Mwo?!

The Coffee Series : Americano

 

            Hyunjoo yang sedang marah itu pun menjadi panik seketika melihat Joonmyun yang tidak sadarkan diri dengan keadaan mimisan parah. “AISH!!! Kau ini menyebalkan sekali!!!” gerutu Hyunjoo yang langsung duduk memangku kepala Joonmyun. Setelah Hyunjoo menempatkan kepala Joonmyun di pangkuannya, segeralah ia mengambil handphone yang berada di saku roknya dan menelepon sahabatnya. “Baekhyun oppa!!! Bisakah kau segera ke halaman belakang?? Kumohon, ada seseorang yang pingsan di hadapanku,” ujar Hyunjoo panik. “Huh? Ada yang pingsan??? Tinggalkan saja ia disana Hyunjoo,” jawab Baekhyun dengan enteng. “Tinggalkan bagaimana???!!! Dia mimisan parah!!! Jangan-jangan dia sudah sekarat???!!! Oppaaaa, ayolaaaah… Kalau sampai oppa tidak datang dalam waktu kurang dari 5 menit, aku tidak akan mengakuimu sebagai sahabatku lagi, titik,” ancam Hyunjoo sambil menutup teleponnya.

            “Halo? Yah, Hyunjoo-ah!! Aish, dasar gadis satu ini,” ucap Baekhyun kesal. Teman-teman Baekhyun yang sedang bermain ria di sekitar meja tempat Baekhyun duduk di cafetaria menatapnya dengan ekspresi bingung. Baekhyun menghela nafas panjang-panjang. Beberapa detik setelahnya, ia pun segera berlari menuju tempat yang dimaksud Hyunjoo. “Kenapa itu Baekhyun?” tanya Kris yang bingung kepada teman-temannya sesama Kingkas. Mereka semua hanya mengangkat bahu tanda bahwa mereka sama-sama tidak mengerti. “Dimana Suho hyung dan Chanyeol hyung?” tanya Sehun, si maknae, setelah menyadari bahwa kedua hyungnya absen. “Loh bukannya Suho sudah ke cafetaria dari tadi? Kukira dia lapar. Kalau Chanyeol sepertinya ia sedang mengurusi keponakannya,” jawab Lay.

            Sementara itu di halaman belakang, Hyunjoo mengipasi Joonmyun dengan bukunya dengan harapan agar mimisannya cepat berhenti. Ugh, Baekhyun oppa lama sekali, gerutu Hyunjoo dalam batinnya kesal. Tiba-tiba terdengar suara nafas yang menderu di sampingnya. Dengan kaget, Hyunjoo menengok ke samping kanannya dan mendapati Baekhyun sedang membungkuk berusaha mengatur nafasnya. “Lama sekali sih kau, oppa???!!! Tidak tahukah kamu bahwa orang yang pingsan ini daritadi belum berhenti-berhenti mimisan???!!! Bisa-bisa ia mati kehabisan darah karenamu!!!” cerocos Hyunjoo yang tampaknya tidak memedulikan Baekhyun yang kelihatan lelah seolah-olah habis mengikuti lomba lari marathon. “A-a-aku *hosh hosh* su-su-sudah *hosh hosh* berlari tahu *hosh hosh*. A-apa? *hosh* Mimisan? Yah!!! Apa yang kau lakukan pada Suho hyung???!!!” jawab Baekhyun yang panik setelah melihat bahwa orang yang dimaksud oleh Hyunjoo adalah Joonmyun.”Aish! Nanti saja kuceritakan. Yang penting sekarang kau bantu aku membawa dia ke ruang kesehatan,” ujar Hyunjoo.

