THAT SPRING
Description
- KIM JINWOO : Seorang anak tunggal di keluarga dokter. Jatuh cinta pada Seulgi, namun sayangnya Seulgi tak mencintainya dan kematianlah yang memisahkan mereka. Jinwoo memutuskan untuk terus mencintai Seulgi meskipun Seulgi sudah tidak didunia lagi, dia hanya ingin meneruskan apa yang diyakininya. Saat ini Jinwoo bekerja di Seoul Nation University, seorang dokter spesialis bedah jantung yang berbakat karena menyelesaikan pendidikannya hanya 4 tahun. Seorang dengan kepribadian hangat, berjiwa besar, penuh semangat dan positif.
- KIM JIWON : seorang pengusaha muda berbakat yang mewarisi harta Ayah angkatnya. Dia juga memiliki pribadi yang hangat dan menyenangkan. Selalu bersemangat dan banyak bertanya serta kritis. Namun dibalik itu, dia ingin mencari tahu siapa dirinya yang sebenarnya, rahasia dibalik keberadaannya yang selama ibi tersimpan erat.
- NAM TAEHYUN : putra keluarga Nam yang menguasai Nam Enterprise. Sudah pernah menikah dengan Kang Seulgi, namun kematian memisahkan mereka. Selama dua tahun Taehyun menjalani hidupnya dengan gamang, melanjutkan mencintai istrinya seperti yang dilakukan Jinwoo atau memilih melakukan wasiat Seulgi untuk mencari Wendy.
- SON WENDY : adalah putri tunggal dari SONcorp yang berbasis di Canada. SONcorp yang merajai bisnis ekspor obat-obatan. Sejak kecil Wendy dididik menjadi penerus bisnis keluarga dan tentunya menjadi seorang Lady. Namun sejak kepergiannya dua tahun lalu, dia memutuskan meninggalkan kehidupannya dan memilih menjadi guru music di pinggiran kota luar Seoul.
Foreword
FEW MONTHS BEFORE
WHEN THE KNIGHT ANGRY
Jinwoo’s POV
Aku dan Seungyoon memasuki ruangan music tempat biasa kami berlatih, begitu kami masuk, kami menemukan Taehyun tengah menyelesaikan nyanyiannya. Nyanyian asing.
“Kau menciptakan lagu lagi?” tanya Seungyoon. Taehyun mengangguk. “Kalau begitu masukkan saja ke album yang akan kita cetak.” Saran Seunghoon yang ternyata sudah berada dibelakangku dan Seungyoon. Tapi Taehyun menggeleng. “Aku membuatnya untuk seseorang secara khusus.”
“Wendy?” kali ini aku yang bertanya. Taehyun terdiam. Tak sengaja aku justru melengos, “Cih. Tapi aku bertaruh kau tak akan menyanyikan lagumu untuk dia. karena kau terlalu pengecut. Kau takut dia akan meninggalkanmu.” Sejujurnya aku lelah dengan tingkah laku pasangan ini. Kedunya saling berlari menjauhi takdir dan fakta. Takdir mengatakan tak ada penghalang, dan demikianpun faktanya, namun keduanya memilih saling menghindar. Dan tanpa dapat aku duga Taehyun sudah menerjang tubuhku dan menghajaku dengan kemarahan.
“Pukuli terus aku Taehyun! Kalau itu yang memuaskanmu! Tapi tak ada yang merubah fakta! Kau PENGECUT!” teriakku, berharap dengan demikian dia bisa mengerti kalau aku menghawatirkan sikapnya dengan caraku. Kalinmatku ternyata cukup memprovokasi Taehyun karena kemudian dia kembali membabi buta memukuliku. “Godammit hyung! Aku bukan pengecut. Aku akan menyanyikan lagu itu untuknya. Kalau saja aku punya kesempatan.” Bentaknya sambil melepaskan kerah kemejaku. “Prove it!” tantangku. Matanya beradu denganku dengan berkilat-kilat.
……
WHEN THE SWAN MEET HER KNIGHT
Jiwon’s POV
Aku mendengar suara pintu dibanting dengan keras. Cukup keras yang menarik perhatianku. Aku menoleh untuk menemukan seseorang berpakaian hitam-hitam dan tatanan rambutnya yang unik karena dibelah tengah. Wajah orang itu nampak merah karena marah dan aku menangkap di kepalan tangannya terdapat darah yang memercik. Aku mengernyitkan dahiku saat dia menabrakku, “Sorry.” Ujarnya sambil berlalu. Aku hampir meneriakinya kalau saja seseorang tidak buru-buru meminta maaf.
“Maafkan adikku. Dia sedang marah padaku.” Aku menoleh dan menemukan seseorang berkemeja biru muda dibalut sweater warna navy. Dia mencoba tersenyum ramah padaku. Aku hanya mengangguk dan menyadari matanya bulat seperti rusa. “Ah, tidak mengapa.”
Dia tersenyum, “Ada yang bisa saya bantu?” tanyanya. Aku tersadar akan tujuanku. “Ah, aku sedang mencari tahu soal studio music ‘Rose’ apakah benar itu studio music ini?” tanyaku. Orang itu mengernyit, “Rose Studio? Itu sudah lama sekali. Lima tahun yang lalu aku dan temanku Seungyoon membeli studio ini. Dan kami sudah menggunakannya selama lima tahun.” Jawab orang itu.
“Ohh.. begitukah. Baiklah. Terima kasih.” Ujarku. Dia tersenyum dan membungkuk, “Sampai jumpa.” Dan berbalik hendak pergi.
“Tunggu. Namaku, Kim Jinwoo.” Teriaknya. Aku menoleh, aku tersenyum pada seseorang bernama Jinwoo. “Jiwon. Kim Jiwon.” Balasku. Dan aku melanjutkan langkahku, mencoba mencari petunjuk lainnya.
Comments