chapter 10

my baby

 

“kenapa kau bisa kemari bersama anak itu?” tanya Daehyun pada Youngjae yang duduk di ruang makan menikmati segelas kopi. “dia memakai ponsel gurunya dan mencari nomor telefon kantor, kebetulan aku belum pulang, dia bilang dia tidak bisa pulang”

Kemudian Daehyun terdiam.

“ngomong-ngomong... dia mirip sekali denganmu” Youngjae mengucapkannya dengan pelan supaya tidak menimbulkan masalah lagi seperti pagi tadi.

“carikan aku housekeeper yang lebih baik, ah dia juga harus mau mengurusi anak itu”

Daehyun sengaja mengalihkan pembicaraan mereka. Youngjae hanya bisa mengelus dada.

“arraseo, aku pergi” Youngjae berpamitan.

-

-

Hari sudah cukup siang dan Baekhyun tidak menemukan Kyungsoo. Dia melihat jam dinding menunjukan pukul 11 pagi. Dia melangkah menuju dapur dan melihat ada makanan yang terbungkus plastik disebelahnya ada sebuah note dari Kyungsoo bahwa dia bangun sangat pagi untuk pergi kemah dan akan kembali lusa. Baekhyun mengangguk mengerti, dia melihat sarapan buatan Kyungsoo.

“ah aku tidak bisa makan jam segini, aku sedang diet... ah kasihan Kyungsoo, dia sudah berusaha menyiapkan sarapan untukku... ah baiklah demi membalas kebaikan teman sejatiku...”

Walaupun Baekhyun tahu dia tidak akan mudah bertambah berat badan tapi dia akan dibunuh jika trainernya terus mempengaruhi mentalnya dan dia akan mengaku bahwa dia tidak melakukan diet. Trainernya lebih menakutkan dari hantu menurutnya.

Baekhyun telah menyelesaikan makan siangnya dan segera mengecek ponselnya. pesan dari Chanyeol yang mengatakan dia ada pertemuan penting di luar kota dan tidak bisa menemani Baekhyun. bibir mungilnya mengerucut sebal, lalu ada lagi pesan dari ibunya. Baekhyun terdiam cukup lama dan kemudian mencoba menelfon ibunya.

“Yah! Kenapa kau baru menelfonku ?” suara ibunya terdengar khawatir.

“mianhae, aku benar-benar sibuk dengan pekerjaanku, bagaimana kabarmu eomma?”

“eomma masih baik-baik saja...”

“mwoyaa... kau harus sehat eomma”

“arraseo... baekkie-ya...eumm... mianhae...sepertinya eomma tidak bisa mengirimi uang lagi, tapi jika eomma memiliki uang lebih pasti kukirimkan, pasti!”

“sudahlah, gunakan uang hasil menjual sayur untuk makan dan kebutuhanmu saja, aku bisa mengurus diriku disini eomma, tenanglah”

Baekhyun berusaha meyakinkan ibunya sedangkan dirinya begitu kepanikan. Dia memang menghasilkan uang sebagai model, tapi hutangnya juga belum terbayar pada teman-temannya selama dia berada di Seoul dan itu tidak sedikit. Tapi kondisi ibunya pasti sangatlah buruk, dia tidak bisa apa-apa selain bekerja lebih keras disini.

Baekhyun memutuskan percakapan mereka dan mulai menghela nafas berat. Gajinya sebagai model masih dibawah standar karena dia tergolong baru dan bisa dibilang trainee. Ini menyedihkan, bahkan dia menumpang di apartemen Kyungsoo dan membayar lebih sedikit dari Kyungsoo.

“eotthoke... ” Baekhyun menjatuhkan kepalanya di meja makan dan menatap kosong.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Pagi hari di sebuah apartemen yang dihuni 2 yeoja sedang cukup ribut karena mereka bangun terlambat dan harus segera menuju tempat kerja.

“Moohyun-ah! Apa yang kau lakukan! Kita sudah terlambat!” teriakan salah satu yeoja dengan rambut blonde pendek. Dia memunguti kertas hasil mereka bergadang semalam di meja.