            “Aku tidak kuat kalau membawanya sendirian, Hyunjoo-ah,” jawab Baekhyun tanpa terbata-bata lagi setelah ia sudah bisa mengatur nafasnya kembali. “YAH!!! Kau ini perempuan apa laki-laki sih?! Ayolah bantu aku, sebelum ia mati kehabisan darah,” omel Hyunjoo yang kesal dengan akting Baekhyun yang menunjukkan bahwa dirinya seolah-olah lemah. Teringat tentang mimisan Joonmyun yang tak kunjung sembuh, dengan segera Baekhyun segera membantu Hyunjoo memapah Joonmyun menuju ke ruang kesehatan. Perjalanan dari halaman belakang menuju ruang kesehatan terasa begitu lama. Meskipun beban yang dipapahnya tidak terlalu berat, Hyunjoo selalu mengeluh kepada Baekhyun karena ia tidak bisa belajar di jam istirahat ini. Sementara itu Baekhyun hanya tersenyum dalam hati dan mensyukuri bahwa setidaknya ia bisa menghabiskan banyak waktu bersama Hyunjoo.

            Saat mereka sampai di ruang kesehatan, ketiganya langsung disambut oleh perawat sekolah yang langsung menangani Joonmyun setelah ia ditidurkan di salah satu tempat tidur. Hyunjoo pun duduk sambil berusaha menghilangkan pegal di bahu kanannya. Baekhyun menelepon teman-temannya dengan ekspresi yang berlebihan seperti “YAAAH!!! KALIAN HARUS DATANG KE RUANG KESEHHATAN SEKARANG!!! SUHO HYUNG SEDANG SEKARAT!!!”. Tidak sampai lima menit, seluruh Kingkas teman-teman Baekhyun tiba di ruang kesehatan.

            “SUHO HYUNG!!! KAU TAK APAAAA???!!!” teriak Tao dan Sehun saat masuk ke ruang kesehatan dengan mata yang sembab. Oh, mereka habis menangis karena mengira bahwa Joonmyun benar-benar sekarat. “Yah, hyung. Jangan sekarat. Nanti siapa yang akan membayari semua belanjaanku?” kata Kai saat masuk ke ruang kesehatan yang langsung disambut dengan sebelas jitakan bertubi-tubi di kepalanya. “AW AW!!! Kau bisa membuatku menjadi bodoh tahu!!” ujar Kai kesakitan sambil mengelus-elus kepalanya yang sakit akibat jitakan bertubi-tubi yang ia terima. “RASAKAN ITU!!! DASAR BODOH!!!” ujar Lay yang sepetinya siap untuk menonjok pemuda berkulit sedikit lebih hitam dari yang lain yang bernama asli Kim Jongin itu. Memang, Lay dan Joonmyun sangat dekat, sampai-sampai mereka sering disebut gay. Bahkan mereka memiliki nama couple, seperti SuLay dan lain sebagainya.

            Suasana di ruang kesehatan sangat ramai sampai-sampai terasa seperti sedang berada di tengah-tengah pasar tradisional. “BISAKAH KALIAN TUTUP MULUT KALIAN???!!! Ruang kesehatan itu untuk orang sakit beristirahat tahu!" Hyunjoo yang sudah cukup kesal dengan segala keributan yang dibuat oleh para Kingkas. "Errr, maaf, tapi siapa kau ini?" tanya Luhan yang belum mengenal Hyunjoo. Baekhyun memijat keningnya yang berdenyut-denyut. Kukira karena aku sudah sering menyebut namanya, mereka jadi tahu siapa itu Shin Hyunjoo. Tapi ternyata mereka jauh lebih bodoh dari perkiraanku, batin Baekhyun. "Guys, dia Shin Hyunjoo, siswi kelas 2-1, sahabatku yang sering kubicarakan itu," Baekhyun memperkenalakan Hyujoo kepada teman-temannya. Hyunjoo pun membungkuk ke hadapan para Kingkas dan kembali memelototi eternit. Keheningan menyelimuti ruang kesehatan saat para Kingkas memperhatikan Hyunjoo, sampai ada seseorang yang memecahkannya. "Samchon, apa unnie itu sedang menstruasi?" tanya seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan kepada pamannya, Park Chanyeol. Sontak, seluruh perhatian tertuju ke arah rok depan Hyunjoo yang ternoda darah. Ternyata selama Hyunjoo memangku kepala Joonmyun, darah yang mengalir dari hdiungnya mengotori rok Hyunjoo.

