Adult

My Destiny

“Permisi. Ayah, ibu. Boleh aku masuk?” lelaki berpakaian manis dengan sepetu boot itu muncul dan mengetuk sebuah pintu mewah dihdapannya.

“Masuklah, Jae. “ jawab suara dari dalam pintu yang diketuk oleh lelaki tadi.

“Kau ingin membicarakan apa, honey?” tanya seorang wanita paruh baya, setelah lelaki tadi berjalan masuk ke dalam ruangan mewah dan luas tersebut.

“Maafkan Jaejoong, jika Jaejoong laknat menganggu kegiatan kalian,” lelaki bernama Jaejoong itu membungkuk saat mengetahui wanita paruh baya yang rupanya ibunya itu, tengah bermain catur dengan ayahnya itu.

“Tidak apa-apa. Kau, kan anak kami. Kenapa kau harus meminta maaf,” ayah Jaejoong tersenyum dan kemudian berdiri mengusap pelan rambut pirang Jaejoong.

“Ayo, duduklah.” Ibu Jaejoong menggandeng Jaejoong dan mengajaknya duduk di sofa yang berada tak jauh dari tempat kedua orang tua Jaejoong bermain catur.

“JongYoung. Tolong bereskan papan caturnya,” Ayah Jaejoong memberikan perintah pada seorang maid yang sejak tadi berdiri di sudut ruangan, dan maid itu tentu dengan refleks membungkuk dan menjalankan perintah ayah Jaejoong.


“Nah, Jaejoong-ah. Apa yang ingin kau bicarakan pada kami?” kata ibu Jaejoong setelah berhasil menegak gelas berisi teh.

“Jaejoong sudah berusia 19 tahun. Bisakah ayah dan ibu memberitahu Jaejoong siapa tunangan Jaejoong?” Jaejoong menatap serius kedua orang tuanya, yang tak kalah seriusnya dengan dirinya.

“Kenapa kau ingin tau tentang hal tersebut Jaejoong-ah?” balas ayah Jaejoong dengan senyum di wajahnya.

“Jaejoong sudah cukup umur. Jika Jaejoong tak mengenal tunangan Jaejoong, bagaimana nanti Jaejoong bisa mecintainya?” Jaejoong berucap, ayah dan ibunya saling melirik, kemudian tersenyum.

“Baiklah, ayah dan ibu akan memberitahukannya. Sebelum, itu. Apa kau mau tinggal bersama seseorang?” tanya ibu Jaejoong. Jaejoong terdiam memandang dalam ibunya.

 

“Tinggal dengan seseorang?”

“Ya, kau tenang saja. Kau akan tinggal dengan seorang pria. Dan tunanganmu tentu perempuan, kau tahukan hanya ada 4 kerjaan di pulau ini. Dan pria tersebut bersala dari salah satu Pangeran dari 4 kerajaan tersebut,” terang ayahnya.

“Lalu bagaimana dengan tunanganku?” tanya Jaejoong sedikit kesal karena semua ucapan orang tuanya tidak ada yang menyebutkan tentang tunangannya.

“Tentu berasal dari 3 kerajaan lainnya, Jaejoong, honey.” Ibunya terkikik geli. “Eh?! Berarti tepat setahun lagi aku dapat bertemu dengannya di pesta minum teh tengah malam? Benarkan ayah, ibu?” Jaejoong bertanya dengan semangat. Dan kedua orang tuanya hanya mengangguk menanggapi.

 

“Sudah, sudah. Sekarang kau pergi keluar, kekamarmu. Oh, ya ibu sudah membelikanmu DVD movie yang kau pesan. Lalu kemana Junsu? Ibu sama sekali tak melihatnya.” Ibu Jaejoong merogoh saku lebar miliknya, dan menyerahkan sebuah DVD yang ia katakan tadi.

“Junsu. Junsu tadi bermain sepak bola dengan, Jjangah.” Setelah berhasil mendorong Jaejoong melewati pintu terebut, ibu Jaejoong menutup keras pintu tersebut.


