"haah..." desah kecewa Kai saat Kris saemnya keluar dari kelas.

"ada apa dengan temanku ini hmm?" tanya Kyungsoo yang berada disebelahnya.

"sepertinya aku akan menyerah saja" ucap Kai.

"pada?" tanya Baekhyun yang berada didepan mereka. Baekhyun yang memang sedari tadi mencuri dengar pada topik yang Kyungsoo dan Kai bicara pun ikut bersuara dengan raut wajah yang sangat penasaran.

"Kris saem pastinya" seru Kai lesu.

"MWO?!!" Baekhyun memekik terkejut akibatnya. Kaisoo tidak akan terheran-heran dengan sikap temannya yang sangat over hiperactive ini, tapi tidak dengan teman satu kelas mereka.

"YAK! BICARANYA PELAN-PELAN!!" bentak sang ketua kelas yang terdengar menyebalkan di telinga Baekhyun. Tidak mau membuat masalah, Baekhyun pun diam dan menatap Kai meminta penjelasan lebih.

"maafkan Baekhyun ketua" ucap Kyungsoo dengan tenangnya.

"lanjutkan yang tadi" perintah Baekhyun dengan nada serius.

"aku benar-benar menyerah untuk mendapatkannya"

"tapi Kai, kau pasti bisa! kau cantik dan pintar, alasan apa yang akan ia keluarkan untuk menolakmu heum?" Baekhyun terlihat paling antusias untuk menyemangati Baekhyun dan Kyungsoo?

Gadis itu memang yang paling tenang dan cukup sulit untuk ditebak. "Kau siapa?" tanya Kyungsoo pada Kai.

"aku? Aku Kai bodoh" Kai jengkel dengan Kyungsoo.

"Kai yang aku kenal tidak mudah menyerah seperti ini"

"tapi Kyung, apa kau tidak ingat kejadian minggu lalu?" tanya Kai mengingatkan Kyungsoo dengan wajah memelasnya, asli khas anak anjing yang meminta makanan pada majikannya.

"Kris saem, apa kau butuh bantuan?" tanya Kai yang memang modusnya lewat berpapasan dengan Kris saem.

"Ah tidak usah, aku bisa kok" tolak Kris saem dengan wajah yang sangat mengkhawatirkan. Tanpa basa-basi, Kai mengambil setengah buku yang ada di tangan Kris dan segera berjalan mengikuti Kris saem.

"Kris saem, mengajar disini senang tidak?" tanya Kai sambil menormalkan detak jantungnya.

"Tentu, cita-citaku menjadi seorang guru"

"apa kau akan mengajar disini lebih lama disini?" tanya Kai.

"hmm mungkin tidak.. Kebebasanku ini ada limitnya nona" jelas Kris, tapi tiba-tiba Kris bingung. Hey, kenapa dengan mudahnya dia membicarakan hal pribadi seperti ini?

"kau pasti direktur muda kan?" tebak Kai. Kris agak terkejut tapi entah dia dihipnotis atau apa, dia hanya menganggukkan kepalanya. "kharismamu benar-benar seperti appaku. Haahh... aku jadi merindukannya"

Kris baru saja akan membuka mulut ketika dia mendengar semacam teriakkan yang menyebalkan. Oh, ternyata Jung saem. "nona Kim, aku minta maaf karena telah merepotkanmu tapi aku mohon dengan sangat tolong letakkan buku-buku ini dimejaku. Terima kasih nona Kim"

Kris pun berlari ke arah Jung saem. Demi teddy bear yang ia simpan sampai sekarang, mulai detik ini dia membenci guru seni musiknya itu!

"Tapi Kai, bisa saja dia mau rapat atau apa" ucap Baekhyun yang terdengar ingin menanamkan pikiran positif, tapi memang dasarnya Kai itu keras kepala dia tidak semudah itu tergoyah.

"kau tidak mendengarnya?" tanya Kai.

"apa?" Kini Kyungsoo ikut masuk dalam topik ini setelah lama dia mendengarkan.

"Jung saem itu tertarik pada Kris saem" -Kai

"lalu?" -Kyungsoo

"ayolahh.. pertarungan yang sebenarnya belum dimulai dan kau sudah menyerah?" -Baekhyun

"hari Sabtu kemarin aku juga bertemu dengannya" -Kai

Sebelum Baekhyun teriak, Kyungsoo sudah membekap mulut Baekhyun dan membiarkan Kai bercerita.

"haah... Kemana BaekSoo itu? Lama seperti siput!" keluh Kai saat menunggu teman - temannya di kedai bubble tea. Kai menyeruput lagi Chocolate bubblenya dengan malas dan bosan.

