Chapter 4

My Trouble Maker
Please Subscribe to read the full chapter

Your comment is my vitamin

.

.

----------------------

 “Kondisi Nyonya Jieun tidak bisa diremehkan begitu saja. Saya harap, anda bersedia untuk mengizinkan pihak rumah sakit melakukan perawatan lebih intensif. Setidaknya mengurangi resiko”, jelas seorang dokter yang sudah mulai berambut putih dengan kacamata khasnya.

.

“Lakukan semaksimal mungkin, ssaem. Saya percaya pada kemampuan anda beserta tim”

.

“Akan saya laksanakan, Tuan Kim”

.

.

.

---------------------------------

.

Tiffany POV

.

Kulihat pria yang aku cintai sedang menyandarkan kepalanya di atas setir mobil. Hari ini tidak biasanya ia menjemputku sendirian tanpa seorang bodyguard pun yang mendampinginya. Jika sudah begini, aku pasti tahu ini semua berhubungan dengan Jieun. –Sigh– Setiap mengingat itu, aku selalu sadar posisiku tidak akan pernah sejajar dengannya.

.

Kuhampiri Taeyeon dan ku buka pintu mobilnya. Dia masih tidak bereaksi dengan kedatanganku, kuputuskan untuk berdiri di sebelahnya dengan posisi ia masih duduk dibangku pengemudi.

.

Kuusap punggungnya dengan begitu lembut, membantunya untuk melupakan sejenak semua beban yang menghampirinya. “TaeTae~” ucapku lirih, berharap ia mendengarnya.

.

Taeyeon beraksi, ia segera menegakkan tubuhnya dan menoleh ke arahku. “Hei, mian sayang” sapanya sambil menggenggam kedua tanganku dan tersenyum.

.

Kuarahkan tangan kananku untuk mengusap pipinya dan tangan kiri yang masih menggenggam tangannya. “Kau terlihat lelah. Apa sebaiknya kita pulang saja?”

.

“No, i’m fine. Aku sudah berjanji untuk mengajakmu ke Hokaido” ucapnya cepat, seperti takut jika aku membatalkan liburan kami. Lucu sekali dia, seperti anak kecil.

.

“Hahahaha, oke TaeTae~ Kita akan tetap pergi. Hmmm, apa kita hanya berdua?” tanyaku memastikan. Karena jujur saja, ini sangat aneh. Biasanya dia akan tetap membawa satu atau dua bodyguard bersamanya.

.

“Apa kau ingin aku membawa bodyguardku?”

.

Aku langsung menggeleng cepat, menolak penawarannya. Walau terasa aneh tapi aku bahagia, ini pertama kalinya kami akan pergi “hanya berdua” saja.

.

“Kha~~ Kajja” ucapnya sambil turun dari kursi pengemudi dan menuntunku menuju ke kursi penumpang di sebelahnya.

.

Hari ini, akan menjadi moment yang menyenangkan –Kuharap Begitu–

.

.

.

----------------------------------

.

Tiba di Hokaido, Taeyeon dan Tiffany langsung menuju ke hotel untuk mengistirahatkan diri sejenak sebelum mereka menjelajahi kota yang dijuluki kingdom of ice untuk hari ini dan besok.

.

Keduanya baring bersama di atas kasur hotel tanpa melepaskan genggaman tangan mereka. “Bagaimana phany~aa, apa kau menyukai kota ini, hmm?”

.

“Sangat Tae, gomawo~”, jawab Tiffany sambil menghadap ke arah kekasihnya itu dan mengecup lembut bibir Taeyeon.

.

Taeyeon ikut tersenyum melihat keceriaan dari nada bicara Tiffany. Ia begitu senang melihat kekasihnya itu tersenyum lepas. “Ingin mandi bersama?”, Sifat byun Taeyeon muncul seketika saat tak sengaja melihat dress Tiffany akan tersingkap nenunjukkan paha putih wanitanya itu.

.

“In your dream, Mr. Kim”, Taeyeon mencubit hidung mancung milik Tiffany. Ia begitu menggemaskan jika sedang pura-pura marah dan Taeyeon suka menggodanya.

.

Taeyeon segera berdiri dan mulai membuka kemeja biru laut yang ia kenakan tanpa peduli bahwa Tiffany sedang menatap punggungnya. “Jangan memandangiku seperti itu, sayang”, Tiffany segera sadar dan mengambil bantal yang ada di dekatnya dan melemparnya ke arah Taeyeon.

