Chapter 2

My Trouble Maker
Please Subscribe to read the full chapter

Suasana pagi Gimpo Airport terbilang cukup ramai meskipun jam menunjukkan pukul 06.30 waktu Korea. Hilir mudik penumpang yang baru saja tiba di pintu kedatangan maupun yang akan melakukan penerbangan.

.

Di ruang tunggu keberangkatan, sepasang kekasih sedang menunggu penerbangan mereka yang akan membawa keduanya ke Tokyo, Jepang. Hari ini hari yang ditunggu oleh Jessica karena dia akan segera bekerja di tempat impiannya di Tokyo, sedangkan tidak untuk Hyoyeon. Meskipun ia ikut mengantar tunangannya itu, namun besok ia sudah harus kembali lagi ke Seoul.

.

Suara pengumuman terdengar di seluruh ruang tunggu penumpang bahwa Korean Airlines menuju Tokyo akan segera berangkat. Seluruh penumpang segera masuk ke dalam pesawat termasuk Hyoyeon dan Jessica.

.

Perjalanan 1 jam 30 menit akhirnya berhasil ditempuh keduanya. Karena cukup melelahkan, Jessica memutuskan untuk ke apartemen yang akan ditempatinya selama tinggal di Tokyo dan barulah memikirkan kemana ia dan Hyoyeon akan pergi makan siang bersama.

.

“Tadaaaaaa.......” ucap Hyoyeon saat membukakan pintu apartemen untuk tunangannya. “Semoga kau suka dengan tempat ini, Sica” lanjut Hyoyeon sambil mempersilahkan Jessica masuk.

.

“Ini sangat simple tapi bagus sekali, Oppa” Jessica mengagumi apa yang tersaji di depannya. Sebuah apartemen yang tidak terlalu mewah, namun terkesan elegan dan semua penataan disini sangat bagus.

.

Sebenarnya, sebelum ia mengatakan akan kerja di Jepang kepada Hyoyeon, ia sudah membeli apartemen mewah atas nama Mr. Jung, Ayahnya. Namun setelah itu, Hyoyeon menawarkan diri untuk membelikan apartemen untuk Jessica, tentu tidak semewah yang Jessica beli dengan uang Ayahnya.

Jessica tidak ingin membuat Hyoyeon kecewa, maka ia menerima apartemen pilihan Hyoyeon dan disinilah mereka berada, di sebuah apartemen yang terletak di pusat Tokyo namun bukanlah apartemen di kawasan termewah. Namun pilihan Hyoyeon membuat Jessica senang, karena namja berambut blonde itu benar-benar sesuai dengan karakter Jessica.

.

“Oppa, gomawo~” ucapnya dengan aegyo kepada Hyoyeon dan memeluk namja itu karena sangat senang dengan apartemen pemberian Hyoyeon.

.

“Apa kau menyukainya?” tanya Hyoyeon dan dijawab dengan anggukan serta senyuman manis dari Jessica. “Kajja, kau harus melihat kamarmu” ajak Hyoyeon.

.

Mereka langsung menuju kamar utama yang akan ditempati oleh Jessica. Ketika wanita berambut cokelat keemasan itu membuka pintu kamar, ia sudah sangat takjub dengan dekorasi kamarnya yang sama simpelnya dengan ruangan tamu apartemennya.

.

Hyoyeon sangat senang melihat reaksi tunangannya, walaupun ia belum bisa memberikan kemewahan untuk yeoja bermarga Jung itu, namun karena Jessica lah Hyoyeon rela bekerja keras agar Jessica mendapatkan sesuatu yang layak darinya.

“Oppa, jika kamarnya seperti ini, setiap weekend aku rela menghabiskan waktuku hanya di kasur saja” Jessica berkata seperti itu sambil tertawa kecil membayangkan bahagianya dia akan tidur sepanjang hari di waktu libur.

.

“Sleeping beauty” balas Hyoyeon dengan tawa khasnya. Namja itu kemudian membackhug Jessica yang memang tadi berada di depannya. “Maaf, jika Oppa baru bisa memberikanmu ini, Sica-yaa~”

.