"Haah.. Tahu begini, lebih baik aku ke salon saja" Kai pun beranjak dari duduknya dan keluar dari kedai tersebut. Niatnya ingin mencari cabang Salon langganannya di sekitar tempat itu, tapi matanya entah kenapa melihat sesuatu yang aneh.

"Yak Kai!! apa sebegitu cintakah kau pada gurumu itu?" Tanyanya pada diri sendiri saat melihat sosok berambut pirang yang sangat ia kenali. Hei! Tunggu! Sosok itu mendekat. Kai makin membeku di tempat antara salting dan ingin memastikan.

BRUK

"Aww" Kai mengaduh karena baru saja ia tertabrak.

"maafkan aku, aku ti.. nona Kim?" Kris mengenalinya dan itu cukup membuat Kai senang beberapa detik karena setelahnya seorang yeoja datang menghampiri Kris.

"Astaga Kris, apa yang kau lakukan?!" pekik yeoja tadi tapi tidak sehisteris Baekhyun.

"aku menabraknya tadi" jawab Kris cuek.

"apa kau tidak apa-apa? kau tidak terluka, kan?" tanya yeoja tadi yang harusnya dilontarkan pada Kai malah pada Kris. Kai melihat bagaimana tatapan yeoja itu yang terlihat sangat khawatir.

Kai menunduk. Seharusnya ia tahu, Kris itu tampan pasti setidaknya mempunyai yeojachingu. Disaat Kai yang sibuk merutuki dirinya sendiri, Kris pun mengulurkan tangannya. Terlihat khawatir karena bahu Kai bergetar dan dia menunduk, seperti menahan sakit. Tanpa kata - kata, Kai pun bangkit dan segera menjauhi Kris yang terlihat bingung sekaligus cemas dengan gadis itu.

"oh ayolah.. mungkin saja itu noonanya?" Baekhyun masih seperti tadi, mencoba memikirkan hal yang positif.

"kau tidak melihatnya, kenapa kau bisa seyakin itu, hah?" Kai mulai tampak emosi karena Kai juga teguh pada pendiriannya. Apapun yang dilihat atau didengarnya memang mutlak dia percayai.

"Kai.." panggil Kyungsoo, Kai menoleh dan langsung memperhatikan Kyungsoo. "kami sebagai teman memang tidak bisa memaksamu untuk melakukan sesuatu yang memang sudah sepatutnya untuk diperjuangkan, tapi aku dan Baekhyun juga menginginkan yang terbaik untukmu. Semua terserah padamu mau kau menyerah atau melanjutkannya, kami tidak berhak untuk ikut campur karena bukan kami yang menjalankan. Kami hanya bisa memberikanmu saran yang mungkin bisa membantumu. Semua keputusan masih ada ditanganmu, tentukan dengan benar. Ingat Kai, jangan sampai kau salah dalam mengambil keputusan dan membuatmu menyesalinya" jelas Kyungsoo panjang lebar.

Untuk soal curhat memang Kyungsoo adalah orang yang pantas. Kyungsoo tidak seperti Baekhyun yang ribut menyemangati, tapi Kyungsoo sosok gadis yang mendengarkan dengan serius setiap kata yang keluar dari mulut teman - temannya. Maka, jika Kyungsoo diminta untuk memberikan saran Kyungsoo akan membuatkan saran yang benar-benar membantu dan itu cukup terealisasikan pada apa yang terjadi dengan Kai.

"kau benar Kyung"

"aisshh! Duo menyebalkan! Tahu begini, aku tadi meminjam ponsel saja untuk menelepon tuan Jang" keluh gadis itu sambil menendang batu kerikil. Gadis itu tidak tahu saja ada sebuah mobil yang mengikutinya.

TIN TIN!

"ASTAGA!" Kai hampir saja jatuh.

"nona Kim, mau kuantar pulang?" tawar namja di dalam mobil. siapa lagi kalau bukan Kris.

"Kris saem?"

"ayo cepat masuk!" Perintah Kris dan Kai entah kenapa langsung memasuki mobil tadi.

"dimana rumahmu?" -Kris

"Gangnam House" -Kai

"Kau tinggal di sana?" tanya Kris agak terkejut. Pasalnya, dia juga tinggal disana. Kai agak histeris dalam hati mengetahui pujaan hatinya hanya berbeda beberapa blok dengannya.

Setelah perbincangan itu, suasana menjadi hening. Kai memberanikan diri untuk bertanya, "eum, saem, kau punya yeojachingu?"

"dulu, wae?" Kai histeris dalam hati. Sungguh! Ini kejutan yang paling istimewa untuknya.

"hanya bertanya, lalu yeoja yang sabtu kemarin?"

"oh.. itu sepupuku dari Cina namanya Tao"

Kai pun memikirkan tentang ucapannya beberapa jam lalu tentang menyerah. Kai tersenyum manis.

Give up? Maybe never!

-TBC-