Chapter 17

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

 

"Hyung, ayo bangun."

 

Suho duduk disebelah Kyuhyun yang masih tertidur, telunjuknya menusuk-nusuk perut Kyuhyun yang tidak bisa dibilang datar sebagai usahanya membangunkan calon ibunya itu.

 

Kyuhyun hanya melenguh pelan dan berbalik membelakangi Suho, menyebabkan selimut yang sebelumnya hanya membungkus kakinya jatuh ke lantai.

 

Suho menggembungkan pipinya, apa yang harus dia lakukan agar Kyuhyun bangun? Dia lalu berusaha membuat tubuh Kyuhyun kembali terlentang dengan susah payah yang pada akhirnya berhasil. Dia menduduki perut Kyuhyun lalu menghujani wajah Kyuhyun dengan kecupan disemua bagian, termasuk bibir.

 

Kyuhyun menggerakkan kepalanya karena terganggu dengan aktivitas Suho. Dia membuka matanya dengan perlahan dan disambut dengan senyuman lebar Suho tepat didepan wajahnya.

 

"Selamat pagi hyung."

 

"Selamat pagi Suho." Balas Kyuhyun dengan malas-malasan. "Bisakah kau menyingkir? Hyung masih mengantuk."

 

Kyuhyun menutup matanya lagi membuat Suho mengerucutkan bibirnya. Kyuhyun lebih parah dari kakaknya pikir Suho. Dia membangunkan Minho hanya memerlukan waktu sepuluh menit, sedangkan Kyuhyun? Dua puluh menitpun terasa sangat kurang. Jadi dia selalu mengadu pada ayahnya jika ia menyerah.

 

"Hyung ayo bangun, ikut antar Suho kerumah halmoni." Suho bergerak naik turun masih beralaskan perut Kyuhyun. Telunjuknya juga menusuk-nusuk tubuh Kyuhyun lagi. Dia tertawa kecil melihat wajah Kyuhyun yang makin mengerut.

 

"Suho sekarang mulai nakal eoh?" Kyuhyun membuka matanya dan langsung saja menggeletiki perut gembul Suho. Tawa riang menggema ke seluruh kamar. Tangan-tangan kecil Suho berusaha menjauhkan tangan Kyuhyun yang bergerilya diperutnya.

 

"Hentikan Mom!" Suho berteriak diantara tawanya.

 

Jemari-jemari dan tawa Kyuhyun mendadak berhenti. Dia menatap Suho yang tersenyum sambil menghapus air mata yang ada disudut matanya. Apa kata Suho? Suho memanggilnya apa? Mom? Benarkah itu?

 

"Hyung?" Raut wajah Suho berubah khawatir melihat Kyuhyun yang masih menatapnya kosong. Apa dia melakukan sesuatu yang salah?

 

"Hyung?"

 

"Kau? Aku? Apa?" Kyuhyun bertanya bingung. Apa telinganya sudah tidak berfungsi dengan baik sehingga dia mendengar sebutan itu untuknya? Kata yang paling diinginkannya, panggilan yang bermakna tidak ada sebuah penolakan. "Mom?" Lirih Kyuhyun.

 

Belum sempat Suho menjawabnya pintu kamar sudah terbuka lebih dulu. "Daddy!"

 

Siwon yang masih memakai celana piyama berjalan mendekati ranjang. "Bagus jagoan. Kau melaksanakan tugasmu dengan baik." Siwon mengacak rambut tebal putra bungsunya. "Sekarang waktunya kau sarapan. Temani Minho hyung."

 

"Ayay Captain." Suho memberi hormat pada Siwon lalu berlari keluar kamar.

 

Siwon lalu beralih menatap kekasih kecilnya. Dia menaikkan satu alisnya melihat Kyuhyun yang menggosok kedua telinganya hingga memerah. "Kau kenapa?"

 

"Jangan pedulikan aku."

 

"Kau mau telingamu putus?" Siwon menahan kedua tangan Kyuhyun. "Ada apa?"

 

"Tidak ada apapun." Haruskah dia mengatakan pada Siwon? Mungkin saja pria itu juga pernah mendengar Suho memanggilnya begitu. Tapi bagaimana kalau memang dia yang salah dengar? Lagipula dia masih belum siap juga sebenarnya.

 

"Kau yakin?"

 

Kyuhyun menganggukkan kepalanya beberapa kali menjawab Siwon. "Hanya gatal kok. Sekarang sudah tidak lagi."

 

"Ya sudah aku mau mandi dulu." Siwon memberikan kecupan didahi dan bibir Kyuhyun sebelum beranjak dari ranjang.