“Astaga! Bukannya ibuku seorang ratu?! Pantas, rupanya Junsu memiliki sikap seperti ibuku. Selama ini ibu tak pernah bertingkah seperti itu dihadapanku..” Jaejoong menggeleng, kemudian berjalan dan menuju ke kamarnya. Sesampainya dikamar miliknya, Jaejoong langsung merebahkan dirinya dikasur miliknya itu.

“Aku sudah berusaha mencari di internet. Tapi kenapa aku tak bisa menemukan nama, wajah. Bahkan jenis kelamin mereka! Sebenarnya pulau ini menyimpan rahasia apa? Kenapa seluruh website hanya menampilkan tulisan unknow untuk anak Raja dan Ratu! Bahkan ayah dan ibu melarangku untuk berlayar ke luar pulau, menuju pulau sebelah, yang terkenal dengan keramaiannya itu.” Jaejoong mengguling-gulingkan tubuhnya di kasur berukurang king miliknya tersebut.


“Pulau ini seperti tempat untuk berlibur bagi orang tua saja. Ramai sih ramai, tapi sejauh mata memandang tak ada gedung pencakar langit yang dibangun. Pabrik saja tak tak ada. Negara yang tentram tanpa adanya polusi, tapi negara ini maju. Apa yang sebenarnya ayah lakukan? Raja pendahulu juga begitu, terlalu sederhana..” Jaejoong menghela nafas berat seraya memandang ke balkon kamarnya.

“JAEJOONG-HYUNG~~” Suara lumba-lumba seseorang terdengar dengan kencang.

“YA! KIM JUNSU! APA MAUMU!? Kau merusak telingaku. Dan jaga sopan santunmu! Kau sudah berusia 18 tahun!” Jaejoong menutupi telinganya yang berdengung itu.

“Huh. Iya, iya. Maafkan aku,” lelaki bernama Junsu itu memberikan cengirannya pada Jaejoong.

“Kau seharusnya mengatakan ‘tolong maafkan, aku hyung!’. Haduh, sudahlah. Apa maumu kesini?” balas Jaejoong sambil memperhatikan adiknya yang sehat itu.

“Kata ibu, akan ada 2 lelaki yang akan tinggal dikerajaan ini, ya!” Junsu dengan seenak pantat lebar miliknya, ia mematahkan salah satu alat rias milik Jaejoong.

“Astaga! Kim Junsu! Kau mematahkan alat terpenting dalam kamarku!” Jaejoong berjalan menghampiri Junsu yang tengah berada di depan meja riasnya itu, kemudia ia mengomel tak jelas ke Junsu.

“Hyung! Bukannya ini hanya alat rias?! Untung-untung saja aku tak mematahkan laptopmu itu,” Junsu mengerucutkan bibirnya kesal. Saat kakak laki-lakinya yang memiliki wajah cantik dan sifat seperti wanita ini mengomel panjang seperti ibunya.


“Oh, ya. Tadi kau mengatakan 2 lelaki?! Kata ibu hanya seorang saja.” Tanya Jaejoong memastikan kebenaran yang telinganya dengarkan itu.

“Ibu mengatakan padaku 2. Lelaki satunya berasal dari kerajaan yang lain kata ibu.” Junsu menjawab seraya berpikir.

“Hah?! Kerajaan lain?! Berarti hanya ada 1 kerajaan yang memiliki 1 wanita?!” Jaejoong terkejut setelah mendengar jawaban Junsu.

“Hyung. Mungkin saja, dari kedua pangeran itu memiliki seorang kakak atau pun adik wanita. Seperti aku,” jawab Junsu, kemudian berlalu pergi.

“Heh?! Apa maksudmu ‘seperti aku’?! Aku lelaki! Ya! Kim Junsu!” Jaejoong berlari keluar mengejar adik satu-satunya itu.

 

Tbc-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
HuangFanXing_2
Give me your comment please

Comments

You must be logged in to comment
nadiachun
#1
Chapter 3: semangat lombanya ^^
nadiachun
#2
Chapter 2: penasaran2...
jadi tunangan jaejoong benaran cewe atau yunho??
meiosei #3
Chapter 2: wow it's quietly fun, but kinda short.. all over it's great, maybe next chapter you'll make a long one~ update soon min~=)