Main casts: Kwon Jiyong, and Choi Seunghyun.

Support cast: Find by yourself.

Warning: AU, typo(s), pasaran, and manymore.

Genre: Family, and Drama.

youngdinna present

.

.

Enjoy it!

Pernahkah kau memiliki cinta yang tak biasa? Maksudku, cinta yang seharusnya belum kau rasakan namun kau tiba-tiba saja bisa memilikinya.

Kau bingung dengan perkataanku. Hah.. baiklah, mungkin aku akan menceritakannya saja pada kalian.

***

Nama kedua anak itu adalah Aster dan Aden, dua anak kembar berbeda gender. Mereka tinggal di sebuah apartemen kecil bersama ayahnya, Kwon Jiyong.

Mereka bertiga terlihat berbeda, Jiyong si ayah terlihat jelas kalau ia berkebangsaan Korea, ia punya mata kecil yang menyiratkan kelembutan tiap menatap putri dan putranya.

"Kurasa dia sudah menghamili seseorang, itu gosip paling santer tentang Kwon Jiyong."

Menghamili orang? Well, predikat itu sebenarnya tidak cocok untuk sosok seperti Jiyong, setidaknya itu yang terpikir oleh Seunghyun.

"Permisi."

Seunghyun sedikit terkejut saat Jiyong bertamu di suatu sore, "Aku memasak bola nasi ini terlalu banyak, kupikir tidak ada salahnya aku berbagi untukmu."

Seunghyun menatap makanan pemberian Jiyong, kelihatannya enak sekali.

"Appa memasaknya sendiri. Aku tak bisa menjamin rasanya enak atau tidak." ujar si Aster sambil tersenyum jahil, membuat ayahnya tersenyum malu, "Kami baru saja pindah dua hari lalu, mohon bantuannya paman."

"Dia putriku Aster, memiliki seorang kembaran laki-laki ber-"

"Aden, bukan?" tanya Seunghyun memotong Jiyong, "Terima kasih, semoga kau betah tinggal di sini."

"Terima kasih." Jiyong lalu membungkuk sopan ke arah Seunghyun, di ikuti Aster.

'Lihat? Aku tak percaya kalau pria itu pernah menghamili seorang wanita.' pikir Seunghyun sambil meletakkan makanan pemberian Jiyong, "Sudahlah, itu bukan urusanku."

Seunghyun mulai menikmati makanannya. Rasanya enak, enak sekali untuk ukuran pria yang tinggal sendiri, bagaimana bisa seorang pria pandai memasak?

Seunghyun segera mencuci semua piring kotornya, termasuk piring milik Jiyong.

"Appa, paman tadi seorang pembunuh?"

"Hei! Tidak boleh berkata begitu, Aster."

"Habisnya wajah paman itu menyeramkan sekali."

Seunghyun tersenyum. Bukan bermaksud menguping, tapi dinding apartemen yang mereka tinggali ini memang tipis, jadi tak heran kalau Seunghyun bisa mendengar apa saja yang di bicarakan tetangganya itu.

Seunghyun melirik jam dinding di dapur. Sudah pukul 08.30 pagi, sebaiknya ia segera bersiap pergi ke tempat kerja sebelum ia terlambat.

Seunghyun merapatkan syal-nya sambil perlahan menaiki bus. Sebagai seorang pengajar di salah satu universitas, Seunghyun tidak pernah sekalipun datang terlambat. Mungkin faktor ia belum memiliki anak juga salah satunya, di antara semua teman pengajarnya, hanya Seunghyun saja yang masih berstatus lajang.

"Selamat pagi, sir Seunghyun."

"Pagi."

Seunghyu