.

“Hahaha” Taeyeon tertawa puas dan berlari menuju kamar mandi sebelum bantal yang Tiffany lempar mengenai punggungnya.

.

.

.

.

.

.

.

Brrrrrr~

.

Taeyeon merangkul tubuh Tiffany dalam dekapannya. Hari menjelang malam, keduanya berniat untuk dinner di luar hotel dan menikmati pemandangan Hokaido yang ditutupi seluruh salju.

.

Keduanya memilih untuk makan di sebuah restoran ramen yang tak jauh dari hotel karena keinginan Tiffany. Mereka mengambil tempat duduk di lantai atas supaya dapat melihat pemandangan dari atas.

.

Alunan musik jazz menambah suasana bahagia yang dirasakan keduanya. Tiffany tersenyum simpul saat melihat kekasihnya makan dengan cukup cepat seperti anak kecil yang kelaparan.

“Pelan-pelan Tae”, Tiffany menggunakan tisu untuk mengelap sudut kanan bibir Taeyeon yang sedikit belepotan akibat kuah ramen.

.

“Ini sangat enak, Fany-aa. Ramen terenak yang pernah ku makan”

.

“Ya, aku setuju Tae” balas Tiffany dengan senyum bulan sabitnya.

.

Selesai makan, keduanya memilih berdansa dengan alunan musik Jazz. Moment inilah yang sudah cukup lama tidak mereka lakukan karena kesibukan masing-masing keduanya. Tiffany menatap cukup lama pria yang sudah bersamanya hampir 2 tahun ini.

.

“Something happen, dear?”, Taeyeon bertanya saat melihat tatapan sendu dari Tiffany. Wanita itu hanya menjawabnya dengan gelengan kepala.

.

“Aku hanya bahagia kita punya waktu seperti ini, Tae” senyumnya yang selalu mampu membuat Taeyeon ikut tersenyum.

.

“Aku mencintaimu, Tiffany Hwang”

.

“Nado, Kim Taeyeon”

.

.

.

***

.

.

Ting......Tong......Ting......Tong

.

.

Jessica yang baru saja selesai berpakaian, tiba-tiba dikejutkan oleh bel apartemen.

“Selamat siang, Nona Jung. Ini ada paket” sapa seorang namja yang masih muda dengan pakaian security yang dia kenakan dan memberikan sebuah kotak yang cukup besar.

.

“Apa ini?”

.

“Saya tidak tahu Nona. Tetapi pengirim mengatakan untuk membukanya hati-hati” jelas namja muda itu.

.

Jessica menerima meski bingung dengan apa yang yang baru saja terjadi. Ia mempersilahkan namja muda itu untuk pergi meninggalkan apartemennya. Dengan perlahan ia membawa kotak itu ke ruang tamu dan membukanya.

.

To: My Gorgeous Lady~

.

Hai cantik, selamat pagi. Aku berharap tidurmu sangat nyenyak semalam. Semoga kau menyukai sarapan pagi ini.

.

.

With Love,

KYR

.

.

Setelah membaca note yang tertulis di atas kotak itu, Jessica membuka isi kotak dan ternyata isinya adalah dua buah sandwich dan susu kotak instan dengan 2 rasa yang berbeda. Ia hanya menggeleng heran melihat kejutan pagi ini dan ia tahu siapa pelakunya.

.

Mengingat kejadian beberapa hari lalu dimana Yuri menolongnya karena hampir tertabrak, keduanya mulai saling menyapa satu sama lain. Meskipun belum terlalu banyak pembicaraan diantara mereka, tapi Jessica sudah mulai menerima keberadaan Yuri, mahasiswanya ­–yang kadang menyebalkan­– itu.

.

Selesai menyantap sarapan yang dikirim oleh Yuri, ia segera bersiap-siap mengingat hari ini ia memiliki jadwal untuk membeli keperluan sehari-hari yang persediaannya hampir habis. Tapi siapa sangka, makhluk hitam dengan kacamata coolnya sedang bersandar di mobil sport kesayangannya sambil tersenyum manis ke arahnya.

.

“Morning, cantik~” sapa Yuri dengan senyuman paling menawan. –menurut dia sih–

 .