“sebentar lagi eonni! Aku sedang mempersiapkan bento untuk Yeolli” teriak yeoja berambut cokelat sebahu yang dipanggil Moohyun tadi.

“Yah! Apa dia benar akan mampir?! Ppali! Cepat turun kebawah , aku akan memanaskan mobil dulu”

“nee!!”

Setelah Moohyun memastikan semua bekal yang ia persiapkan dalam waktu singkat itu selesai dia kemudian turun ke bawah dengan wajah berbinar. Dia liriknya layar ponselnya. Meski seseorang yang ia harapkan tidak membalas pesan terakhirnya dia masih yakin orang itu akan mampir kemari.

Baru saja Moohyun melangkahkan kaki dari gedung, terlihat seorang namja dengan pakaian rapi tampak tersenyum melihat dirinya.

“oppa!” Moohyun berlari kecil ke arah Chanyeol.

“annyeong, maaf aku baru bisa menemuimu” dengan senyuman cerah dan lebar Chanyeol membuat Moohyun balik tersenyum manis padanya.

“gwenchana, aku tahu kau sibuk”

Chanyeol meraih ujung kepala Moohyun dan mengacak rambutnya. “aku tahu kau kecewa, tenang saja setelah aku kembali dari pertemuan ini aku akan mentraktirmu makan”

“nee...” Moohyun tersenyum namun merasa sedih karena Chanyeol akan meniinggalkannya lagi untuk pekerjaan.

Tanpa aba-aba Chanyeol merangkum wajah Moohyun dan mendekatkan wajahnya. Moohyun merasakan aliran darahnya mengalir cepat dan dadanya berdebar. Begitu melihat wajah Chanyeol yang semakin dekat dia menutup matanya.

Cup

“aku pergi dulu, pakai baju yang lebih hangat, annyeong”

“an-anyeong”

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

“HAHAHAHAHAHA aigooo Moohyun-ah... kenapa kau menutup matamu??? HAHAHAH”

Park Choa teman satu apartemen Moohyun tertawa keras dalam perjalanan mereka menuju kantor. Alasan dia tertawa karena melihat adegan Chanyeol yang mengecup dahi Moohyun tadi. Di dalam mobil Moohyun mematung tidak menanggapi tawa Choa.

“sudah berapa tahun kau mengenal Chanyeol? Dia dari luar saja seperti anjing kecil yang patuh dan menggemaskan, tapi dia tidak akan peka dengan hal romantis apapun! Aigoo”

“tapi dia... tunanganku kan?”

Choa berhenti tertawa dan melirik Moohyun yang menatap keluar jendela.

“aku tahu, tapi kau juga berhentilah berharap banyak hal yang membuat Chanyeol justru meninggalkanmu”

Moohyun menoleh pada Choa yang sedang fokus menyetir. Dia tiba-tiba sangat marah dengan ucapan Choa.

“kenapa dia bisa meninggalkanku?! Dia tidak akan bisa meninggalkanku!!”

“hentikan saja pembicaraan ini… Kau tahu kau sangat egois dan aku tidak bisa menanggapi amarah kekanakkanmu hari ini”

“kekanakkan?” Moohyun menatap Choa tidak percaya.

“jangan katakan apapun karena yang kutahu kau menjadi seperti ini setelah Chanyeol mengatakan dia menyukai kakakmu”

“Choi Sohyun sudah menikah dengan Daehyun kau tahu kan? Chanyeol tidak berhak memiliki perasaan lain pada Sohyun! Kenapa kau menyalahkanku? Harusnya kakak yang sadar diri bahwa dia akan menikah dan tidak bermain api dengan Chanyeol! Sohyun unni harusnya tahu diri!”

Choa memarkirkan mobilnya dipinggir jalan. Dia mencengkram kemudi dengan erat.

