--2

Noona

“Karena dia lebih muda darimu, karena dia dongsaeng?”

Kali ini Mina yakin atas tebakannya.

Hanni yang awalnya tidak melihat ke arahnya. Kini mengangkat wajahnya dan melihat ke arahnya.

“Benar bukan? Aku sudah tahu, kau terlalu keras kepala. Apa yang salah dengan perbedaan umur? Umur hanyalah sebuah angka teman..”

Hanni masih diam. Tapi ia tahu Mina ingin mendengar jawabannya sendiri dari mulutnya.

“Bagaimana kau bisa berfikir seperti itu?” kata Hanni sambil menunduk, mengaduk aduk makanannya dengan sumpit.

“Jangan dengarkan orang lain huh..pabo! Dengar, cinta dimata semua orang itu sama.. kau tak usah menghawatirkan itu, itu tidak penting.” Jelas Mina

“Aniya.. ahhh Mina bukan sepeti itu~”

............................

AUTHOR P.O.V

 

“1...2...3..mulai~”

Alunan bunyi biola yang merdu mulai terdengar menggema di ruangan ini. Sekitar 10 orang pemain biola berdiri berjajar menghadap sang instruktur yang sedang menilai permainan musik mereka. 10 orang lainnya duduk di bangku belakang. Ekspresi tegang tergambar jelas di wajah mereka. Hanni berada di salah satu pemain bola yang sekarang sedang memainkan biolanya. Hari ini adalah penentuan dimana salah saru dari Team 1 atau Team 2 yang akan mewakili ekstra biola di acara Pentas Seni Sekolah yang merupakan acara tahunan sekolah mereka.

Setelah kedua Team menunjukan aksinya masing – masing. Kini saatnya instruktur biola mereka menentukan Team mana yang akan terpilih.

“Kami sudah menentukan siapa yang akan mewakili ekstra kita.. bukan berarti yang tidak terpilih tidak bagus. Namun menurut kami , kami lebih yakin untuk memberikan kesempatan Team 1 untuk maju di acara PSS besok..”

Hanni tersenyum senang dengan pengumuman ini. Ia tak mau untuk terlalu meluapkan kebahagiannya yang berlebihan melihat bahwa dia juga harus menghargai  Team 2 yang juga sudah berjuang walaupun tidak terpilih.

..

“Nuna” Taehyung berlari dari belakang melihat Hanni yang baru saja keluar dari ruang latihan biolanya. “Kau sudah selesai latihan?” tanyanya saat ia sudah berada di samping  Hanni

“Apa yang kau lakukan disini?” kata Hanni heran melihat Taehyung yang baru saja datang.

Wajahnya cemberut melihat seseorang yang tidak diharapkannya datang. Taehyung menggigit bibirnya dengan ekspresi sedih melihat orang yang disukainya memiliki wajah seperi itu

“Apakah kau marah karena aku tidak melihat latihanmu?” kata Taehyung mencoba menjahili Hanni.

“Jangan bodoh! Terimakasih untuk sudah tidak datang.” Kata Hanni berkata kasar.

Taehyung tersenyum mendengar kalimat itu. Ia tahu Hanni berkata seperti itu agar dirinya marah padanya. “Tentu.” Katanya mengangguk “ Tidak apa – apa. Seperti katamu kau melarangku datang, jadi aku tidak datang.”

Hanni membuang mukanya. Melihat kepercayaan diri Taehyung yang tidak hilang membuatnya untuk menghembuskan nafas panjang. Ia merasa sangat sebal Taehyung terus saja membuntutinya.

Hanni pun memutuskan untuk diam. Walaupun Taehyung terus saja mengajaknya bicara. Setiap Taehyung bertanya padanya ia juga tak menjawab.

Sampai akhirnya Taehyung pun diam mengerti bahwa lawan bicaranya tak mau merespon kalimat tanyanya..

................................

Dengan sisi matanya Hanni melihat Taehyung mengangkat tangan kirinya untuk melihat jam tangannya. Hanni benar benar berharap Taehyung akan pergi meninggalkannya sendiri.

“Ayo pergi makan es krim” Kata nya tiba – tiba sambil memegang pergelangan tangan  kananku.

“Apa?” aku membulatkan mata. “Aku mau pulang~!” kataku tidak setuju dan mencoba melepaskan pegangannya.

“Akan ku antar Nuna pulang setelah makan es krim denganku.” Katanya memaksa dan menarikku untuk berjalan ke arah toko es krim

“Yah~!!” teriakku jengkel.

..

“Aku akan mentraktirmu. Makanlah Nuna..” Taehyung menyodorkanku sebuah cone berisi es krim rasa coklat.

 “Aku tidak mau!”

Aku membuang muka darinya dan mulai berjalan jauh. Aku sebal dengan sifatnya yang selalu memaksaku untuk mengikutinya. Hei! Aku lebih tua darimu. Apakah bersama dengan seseorang yang lebih muda dari umurmu akan selalu seperti ini?

Sejujurnya Taehyung adalah namja yang baik.  Mina benar. Apa yang dikatakannya tentang bagaimana Taehyung populer, tampan, dan penari yang bagus, semua itu benar. Dia selalu menyapaku, memberi sesuatu padaku secara gratis, menolongku membawakan buku saat aku akan pergi ke kelas. Tapi entah kenapa hatiku tak tergerak sedikit pun untuk menyukainya.

.......................................................

 

“Bukankah kau suka dengan rasa coklat?” Kata Taehyung sambil memegang dua buah cone es krim di kedua tangannya masing – masing.