Jessica justru berkacak pinggang. Ia menatap tajam salah satu mahasiswanya itu karena memanggilnya sembarangan. Yuri tertawa melihatnya, ia semakin menggoda Jessica.

.

“Miss Jung yang cantik, anda semakin cantik jika marah seperti itu” goda Yul.

.

“awwwww”, Jessica tanpa ampun memukul lengan mahasiswanya itu dan menimbulkan teriakan kesakitan dari Yuri.

.

“Kau ini, menggunakan seseorang untuk mengantarkan sarapan tetapi kau ada disini”, Jessica merasa kesal dengan kejutan konyol yang sering Yuri lakukan untuknya. Walaupun tidak dapat ia pungkiri bahwa ia senang dengan kehadiran Yuri yang tidak seburuk apa yang dipikirkannya selama ini.

.

Yuri mengambil sesuatu dari saku celananya dan menunjukkan sebuah gelang sederhana namun dengan warna pelangi yang begitu indah. Ia mengangkat tangan kiri Jessica dan memasangkannya ke pergelangan tangan Jessica.

.

“Perfect”, ucap Yuri tersenyum ke arah wanita cantik dengan keanggunan dan wibawa yang dimilikinya.

.

Jessica nampak terkejut namun ia terkesima dengan gelang indah yang baru saja diberikan Yuri padanya.

.

.

–Yuri POV–

.

Kulihat senyumnya yang begitu indah pagi ini. Wanita dengan kecantikan luar biasa dan keanggunan yang begitu elegan. Senyumnya, yang selalu ingin kulihat setiap pagi saat aku melihat dunia ini. –apa aku bisa? –

.

Ia seperti terkesima melihat gelang itu. Well, itu gelang persahabatan yang ingin kuberikan padanya. Walaupun sesungguhnya aku sangat membenci persahabatan dengan seorang wanita. –Kau tahu? Karena aku mulai jatuh cinta pada wanita dihadapanku ini–

.

“Terima kasih, Yul. Ini begitu indah, apa aku pantas menerimanya?” ia bertanya padaku, manis sekali melihat ia yang masih bingung dengan gelang pemberianku.

.

“Gelang ini sebagai tanda bahwa seorang miss Jung sudah menjadi sahabatku”, kulihat Jessica tersenyum. aku merasa lega dia menyukai kado kecil pemberianku.

.

Jessica mengucapkan terima kasih kepadaku sekali lagi dengan senyum yang belum pernah kulihat sebelumnya. Aku meminta izin untuk menemaninya ke minimarket yang tidak jauh dari apartemen.

.

Sepanjang perjalanan, kami saling menceritakan hal-hal konyol yang pernah kami lakukan sewaktu masih kecil. Tidak kusangka, wanita yang berjalan di sebelahku ini semasa kecilnya adalah gadis tomboy yang senang bermain sepakbola saat ia tinggal di San Fransisco.

.

Kami memilih beristirahat di sebuah kafe usai berbelanja. Mataku tak pernah teralihkan dari pemandangan yang sangat indah. Baru kali ini aku menyadari bahwa ada makhluk ciptaan Tuhan yang begitu menakjubkan.

.

“Apa sudah selesai memandanginya?” sebuah suara mengangetkanku. Kulihat ia menatap tajam saat menyadari bahwa aku sedari tadi memandanginya.

.

“Apa ada yang salah? Aku hanya mengagumi wanita yang begitu cantik dihadapanku ini”

.

Je

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Estaeny
Eriika
#2
Jaya
vikajung #3
Chapter 13: Gmna cra dpt pw nya?
Cestellafeli #4
kalau mau minta password gimana ya caranya?
ita1709 #5
Chapter 4: cara taeyeon melamar tiffany sweet bgt.. gue senyum-senyum sendiri bacanya
sangat suka karakter taeyeon disini
ita1709 #6
Chapter 2: Siapa Jieun? Ada hubungan apa dia dg taeyeon? kepedean yuri udh diambang batas but he's so sweet, right?? ahahaha
ita1709 #7
Chapter 1: ok. baru part 1 ceritanya menarik, seru.. apalagi disuguhi adengan taeny diawal kkekeke.
ijin baca authorr
puglife3847 #8
Chapter 1: Alur ceritanya seruu, TaeNy gimana itu
minhyukcn #9
Chapter 12: Yah masa yul oppa nikah ma victoria, trus jessica gimana?