“dengarkan aku Choi Moohyun... aku tidak tahu apa yang kau ketahui antara Chanyeol dan Sohyun dihari sebelum pernikahannya dengan Daehyun... tapi rahasia yang hanya kau yang tahu ini membuatku sangat muak dan kesal... aku bukanlah orang dekat keluargamu apalagi Chanyeol, aku memang orang asing diantara kehidupan kalian yang membingungkan...dan berhati-hatilah jika membicarakan seseorang yang sudah meninggal”

Choa menatap Moohyun yang sudah berteman dengannya 10 tahun. Moohyun memang sudah seperti adiknya sendiri meski posisinya sebagai asisten design  tidak membuatnya merasa rendah justru menikmati pekerjaannya dan menghormati Moohyun sebagai atasannya.

Kisah yang Choa dengar tentang keluarga Moohyun dan kedekatannya dengan 2 pria yang tampan bernama Chanyeol dan Daehyun dia ketahui dengan sendirinya. Sangat membingungkan dan menyakitkan.

“mianhamnida... lupakan saja apa yang kukatakan tadi unni, bagaimana pun unni pasti akan mengatakan kalau aku terlalu posesif dengan pria yang jelas akan menjadi suamiku kelak,yah... masa lalu itu memang menyakitkan dan mungkin sisa kenangan saat malam sebelum pernikahan itu begitu melekat diingatanku seperti parasit!”

Choa menatap Moohyun yang menampakan wajah terluka dan tatapan dingin. Malam sebelum pernikahan Sohyun terus menjadi bahan obrolan mereka disuasana sedingin ini  jika mengenai Chanyeol. Choa sendiri pernah memergoki perdebatan Chanyeol dan Moohyun beberapa bulan yang lalu.

Flashback

Choa tanpa sengaja mendengar percakapan Moohyun dan Chanyeol di balkon apartemennya. Dia mencoba tidak ikut campur, namun dia sangat khawatir karena pada saat itu Moohyun menjadi yeoja paling menyedihkan karena kehilangan kontak dengan Chanyeol selama 5 hari. Dia mencoba tinggal dan mendengarkan alasan Chanyeol.

“oppa! Kenapa kau akhir-akhir ini sulit sekali kuhubungi, kau tahu eomma terus menghubungiku menanyakan kehadiranmu di pertemuan kemarin”

Moohyun mencurahkan betapa frustasinya dia karena hampir seminggu Chanyeol sulit sekali dihubungi. Pria tinggi itu hanya bisa menatap tenang pada bola mata Moohyun yang berapi-api.

“aku ada urusan pekerjaan”

“lagi? Apa kau sengaja membuat alasan pekerjaan untuk bertemu keluargaku? Aku tahu kau sedang mengembangkan bisnis restoran dan event milikmu! Tapi setidaknya pikirkan aku , aku yang nantinya akan ada di masa depanmu!”

Chanyeol tersenyum dan mengelus pipi Moohyun perlahan. Moohyun menatap Chanyeol hampir menangis.

“mianhae... kenapa kau mengatakan aku tidak memikirkanmu? Aku hanya terhambat oleh pekerjaanku, aku akan memperjuangkanmu, tapi kau juga harus mengerti dimana posisiku, aku anak yang menjadi tulang punggung keuargaku, aku tidak memiliki orang tua yang bekerja untuk memenuhi hidupku, aku sendirian menanggung ini Moohyun-ah...”

Choa begitu terkejut dengan cara Chanyeol meminta maaf ini. Pria itu terlihat brengsek saat menghadapi Moohyun yang notabennya melankolis. Dia selalu memakai perasaannya.

“tapi kau masih belum tulus padaku oppa...”

Choa mengangguk setuju. Moohyun adalah gadis yang memiliki kepekaan kuat dan Choa juga merasakan hal yang sama.

“apa yang kau katakan?” Chanyeol mencoba menenangkan Moohyun dan memeluk gadis mungil itu.