Jessica melepaskan tangan Hyoyeon yang melingkar di perutnya barusan. Ia membalikkan badannya dan membingkai wajah Hyoyeon. “Oppa, ini sudah lebih dari cukup. Oppa sudah memberikanku banyak hal, terutama ini” ucap jessica saat telapak tangan kanannya menyentuh dada bidang Hyoyeon.

.

Namja itu tersenyum mendengarnya “Oppa mencintaimu, sleeping beauty”

.

“Dan aku sangat sangat mencintai Kim Hyoyeon” balas Jessica yang kembali membingkai wajah tunangannya. Lantas ia pun memberikan kecupan singkat di bibir Hyoyeon. Keduanya tersenyum bersama saling menatap satu sama lain.

.

“Ingin mencobanya?” tanya Hyoyeon saat menunjuk ke arah tempat tidur..

.

“Tentu saja, kajja Oppa” ajak Jessica sambil menggandeng tangan Hyoyeon. Mereka akhirnya berbaring bersama di atas tempat tidur. Keduanya memutuskan beristirahat sejenak sebelum makan siang dan berbelanja beberapa perlengkapan yang akan dibutuhkan Jessica.

.

Sudah 2 tahun pasangan ini menjalin hubungan, namun Hyoyeon tidak pernah melebihi batas terutama karena ia sangat menghormati Jessica. Diantara sekian banyak namja diluar sana, Hyoyeon sangat berbeda. Bagi Jessica, Hyoyeon adalah pria yang sangat menghargai wanita dan memperlakukan mereka dengan baik.

.

Trauma masa lalu, membuat Jessica menjadi sangat tertutup dengan namja manapun namun 2 tahun lalu, seseorang berhasil membuka gembok yang mengurung Jessica dari pergaulan dengan makhluk bernama laki-laki. Seseorang itulah yang kini menjadi tunangannya sekaligus calon suaminya.

.

.

.

.

***

.

Tiffany masih menggenggam tangan adiknya yang tertidur pulas setelah dokter datang memeriksanya ke apartemen mereka. Sudah seminggu sejak kejadian malam itu, dan ini hari kedua Yonghwa diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit. Luka di tubuh Yonghwa cukup parah namun beruntunglah organ-organ vitalnya tidak terkena efek pukulan itu terutama bagian paru-paru dan jantungnya.

.

Di lain sisi, Sooyoung dan Sunny duduk di sofa yang ada di ruang tamu apartemen. Pasangan itu memberikan ruang pada kakak adik itu. Tak berapa lama, muncullah namja berkulit kecokletan dengan jaket kulit hitam andalannya.

.

“Akhirnya kau datang juga, Yul” ucap Sooyoung kepada sahabatnya yang baru saja datang itu.

.

“Sorry buddy, aku ada beberapa urusan yang tidak bisa kutinggalkan”

.

“Balapan??”

.

“Yups. Kau kan tahu, balapan sudah seperti nafas bagiku Syoo” jawab Yuri dengan gaya berlebihannya dan justru mendapat lemparan bantal sofa dari Sunny.

.

“Hahahahaha, rasakan itu. Kau tahu kan, kekasihku ini membenci pria yang alay Yul” ucap Sooyoung yang tertawa puas.

.

“Aish, kau galak sekali Sunny-yaa~” rengek Yul. “dasar gadis pendek” ucapnya lagi namun dengan suara lirih. Sayangnya Sunny agak mendengar ucapan itu.

.

“Apa kau bilang Yul?” tanya Sunny yang sudah bersiap dengan bantal sofa lainnya.

.

“Aku bilang ada semut disini. Hehehe, aku mau melihat keadaan Yong” ucap Yul dan segera melarikan diri sebelum Sunny mengamuk.

.

Tanpa ingin membuat kegaduhan, Yul perlahan memutar knop pintu kamar Tiffany dimana ia melihat Yonghwa yang sedang tidur dan Tiffany yang memandangi adiknya itu.

.

“Fany-yaa~” sapa Yul dan mendekat ke arah Tiffany berada, lalu ia ikut duduk di sebelah yeoja yang memiliki eye smile yang sangat cantik.

.

“Hai Yul....”

.

“Bagaimana keadaannya?” tanya Yuri membuka pembicaraan.

