Chapter 1

My Trouble Maker
Please Subscribe to read the full chapter

Part 1

.

.

Tokyo, Jepang

 

Seorang yeoja muda dengan rok mini pendek berwarna merah di atas lutut dengan memakai heels dengan warna sepadan, berjalan bak model yang sedang berada di atas catwalk. Suasana kantor yang semula tenang menjadi sedikit ricuh karena kehadirannya.

 

Beberapa orang yang ada disana khususnya para namja, tak dapat mengalihkan pandangan mereka dari yeoja itu. Mereka benar-benar terpesona dengan lekukan sempurna yeoja itu terlebih parasnya yang sangat cantik.

 

Tanpa peduli dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, dia tetap berjalan menuju ruangan yang ingin dia tuju. Satu-satunya ruangan yang terlihat sepi namun dapat dipastikan bahwa ada seseorang di dalam ruangan itu.

 

Ia tersenyum saat melihat seseorang yang ingin ditemuinya sedang bersandar di kursi kebesarannya dan memejamkan matanya. Terlihat bahwa orang itu terlihat sangat lelah. Dengan hentakan heelnya yang sedikit nyaring, seseorang itu tersenyum saat mengetahui siapa yang datang.

 

“Apa pekerjaanmu sudah selesai, Oppa?” tanya yeoja itu sambil memilih duduk di atas meja kerja tepat dimana seseorang yang dipanggilnya Oppa itu duduk.

 

“Ya, aku sudah selesai. Kau datang kesini untuk menjemputku, hmmm?” pria itu balik bertanya. Ia pun menggeser kursinya tepat di hadapan sang yeoja yang masih duduk di atas meja. Tanpa canggung, yeoja itu menunduk dan memberikan ciuman singkat di bibir pria itu lalu ia tersenyum menampakkan bulan sabit dari matanya.

 

“Tentu saja. Ini jadwal kita bertemu. Apa Oppa tidak merindukanku?”

 

“Hahahaha tentu aku merindukanmu Phany~aa. Kau ingin pergi kemana, hmmm?” ajak sang pria. Yeoja itu tampak berpikir sejenak...

 

“Aku ingin pulang dan Oppa wajib menyiapkan dinner, otte?”

 

“Call... Kajja, kita pulang sekarang” keduanya pun meninggalkan ruangan pria itu. Mereka tampak begitu bahagia, saling bercanda satu sama lain. Si pria dengan protectivenya merangkul yeoja itu yang berjalan di sisi kanannya.

.

.

.

“Oh Taeng, kalian baru pulang. Aku sudah dari tadi menunggu Bunny tapi dia belum juga pulang. Apa kau tahu kemana dia, Phany?” Sooyoung langsung mengalihkan pandangannya dari Taeyeon ke Tiffany.

 

“Mungkin dia ada kegiatan kampus. Sabarlah Oppa, dia pasti segera pulang. Apa Oppa menginap malam ini disini?” tanyanya. Tiffany pun ikut duduk di samping pria yang hoby makan itu. Sooyoung hanya menjawab dengan anggukan sedangkan Taeyeon langsung menuju kamar Tiffany karena dia ingin segera membersihkan tubuhnya.

 

Di ruang tamu apartemen, Sooyoung dan Tiffany menonton suatu acara variety show yang tidak jarang membuat mereka berdua tertawa.

 

“Apa kau yakin dengan hubungan ini, Phany?” Sooyoung tiba-tiba bertanya pada yeoja di sebelahnya. Tiffany sejenak berpikir, ini bukan pertama kalinya pria ini bertanya padanya. Ia bersyukur bahwa Sooyoung peduli padanya tapi ia tak dapat membohongi perasaannya bahwa ia mencintai pria yang kini mungkin sedang berada di kamar mandi di kamar miliknya.

 

“Jangan ingatkan aku, Oppa. Aku tidak bisa, yang jelas aku mencintainya” jawab Tiffany tulus. Sooyoung mengacak pelan rambut Tiffany sehingga membuatnya sedikit berantakan.