“aku masih belum mengerti kenapa kau mau bersamaku setelah kejadian malam pernikahan itu... kenapa kau bisa menerimaku setelah kematian kakakku”

Chanyeol tampaknya hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Moohyun. Choa mendecih kesal, dia beranggapan jika Chanyeol memang memiliki perasaan dengan Sohyun kemudian menjadikan Moohyun sebagai pelarian. Itu yang masuk akal, namun Choa tidak memiliki pandangan apapun tentang peristiwa yang terjadi sebelum pernikahan Sohyun.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mousie boutiq nampak sangat ramai dikunjungi pembeli. Semua hadir dari berbagai kelas karena produk yang ditawarkan banyak dari berbagai harga yang tidak mengecewakan. Modelnya pun tidak kalah saing dan banyak yang di ekspor ke luar negeri. Perintis Mousie boutiq ini tidak lain Moohyun sendiri. Dia yang membuat hampir seluruh design dengan bantuan Choa.

“apa model itu belum juga datang?” tanya Daehyun pada Youngjae yang berdiri dengan note yang berisi jadwal dan mengenai pekerjaan. Saat ini mereka sedang menunggu Baekhee di depan Mousie boutiq untuk menyiapkan pemotretan lusa.

“bersabarlah sajangnim, karena kita menelfonnya dengan mendadak. Kau tahu kan wanita perlu mendandani wajahnya?” ujar Youngjae sedikit kesal karena Daehyun terus bertanya tidak sabaran.

“pecat dia jika tidak datang dalam 15 menit, aku akan masuk ke dalam dan menunggunya”

“ehh?? Ta-tapi”

Belum selesai Youngjae bicara Daehyun sudah masuk dalam butik dan bertemu karyawan Moohyun.

“apa Moohyun sudah datang?”

“oh  annyeonghaseyo CEO jung, eonni ada didalam, anda bisa masuk”

Daehyun mengangguk mengerti, sejenak dia menatap karyawan itu dengan tatapan tajamnya. Entah kenapa karyawan muda itu begitu berdebar.

“lain kali, sebut Moohyun sebagai direktur... dia bukan eonni-mu, tapi dia memberi upah untuk kau bawa ke rumah dan membagikannya dengan keluargamu yang sederhana... mengerti?”

Dengan mata berkaca-kaca karyawan itu memberikan bow 90 derajat berulang kali sampai Daehyun menghilang dari pandangannya.

Mengerikan.

“Moohyun-ah!” Daehyun langsung berubah menjadi pria manis dihadapan adik-iparnya.

Moohyun menghentikan kegiatannya yang sedang memasangkan sebuah blazer pria pada manekin.

“oppa! Kenapa kau kemari? Apa kau sedang menginspeksi butikku?” tanya Moohyun dengan nada ketakutan dibuat-buat.

“yah, untuk apa seorang CEO melakukan hal itu? Itu bukan pekerjaanku”

Moohyun mendengus “ah kau memang tidak memiliki selera humor yang bagus oppa”

Daehyun menatap Moohyun hangat. Kemudian ingatan tentang apa yang ia dengar kemarin terlintas. Daehyun sebenarnya tidak mau mengakui jika memang Chanyeol bermain dibelakang Moohyun. Atau dengan kata lain percuma jika dia mengatakan hal itu pada Moohyun.

“apa jika aku menjadi lucu kau akan menjadi milikku?”

“apa yang kau katakan pagi-pagi begini oppa? Aigoo Chanyeol akan mengalahkanmu telak jika dia mulai bercerita humor padaku”

Chanyeol sudah sepenuhnya dipikiran Moohyun. Daehyun benci fakta itu.

“setidaknya uangku akan menang telak” gumam Daehyun.

“cepat katakan alasanmu datang kemari” potong Moohyun.

“eumm... aku ingin kau memilihkan pakaianmu yang akan dipakai model event yang ditunjuk, kau sudah dengar event kami kan?”

“ah! Ne ne ne! Apa dia disini? Dia lebih muda atau lebih tua dariku?”

“dia lebih tua darimu, dia harus ada disini 15 menit lagi kalau tidak aku akan menggantikannya dengan model lain”

“ya ya ya, hajima! Aku melihatnya di majalah! Dia cantik sekali! Dasar kau pria dingin, ayo kita tunggu dia di depan”

Daehyun memegang lengan Moohyun saat gadis itu melewatinya. Dia berhenti dan menatap Daehyun heran.