         "PARK KYUNGMI!!! Siapa yang mengajarimu berkata kasar, huh?" tanya Chanyeol yang malu atas perkataan keponakannya itu. "Samchon, menstruasi itu sama sekali bukan kata-kata kotor. Tetapi menstruasi itu adalah... " saat Kyungmi akan menjawab perkataan Chanyeol, dengan sigap ia membekap mulut Kyungmi menggunakan kedua tangannya. "UMPH... UMPH..." protes Kyungmi tidak dapat terdengar karena mulutnya dibekap oleh Chanyeol. Chanyeol pun merasa menyesal memiliki kakak yang berprofesi sebagai guru biologi di sekolahnya ini dan juga menyesal mengapa kakaknya itu menyuruhnya mengurusi Kyungmi selama ia sedang rapat.

Flashback

         Chanyeol yang baru saja keluar dari ruang ganti seusai pelajaran olahraga mendapat pesan dari kakaknya untuk menemuinya di ruang guru saat sedang istirahat. Dengan putus asa Chanyeol pun segera bergegas menuju ke ruang guru. Park Chaekyung adalah guru pengampu pelajaran biologi sekaligus kakak perempuan dari ParkChanyeol. Kulitnya yang seputih susu, badannya yang tinggi semampai dan juga bisa dikategorikan berbadan seksi, wajah yang cantik, dan juga orang yang periang juga baik, siapa yang tidak tahu Bu Guru Park? Sayang sekali, selain para guru, staff dan para Kingkas teman-teman Chanyeol, tidak ada yang tahu bahwa ibu guru yang menjadi primadona di kalangan siswa-siswa Seoul High ini sudah berkeluarga.

        "Ada apa noona?" tanya Chanyeol dengan bosan saat masuk ke ruang guru tempat kakaknya menunggu. "Chanyeol-ah, hari ini aku mau minta tolong lagi," ucap kakaknya dengan tampang memelas. "Ah, tidak, tidak, tidak. Jangan bilang kau ingin memyuruhku mengasuh Kyungmi lagi kan???" tanya Chanyeol seolah olah sudah dapat menebak apa permintaan dari kakak tercintanya itu. Kakaknya hanya emngangguk dan tersenyum lebar. ARRGH, Chanyeol yang kesal pun menjambak rambutnya. Bagi Chanyeol, kehadiran Kyungmi hanya lah sebagai pengganggu maupun momok yang menghantui Chanyeol. "Jebaaal... Aku janji akan membelikanmu alat DJ yang kemarin kau inginkan itu," bujuk kakaknya yang tahu barang yang Chanyeol inginkan. Dengan pasrah, ia hanya bisa mengangguk menyetujui permintaan kakak perempuan satu-satunya itu.

End of Flashback

       Hyunjoo yang pertama-tama shock akan perkataan yang dilotarkan oleh Kyungmi, meleleh melihat kecerdasan yang dimiliki oleh Kyungmi. Hyunjoo sangat mencintai anak-anak, terutama anak-anak yang pintar. "Aigoo...Neomu gwiyeowo~" ujar Hyunjoo sambil menghambur memeluk Kyungmi. Semua orang yang ada di ruang kesehatan (minus Joonmyun karena ia masih tak sadarkan diri dan Baekhyun yang sudah terbiasa dengan tingkah laku Hyunjoo) shock melihat perubahan sikap Hyunjoo yang drastis itu. Hyunjoo tidak mempedulikan tatapan shock yang diberi oleh orang-orang yang ada di ruangan itu kepadanya. "Unnie tidak menstruasi, adik yang imut. Ini adalah noda darah mimisan milik oppa yang sedang terbaring di tempat tidur itu. Nama unnie, Shin Hyunjoo. Kau bisa memanggilku Hyunjoo unnie, Joo unnie, atau siapapun yang kau mau," ucap Hyunjoo kepada Kyungmi sambil mencubit pipi Kyungmi dnegan gemas. Kyungmi hanya bisa membalasnya dengan anggukan dan senyuman manis yang membuat Hyunjoo terpekik kegirangan.