 

“Taeyeon sahabatku, dan kau sahabat dari kekasihku. Aku hanya mengingatkanmu, jangan sampai membuatmu terluka” ucap Sooyoung. Keduanya saling menatap satu sama lain, kepedulian Sooyoung jelas terlihat tulus di mata Tiffany.

 

“Dari awal aku sudah tahu resikonya, Oppa” ucapnya disertai senyuman bulan sabit miliknya. Sooyoung hanya bisa mendukung keputusan Tiffany. Ia sadar dirinya memang tidak punya hak atas pilihan Tiffany.

 

Tak lama kemudian, Taeyeon pun muncul dengan pakaian santainya. Ia terlihat lebih segar setelah mandi. Taeyeon dan Tiffany meninggalkan Sooyoung yang masih asik menonton untuk membeli beberapa bahan makanan yang tidak jauh dari apartemen milik Tiffany dan Sunny.

 

Tidak lebih dari 30 menit, kedua pasangan itu kembali ke apartemen. Taeyeon pun mulai memasak dinner untuk hari ini sedangkan Tiffany membantu menyiapkan minuman dan buah-buahan sebagai pencuci mulut.

 

Saat makanan hampir selesai, pintu apartemen terbuka dan muncullah sosok yeoja yang sedari tadi ditunggu oleh Sooyoung. Akhirnya kedua pasangan itu memulai dinner bersama mereka dan menikmati kebersamaan malam ini.

.

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, kedua pasangan itu telah berada di kamar masing-masing. Sunny langsung memilih tidur cepat karena ia terlihat lelah dengan kegiatan di kampusnya hari ini, sedangkan Sooyoung memilih bermain game sambil menunggu dirinya merasakan kantuk. Apa yang terjadi dengan pasangan TaeNy? Mari kita lihat ^^

.

.

Walaupun ruangan ini sangat dingin karena suhu AC, tapi tidak bagi dua insan yang tengah menikmati indahnya bercinta.

.

“Urrgggh.....terus sayang, aaaaaaah... kau sungguh hebat” desah namja itu saat wanita yang berada diantara kakinya sedang bermain-main dengan sahabat kecilnya.

.

“Ohhhhhhhhhhhh, right there babyyy.......” teriaknya lagi saat ia hampir mencapai klimaks. Tak lama kemudian, ia mendapatkan apa yang ia mau.

.

.

“TaeTae, cepatlah. Aku sudah tidak tahan” namja itu terkekeh saat wanitanya memasang tampang cemberut.

.

“Aku akan membuatmu menikmati malam ini dengan indah, sayang”, ucapnya. Lalu ia mulai memposisikan dirinya dan menyatukan tubuhnya dengan wanita yang berada di bawahnya.

.

Hentakan demi hentakan terdengar di dalam ruangan bersuhu dingin tersebut. Mereka tidak sadar bahwa perbuatan mereka mengganggu penghuni kamar sebelah.

.

.

.

“Oh my gosh!!! Lama-lama aku bisa gila mendengar mereka mendesah setiap malam” ucap namja bertubuh cungkring. Ia lalu menoleh ke arah yeoja yang sudah terlelap tidur. “Seandainya aku adalah Kim Taeyeon, mungkin aku sudah menidurinya dari dulu” ucapnya frustasi. Menyadari bahwa selama ini ia dan kekasihnya tidak pernah melakukan hubungan intim.

.

Sigh!

.

“Tenang Choi Sooyoung, tenang. Kau tidak boleh seperti si midget yang ert itu” gumamnya. Walaupun belum juga rasa kantuk menyerangnya, ia memilih segera tidur daripada harus mendengar desahan-desahan dari kamar TaeNy.

.

.

.

***

.

Seoul, Korea Selatan

.

.

.