“apa reaksimu jika kukatakan Chanyeol berselingkuh?”

Moohyun terdiam sejenak lalu tersenyum manis pada Daehyun.

“aku mungkin hanya akan menganggap dia bermain dengan wanita yang sedang membutuhkan uang, aku tidak selalu bisa ada disampingnya saat ini, tapi kelak setelah kami menikah maka itu tidak akan pernah terjadi”

Daehyun tertawa sinis kemudian melepaskan tangannya.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

“brengsek.... dasar sialan menghubungiku mendadak....hosh hosh hosh...” Baekhyun berlarian disepanjang mall dari pintu masuk. Dia menatap layar ponselnya memastikan arah kemana dia pergi dari petunjuk yang dibuat Youngjae.

Dengan kecepatan penuh dia menuju tempat yang ditunjukkan Youngjae. Begitu melihat sosok Youngjae dari kejauhan dia menghela nafas lega.

“Youngjae-ssi!” teriak Baekhyun penuh keceriaan.

Youngjae yang melihat Baekhyun dari jauh melambaikan tangannya. Saat gadis imut itu mendekat dia melihat penampilan Baekhyun yang lumayan berantakan namun masih terlihat manis.

“err, kukira kau terlambat karena berdandan...”

Baekhyun terkejut dan segera mencari cermin besar dan melihat betapa kacaunya dirinya. Memakai jeans panjang dan tshirt hijau polos seperti pengangguran. Untunglah dia tidak lupa memakai wignya dan memasangkannya dengan benar.

“itu karena rumahku sangat jauh dari sini, aku kemari dengan bis dan tadi macet dan aku sempat terjatuh di depan mall... eotthoke... maafkan atas penampilan burukku” Baekhyun hampir menangis membayangkan kejadian tadi yang sangat memalukan, dan kali ini dia terlihat buruk didepan atasannya.

“gwenchana Baekhee-ssi! Kau masih terlihat mempesona! Aigoo wanita cantik selalu pas mengenakan apapun” Youngjae berusaha menenangkan Baekhyun.

“kau sudah datang ternyata, apa-apaan dengan pakaianmu? Apa kau baru saja bangun tidur?”

Suara Daehyun terdengar dibelakang Baekhyun. pria mungil itu berbalik dan merasakan jarak Daehyun cukup dekat hingga dia bisa mencium aroma tubuh Daehyun.

“tidak masalah oppa, eonni masih terlihat cantik dengan pakaian biasa”

Baekhyun terkejut dengan suara seorang wanita yang berdiri di samping Daehyun. Wajah oval dan baby-face tergambar di wajah wanita itu, namun detik berikutnya Baekhyun teringat sesuatu. Dia pernah melihat wajah wanita itu.

“ah perkenalkan eonni, namaku Choi Moohyun, aku pemilik Mousie boutiq, senang bertemu denganmu”

DEG

“dia pacar Chanyeol asal kau tahu saja” ucap Daehyun tiba-tiba.

“ya! Kenapa kau mengatakan seperti itu!” Moohyun memukul pelan lengan Daehyun.

“karena Chanyeol bisa dibilang bossnya Baekhee, tidak masalah kan?” kilah Daehyun. Dia mencoba melihat ekspresi Baekhyun.

“gwenchana, sebuah penghormatan bertemu dengan pacar tuan Park, kau beruntung”

Daehyun hanya tersenyum sinis mendengar ucapan Baekhyun. kemudian mereka melanjutkan memilih pakaian untuk pemotretan. Tanpa disangka Baekhee/Baekhyun sangat akrab dengan Moohyun dalam waktu singkat. Mereka langsung bertukar nomer dan saling berbagi selera pakaian yang tidak disangka memiliki kesamaan. Daehyun mengira dia akan menemukan keanehan jika Baekhyun bertemu dengan pacar Chanyeol tapi ternyata tidak.

