Lovin' You

My Destiny

Update kilat huehehe ^^ Happy reading~


“Hahaha, apa dia masih mengingatku? Tapi tak mungkin.” Seorang lelaki bergumam dan memandang keluar mobilnya.

“Apa maksudmu, hyung?” lelaki lainnya yang jidatnya tertupi poni panjang itu bertanya pada lelaki awal yang gumamannya terdengar itu.

“Kau ingat tidak? Saat kita berumur 4,5 tahun. Kita diajak ke pesta teh antar kerajaan, itu.  Dan pesta itu bertempat dikerajaan yang akan kita tinggali.” Jelas lelaki yang dipanggil hyung, oleh lelaki berponi.

“Ah, kalau tidak salah ada yang berambut pirang panjang itu, ya?! Dia lumayan juga. Mungkin saat ini dia tumbuh dengan tam..pan. Tapi hyung, dia lelaki. Apa kau tak salah? Mungkin saja ia lah tunanganku.”

“Yoochun-ah, kalau sudah suka, kau tak bisa membedakan yang mana barang jelek atau pun bagus. Kalau suka, ya, suka. Tapi aku merasa dialah tunanganku. 4 hari lagi, aku bisa menatapnya secara langsung. Bukan hanya mendengarkan suaranya saja.” Lelaki itu menyematkan earphone-nya.

                                                  


 

“Ano eki ni tsuita nara kimi wa. Mou boku no kanojo janaku naru. Sukoshi yuukuri aruite. Kimi wa kotoba sagaeru~” Jaejoong bernyanyi dengan piano dihadapannya.

“Sedang membuat lagu baru, hyung? Apa kau mau mengajakku lagi? Akhir-akhir ini. Penjualan single terbarumu di pulau sebelah meningkat pesat. Sayang kau tak menampilkan wajahmu,” kata Junsu seraya memperhatikan hyungnya yang sedang memencet tuts piano itu sembarangan.

“Ibu tak mengizinkanku, konser ataupun menanggapi para fans, atau pun menanggapi para wartawan yang penasaran. Dan , oh, ya Junsu. Aku ingin membuat album. Dan ayo kita mencoba berduet!” ajak Jaejoong pada adiknya itu.

“Boleh juga,” Junsu mengangguk setuju.

“Coba nyanyikan paragraf ke-2 itu. Saat Saigo made. Akan aku contohkan dulu,” Jaejoong meneruskan lagu yang sempat ia hentikan itu.

“Nah, cobalah. Improvisasikan juga, aku tau kau memiliki bakat juga seperti denganku.” Junsu tersenyum kecut, “Hyung kau terlalu percaya diri.” Pikir Junsu, Junsu mengambil kertas berisi kalimat-kalimat itu.

Saigo made iwanakute mo ii. Yo sono kao mite wa wakaru kara. Itsumo machi awaseeta. Kaisatsu ga chikazuku yo..”

 

Jaejoong memberhentikan permainan pianonya beberapa saat setelah berhentinya Junsu.

 

“Bagus sekali. Artinya juga. Hyung hebat!” Junsu memeluk erat hyungnya itu.

“Bagaimana saat reff-nya hyung?! Cobalah nyanyikan!” Jaejoong tersenyum baiklah.

Lovin' you tsunaideta kimi no te ga~ Lovin' you hanarete yuku~ Lovin' you boku no te wa nukumori wo~ Lovin' you oboeteru no ni~” Jaejoong menyanyikan reff lagunya tersebut.

Ketukan pintu terdengar disela Jaejoong menyanyi.

“Permisi. Tuan muda Jaejoong, Tuan muda Junsu. Anda berdua di panggil oleh Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu,” suara seorang maid memecahkan permain piano Jaejoong.

“Ya, kami akan segera ke sana!” jawab Junsu dan Jaejoong bersamaan. Jaejoong dan Junsu membereskan beberapa kertas yang berserakan, dan segera keluar menuju ruang santai keluarganya itu.

 


 

“Begini 2 hari lagi, dua Pangeran  akan datang ke negara kita. Dan kalian akan tinggal di villa kerajaan dekat laut.” Jaejoong dan Junsu terkejut.

“Heh?! Villa itu?! Kami kuasai?! Benarkah boleh?” Junsu bertanya dengan senang, Jaejoong menjitak kepala Junsu setelah melihat tingkah Junsu yang agresif itu.

“Siapa bilang kalian kuasai? Masa kalian mau menunjukkan sifat kekanakan kalian di depan Pangeran tetangga kita?! Oh, ya kalau tidak salah pangeran-pangeran tersebut sangat suka berolahraga dan berwibawa, kurasa itu akan melatih kalian, apalagi kau Kim Jaejoong yang benci berolahraga. Dan kau juga Kim Junsu yang sama sekali tak memiliki sikap yang baik!”

“Oh, ya Tuhan! Aku benci olahraga!” Jaejoong memegangi kepalanya, mencoba mengekspresikan ketidak sukaannya. “Sebegitukah aku?” Junsu memandang ibunya sekilas, kemudian menundukkan kepalanya seraya terkekeh.

“Kalian akan dikirim hari ini.” Ujar ayah Jaejoong seketika.

“Hah?! Sekarang? Kita bahkan belum bersiap-siap, ayah, ibu!” Junsu berucap panik.

“Tenang kami sudah menyiapkan semua keperluan kalian. Kalian hanya tinggal siap kirim saja,”

Junsu dan Jaejoong memandang kedua orang tuanya dengan tatapan seperti bisa dibilang -_- karena ucapan orang tuanya itu.

tbc-

 

Gagal bikin humor --" percakapan Jaejoong dan Junsu ^^

Jaejoong : "Junsu-ya! kau harus mengganti alat riasku yang kau patahkan!"

Junsu : "Loh? Kok aku sih hyung?! Junsu kan tak sengaja.."

Jaejoong : "Alasan, sudah ayo gantikan.."

Junsu : "Masa hyung sebegitunya ke Junsu?"

Jaejoong : "Itu alat rias mahal, Suie.."

Junsu : "Jadi hyung lebih sayang ke alat rias hyung?"

Jaejoong : "Ya tidak, sih."

Junsu : "Nah, coba pikirkan jika Junsu yang patah dan tak bisa digantikan bagaimana?!"

Jaejoong : "Ah, jangan Suie-ah! kaukan saudaraku satu-satunya.."

Junsu terkekeh pelan saat Jaejoong memeluk dirinya, "Berhasil!" Batinnya senang, "Siapa juga yang mau mengganti barang mahal seperti itu.."

 

Review next chapter

 

"Kotor sekali, masa kita harus membersihkannya?"

"Ah, selamat datang!"

"Eh siapa mereka?"

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
HuangFanXing_2
Give me your comment please

Comments

You must be logged in to comment
nadiachun
#1
Chapter 3: semangat lombanya ^^
nadiachun
#2
Chapter 2: penasaran2...
jadi tunangan jaejoong benaran cewe atau yunho??
meiosei #3
Chapter 2: wow it's quietly fun, but kinda short.. all over it's great, maybe next chapter you'll make a long one~ update soon min~=)