia tidak ingin menunjukkannya di hadapan Tiffany. Begitu tiba di rumah, asisten pribadinya menceritakan apa yang terjadi.

.

Taeyeon masuk ke kamar dan melihat Jieun yang menangis dengan memeluk Dookong miliknya. Ia segera memeluk Jieun untuk menenangkannya. “Sshhh, tenanglah. Oppa ada disini, sayang”

.

Tahu bahwa Taeyeon sudah datang, Jieun memeluk tubuh pria itu dengan sangat erat. Orang yang dari tadi dicarinya akhirnya pulang juga. Taeyeon membaringkan Jieun dengan perlahan, dan ia pun ikut berbaring di sebelahnya dengan memeluk wanita itu.

.

Jieun sudah mulai tenang dan tangisnya mereda. Taeyeon membenarkan rambut Jieun yang sedikit berantakan. Tanpa diketahui Jieun, ada seorang dokter yang siap menyuntikkan obat ke tubuhnya. Taeyeon mencoba membuat Jieun agar ia tidak menyadari kehadiran dokter itu.

.

Selang berapa menit, akhirnya Jieun sudah memasuki alam mimpinya. Taeyeon membetulkan posisi sel

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Estaeny
Eriika
#2
Jaya
vikajung #3
Chapter 13: Gmna cra dpt pw nya?
Cestellafeli #4
kalau mau minta password gimana ya caranya?
ita1709 #5
Chapter 4: cara taeyeon melamar tiffany sweet bgt.. gue senyum-senyum sendiri bacanya
sangat suka karakter taeyeon disini
ita1709 #6
Chapter 2: Siapa Jieun? Ada hubungan apa dia dg taeyeon? kepedean yuri udh diambang batas but he's so sweet, right?? ahahaha
ita1709 #7
Chapter 1: ok. baru part 1 ceritanya menarik, seru.. apalagi disuguhi adengan taeny diawal kkekeke.
ijin baca authorr
puglife3847 #8
Chapter 1: Alur ceritanya seruu, TaeNy gimana itu
minhyukcn #9
Chapter 12: Yah masa yul oppa nikah ma victoria, trus jessica gimana?