.

“Dokter bilang kondisinya sudah mulai membaik namun harus beristirahat total”

.

“Apa Yong sudah menceritakan siapa pelakunya?” Tiffany menggeleng lemah saat Yuri bertanya hal itu.

.

“Dia tidak tahu siapa pelakunya, Yonghwa hanya bilang bahwa ia diserang 4 orang berpakaian hitam dan memakai topeng” jawab Tiffany.

.

Semenjak kejadian yang dialami Yonghwa, Yuri mulai mengenal Tiffany yang notabene adalah kekasih Taeyeon dan juga merupakan teman satu apartemen dengan Sunny, kekasih Sooyoung.

.

Diantara ketiga namja ini, Taeyeon dan Sooyoung yang paling dekat karena intensitas bertemu mereka yang sering saat di luar. Sedangkan Yuri, sangat sibuk dengan balapan mobilnya dan juga urusannya dengan wanita-wanitanya serta jadwal clubbingnya setiap minggu.

.

Karena alasan-alasan itulah Yuri tidak sering bertemu dengan kedua sahabatnya sehingga baru seminggu lalu ia mengenal Tiffany secara langsung.

.

“Aku sudah meminta teman-temanku untuk membantu mencari tahu siapa pelaku yang memukul Yonghwa. Mereka juga termasuk orang-orang yang sering mengikuti balapan motor di tempat yang sering Yonghwa ikuti” jelas Yuri.

.

“Terima kasih, Yul atas bantuannya” ucap Tiffany tulus.

.

Yuri kemudian memandang Tiffany beberapa saat sebelum ia memberanikan diri bertanya kepada yeoja yang berada disampingnya ini. “Hmmm, Fany-yaa~ boleh aku bertanya sesuatu?” tanya Yuri agak ragu.

.

“Ya, silahkan” saat Tiffany memberikan lampu hijau untuknya, ia pun segera menanyakan apa yang ingin ditanyakan.

.

“Apa kau tahu, siapa Taeyeon?” tanyanya pelan namun cukup terdengar oleh Tiffany, dan Tiffany hanya menjawabnya dengan anggukan.

.

Suasana kembali menjadi canggung setelah itu. Tak ada lagi pembicaraan yang terjadi. Yuri tidak tahu harus berbuat apa, sebenarnya dia hanya ingin memastikan hal itu saja karena menurut Yuri, Tiffany adalah yeoja yang baik.

.

Tak ingin berlama-lama disitu, Yuri pamit keluar dari kamar itu dan menemui Sooyoung dan Sunny yang sedang menonton di ruang tamu.

.

“Ini gila Syoo” ucap Yuri tiba-tiba. Sooyoung menoleh ke arah sahabatnya itu dengan heran. Ia bingung apa yang sedang dibicarakan Yuri. Sunny masih fokus pada acara televisi yang ditontonnya namun ia juga mencoba mendengar pembicara Yuri dan Sooyoung.

.

“Apanya yang gila Yul?” tanya Sooyoung.

.

“Taeyeon dan Tiffany. Bukankah ini gila?? Aku sudah bertanya pada Tiffany, apa dia tahu siapa Taeyeon dan dia mengetahuinya tapi mereka berpacaran

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Estaeny
Eriika
#2
Jaya
vikajung #3
Chapter 13: Gmna cra dpt pw nya?
Cestellafeli #4
kalau mau minta password gimana ya caranya?
ita1709 #5
Chapter 4: cara taeyeon melamar tiffany sweet bgt.. gue senyum-senyum sendiri bacanya
sangat suka karakter taeyeon disini
ita1709 #6
Chapter 2: Siapa Jieun? Ada hubungan apa dia dg taeyeon? kepedean yuri udh diambang batas but he's so sweet, right?? ahahaha
ita1709 #7
Chapter 1: ok. baru part 1 ceritanya menarik, seru.. apalagi disuguhi adengan taeny diawal kkekeke.
ijin baca authorr
puglife3847 #8
Chapter 1: Alur ceritanya seruu, TaeNy gimana itu
minhyukcn #9
Chapter 12: Yah masa yul oppa nikah ma victoria, trus jessica gimana?