“pilihlah yang menurut eonni bagus, aku sudah memisahkan baju-baju ini menurut seleraku yang sepertinya hampir sama denganmu eonni!”

“jinjja? Woah pakaian ini sangat cantik! Gumawo moohyun-ah”

“tidak masalah eonni! Oh iya aku harus membereskan ruanganku sebelum Choa unnie datang, aku akan meninggalkan eonni disini bersama Daehyun oppa, mian”

“gwenchana, kaa~ aku akan mengurus ini dan kita bertemu nanti”

“oke!!! Yah oppa! Jangan diam saja disitu! Bantu Baekhee unni dong, daah aku pergi”

“aishhh jinjja, kenapa aku harus ikut memilih pakaian wanita” Daehyun mendekati Baekhyun yang sedang memilih baju.

“sajangnim.. apa kau ingin mengatakan sesuatu padaku? Kulihat kau terus menatapku sejak tadi”

Daehyun terkejut  “ kenapa kau sangat percaya diri jika aku menatapmu? seperti aku kurang kerjaan saja”

“aigoo... manusia egois ini...” gumam Baekhyun yang di dengar Daehyun

Daehyun menatap tajam ke arah Baekhyun yang sedang tidak memperhatikannya. Pria mungil itu menyadari perubahan suasana dan memberanikan diri balik menatap Daehyun. Tatapan mengintimidasi yang seharusnya membuat dia ketakutan justru seolah memberi sengatan ke sekujur tubuh Baekhyun dan sejenak dia merasakan ada kupu-kupu di perutnya.

‘aku pasti gila jika orang ini terlihat tampan saat memasang wajah jahatnya’ batin Baekhyun

“chogiyo... sekarang kau benar-benar menatapku kan? Wae? Apa yang kau inginkan sajangnim?”

Daehyun mendekatkan wajahnya ke samping kepala Baekhyun,membisikkan sesuatu.

“berapa Chanyeol membayarmu untuk mengikuti eventku? Apa termasuk one-night-stand? Apa kau berasal dari tempat prostitusi?”

Baekhyun tidak terkejut sama sekali. Mendengar kalimat tajam itu Dia jadi yakin jika orang yang berada di luar ruang rapat saat itu adalah Daehyun.

“kenapa kau tidak menjawab?”

“eumm... sebenarnya aku mungkin akan kena masalah jika kuberitahu yang sebenarnya pada anda”

Daehyun mencengkram lengan Baekhyun seketika. Matanya menyalang marah karena sepertinya ini menjadi lebih serius.

“katakan padaku yang sebenarnya!”

Baekhyun tertawa melihat ekspresi Daehyun yang memaksanya.

“tenang saja pak, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan anda, aku dan tn. Park akan bekerja profesional”

Baekhyun melihat tangan Daehyun yang mencengkramnya cukup kuat kemudian Daehyun tersadar dan melepaskan tangan Baekhyun. daehyun kembali bertingkah arogan.

“apapun hubunganmu dengan Chanyeol jangan sampai diketahui public, jika kau datang sebagai pihak ketiga maka segera saja enyah dari hadapanku setelah kontrakmu berakhir. Menyedihkan melihat seorang gadis miskin mengharapkan berada di kasta bangsawan”

“apa anda mengancamku? Bukankah membiarkan pihak ketiga sepertiku akan menguntungkanmu? Apa kau tidak pernah berfikir kenapa Chanyeol terlihat sangat bahagia bersamaku dibanding tunangannya?  Kasta bangsawan hanya bisa menggunakan uang dari pada otak” balas Baekhyun tanpa ragu. Melihat ekspresi Daehyun yang terlihat kehilangan kata-kata membuat Baekhyun tersenyum menang.

“aku tidak akan jatuh oleh ancaman seperti itu Daehyun-ssi, orang seperti anda sudah sangat kuhapal perilakunya, kalian akan mendapatkan segalanya dengan uang dan hasilnya bukanlah sebuah kebahagiaan yang murni, cih sayang sekali”

Daehyun mengepalkan tangannya kuat.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Youngjae duduk dibangku di depan butik menatap pada layar ponselnya dengan lemas. Dia masih menunggu balasan dari penyedia jasa housekeeper. Dia sedikit ragu meminta bantuan dari penyedia jasa seperti ini karena banyak dari mereka tidak memenuhi syarat housekeeper yang diajukan Daehyun nantinya.

