Get Wet with You

Description

"Wen! Suga is here!", teriakan Selena mengagetkanku.
Aku mundur menjauh dari Hyungwon, lalu meletakkan botol bir ku di meja samping beach bench kami. Aku berdiri, di kejauhan nampak seorang pria kecil memasuki swimming pool area rumah Selena tempat di
adakannya summer private party ini.
Aku meliriknya sebentar sambil meringis, lalu membuka crop tee ku dan melemparkannya begitu saja. Pria kecil berambut pink itu berlari menuju ke arahku. Saat sudah dekat, ditariknya lenganku, namun terlambat, 'byur', aku sudah menyeburkan diri ke dalam kolam, disusul kemudian tubuhnya. 
Di dalam air aku menggelitiknya sambil tertawa 'blub, blub, blub'. Suga meronta, menyingkirkan juluran tanganku dari perutnya. Dia terus membuat gerakan memukul-mukul ku menghindarkan tubuhnya dari gelitikku. 
Aku mulai kehabisan nafas, jadi aku naik ke permukaan dan berenang menjauh darinya. Suga juga melakukan hal yang sama, namun ke arah berlawanan. Aku duduk di tepian kolam saat kulihat Suga menyingkir dari kolam. Rambutnya yang pink jatuh basah menutupi separuh mukanya, jaket hijaunya sedikit menggembung terisi penuh oleh air. Kami berseberangan, namun lirikan sinisnya seakan mampu menusuk hingga menembus kepalaku. Aku lagi-lagi membalasnya dengan cengiran.
Selena menghampiri Suga dan memberikan handuk merah besar padanya, diantarnya kekasihku itu ke kamar mandii. Ada 2 pasang mata yang mengamati mereka berjalan hingga menghilang dari area private party yang kebanyakan dihadiri bule atau muda mudi blasteran Korea Amrik itu. Dan kini kedua pasang mata itu saling beradu, membuat salah satu pemiliknya menyunggingkan senyum.
Aku berdiri setelah melepaskan senyum balasan pada pemilik mata yang baru saja menatapku di kejauhan. Kini denim hotpant dan bikini bra bermotif sakuraku basah kuyup. Aku berjalan kembali ke sisi di mana aku melompat ke kolam tadi, tidak jauh dari tempat Hyungwon berdiri.
"Kau gila ya, pacarmu marah tuh", Hyungwon nyeletuk saat aku tiba di dekatnya.
Aku hanya tersenyum tipis. Kalau saja Suga tidak datang tepat waktu tadi, pasti bibir sensual Hyungwon sudah ada dalam lumatanku.
Selena meminjamkan celana jeans dan kaos putih polos milik kakaknya pada Suga rupanya. Dia meninggalkan kami berdua di dalam kamarnya. Entah siapa yang mengadukan aku sedang berada di private party yang diadakan Selena di rumahnya ini sampai bisa membuat Suga berada di sini.
"Hyungwon, huh?", Suga mengeluh lalu melemparkan tubuhnya telentang di atas bed, di sekelilingnya ada asbak, rokok, dan korek api. Kamar Selena benar-benar berantakan akibat private party ini.
"Oh ayolah.. Aku belum menciumnya, kau sudah datang duluan.. ", aku membuat gerakan merangkak ke atas tubuhnya, hendak menindih tubuhnya yang baru saja bilas, tapi...
'Plak', tamparannya mendarat dengan sempurna di pipi kiriku.
'Sss', aku mendesis menahan perih dan memicingkan sebelah mataku.
Tetesan air dari rambutku membuat noda noda di kaos Suga. Dia melirik ke bawah mengamati dadaku yang hanya ditutupi bra pink basah yang kini semakin mendekati kepalanya. Aku menunduk mencium lehernya, mengacuhkan rasa panas di pipiku akibat tamparan Suga. Suga tidak bersuara. Telunjuknya dan jempolnya kini menarik lepas tali bra di punggungku, lalu dari sisi depan direngkuhnya bra ku.
"Nappeun.. Please don't do this..", bisiknya saat tangan kanannya meremas lembut dada kiriku.
"Hihihi", aku berhenti menciumi lehernya, lalu menatapnya, "jangan sok English", aku mencolek hidup kecilnya gemas, dia mengerutkan wajahnya sekejap.
Pria yang beberapa saat tadi tampak dipenuhi amarah itu, kini terlihat seperti penyu kecil yang menggemaskan.
"Ayo pulang", ucapnya tiba-tiba.
Aku terhenyak dari prosesi mengagumi keimutannya, berdecik, "ck".
Aku bangkit, menuju lemari Selena dan mengambil acak kaos dari sana untuk kukenakan menutupi tubuh bagian atasku.
Suga memelukku dari belakang, dihirupnya dalam dalam udara di sekitar tengkukku. Salah satu titik lemahku, birahi-meter ku pasti langsung melonjak sekarang-jikapun ada-.
Aku berbalik bergelayutan pada tubuhnya. Kucium bibirnya yang tipis. Kubiarkan lidahnya menyetubuhi seluruh rongga mulutku. Suga mendorong tubuhku bersandar pada lemari. Sesekali dia berhenti mencium lalu memandangiku. Aku mengaguminya dari dekat saat dia melakukan itu. 
"Uhm..", dia melenguh dengan mempertahankan ciuman panasnya saat aku meraba miliknya. 
Perlahan Suga mendaratkan ciumannya semakin ke arah bawah tubuhku. Aku menjambak rambut pink nya saat dia mengecup bagian bawah perutku. Suga melepas kancing hotpant ku lalu menariknya ke bawah. Disibaknya g-string pink ku lalu dicomotnya apa yang ada di baliknya.
"Uhm..", kali ini aku yang melenguh, menikmati permainan lidah Suga pada milikku. Digelitiknya dinding dinding luar milikku dengan lidahnya, sesekali dihisapnya manikku di bawah sana, membuatku mengumpat tipis, "Oh.. Sht..".
"Suga, stop, ayo pulang, kita bercinta di rumah saja yuk", aku menarik dagunya ke atas agar dia menatapku.
Suga segera menutup kembali hotpant ku yang masih setengah basah. Dia berdiri lalu memandangiku, dan "plak", dia menamparku lagi, kali ini lebih keras. Bukannya marah atau ingin menangis, aku justru ingin segera kembali ke rumah kami saja untuk bercinta dengan panas bersamanya. Di sini terlalu banyak orang, lagipula aku segan pada Selena selaku tuan rumahnya. Aku ke sini untuk party, bukan untuk bercinta dengan ayah dari janinku.
"Jangan menggoda pria lain saat kau mengandung anakku. Dasar nakal. Ayo pulang", Suga menggandengku dan mengajak kami pergi dari sana.

Foreword

Kalau saja Suga tidak datang tepat waktu tadi, pasti bibir sensual Hyungwon sudah ada dalam lumatanku.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet