Kyuhyun punya rutinitas baru saat pagi hari berangkat kesekolah. Tepat setelah berjalan sekitar 700 m dari rumahnya, dia akan berhenti didepan rumah dengan pagar depan berwarna putih. Menyapa anak kecil dan seekor anjing dengan bulu berwarna putih yang selalu menunggunya walaupun hanya beberapa menit karena kadang dia terburu-buru agar tidak terlambat.

"Selamat pagi Suho, Mojo." Kyuhyun menyapa dengan riang dan melambaikan tangannya.

Beberapa hari yang lalu Kyuhyun menanyakan nama anak kecil yang manis itu. Namanya Suho, tanpa menyebutkan marganya. Mungkin karena itu adalah nama panggilannya.

"Selamat pagi Kyu hyung." Ucap Suho sambil tersenyum.

Kyuhyun tersenyum lega karena Suho mulai memanggilnya hyung lagi. Dipertemuan kedua mereka, Suho memanggilnya dengan sebutan noona dengan alasan Kyuhyun cantik, imut dan manis. Kyuhyun berpikir darimana anak ini mengetahui kata-kata seperti itu? Jawaban yang masuk akal ayahnya selalu memuji ibunya setiap hari dihadapannya.

Jelas Kyuhyun tak terima dibilang cantik karena dia itu lelaki tampan. Maka dia memberi pengertian, bagaimana bila Suho yang dikatai seperti itu? Karena Suho juga imut dan manis, jadi dia saat dewasa nanti juga akan cantik. Tapi Suho yang jenius mengelak dengan mengatakan bahwa dia masih kecil, jadi wajar jika dia imut dan manis. Dia juga yakin kalau dewasa nanti dia akan tampan seperti ayah dan kakaknya. Jawaban Suho membuat Kyuhyun menyerah, tapi jika Suho memanggilnya noona maka dia akan dengan cepat mengoreksi.

"Biar kutebak, ayahmu pasti sedang didapur? Membaca koran dengan ditemani secangkir minuman, aku benarkan?"

"Kyu hyung salah. Daddy sedang memandikan Bugsy."

Kyuhyun mengerutkan dahinya bingung. "Siapa Bugsy?"

Suho menoleh dan menghentikan elusan tangannya pada Mojo. "Anjing kami yang lain. Dia seperti bajak laut, punya kacamata disalah satu matanya."

Kyuhyun bergumam 'oh' dan menganggukkan kepalanya. Tersenyum kecil mendengar deskripsi Suho tentang Bugsy yang mungkin maksudnya disekitar salah satu mata Bugsy berwarna hitam seperti panda tapi Suho menyebutnya kacamata. Belum sempat dia melontarkan perkataan lain, seseorang yang diduga ayah Suho berteriak memanggil nama Suho berkali-kali.

Kyuhyun menoleh lalu matanya membulat kaget dan mulutnya menganga melihat seorang pria berjalan mendekat kearahnya dan menatapnya intens. Pria itu menggendong seekor anjing yang diduganya Bugsy lalu berhenti dan berdiri disamping Suho. Apa dunia begitu sempit pikir Kyuhyun. Pria yang menghantuinya sepanjang malam tepat didepannya. Jantung Kyuhyun mulai berdetak tak normal.

"Daddy, ini hyung teman Suho dan Mojo yang aku ceritakan itu." Suho berkata riang seraya menggoyangkan tangan ayahnya.

"Kyu hyung ini Bugsy." Kyuhyun hanya diam tak menjawab apapun, masih bertahan dengan posisinya. Saling berpandangan dengan Siwon.

"Kau yang waktu itu kan? Cho Kyuhyun. Didepan cafe." Ucap Siwon.

Siwon yakin dengan ucapannya, karena setelah kejadian itu wajah Kyuhyun selalu ada dipikirannya. Dia mengingat betul setiap detail wajah lelaki didepannya ini. Mata bulat hitamnya, wajahnya yang putih, pipinya yang sedikit tembam, hidung mancung, dan yang paling diingat bibir plum yang sintal. Bahkan hingga kini dia masih mengingat bagaimana rasa bibir itu.

"K-kau-" Kyuhyun mengarahkan jari telunjuknya kearah Siwon, tak peduli bahwa tindakannya itu tak sopan. Kyuhyun masih menatap Siwon dengan pandangan tak percaya.

"Kau ingat?"

Suho yang tak mengerti apapun hanya diam dengan raut bingung.

"Tentu saja. Kau selalu muncul didalam mimpi dan otakku. Dan bagaimana bisa aku melupakan orang yang pertama kali aku cium?!" Sadar dengan ucapannya yang tak sengaja membocorkan rahasianya sendiri, Kyuhyun segera menepuk mulutnya dengan tangan. Dalam hati mengeluarkan sumpah serapah kepada dirinya sendiri karena ceroboh.

Siwon tersenyum sehingga dimple dikedua pipinya terbentuk. Dia senang karena bukan hanya dirinya yang merasakan hal seperti itu, merasakan frustasi setiap hari terbayang seseorang yang tak kau kenal.

Kyuhyun terpesona dengan senyuman pria itu, memuji wajah tampan Siwon dalam hati. Hanya dengan sebuah senyuman pria itu mampu membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Kyuhyun menggelengkan kepalanya beberapa kali agar tersadar dan berusaha menormalkan kembali detak jantungnya. Tapi tak berhasil sama sekali.

"Hei Cho Kyuhyun, kau melamun?" Siwon memanggil Kyuhyun seraya melambaikan satu tangannya yang bebas didepan wajah Kyuhyun. Tapi Kyuhyun tak bereaksi.

"Mungkin dengan cara ini kau bisa sadar Cho Kyuhyun."

Tangan Siwon melingkari kepala Suho guna menutupi pandangan kedua mata anak itu, dengan perlahan wajahnya mendekati wajah Kyuhyun. Tepat saat ia menyatukan bibirnya dengan bibir Kyuhyun, ia bisa merasakan jantungnya berdebar-debar seakan ingin meledak. Bibir yang dikecup Siwon rasanya masih sama, manis, seperti didalam ingatannya. Tapi Siwon merasa kurang, dia ingin lebih, merasakan setiap jengkal bibir Kyuhyun.

Tarikan ditangannya menyadarkan Siwon dengan keberadaan Suho, dengan tak rela ia menyudahi kecupan dibibir Kyuhyun. Melepaskan tangannya dari kepala Suho.

Kyuhyun mengerjapkan matanya berkali-kali, otaknya mencoba memproses apa yang terjadi. Tangannya menyentuh dada tepat dijantungnya yang berdentum berkali-kali lipat lebih cepat daripada tadi. Lalu beralih menyentuh kedua pipinya yang terasa panas. Dia mulai merasa pusing, rasanya memabukkan bagi Kyuhyun. Dia tak habis pikir bahkan Siwon hanya memberikan dia kecupan, tapi efeknya luar biasa. Bagaimana bila mereka berciuman. Mungkin dirinya benar-benar pingsan.

Kyuhyun memegangi kepalanya sembari kembali menggelengkannya beberapa kali. Kakinya perlahan mundur beberapa langkah. Dia menatap Siwon tapi justru membuat matanya malah berkunang-kunang.

Dia merasa bahwa dia bisa pingsan kapan saja selama ada Siwon didepannya.

"KYAAAAAAA!!!" Kyuhyun berteriak