 

Tiga menit kemudian Kyuhyun menyusul kekamar mandi, bermaksud menggosok giginya sambil menunggu Siwon selesai mandi. Kyuhyun menyenderkan tubuhnya disisi pintu dengan bersedekap ketika menemukan Siwon yang masih didepan westafel dengan wajah penuh busa.

 

"Kau mau mandi duluan?" Tanya Siwon setelah membasuh wajahnya hingga bersih.

 

"Bukankah kau harus mengantar Suho?"

 

"Dia bisa menunggu." Siwon berjalan memasuki bilik tempat mandi dan keluar beberapa detik setelah menyalakan air hangat di bath up, Kyuhyun sangat menyukai mandi seperti itu. Jika sedang good mood, anak itu akan berlama-lama dikamar mandi. Berendam dan bernyanyi sesuka hati, yang disisipi bernyanyi rock yang lebih terdengar seperti teriakan orang gila. Terkadang Siwon duduk menyandar dibalik pintu kamar mandi untuk mendengar nyanyian Kyuhyun dan berusaha menahan tawa.

 

Kyuhyun duduk bertopang dagu diatas tangga pendek Suho, yang digunakan hanya sesekali oleh anak itu. "Apa pria juga harus melakukan hal itu pada wajahnya?"

 

"Tentu saja. Itu berguna untuk wajah agar terlihat tidak kusam." Siwon membungkukkan badannya agar sejajar dengan Kyuhyun. "Dan tidak berjerawat."

 

Kyuhyun meninju pelan perut Siwon sambil berdecak. "Kau mengejekku."

 

"Aku merasa heran. Ibumu saja bisa punya wajah secantik dan sehalus itu. Kenapa kau tidak?" Siwon berteriak dari tempat bath up karena harus mematikan kerannya.

 

"Aku bukan wanita dan juga bukan pria seperti eomma. Aku selalu kabur ketika eomma ada jadwal kesalon." Kyuhyun memainkan botol pembersih muka milik Siwon. Tanpa ke salonpun ibunya sudah melakukan waxing pada kakinya setiap pagi. Kyuhyun hanya mau menerima tempelan buah mentimun diwajahnya. Itupun karena ibunya menggantung PSPnya diatas akuarium.

 

"Setidaknya pakailah pembersih wajah." Siwon mengakui Kyuhyun memang sudah cantik tanpa hal-hal seperti itu, perawatan wajah kesalon. Tapi untuk sekedar perawatan sederhana juga diperlukan.

 

"Aku kira itu hanya untuk wanita." Kyuhyun berbalik menghadap cermin, mengamati keseluruhan wajahnya. Sangat buruk dengan bekas jerawat dan beberapa ada yang tumbuh. Kantung matanya juga sedikit hitam.

 

"Untuk pria juga ada sendiri. Sini aku ajari cara melakukannya." Siwon menuangkan sedikit pembersih wajah itu ketelapak tangannya.

 

"Ya! Jangan dipencet seperti itu. Itu hanya akan memperparah saja." Siwon menarik tangan Kyuhyun yang sedang memainkan jerawat didagunya.

 

"Ini sangat mengganggu hyung."

 

"Aku akan membelikanmu obat untuk mengatasi masalah itu."

 

Siwon menggosokkan kedua tangannya hingga muncul busanya lalu menempelkan dan meratakannya diwajah Kyuhyun. "Tutup matamu agar tidak terkena."

 

Siwon juga sedikit memberikan pijatan. "Selesai. Sekarang basuh wajahmu."

 

Kyuhyun menatap wajahnya yang sudah bersih dengan takjub. Wajahnya lebih bersinar dan segar. "Hyung kau juga harus membelikan benda itu juga untukku." Tangannya meraba seluruh wajahnya. Rasanya kini juga lebih halus.

 

"Apa aku juga harus membelikan peralatan make up lainnya?" Siwon terkekeh sambil membasuh tangannya.

 

"Ya! Apa-apaan itu! Aku bukan ibuku!"

 

"Hei dagumu juga mulai dipenuhi jenggot pendek. Ini juga harus dicukur." Siwon memegang dagu Kyuhyun dan menggerakkannya kekanan dan kekiri dengan wajah serius. Tangan yang satunya meraih alat pencukur otomatisnya.

 

"Jangan! Biarkan saja. Itu tandanya aku sangat manly."

 

Siwon menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kau itu cantik. Lagipula itu tidak baik untuk anak sekolahan sepertimu ditumbuhi jenggot." Siwon menyalakan alat cukur itu yang menghasilkan pekikan dari Kyuhyun.

 

"Hyung, itu akan sakit. Kau tidak dengar?! Suaranya saja sudah mengerikan seperti itu!" Kyuhyun menggerakkan kepalanya menghindar.

