Black Ink

Self Titled
Please Subscribe to read the full chapter

Niel adalah manusia yang termasuk dalam kategori mahluk tuhan yang paling tidak mudah untuk terbangun dari tidurnya. Butuh tiga teriakan alarm yang berbunyi bergiliran untuk setidaknya membuat dia menendang selimutnya dengan kesal, dan dua alarm lainnya untuk membuat ia benar-benar terbangun dan sadar bahwa lagi-lagi dia terlambat.

Tapi entah kenapa ketukkan kasar dan tidak berirama di pintu apartemennya bisa membangunkannya dengan mudah. Lima menit lamanya Niel menatap kosong langit-langit kamarnya, lima menit lainnya ia mencoba mencerna angka yang terpapar diatas meja lampu pada barisan alarm miliknya menunjukkan pukul 2 pagi, hingga akhirnya ia tersadar dimana dia berada. Pintu terbuka lebar-lebar dan berhadapan dengan pria yang rambutnya bertopikan salju pagi hari dengan hidung dan pipi merah muda. Dan berbau alkohol. Oh, dan juga cegukkan. Wajah yang mengekspresikan seperti kucing yang terinjak ekornya, dengan hidung yang kembang kempis, Daniel mencoba menebak apa yang pria ini mau.

Pria itu adalah Lee Byunghun. Namanya sudah dikenal di seantero kampus dikarenakan dia adalah satu dari entah berapa banyak nama didalam daftar anak populer karena orang tua mereka adalah beberapa alasan mengapa Korea mengantungi banyak uang. Dan kebetulan adalah teman sekelasnya di kelas Pasar Modal dan beberapa kelas lain yang Daniel bahkan tidak ingat karena ini terlalu dini bagi otaknya yang bekerja dengan bahan bakar solar, yang mana harus dipanaskan sebelum bisa bekerja maksimal. Dan Daniel pun hanya bisa melongo saat dagu kirinya ngilu. Butuh sepersekian detik untuknya sadar bahwa dia baru saja mendapatkan hadiah bogem di dini hari.

"Bajingan!" Umpat pria yang tingginya hanya mencapai bahunya.

Daniel mendengus.

Pria yang ia sukai sejak 2 tahun yang lalu dengan ajaib berada didepan pintu apartemennya, mabuk dan sialnya masih terlihat imut walaupun Byunghun dengan hidung yang meler memberikannya lebam biru. Belum sempat ia sadar dari europia tentang Byunghun, Daniel merasakan bahunya diguncang keras.

"Bajingan kamu! Aku tidak akan memaafkan-!"

Daniel membungkam mulutnya dengan tangannya, tidak taukah si pendek ini adalah pukul 2 dini hari bukan saatnya untuk berteriak di lorong apartemen yang berisi ibu-ibu menyeramkan? Ia geret Byunghun kedalam dan menutup pintu dengan pinggulnya, membawa pria itu ke ruang tv.
Dengan sedikit dorongan, pria mabuk itu tergeletak di sofanya. Daniel mengusap mukanya kesal, mencoba menghilangkan kantuknya yang masih menggantung dimatanya dan meyakinkan dirinya bahwa ini nyata. Saat ia sadar tamu tak diundangnya tidak lagi bersuara, kerutan terbentuk dikeningnya. Dengan senyuman geli menghiasi bibirnya Daniel berjongkok di samping pria yang sangat tidak mengagetkan mengeluarkan dengkuran halus.

"Yah," Daniel berbisik, dagu di topang oleh telapak tangan kanannya. "Apa-apaan ini, kau membuat keributan hanya untuk menumpang tidu-"

"Kim Huncul, kau bedebah!" Geram Byunghun sembari menunjuk Daniel dengan telunjuknya. Daniel yang terkaget dengan bangunnya Byunghun yang tiba-tiba hanya bisa membelalakan matanya saat telunjuk pria itu mencolek tepat di bibirnya. "Demi nama Tuhan ak- *hic* -kan mencabuti rambutmu satu per- *hic* satu hingga- AAAGH!"

Rasa mabuknya seketika menghilang saat jari telunjuknya yang sedari tadi bersarang pada benda yang lembut dan hangat tiba-tiba terasa seperti digigit-

Oh. Oh.

Dengan mengernyitkan matanya yang masih sedikit buram, ia melihat ujung telunjuknya berada diantara gigi-gigi putih yang berjejer rapih.

"Bodoh," Pria itu berkata setelah melepaskan jarinya yang malang dan menjentikan jari lentiknya pada dahi Byunghun. "Pertama-tama, aku tidak suka orang lain menyentuh bibirku." Pipi

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
maeuki
#1
Chapter 3: cap itu baik apa kagakkk??? ;3;;; aaa niel buat ak- buat byunghun aja !!!!!!!!!!!!
maeuki
#2
Chapter 2: BAGUS LANJTUKAN
MeganLim
#3
Chapter 1: It's such a cute fanfic....
maeuki
#4
Chapter 1: Vrery very very good and awesomee suka bgt dengn penggunaan kata2nya yg simpel dan santaiiii !! Favorit yg pas adegan kiss hehe *3*
maeuki
#5
WHUT KOK AKU GATAU ADA PENPIK INI?????? MAAP BARU LIATTT AHHH DANNI YAA TAT MAKASIH BANETT
strafield #6
Chapter 1: Huwaaaaa cute cute cuteee
For the first time i actually enjoy an indonesian fic here! , you and classactress are my favouriteeeee~~~~~
Keep writingggg!! ^-^
innocently_hot #7
Chapter 1: Though i cannot fully understand the whole fic, but thanks for writing nieljoe! ♡
ClassActress
#8
Chapter 1: Ahahahahak locoook. Kayak baca cerpen di majalah banget ini
And it doesn't feel awkward since you can actually write~! well done :)