        "Em, Hyunjoo-ssi. Bisakah kau menceritakan apa yang membuat Suho hyung menjadi seperti ini?" tanya Xiumin ingin tahu. Hyunjoo pun segera membenarkan posisi duduknya dan menceritakan kronologis terjadinya peristiwa memalukan itu. Seusai Hyunjoo menceritakan kronologis peristiwa itu, para Kingkas menatap Hyunjoo dengan mulut setengah terbuka. "MWO?!" seluruh Kingkas kaget, terutama Chen yang mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Hyunjoo pun hanya tertunduk malu.

      "UGH... Dimana ini?" tiba-tiba Joonmyun yang siuman pun bertanya memecah keheningan yang menyelimuti ruang kesehatan itu sekali lagi. "HYUNG!!!""SUHO!!!" sontak seluruh Kingkas berhambur menuju ke tempat Joonmyun terbaring, kecuali Chen yang berdiri terpaku di tempatnya berdiri. "Kau sedang berada di ruang kesehatan, Suho hyung," jawab D.O. kalem. "Apa yang terjadi?" tanya Joonmyun yang masih belum ingat kejadian yang ia alami sebelumnya. Sebelum ada yang bisa menjawab, sebuah tonjokan bertenaga luar biasa mengenai wajah Joonmyun tepat di pipi sebelah kiri Joonmyun. "YAH, CHEN-AH! Mengapa kau lakukan itu pada Suho?!" para Kingkas pun kembali panik menenangkan Chen dan Joonmyun. "Itu adalah hal yang wajar dia dapatkan setelah apa yang ia lakukan kepada Hyunjoo," ucap Chen sambil memberikan tampang bahwa ia puas. "Sebenarnya, siapa Hyunjoo itu bagimu?" tanya Baekhyun bingung. Seharusnya itu yang harus aku lakukan. Tapi berarti aku membocorkan rahasia bahwa selama ini aku jatuh cinta padanya, batin Bakehyun. "Sebenarnya Hyunjoo itu adalah..." belum sempat Chen menjawab, Hyunjoo sudah menyelesaikan kalimatnya. "Kim Jongdae atau yang kalian panggil Chen itu adalah mantan pacarku," jawab Hyunjoo.

        "MWO?!" teriakan kaget kembali terlontar dari bibir para Kingkas. Saat itu pula Joonmyun mengingat apa yang terjadi sebelumnya. "AAAAAAHHHHHHH" teriak Joonmyun. Perhatian Kingkas pun kembali tearah ke Joonmyun. Dan tiba-tiba...

BUUUGGG

Suara gedebuk yang ketiga dalam hari itu kembali terdengar dan ternyata, Joonmyun kembali tak sadarkan diri.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
AnastasiaDea
Guys, karena UKK ku udah beres, siap2 buat update ya... Stay tune..

Comments

You must be logged in to comment
beby95 #1
Chapter 3: Bad boy Junmyeon ^^
waah pengen tau gimana reaksi Junmyeon setelah pingsan, ngerasa malu ga tu bocah haha. Ditunggu chapter selanjutnya
AnastasiaDea
#2
Kekeke... Thanks for your comment... ^^
Btw, chapter 2 nya udh jadi kok, tinggal tunggu tanggal tayangnya aja...
Stay tuuuneeeeee... kamsahamnidaaaa... ^^
beby95 #3
Chapter 1: waah ceritanya menarik.
suka karakter peniel-hyunjoo di sini.
itu Junmyeon ya yang di scene terakhir
di tunggu chapter duanya.. semangat ^^