 

Siwon hanya terkekeh melihat wajah ketakutan Kyuhyun. Dia berbohong, tentu saja. Dagu Kyuhyun sangat bersih. Mungkin itu disebabkan karena dia lelaki yang bisa hamil. "Sudahlah. Kau mandi dulu sana. Aku akan memakai kamar mandi bawah." Siwon meletakkan kembali alat itu.

 

"Kau mengerjaiku!" Teriak Kyuhyun setelah dia memeriksa wajahnya dengan teliti. Lalu dengan cepat melompat dari tangga itu, memberi sedikit pukulan pada bahu Siwon dan berlalu ketempat mandi. "Hyung airnya sudah dingin!"

 

"Ganti saja airnya. Lakukan sendiri. Kau sudah dewasa."

 

Kyuhyun menghentakkan satu kakinya kesal dan bersungut-sungut ketika mendengar pintu kamar mandi yang menandakan Siwon telah pergi. Salah satu hal yang membuatnya benci menjadi dewasa. Perhatian yang ditujukan kepadanya akan berkurang dan dia tidak bisa bermanja-manja lagi.

 

"I'm good I'm hot I'm fresh I'm fly! La la la la la la..."

 

Kyuhyun mulai bernyanyi dan sedikit menirukan tariannya sembari menunggu bath up kembali kering.

 

.

.

.

 

"Jadi kau mendapat itu dari dalam lokermu?"

 

"Yup." Ucap Kyuhyun menjawab pertanyaan investigasi dari Minho.

 

Minho menanyakan soal susu kadaluarsa itu pada Kyuhyun. Pasalnya itu bukan susu yang biasanya ada didalam kulkas mereka. Dan dugaannya benar. Ada yang berniat mencelakai Kyuhyun lagi. Mungkinkah orang yang sama?

 

"Apa tidak ada nama ataupun semacamnya?" Tanya Eunhyuk.

 

"Sudah kubilang tidak ada. Hanya ada kotak susu itu saja. Tanya saja pada Ryeowook. Saat itu dia ada bersamaku."

 

"Benar begitu?" Eunhyuk menoleh kearah Ryeowook yang hanya memberikan anggukan.

 

"Siapa yang selalu memberikanmu makanan?" Minho harus menemukan pelaku dibalik semua insiden yang menimpa Kyuhyun. Ini menyangkut nyawa seseorang.

 

"Seungyoon." Kyuhyun memasukan cone es krim terakhir kedalam mulutnya. Mereka minus Donghae sedang berada dikedai es krim langganan mereka.

 

Eunhyuk menjentikkan jarinya. "Aku yakin dia pelakunya."

 

"Hyung, tidak mungkin itu Seungyoon. Dia itu anak yang baik." Bantah Ryeowook. Dia sudah berteman dengan anak itu seumur hidupnya selama 18 tahun. Dia mengetahui dengan jelas bagaimana sikap Seungyoon yang sangat baik kepada siapapun. Bahkan dia tidak yakin anak itu sanggup membunuh seekor lalat.

 

"Yah! Semua orang bisa berubah karena dibutakan oleh cinta, Ryeong. Bersikaplah objektif." Timpal Eunhyuk.

 

"Jika itu Seungyoon. Lalu siapa yang mengirimkan kartu cinta itu?" Ryeowook menunjuk satu-satunya kertas berbentuk hati yang berwarna pink diatas meja. Bertuliskan 'saranghae' dan L.C sebagai identitas pengirim. "Apa dia memerankan peran ganda?"

 

Kartu itu didapatkan Kyuhyun pagi tadi, tertempel dipintu lokernya.

 

Eunhyuk mengelus dagunya. Benar juga. Apa anak itu punya kepribadian ganda?

 

"Ah hyungdeul, aku pergi dulu ya. Key sudah menungguku didepan. Kabari aku hasil diskusi ini."

 

"Oke." Kyuhyun mengacungkan ibu jarinya. "Kalau yang mengirimkan ini pasti perempuan."

 

"Kau yakin sekali?" Eunhyuk mengamati setiap huruf yang tercetak dikertas itu. Tulisannya memang rapi seperti perempuan, tapi itu tidak menjamin. Apa dia harus memeriksa setiap buku catatan para siswa agar bisa menemukan pelakunya?

 

"Tapi aku yakin itu Seungyoon. Bukankah dia tergabung di boy group bernama LC9?" LC9 adalah grup vokal disekolah mereka, sebenarnya cukup populer. Diisi para siswa yang setipe dengan Seungyoon, beranggotakan 7 orang. Entah dibagian mana yang berhubungan dengan nama grup.