“Aku tidak suka coklat.” Jawab Hanni ketus. Mencoba membuat Taehyung kecewa walaupun sejujurnya ia suka coklat. Ia benar – benar menyukai coklat.

 “Ya, aku percaya bahwa kau , bohong!” kata Taehyung.

“Aniya~”  jawab sang wanita lagi.

Taehyung tersenyum mendengar kalimat Hanni itu. Ia tak mungkin salah menebak. Hanni adalah seorang yang disukainya. Pastilah sudah tentu bahwa Taehyung sudah mencari tahu tentang informasi apa yang disukai dan tidak disukai Hanni. “Dengan bukti tas mu yang berwarna coklat, jepit rambutmu berbentuk eskrim berwarna coklat? Kau tidak suka coklat?”

“Itu tidak menjadi alasan bahwa aku menyukai coklat.” – Hanni

Taehyung tersenyum melihat Hanni terus saja mengelak dari fak ta yang ada. Laki – laki itu pun mulai mendekat ke arah Hanni, sedikit membungkuk untuk mendekatkan wajahnya kepada Hanni dan menghirup harum parfum coklat khas yang selalu dipakai oleh sang wanita.

“Bahkan wangi parfummu berbau coklat.”

Hanni tersetak seketika saat ia sadar bahwa Taehyung bertindak tidak sopan padanya. “Yah~ jangan mendekat!” katanya sambil mendorong Taehyung menjauh

“Aku membencimu Taehyung..” lanjut Hanni dengan nada emosi.

Taehyung terdiam atas kalimat tiba – tiba dari Hanni. Tapi ia sudah terlalu sering untuk mendapatkan kalimat itu dari Hanni. Dan ia tidak memasukannya ke hati sama sekali. Ia selalu berfikir bahwa semua akan menjadi ia inginkan suatu saat nanti.

“Suatu saat kau akan menyukaiku” Kata Taehyung santai lalu mulai berjalan, meninggalkan Hanni yang berdiri terpaku.

Hanni menggenggam erat tangannya “Aku tidak main – main dengan kalimatku” gertak sang wanita.

Sadar bahwa Hanni benar – benar marah padanya, Taehyung pun berheti berjalan dan berbalik arah memandang Hanni. “Nuna,jangan marah, jangan mengucapkan kalimat itu. Aku minta maaf, oke?”

“Aku tidak menyukaimu Taehyung” Kata sang wanita dengan yakin.

“Kau tidak memberiku kesempatan” Tandas Taehyung.

“Aniya~ “ Hanni menggelengkan kepaanya. “Aku tidak suka denganmu.”

Khawatir dengan pertengkaran yang akan tersus berlanjut Taehyung berjalan mendekat ke arah Hanni.

“Kau mengucapkan ini karena kau marah dengan keusilanku bukan?  Sudahlah aku sudah minta maaf jadi-”

“Apa kau tidak mengerti dengan kalimatku? Tidak suka.. aku tidak menyukai mu Taehyung..” kata Hanni saat Taehyung berdiri tepat di hadapannya. Ia memberikan sebuah tatapan yakin, sehingga – iaberharap- sang laki – laki akan percaya padanya. “Dan aku lelah terus saja mengucapkan kalimat ini padamu.”

“Tapi aku menyukaimu..” sahut Taehyung.

“Cukup.”

“Aku sangat menyukaimu~” - Taehyung

“Tidak” - Hanni

“Kau harus mencari orang lain~ Banyak wanita lain yang menyukaimu~”  kata Hanni.

“Tapi aku tidak menyukai mereka..”

“Seperti itulah..kau mengetahui perasaanku.. rasa tidak suka ku padamu.. seperti kau tidak menyukai wanita yang menyukaimu. Rasa suka tidak bisa dipaksakan bukan?”

“Lalu kenapa Nuna tidak bisa menyukaiku?”

“Karena aku.. menyukai oang lain.”

“Aku tahu kau bohong.”

“Sudahlah..aku lelah Taehyung.”

 “Nunna..”

“Kumohon Taehyung.. Jika kau mendekat satu langkah lagi aku akan lebih membencimu!!”

Hanya 3 bulan... ternyata hanya 3 bulan saja. Taehyung tidak membuntutiku lagi sejak aku marah padanya. Ku rasa aku tidak salah, dia selalu membuatku jengkel. Anak kecil itu tidak mengerti kalimat tidak suka yang selalu kuucapkan padanya selama 3 bulan ini. Ku rasa hidupku akan tenang setelah ini.

Hujan deras turun saat Hanni baru setengah perjalanan menuju ke sekolahnya. Ia terlalu teburu  buru keluar rumah tanpa membawa payung walaupun sudah jelas – jelas awan mendung sudah terlihat. Itu karena hari ini adalah hari H dimana ia akan bermin biola dengan teman – temannya di Pentas  Seni Sekolah.

5 menit lagi pertunjukan dimulai. Dan hujan masih sangat deras . Hanni berteduh disebuah toko. Tiba – tiba matanya tak sengaja melihat seorang laki – laki yang berjalan di tengah hujan sambil membawa payung. Hanni mengetahui bahwa laki – laki itu adalah Taehyung. Sekilas ia sadar bahwa Taehyung melihat ke arahnya tapi setelah mengetahui bahwa murid wanita tadi adalah Hanni ia pun cepat – cepat membuang muka. Taehyung melewati Hanni dengan santai.

Sedangkan Hanni harus tetap berdiri disana menunggu hujan yang tak berhenti juga.

 

 

END.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
FuTikha #1
Chapter 1: Next chapternya min?penasaran kasian si Taehyun digantung 3bulan..