“Youngjae-ssi, apa yang kau lakukan?” Baekhyun datang dengan 2 gelas kopi ditangannya. Segera dia memberikan salah satunya pada Youngjae.

“gumawo Baekhee-ssi, mmm ini aku sedang mencari orang” jawab Youngjae lemas.

“wae? Untuk apa?”

“housekeeper dan babysitting, sayangnya harus 1 orang saja”

“MWO? Apa pria semanismu sudah punya anak??”

Youngjae terkejut karena teriakan Baekhyun. Dia menggeleng kuat mendengar kata ‘anak’.

“anieyo! Bos Daehyun! Dia yang membutuhkan orang! Aku masih single”

Baekhyun terdiam sejenak. Dia menoleh kearah Daehyun yang sedang berbincang dengan Moohyun. Dia sedang berpikir keras.

“apa harus wanita?”

“mmm… molla, sejauh ini dia tidak memerdulikan housekeepernya, tidak peduli gender”

“aku mau!”

“ah terima kasih-- MWO???”

“bu-bukan! Sepupuku! Ya sepupu yang sudah kuanggap oppaku sendiri!tolong bantu dia ya, kumohon Youngjae-ssi”

“apa kau yakin oppamu bisa mengurus anak juga?”

“dia sudah ahli! Sayang sekali dia baru saja dipecat dan… hiks… dia sekarang pengangguran.. hiks hiks dia tidur dijalan aku tidak tega! Hiks” Baekhyun menambahkan acting menangis untuk menyempurnakannya.

“oke oke oke, uljima… tenang saja Baekhee-ssi aku akan langsung memberimu alamat bos sebaiknya dia datang sebelum Daehyun berangkat kerja, sekitar jam 6”

“arraseo! Khansamnida Youngjae-ssi! Ah sebelumnya boleh aku tolong padamu untuk merahasiakan oppaku? Nanti biarkan oppaku saja yang memperkenalkan dirinya langsung”

“tenang saja Baekhee-ssi”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
KIMparkshi
#1
Chapter 11: hwaiting in your study
thelucidream
#2
Chapter 11: its okay author-nim. I'll always waiting for the next update.
Study smart~ ^^ Hwaiting!
keyhobbs
#3
Chapter 11: it's okay authornim, kadang study itu butuh perhatian lebih,silahkan fokuskan dlu ke study,hehehe I'll always waiting for the next chapter:)
keyhobbs
#4
Chapter 10: Berarti mulai sekarang baekhyun itu bakalan jalanin 2peran dong ya? Jadi baekhyun sekaligus jadi baekhee haha kereen^^ oh ya aku paling suka waktu si baekhee akting nangis d depan youngjae sambil ngomongin ponakannya baekhyun padahal ttu drinya sendiri:D
KIMparkshi
#5
Chapter 10: he.he.he gimana reaksi Dae ketemu Baek versi laki2 ya ??
Thank u for update
k0j3t4 #6
Chapter 10: Huaaaa~ cepet ketemuan! >< biar cepet jatuh Hati juga. Hahahaha
thelucidream
#7
Chapter 10: Daehyun dingin bener sih! ><
aaaaahhhh! I'm not so good in indonesian. but, yeah i still can read it tho.
what a great story author-nim. keep updating! hwaiting!
aia91
#8
Chapter 9: Hai.. authornim ^^
Ceritanya menarik bgt loh.. sangat complicated, apalagi Jung Daehyun kayak psikopat gila disini :p
Btw.. kalo di translate english lebih bagus ini..
k0j3t4 #9
Chapter 9: Daehyun dan taehyung kompakan. Hahahahaha~
KIMparkshi
#10
Chapter 9: *O*
Omona Daehyun bener2 Kejam
Thank u for update Author-nim
L U V