Seperti biasa, tidak ada yang berbeda dari suasana rumah keluarga Jung yang bagai sebuah istana. Suasana pagi ini, hiruk pikuk terjadi di beberapa sudut rumah. Para pelayan rumah ini memulai pekerjaan mereka sesuai bidang masing-masing. Namun semua kehebohan itu tak mengusik sang putri yang sedang tertidur pulas.

.

.
Hey hey hey
You smile I smile
I smile I smile I smile
You smile I smile
Make me smile baby
............
Baby you won't ever work for nothing
You are my ins and my means now
With you there's no in between
.

----------------
 

Mendengar ponselnya yang berbunyi berkali-kali akhirnya membuat sang putri bangun dari tidur nyenyaknya. “Hallo” sapanya dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur.

.

“Sica, bangunlah. Appa dan Umma mu sudah menunggu untuk sarapan” kata seorang pria dari sambungan telpon”

.

“Kenapa Oppa ada di rumah sepagi ini?” tanya sang wanita, heran.

.

“Ada yang harus Oppa bicarakan padamu. Sekarang Oppa sedang berada di ruang makan bersama orangtuamu. Bersiaplah dan segera turun” jawab pria yang dipanggil Oppa tersebut.

.

Mau tidak mau, Jessica harus merelakan tidur nyenyaknya dan bersiap-siap untuk sarapan bersama dengan orangtuanya dan juga calon suaminya. Dengan blouse putih dan skirt berwarna pink, Jessica turun dari kamarnya menuju ruang makan dan menyapa semua yang ada disitu.

.

“Mau kemana kita pagi ini, Oppa?” tanya kepada tunangannya.

.

“Baby, kenapa bertanya seperti itu? Tentu saja Hyoyeon merindukanmu. Kalian sudah 1 minggu ini tidak bertemu” Daddy Jung ikut dalam perbincangan anaknya dan tunangannya.

.

“Dad~ ” rengek Sica saat Daddy Jung ikut menimbrung percakapannya. “Oppa, sebaiknya kita makan di luar saja. Ayoo” Jessica berdiri dan mengajak tunangannya itu. Daddy Jung tertawa karena tingkah anaknya. Pasangan itu segera berpamitan dan pergi mencari kafe untuk tempat mereka sarapan pagi ini.

.

.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, Hyoyeon mulai mengungkapkan tujuannya. “Sica, aku ingin mempercepat pernikahan kita. Apa kau setuju?”

.

Jessica sedikit kaget dengan permintaan Hyoyeon. “Tapi, oppa.........” ucapannya terhenti. Ia bingung mau berkata apa.

.

“Kenapa?? Apa kau tidak menyetujui ini?” tanya namja itu lagi.

.

“Bukan begitu oppa, tapi........aku diterima kerja di Jepang” Ia menunduk, merasa bersalah pada tunangannya. “Maaf oppa, aku baru memberitahukannya sekarang.” Lanjutnya.

.

Namja itu terlihat kecewa, tetapi sebisa mungkin ia

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Estaeny
Eriika
#2
Jaya
vikajung #3
Chapter 13: Gmna cra dpt pw nya?
Cestellafeli #4
kalau mau minta password gimana ya caranya?
ita1709 #5
Chapter 4: cara taeyeon melamar tiffany sweet bgt.. gue senyum-senyum sendiri bacanya
sangat suka karakter taeyeon disini
ita1709 #6
Chapter 2: Siapa Jieun? Ada hubungan apa dia dg taeyeon? kepedean yuri udh diambang batas but he's so sweet, right?? ahahaha
ita1709 #7
Chapter 1: ok. baru part 1 ceritanya menarik, seru.. apalagi disuguhi adengan taeny diawal kkekeke.
ijin baca authorr
puglife3847 #8
Chapter 1: Alur ceritanya seruu, TaeNy gimana itu
minhyukcn #9
Chapter 12: Yah masa yul oppa nikah ma victoria, trus jessica gimana?