 

"Berpikirlah yang cerdas. Tidak mungkin itu Seungyoon, itu terlalu jelas. Untuk apa dia berbuat seperti itu jika aku sudah mengetahuinya?" Ujar Kyuhyun.

 

Ini bukan masalah besar bagi Kyuhyun dan bisa ia abaikan begitu saja. Karena dia sudah terbiasa mendapat pernyataan cinta dari siswa disekolahnya. Hanya saja ada rasa penasaran yang menggelitik.

 

"Benar juga." Eunhyuk menganggukkan kepalanya. "Apa ada orang yang memperhatikanmu selama ini?"

 

"AH!!" Ryeowook memukul meja dengan keras membuat dua temannya terlonjak kaget dan dia mendapat dua jitakan sekaligus. "Mungkinkah itu orang lain yang ada di LC9?"

 

"Sudah kubilang itu terlalu mudah ditebak."

 

"Mereka ingin kita berpikir seperti itu sehingga kita mencoret nama mereka dari daftar tersangka kita."

 

"Eoh otakmu bekerja dengan baik kali ini." Kyuhyun menepuk puncak kepala Ryeowook beberapa kali. Tidak sopan sama sekali. "Jika begitu, Seungyoon masuk dalam daftar."

 

"Oke. Kita berfokus ke LC9 untuk masalah kartu ucapan rahasia itu. Tapi kita juga harus tetap mengamati yang lain. Seperti Lee Chunji, Lee Chanhee, Lee Chanyeong dan lainnya yang merujuk ke inisial itu." Ujar Eunhyuk seolah menjadi ketua salah satu staf kepolisian bagian penyelidikan. "Masalah kedua mengenai terror itu. Apa kau tidak menemukan satu petunjukpun?"

 

"Tidak ada jejak apapun yang ditinggalkan pelaku di area kolam renang." Kyuhyun sudah menyisiri setiap sisi kolam renang dihari berikutnya, berharap ada satu benda pelaku yang tertinggal. Tapi hasilnya nihil.

 

"Ini masalah serius. Kau tidak mengatakannya pada Siwon ahjussi?" Tanya Ryewook.

 

"Kupikir kita masih bisa mengatasi hal ini." Kyuhyun tidak bisa memprediksi bagaimana reaksi Siwon jika mengetahui hal semacam ini. Bisa saja dia akan dialihkan untuk ikut home schooling. Lebih mengerikan dikurung didalam rumah selama seminggu, seperti saat insiden di Beijing. Dia tidak mau karena ujian tinggal beberapa bulan lagi. Dan sialnya dia malah mendapat hal menyusahkan seperti ini.

 

"Hal ini terasa sulit. Kita juga harus mengamati keadaan sekitar." Ujar Eunhyuk. "Ngomong-ngomong. Kau selalu melakukan hal-hal seperti itu ya ketika dirumah?" Eunhyuk menaik turunkan kedua alisnya dan tersenyum menyebalkan kearah Kyuhyun.

 

Pipi Kyuhyun mulai dijalari warna merah muda. Sial sekali. Kenapa dia bisa lupa jika masih ada teman-temannya waktu itu, terutama mahluk menyebalkan macam Lee Hyukjae.

 

"Apa?" Ucap Kyuhyun dengan nada yang ia buat setenang mungkin.

 

"Eeiii... Kau pura-pura lupa eoh?"

 

"Aaahhh yang itu. Aku kan sedang sakit, badanku lemas. Siwon hyung hanya berusaha membantuku."

 

"Lemas tapi kaki dan tanganmu melingkar dengan erat sekali."

 

Kyuhyun menatap tajam Ryeowook yang sedang memainkan ponselnya. Kenapa Ryeowook berubah menjadi makhluk menyebalkan juga?

 

"Kau kan yang memintanya? Sudahlah Kyuhyun, mengaku saja." Eunhyuk mencolek-colek dagu Kyuhyun.

 

Kyuhyun memukul kepala Eunhyuk. "Enak saja. Memang kau bisa apa ketika kau sakit lalu ada orang sehat yang memaksa untuk menggendongmu? Kau tidak bisa melawannya."

 

Kyuhyun bersyukur saat itu dikamar hanya ada Siwon dan Suho. Sehingga yang lain tidak perlu menyaksikan bagaimana dirinya merengek pada Siwon agar menggendongnya ala koala. Sangat memalukan. Itu sebabnya dia menyembunyikan kepalanya dileher Siwon ketika Minho datang. Beruntung Minho tidak berkomentar apapun seperti biasanya.

 

"Terserah apa katamu. Tapi mataku tak

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi